Kajian Awal Sistem Pengawasan Mutu pada Proses Produksi Sosis dan Delicatessan di PT. Soelina Inter Karya Processing, Jakarta
KAJIAN AWAL SISTEM PENGAWASAN MUTU
PADA PROSES PRODUKSI SOSlS DAN DELICATESSEN
Dl PT. SOELINA INTER KARYA PROCESSING, JAKARTA
OLEH
DESIAFIA
F02495040
1999
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Bacalah
denpa
(menyebut)
nama
Tuhanmu
yang
menciptakan. Dia t-eiah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang t-idak diketahuinya
(Al-Alaq : 1-5).
DESIANA. F02495040. KAJIAN AWAL SISTEM PENGAWASAN MUTU
PADA PROSES PRODUKSI SOSlS DAN DELICATESSEN di PT. SOELINA
INTER KARYA PROCESSING. Di bawah bimbingan Prof.Dr.lr.Musa
Hubeis, MS.,Dipl.lng.,DEA.
RINGKASAN
Perkembangan teknologi dan munculnya era industrialisasi telah
memberikan danipak positif bagi perkembangan mutu pangan di Indonesia.
Salah satu dampak tersebut adalah meningkatnya persyaratan mutu
konsumen. Untult men'lpertahankan mutunya, perusahaan atau industri,
diantaranya PT. Soelina lnter Karya Processing berusaha menerapkan cara
berproduksi yang baik (Good Manufacturing Practices atau GMP) dan system
keamanan pangan yang dikenal dengan HACCP (Hazard Analytical and
Critical Control Point). Sistem ini mengupayakan tindakan pencegahan
terhadap terjadinya bahaya yang mungkin terjadi pada mata rantai produksi
melalui kegiatan pemantauan dan evaluasi kegiatan produksi di lapangan.
T ~ ~ j u aniagang
n
adalah untuk menciptakan keterkaitan (link and
tilatch) antara dunia usaha dan perguruan tinggi, untulc meningkatkan
keterampilan, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
profesionalisme. Tujuan lainnya adalah kajian awal sistem pengawasan mutu
pada proses produksi sosis dan delicatessen di PT. Soelina lnter Karya
Processing yang berguna bagi perkembangan industri pengolahan dagmg di
Indonesia.
Pengawasan lnutu di PT. Soelina lnter Karya Processing dilakukan
oleh bagian Quality Control (QC), yang meliputi pengawasan mutu bahan
baku dan penunjang, pengawasan niutu proses, pengawasan mutu produk
jadi, pengawasan niutu produk akhir dan pemantauan di pasar, dalam rangka
menghasilkan mutu produk yang terjamin dengan kualitas tinggi.
Pengawasan mutu tersebut terkait dengan penerapan HACCP dan GMP.
Sistem HACCP ~nemilikitujuh prinsip, yaitu identifikasi baliaya.
penetapan titik kendali ltritis (Critical Control Point atau CCP), penetapan
batas kritis, pemantauan CCP, tindakar~ koreksi terhadap penyimpangan,
dokumentasi dan verifikasi. Sistem HACCP tersebut belum diterapkan
sepenuhnya di semua unit produksi, termasuk sosis dan delicatessen.
CCP pada proses pembuatan sosis meliputi bahan mentah, aging,
pelembutan dan pengadukan, dan pendinginan awal. Beberapa masalah
yang dihadapi dalam penerapan CCP di unit produksi sosis adalah masih
kurangnya kesadaran pekerja akan pentingnya penggunaan sarana (topi,
masker dan sarung tangan), suhu dan waktu pemasakan serta penyediaan
fasilitas air hangat untuk mencuci tangan dan alat pengering tangan untuk
keperluan pencucian tangan. Sedangkan CCP pada proses pengolahan
delicatessen adalah persiapan bahan baku, curing, pencetakan dan
penurunan suhu dan pendinginan, pemotongan dan pengemasan. Beberapa
masalah yang timbul dalam penerapan CCP di unit produksi delicafessen
L I ~
peralatan sanitasi.
adalali kurangnya kesadaran pekerja L I ~ ~ menggunakan
pengadaan fasilitas pencucia~iseragarn clan penyediaan fasilitas pencucian
tangan.
KAJIAN AWAL SISTEM PENGAWASAN MUTU
PADA PROSES PEMBUATAN SOSlS DAN DELICATESSEN
Dl PT. SOELINA INTER KARYA PROCESSING, JAKARTA
OLEH :
DESIANA
F02495040
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLCIGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor
1999
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTAIUAN BOGOR
BOGOR
KAJIAN AWAL SISTEM PENGAWASAN MUTU
PADA PROSES PRODUKSI SOSlS DAN DELICATESSEN
Dl PT. SOELINA INTER KARYA PROCESSING, JAKARTA
OLEH
DESIAFIA
F02495040
1999
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Bacalah
denpa
(menyebut)
nama
Tuhanmu
yang
menciptakan. Dia t-eiah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang t-idak diketahuinya
(Al-Alaq : 1-5).
DESIANA. F02495040. KAJIAN AWAL SISTEM PENGAWASAN MUTU
PADA PROSES PRODUKSI SOSlS DAN DELICATESSEN di PT. SOELINA
INTER KARYA PROCESSING. Di bawah bimbingan Prof.Dr.lr.Musa
Hubeis, MS.,Dipl.lng.,DEA.
RINGKASAN
Perkembangan teknologi dan munculnya era industrialisasi telah
memberikan danipak positif bagi perkembangan mutu pangan di Indonesia.
Salah satu dampak tersebut adalah meningkatnya persyaratan mutu
konsumen. Untult men'lpertahankan mutunya, perusahaan atau industri,
diantaranya PT. Soelina lnter Karya Processing berusaha menerapkan cara
berproduksi yang baik (Good Manufacturing Practices atau GMP) dan system
keamanan pangan yang dikenal dengan HACCP (Hazard Analytical and
Critical Control Point). Sistem ini mengupayakan tindakan pencegahan
terhadap terjadinya bahaya yang mungkin terjadi pada mata rantai produksi
melalui kegiatan pemantauan dan evaluasi kegiatan produksi di lapangan.
T ~ ~ j u aniagang
n
adalah untuk menciptakan keterkaitan (link and
tilatch) antara dunia usaha dan perguruan tinggi, untulc meningkatkan
keterampilan, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
profesionalisme. Tujuan lainnya adalah kajian awal sistem pengawasan mutu
pada proses produksi sosis dan delicatessen di PT. Soelina lnter Karya
Processing yang berguna bagi perkembangan industri pengolahan dagmg di
Indonesia.
Pengawasan lnutu di PT. Soelina lnter Karya Processing dilakukan
oleh bagian Quality Control (QC), yang meliputi pengawasan mutu bahan
baku dan penunjang, pengawasan niutu proses, pengawasan mutu produk
jadi, pengawasan niutu produk akhir dan pemantauan di pasar, dalam rangka
menghasilkan mutu produk yang terjamin dengan kualitas tinggi.
Pengawasan mutu tersebut terkait dengan penerapan HACCP dan GMP.
Sistem HACCP ~nemilikitujuh prinsip, yaitu identifikasi baliaya.
penetapan titik kendali ltritis (Critical Control Point atau CCP), penetapan
batas kritis, pemantauan CCP, tindakar~ koreksi terhadap penyimpangan,
dokumentasi dan verifikasi. Sistem HACCP tersebut belum diterapkan
sepenuhnya di semua unit produksi, termasuk sosis dan delicatessen.
CCP pada proses pembuatan sosis meliputi bahan mentah, aging,
pelembutan dan pengadukan, dan pendinginan awal. Beberapa masalah
yang dihadapi dalam penerapan CCP di unit produksi sosis adalah masih
kurangnya kesadaran pekerja akan pentingnya penggunaan sarana (topi,
masker dan sarung tangan), suhu dan waktu pemasakan serta penyediaan
fasilitas air hangat untuk mencuci tangan dan alat pengering tangan untuk
keperluan pencucian tangan. Sedangkan CCP pada proses pengolahan
delicatessen adalah persiapan bahan baku, curing, pencetakan dan
penurunan suhu dan pendinginan, pemotongan dan pengemasan. Beberapa
masalah yang timbul dalam penerapan CCP di unit produksi delicafessen
L I ~
peralatan sanitasi.
adalali kurangnya kesadaran pekerja L I ~ ~ menggunakan
pengadaan fasilitas pencucia~iseragarn clan penyediaan fasilitas pencucian
tangan.
KAJIAN AWAL SISTEM PENGAWASAN MUTU
PADA PROSES PEMBUATAN SOSlS DAN DELICATESSEN
Dl PT. SOELINA INTER KARYA PROCESSING, JAKARTA
OLEH :
DESIANA
F02495040
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLCIGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor
1999
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTAIUAN BOGOR
BOGOR
PADA PROSES PRODUKSI SOSlS DAN DELICATESSEN
Dl PT. SOELINA INTER KARYA PROCESSING, JAKARTA
OLEH
DESIAFIA
F02495040
1999
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Bacalah
denpa
(menyebut)
nama
Tuhanmu
yang
menciptakan. Dia t-eiah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang t-idak diketahuinya
(Al-Alaq : 1-5).
DESIANA. F02495040. KAJIAN AWAL SISTEM PENGAWASAN MUTU
PADA PROSES PRODUKSI SOSlS DAN DELICATESSEN di PT. SOELINA
INTER KARYA PROCESSING. Di bawah bimbingan Prof.Dr.lr.Musa
Hubeis, MS.,Dipl.lng.,DEA.
RINGKASAN
Perkembangan teknologi dan munculnya era industrialisasi telah
memberikan danipak positif bagi perkembangan mutu pangan di Indonesia.
Salah satu dampak tersebut adalah meningkatnya persyaratan mutu
konsumen. Untult men'lpertahankan mutunya, perusahaan atau industri,
diantaranya PT. Soelina lnter Karya Processing berusaha menerapkan cara
berproduksi yang baik (Good Manufacturing Practices atau GMP) dan system
keamanan pangan yang dikenal dengan HACCP (Hazard Analytical and
Critical Control Point). Sistem ini mengupayakan tindakan pencegahan
terhadap terjadinya bahaya yang mungkin terjadi pada mata rantai produksi
melalui kegiatan pemantauan dan evaluasi kegiatan produksi di lapangan.
T ~ ~ j u aniagang
n
adalah untuk menciptakan keterkaitan (link and
tilatch) antara dunia usaha dan perguruan tinggi, untulc meningkatkan
keterampilan, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
profesionalisme. Tujuan lainnya adalah kajian awal sistem pengawasan mutu
pada proses produksi sosis dan delicatessen di PT. Soelina lnter Karya
Processing yang berguna bagi perkembangan industri pengolahan dagmg di
Indonesia.
Pengawasan lnutu di PT. Soelina lnter Karya Processing dilakukan
oleh bagian Quality Control (QC), yang meliputi pengawasan mutu bahan
baku dan penunjang, pengawasan niutu proses, pengawasan mutu produk
jadi, pengawasan niutu produk akhir dan pemantauan di pasar, dalam rangka
menghasilkan mutu produk yang terjamin dengan kualitas tinggi.
Pengawasan mutu tersebut terkait dengan penerapan HACCP dan GMP.
Sistem HACCP ~nemilikitujuh prinsip, yaitu identifikasi baliaya.
penetapan titik kendali ltritis (Critical Control Point atau CCP), penetapan
batas kritis, pemantauan CCP, tindakar~ koreksi terhadap penyimpangan,
dokumentasi dan verifikasi. Sistem HACCP tersebut belum diterapkan
sepenuhnya di semua unit produksi, termasuk sosis dan delicatessen.
CCP pada proses pembuatan sosis meliputi bahan mentah, aging,
pelembutan dan pengadukan, dan pendinginan awal. Beberapa masalah
yang dihadapi dalam penerapan CCP di unit produksi sosis adalah masih
kurangnya kesadaran pekerja akan pentingnya penggunaan sarana (topi,
masker dan sarung tangan), suhu dan waktu pemasakan serta penyediaan
fasilitas air hangat untuk mencuci tangan dan alat pengering tangan untuk
keperluan pencucian tangan. Sedangkan CCP pada proses pengolahan
delicatessen adalah persiapan bahan baku, curing, pencetakan dan
penurunan suhu dan pendinginan, pemotongan dan pengemasan. Beberapa
masalah yang timbul dalam penerapan CCP di unit produksi delicafessen
L I ~
peralatan sanitasi.
adalali kurangnya kesadaran pekerja L I ~ ~ menggunakan
pengadaan fasilitas pencucia~iseragarn clan penyediaan fasilitas pencucian
tangan.
KAJIAN AWAL SISTEM PENGAWASAN MUTU
PADA PROSES PEMBUATAN SOSlS DAN DELICATESSEN
Dl PT. SOELINA INTER KARYA PROCESSING, JAKARTA
OLEH :
DESIANA
F02495040
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLCIGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor
1999
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTAIUAN BOGOR
BOGOR
KAJIAN AWAL SISTEM PENGAWASAN MUTU
PADA PROSES PRODUKSI SOSlS DAN DELICATESSEN
Dl PT. SOELINA INTER KARYA PROCESSING, JAKARTA
OLEH
DESIAFIA
F02495040
1999
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
Bacalah
denpa
(menyebut)
nama
Tuhanmu
yang
menciptakan. Dia t-eiah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang t-idak diketahuinya
(Al-Alaq : 1-5).
DESIANA. F02495040. KAJIAN AWAL SISTEM PENGAWASAN MUTU
PADA PROSES PRODUKSI SOSlS DAN DELICATESSEN di PT. SOELINA
INTER KARYA PROCESSING. Di bawah bimbingan Prof.Dr.lr.Musa
Hubeis, MS.,Dipl.lng.,DEA.
RINGKASAN
Perkembangan teknologi dan munculnya era industrialisasi telah
memberikan danipak positif bagi perkembangan mutu pangan di Indonesia.
Salah satu dampak tersebut adalah meningkatnya persyaratan mutu
konsumen. Untult men'lpertahankan mutunya, perusahaan atau industri,
diantaranya PT. Soelina lnter Karya Processing berusaha menerapkan cara
berproduksi yang baik (Good Manufacturing Practices atau GMP) dan system
keamanan pangan yang dikenal dengan HACCP (Hazard Analytical and
Critical Control Point). Sistem ini mengupayakan tindakan pencegahan
terhadap terjadinya bahaya yang mungkin terjadi pada mata rantai produksi
melalui kegiatan pemantauan dan evaluasi kegiatan produksi di lapangan.
T ~ ~ j u aniagang
n
adalah untuk menciptakan keterkaitan (link and
tilatch) antara dunia usaha dan perguruan tinggi, untulc meningkatkan
keterampilan, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
profesionalisme. Tujuan lainnya adalah kajian awal sistem pengawasan mutu
pada proses produksi sosis dan delicatessen di PT. Soelina lnter Karya
Processing yang berguna bagi perkembangan industri pengolahan dagmg di
Indonesia.
Pengawasan lnutu di PT. Soelina lnter Karya Processing dilakukan
oleh bagian Quality Control (QC), yang meliputi pengawasan mutu bahan
baku dan penunjang, pengawasan niutu proses, pengawasan mutu produk
jadi, pengawasan niutu produk akhir dan pemantauan di pasar, dalam rangka
menghasilkan mutu produk yang terjamin dengan kualitas tinggi.
Pengawasan mutu tersebut terkait dengan penerapan HACCP dan GMP.
Sistem HACCP ~nemilikitujuh prinsip, yaitu identifikasi baliaya.
penetapan titik kendali ltritis (Critical Control Point atau CCP), penetapan
batas kritis, pemantauan CCP, tindakar~ koreksi terhadap penyimpangan,
dokumentasi dan verifikasi. Sistem HACCP tersebut belum diterapkan
sepenuhnya di semua unit produksi, termasuk sosis dan delicatessen.
CCP pada proses pembuatan sosis meliputi bahan mentah, aging,
pelembutan dan pengadukan, dan pendinginan awal. Beberapa masalah
yang dihadapi dalam penerapan CCP di unit produksi sosis adalah masih
kurangnya kesadaran pekerja akan pentingnya penggunaan sarana (topi,
masker dan sarung tangan), suhu dan waktu pemasakan serta penyediaan
fasilitas air hangat untuk mencuci tangan dan alat pengering tangan untuk
keperluan pencucian tangan. Sedangkan CCP pada proses pengolahan
delicatessen adalah persiapan bahan baku, curing, pencetakan dan
penurunan suhu dan pendinginan, pemotongan dan pengemasan. Beberapa
masalah yang timbul dalam penerapan CCP di unit produksi delicafessen
L I ~
peralatan sanitasi.
adalali kurangnya kesadaran pekerja L I ~ ~ menggunakan
pengadaan fasilitas pencucia~iseragarn clan penyediaan fasilitas pencucian
tangan.
KAJIAN AWAL SISTEM PENGAWASAN MUTU
PADA PROSES PEMBUATAN SOSlS DAN DELICATESSEN
Dl PT. SOELINA INTER KARYA PROCESSING, JAKARTA
OLEH :
DESIANA
F02495040
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLCIGI PERTANIAN
Pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor
1999
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTAIUAN BOGOR
BOGOR