81
terhadap  Menteri  Pertahanan  Sri  Sultan  Hamengkubuwono  IX,  Sekretariat Jenderal  Kementrian  Pertahanan    Mr.  Ali  Budiardjo  dan  pejabat  Kepala  Staf
Aangkatan Perang, Kolonel T.B. Simatupang. Operasi  penumpasan  dan  pengejaran  terhadap  gerombolan  APRA  yang
sedang melakukan gerakan mundur segera dilakukan oleh TNI. Pada tanggal 24 Januari 1950 gerombolan APRA  dapat dihancurkan oleh TNI. Westerling dapat
melarikan diri ke Belanda dengan pesawat Catalina milik Angkaan Laut Belanda.
5. Pemberontakan Andi Azis
Peristiwa Andi Azis terjadi di Makasar pada tanggal 5 April 1950. Andi Azis dibesarkan  dengan  pendidikan  militer  di  Belanda  sejak  tahun  1935,  karena  itu
secara psikologis mempunyai ikatan dengan pemerintahan Belanda. Pada bulan Agustus  1945  SEAC  South  East  Asia  Command  dalam  usaha  mengalahkan
Jepang    membutuhkan  seorang  anggota  tentara  yang  dapat    berbahasa Indonesia.  Sejak  itulah Andi  Azis  ada  di  Indonesia  sampai  tahun  1948 diangkat
sebagai Komandan Kompi dengan pangkat Letnan Satu. Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan peristiwa Andi Azis adalah:
a.  Tetap berdirinya Negara Indonesia Timur NIT b.  Agar tanggung jawab keamanan seluruh NIT diserahkan kepada APRIS asal
KNIL dan menolak kedatangan pasukan berasal dari TNI. c.  Presiden Soekarno dan PM. Hatta supaya melarang pembubaran NIT dengan
tindakan keras. Dalam  mewujudkan  keinginan  ini,  Andi  Azis  selalu  melawan  aparat
pemerintahan  termasuk  pejabat  militer  setempat  seperti  Pejabat  Panglima Teritorium Indonesia Timur, Letnan Kolonel Achmad Yunus Mokoginta, menolak
kehadiran  militer  dari  Jawa  di  bawah  pimpinan  Mayor  Worang.  Di  samping melalui operasi militer di bawah Kolonel Alex Kawilarang, gerakan Andi Azis tidak
mendapat  dukungan  penuh  dari  masyarakat  Sulawesi  Selatan.  Hal  ini  terbukti pada tanggal 16 Maret 1950 terdapat pernyataan sikap masyarakat supaya NIT
dibubarkan  melalui  GAPKI  Gabungan  Perjuangan  Kemerdekaan  Indonesia. Setelah  menyerahkan  diri,  maka  Andi  Azis  diadili  oleh  pengadilan  militer
Yogyakarta  pada tanggal 8 April 1953 dan diputus dengan hukuman 16 tahun, 4 bulan, 17 hari.
82
6. Republik Maluku Selatan RMS
Peristiwa  ini  terjadi  di  Maluku  pada  tanggal  25  April  1950  oleh  orang- orang  Indonesia  pro  Belanda  yang  tergabung  dalam  KNIL.  Di  Maluku,  sebelum
KMB  masyarakat  sudah  terpecah  menjadi  dua  golongan  yang  terhimpun  dalam suatu organisasi yaitu:
a.  Partai Indonesia Maluku PIM. Golongan ini menginginkan Indonesia berdaulat penuh di bawah pimpinan E.M.Pupela.
b.  Persatuan Timur Besar PTB. Golongan ini berkeinginan untuk tetap mempertahankan  negara  federalis  bikinan  Belanda,  di  bawah
pimpinan L. Pellaupessy. Suasana semakin menjadi keruh dengan datangnya pasukan istimewa
KNIL yang bernama Pasukan Baret Hijau dan Baret Merah di kota Ambon pada tanggal  17  Januari  1950.  Mereka  mengadakan  keonaran  dan  penganiayaan
terhadap  masyarakat  sipil  sehingga  mengakibatkan  kematian  bagi  masyarakat kecil.
Suasana semacam ini menjadi kesempatan yang baik oleh Dr. Soumokil Cs. untuk menyebarkan isu-isu yang bernuansa SARA. Di antaranya:
a.  Orang-orang  Jawa  akan  menjajah    dan  mengislamkan  orang-orang Maluku.
b.  Apabila  Republik  Indonesia,  maka  semua  orang  Kristen  di  Ambon akan dibunuh. Karena itu kita harus memberikan perlawanan terhadap
Republik Indonesia. c.  Harus  membentuk  negara  sendiri  bernama  Republik  Maluku  Selatan
yang akan di dukung oleh Amerika Serikat, Australia, dan Belanda. Dalam  menyelesaikan  masalah  ini,  pada  tanggal  29  April  1950
pemerintah  RIS  mengirimkan  Dr.  Leimena  dengan  maksud  menyelesaikan masalah  ini  secara  damai.  Karena  cara  ini  tidak  dapat  berjalan  dengan  efektif,
maka  dilaksanakan  operasi  militer  di  bawah  pimpinan  Kolonel  Alex  Kawilarang. Operasi militer memerlukan waktu  cukup lama, pada tanggal 2 Desember 1963
Dr.  Soumokil  dapat  tertangkap  tanpa  melalui  letusan  sejata.  Dengan tertangkapnya  Dr.  Soumokil  bukan  berarti  aktivitas  RMS  sudah  selesai,  hal  ini
dapat dilihat dari peristiwa-peristiwa sampai saat ini di Maluku masih membawa bendera  RMS.  Hal  ini  mungkin  disebabkan  oleh  sisa-sisa  RMS  yang  di  luar
negeri, terutama di negeri Belanda.