Kebiasaan Makanan Ikan Mas, Cyprinus carpio Linn. dan Ikan Tambakan Helostoma temmincki c.v di Kolam yang Dipupuk Tripel Superhosphat (TSP) dan Kotoran Ayam Serta Campuran Keduanya
RINGKASAN
NUR SEJATI AMAR l'lA'RUF,
c.
13513.
KEBIASAAN filARANAN IRAN
NAS, Cyprinus carpio Linn. DAN IRAN TAl'lBARAN, Helostoma
temmincki C. V. DI KOLAN YANG DIPUPUK TRIPLE SUPERPHOSPHAT
(TSP) DAN KOTORAH AYAl'j SERTA CAf'IPURAl.'l" KEDUANYA.
Dibimbing
oleh M.F. RAHARDJO dan FIFI \HDJAJA.
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kebiasaan
makanan ikan mas, Cyprinus carpio Linn., dan ikan tambakan,
Helostoma temmincki C.V., di kolam yang dipupuk dengan pupuk triple superphosphat (TSP) dan kotoran ayam negeri
serta campuran keduanya, telah dilakukan dari tanggal 30
Oktober 1979 sampai dengan 2 Januari 1980.
Penelitian ini
dilaksanakan dalam kolam-kolam yang mempunyai luas ratarata 50 m2 dan terletak di daerah perkolaman Dinas Perikanan Sindangbarang, Bogor.
Penelitian ini menggunakan tiga
perlakuan yaitu perlakuan A dengan dosis 1 kg TSP/kolam/
2 minggu, perlakuan B dengan dosi's 0,5 kg TSP + 5 kg kotoran ayam/kolam/2 minggu dan perlakuan C dengan dosis 10 kg
kotoran ayam/2 minggu.
Setiap perlakuan dua kali ulangan.
Ikan mas yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai panjang total rata-rata 11,6 em dengan kisaran 9,0 13,0 em, sedang ikan tambakan adalah 9,2 em dengan kisaran
6,0 - 11,5 em.
Berat ikan mas rata-rata 21,25 g dengan
kisaran 18,00 - 25,00 g, sedang ikan tambakan adalah 11,50 g
dengan kisaran 8,00 - 12,00 g.
Pupuk TSP yang digunakan
mengandung 46 % P2 0 dan kotoran ayam mengandung 46,33 %
5
abu, 2,17 % N, 10,92 % Ca dan 3,27 % P.
Pengamatan terhadap kebiasaan makanan dilakukan setiap dua minggu sekali atau sebanyak empat kali selama penelitian.
Untuk menentukan urutan pentingnya jenis makanan
ikan dipakai metoda "Index of preponderance" (indek bagian terbesar).
Hasil analisa kebiasaan makanan ikan mas, menunjukkan bahwa kelompok organisme makanan filamentous algae
atau algae benang dan crustacea merupakan makanan utama,
kemudian disusul hancuran tanaman, diatom, oligochaeta,
protozoa, rotifera, non filamentous algae atau algae bukan
be nang , desmid, insecta dan moluska.
Diatom dan protozoa merupakan kelompok organisme
makanan yang disenangi oleh ikan tambakan sebagai makanan
utama, kemudian disusul non filamentous algae, filamentous
algae, desmid dan hancuran tanaman.
Berdasarkan hal terse but diatas, makanan utama ikan
mas adalah filamentous algae dan crustacea, sedang ikan
tambakan adalah diatom dan protozoa, maka pemeliharaan
campuran kedua ikan tidak menimbulkan persaingan makanan
dan dapat dilaksanakan di kolam.
Jenis-jenis organisme makanan yang tidak tercerna
dan atau sebagian tercernakan
yang ditemukan pada rektum,
menunjukkan cangkang diatom dan desmid pada umumnya tidak
tercernakan;
sedang bahan makanan yang tersusun dari
selulosa dan kapur hanya tercernakan
sebagian.
KEBIASAAN MAKANAN IKAN MAS,CYPJ:hms ⦅セZAャゥ@
Lilm.
DAN IKAN TAMBAKAN Hclostoma tcmmil1cki C.V. bfKOLAM
iAcNG
DIPUPUK TRIPLE SUPERPHOSPHAT (TSIF') DAN KOTORAN
AYAM SERTA CAMPURAN KEDUANYA
KARYA ILMIAH
oleh
ヲセir@
SEJATI liMA!! MA'RUF
C 13.513
iNSTITUT PERTANIAN
FAKULTAS
BOGOR
PERI KANAN
1980
KEBIASAAN MAKANAN IKAN MAS, Cyprinus carpio Linn.
DAN IKAN TAMBAKAN, He1ostoma temmincki C.V. DI KOLM1 YANG
DIPUPUK TRIPLE SUPERPHOSPHAT (TSP) DAN KOTORAN AYAM SERTA
CAMPURAN KEDUANYA
KARYA ILMIAH
Da1am Bidang Keah1ian
Akuaku1tur
01eh
NUR
SEJATI AMAH MA I RUF
c.
13.513
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS PERIKANAN
1980
KEBIASAAN MAKANAN IKAN MAS, Cyprinus carpio Linn.
DAN IKAN TANBAKAN, He1ostoma temmincki .. C. V. DI KOLAM YANG
DIPUPUK TRIPLE SUPERPHOSPHAT (TSP) DAN
KOTORAN
AYAM SERTA
CAMPURAN KEDUANYA
KARYA ILMIAH
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
ge1ar Sarjana pada
Perikanan
セ。ォオャエウ@
Institut Pertanian Bogor
01eh
NUR SEJATI AMAR MA' RUF
c.
13.513
Mengetahui :
Menyetujui :
Panitia Ujian
sen Pembimbing
,
16 Mei 1980
Tangga1 Lu1us
M.F. RAHARDJO, Ketua
FIFI WIDJAJA, Anggota
RINGKASAN
NUR SEJATI AMAR l'lA'RUF,
c.
13513.
KEBIASAAN filARANAN IRAN
NAS, Cyprinus carpio Linn. DAN IRAN TAl'lBARAN, Helostoma
temmincki C. V. DI KOLAN YANG DIPUPUK TRIPLE SUPERPHOSPHAT
(TSP) DAN KOTORAH AYAl'j SERTA CAf'IPURAl.'l" KEDUANYA.
Dibimbing
oleh M.F. RAHARDJO dan FIFI \HDJAJA.
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kebiasaan
makanan ikan mas, Cyprinus carpio Linn., dan ikan tambakan,
Helostoma temmincki C.V., di kolam yang dipupuk dengan pupuk triple superphosphat (TSP) dan kotoran ayam negeri
serta campuran keduanya, telah dilakukan dari tanggal 30
Oktober 1979 sampai dengan 2 Januari 1980.
Penelitian ini
dilaksanakan dalam kolam-kolam yang mempunyai luas ratarata 50 m2 dan terletak di daerah perkolaman Dinas Perikanan Sindangbarang, Bogor.
Penelitian ini menggunakan tiga
perlakuan yaitu perlakuan A dengan dosis 1 kg TSP/kolam/
2 minggu, perlakuan B dengan dosi's 0,5 kg TSP + 5 kg kotoran ayam/kolam/2 minggu dan perlakuan C dengan dosis 10 kg
kotoran ayam/2 minggu.
Setiap perlakuan dua kali ulangan.
Ikan mas yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai panjang total rata-rata 11,6 em dengan kisaran 9,0 13,0 em, sedang ikan tambakan adalah 9,2 em dengan kisaran
6,0 - 11,5 em.
Berat ikan mas rata-rata 21,25 g dengan
kisaran 18,00 - 25,00 g, sedang ikan tambakan adalah 11,50 g
dengan kisaran 8,00 - 12,00 g.
Pupuk TSP yang digunakan
mengandung 46 % P2 0 dan kotoran ayam mengandung 46,33 %
5
abu, 2,17 % N, 10,92 % Ca dan 3,27 % P.
Pengamatan terhadap kebiasaan makanan dilakukan setiap dua minggu sekali atau sebanyak empat kali selama penelitian.
Untuk menentukan urutan pentingnya jenis makanan
ikan dipakai metoda "Index of preponderance" (indek bagian terbesar).
Hasil analisa kebiasaan makanan ikan mas, menunjukkan bahwa kelompok organisme makanan filamentous algae
atau algae benang dan crustacea merupakan makanan utama,
kemudian disusul hancuran tanaman, diatom, oligochaeta,
protozoa, rotifera, non filamentous algae atau algae bukan
be nang , desmid, insecta dan moluska.
Diatom dan protozoa merupakan kelompok organisme
makanan yang disenangi oleh ikan tambakan sebagai makanan
utama, kemudian disusul non filamentous algae, filamentous
algae, desmid dan hancuran tanaman.
Berdasarkan hal terse but diatas, makanan utama ikan
mas adalah filamentous algae dan crustacea, sedang ikan
tambakan adalah diatom dan protozoa, maka pemeliharaan
campuran kedua ikan tidak menimbulkan persaingan makanan
dan dapat dilaksanakan di kolam.
Jenis-jenis organisme makanan yang tidak tercerna
dan atau sebagian tercernakan
yang ditemukan pada rektum,
menunjukkan cangkang diatom dan desmid pada umumnya tidak
tercernakan;
sedang bahan makanan yang tersusun dari
selulosa dan kapur hanya tercernakan
sebagian.
KEBIASAAN MAKANAN IKAN MAS,CYPJ:hms ⦅セZAャゥ@
Lilm.
DAN IKAN TAMBAKAN Hclostoma tcmmil1cki C.V. bfKOLAM
iAcNG
DIPUPUK TRIPLE SUPERPHOSPHAT (TSIF') DAN KOTORAN
AYAM SERTA CAMPURAN KEDUANYA
KARYA ILMIAH
oleh
ヲセir@
SEJATI liMA!! MA'RUF
C 13.513
iNSTITUT PERTANIAN
FAKULTAS
BOGOR
PERI KANAN
1980
NUR SEJATI AMAR l'lA'RUF,
c.
13513.
KEBIASAAN filARANAN IRAN
NAS, Cyprinus carpio Linn. DAN IRAN TAl'lBARAN, Helostoma
temmincki C. V. DI KOLAN YANG DIPUPUK TRIPLE SUPERPHOSPHAT
(TSP) DAN KOTORAH AYAl'j SERTA CAf'IPURAl.'l" KEDUANYA.
Dibimbing
oleh M.F. RAHARDJO dan FIFI \HDJAJA.
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kebiasaan
makanan ikan mas, Cyprinus carpio Linn., dan ikan tambakan,
Helostoma temmincki C.V., di kolam yang dipupuk dengan pupuk triple superphosphat (TSP) dan kotoran ayam negeri
serta campuran keduanya, telah dilakukan dari tanggal 30
Oktober 1979 sampai dengan 2 Januari 1980.
Penelitian ini
dilaksanakan dalam kolam-kolam yang mempunyai luas ratarata 50 m2 dan terletak di daerah perkolaman Dinas Perikanan Sindangbarang, Bogor.
Penelitian ini menggunakan tiga
perlakuan yaitu perlakuan A dengan dosis 1 kg TSP/kolam/
2 minggu, perlakuan B dengan dosi's 0,5 kg TSP + 5 kg kotoran ayam/kolam/2 minggu dan perlakuan C dengan dosis 10 kg
kotoran ayam/2 minggu.
Setiap perlakuan dua kali ulangan.
Ikan mas yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai panjang total rata-rata 11,6 em dengan kisaran 9,0 13,0 em, sedang ikan tambakan adalah 9,2 em dengan kisaran
6,0 - 11,5 em.
Berat ikan mas rata-rata 21,25 g dengan
kisaran 18,00 - 25,00 g, sedang ikan tambakan adalah 11,50 g
dengan kisaran 8,00 - 12,00 g.
Pupuk TSP yang digunakan
mengandung 46 % P2 0 dan kotoran ayam mengandung 46,33 %
5
abu, 2,17 % N, 10,92 % Ca dan 3,27 % P.
Pengamatan terhadap kebiasaan makanan dilakukan setiap dua minggu sekali atau sebanyak empat kali selama penelitian.
Untuk menentukan urutan pentingnya jenis makanan
ikan dipakai metoda "Index of preponderance" (indek bagian terbesar).
Hasil analisa kebiasaan makanan ikan mas, menunjukkan bahwa kelompok organisme makanan filamentous algae
atau algae benang dan crustacea merupakan makanan utama,
kemudian disusul hancuran tanaman, diatom, oligochaeta,
protozoa, rotifera, non filamentous algae atau algae bukan
be nang , desmid, insecta dan moluska.
Diatom dan protozoa merupakan kelompok organisme
makanan yang disenangi oleh ikan tambakan sebagai makanan
utama, kemudian disusul non filamentous algae, filamentous
algae, desmid dan hancuran tanaman.
Berdasarkan hal terse but diatas, makanan utama ikan
mas adalah filamentous algae dan crustacea, sedang ikan
tambakan adalah diatom dan protozoa, maka pemeliharaan
campuran kedua ikan tidak menimbulkan persaingan makanan
dan dapat dilaksanakan di kolam.
Jenis-jenis organisme makanan yang tidak tercerna
dan atau sebagian tercernakan
yang ditemukan pada rektum,
menunjukkan cangkang diatom dan desmid pada umumnya tidak
tercernakan;
sedang bahan makanan yang tersusun dari
selulosa dan kapur hanya tercernakan
sebagian.
KEBIASAAN MAKANAN IKAN MAS,CYPJ:hms ⦅セZAャゥ@
Lilm.
DAN IKAN TAMBAKAN Hclostoma tcmmil1cki C.V. bfKOLAM
iAcNG
DIPUPUK TRIPLE SUPERPHOSPHAT (TSIF') DAN KOTORAN
AYAM SERTA CAMPURAN KEDUANYA
KARYA ILMIAH
oleh
ヲセir@
SEJATI liMA!! MA'RUF
C 13.513
iNSTITUT PERTANIAN
FAKULTAS
BOGOR
PERI KANAN
1980
KEBIASAAN MAKANAN IKAN MAS, Cyprinus carpio Linn.
DAN IKAN TAMBAKAN, He1ostoma temmincki C.V. DI KOLM1 YANG
DIPUPUK TRIPLE SUPERPHOSPHAT (TSP) DAN KOTORAN AYAM SERTA
CAMPURAN KEDUANYA
KARYA ILMIAH
Da1am Bidang Keah1ian
Akuaku1tur
01eh
NUR
SEJATI AMAH MA I RUF
c.
13.513
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS PERIKANAN
1980
KEBIASAAN MAKANAN IKAN MAS, Cyprinus carpio Linn.
DAN IKAN TANBAKAN, He1ostoma temmincki .. C. V. DI KOLAM YANG
DIPUPUK TRIPLE SUPERPHOSPHAT (TSP) DAN
KOTORAN
AYAM SERTA
CAMPURAN KEDUANYA
KARYA ILMIAH
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
ge1ar Sarjana pada
Perikanan
セ。ォオャエウ@
Institut Pertanian Bogor
01eh
NUR SEJATI AMAR MA' RUF
c.
13.513
Mengetahui :
Menyetujui :
Panitia Ujian
sen Pembimbing
,
16 Mei 1980
Tangga1 Lu1us
M.F. RAHARDJO, Ketua
FIFI WIDJAJA, Anggota
RINGKASAN
NUR SEJATI AMAR l'lA'RUF,
c.
13513.
KEBIASAAN filARANAN IRAN
NAS, Cyprinus carpio Linn. DAN IRAN TAl'lBARAN, Helostoma
temmincki C. V. DI KOLAN YANG DIPUPUK TRIPLE SUPERPHOSPHAT
(TSP) DAN KOTORAH AYAl'j SERTA CAf'IPURAl.'l" KEDUANYA.
Dibimbing
oleh M.F. RAHARDJO dan FIFI \HDJAJA.
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kebiasaan
makanan ikan mas, Cyprinus carpio Linn., dan ikan tambakan,
Helostoma temmincki C.V., di kolam yang dipupuk dengan pupuk triple superphosphat (TSP) dan kotoran ayam negeri
serta campuran keduanya, telah dilakukan dari tanggal 30
Oktober 1979 sampai dengan 2 Januari 1980.
Penelitian ini
dilaksanakan dalam kolam-kolam yang mempunyai luas ratarata 50 m2 dan terletak di daerah perkolaman Dinas Perikanan Sindangbarang, Bogor.
Penelitian ini menggunakan tiga
perlakuan yaitu perlakuan A dengan dosis 1 kg TSP/kolam/
2 minggu, perlakuan B dengan dosi's 0,5 kg TSP + 5 kg kotoran ayam/kolam/2 minggu dan perlakuan C dengan dosis 10 kg
kotoran ayam/2 minggu.
Setiap perlakuan dua kali ulangan.
Ikan mas yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai panjang total rata-rata 11,6 em dengan kisaran 9,0 13,0 em, sedang ikan tambakan adalah 9,2 em dengan kisaran
6,0 - 11,5 em.
Berat ikan mas rata-rata 21,25 g dengan
kisaran 18,00 - 25,00 g, sedang ikan tambakan adalah 11,50 g
dengan kisaran 8,00 - 12,00 g.
Pupuk TSP yang digunakan
mengandung 46 % P2 0 dan kotoran ayam mengandung 46,33 %
5
abu, 2,17 % N, 10,92 % Ca dan 3,27 % P.
Pengamatan terhadap kebiasaan makanan dilakukan setiap dua minggu sekali atau sebanyak empat kali selama penelitian.
Untuk menentukan urutan pentingnya jenis makanan
ikan dipakai metoda "Index of preponderance" (indek bagian terbesar).
Hasil analisa kebiasaan makanan ikan mas, menunjukkan bahwa kelompok organisme makanan filamentous algae
atau algae benang dan crustacea merupakan makanan utama,
kemudian disusul hancuran tanaman, diatom, oligochaeta,
protozoa, rotifera, non filamentous algae atau algae bukan
be nang , desmid, insecta dan moluska.
Diatom dan protozoa merupakan kelompok organisme
makanan yang disenangi oleh ikan tambakan sebagai makanan
utama, kemudian disusul non filamentous algae, filamentous
algae, desmid dan hancuran tanaman.
Berdasarkan hal terse but diatas, makanan utama ikan
mas adalah filamentous algae dan crustacea, sedang ikan
tambakan adalah diatom dan protozoa, maka pemeliharaan
campuran kedua ikan tidak menimbulkan persaingan makanan
dan dapat dilaksanakan di kolam.
Jenis-jenis organisme makanan yang tidak tercerna
dan atau sebagian tercernakan
yang ditemukan pada rektum,
menunjukkan cangkang diatom dan desmid pada umumnya tidak
tercernakan;
sedang bahan makanan yang tersusun dari
selulosa dan kapur hanya tercernakan
sebagian.
KEBIASAAN MAKANAN IKAN MAS,CYPJ:hms ⦅セZAャゥ@
Lilm.
DAN IKAN TAMBAKAN Hclostoma tcmmil1cki C.V. bfKOLAM
iAcNG
DIPUPUK TRIPLE SUPERPHOSPHAT (TSIF') DAN KOTORAN
AYAM SERTA CAMPURAN KEDUANYA
KARYA ILMIAH
oleh
ヲセir@
SEJATI liMA!! MA'RUF
C 13.513
iNSTITUT PERTANIAN
FAKULTAS
BOGOR
PERI KANAN
1980