Rank Kembar Uji Signifikansi

N = jumlah pasangan observasi antara satu variabel terhadap variabel lainnya. d = perbedaan rangking yang diperoleh pada tiap pasangan observasi. Rumus 2.6 adalah rumus yang paling efisien digunakan untuk menghitung � � Spearman Sidney Siegel, 2011. Metode perhitungan nilai � � bisa dilakukan dengan membuat deretan N subjek. Kemudian pada tiap subjek yang telah tersusun, tentukan rank untuk variabel X dan juga pada variabel Y. Variasi nilai � � = perbedaan antara dua rank X dan Y. Kuadratkan tiap nilai � � dan kemudian jumlahkan nilai � � 2 ini untuk mendapatkan ∑ � � 2 � �=1 . Kemudian nilai ∑ � � 2 � �=1 dan N jumlah subjek langsung masukkan ke dalam rumus 2.6.

2.3.1. Rank Kembar

Kadang-kadang dijumpai dua subjek atau lebih yang menerima nilai yang sama dalam perubah yang sama. Jika terjadi nilai yang sama, masing-masing diberi rank rata-rata, sehingga pengaruh nilai yang sama dapat diatasi. Jika cuplikan yang mempunyai nilai kembar ini tidak begitu banyak, maka rank kembar ini dapat dikatakan tidak berpengaruh terhadap � � , oleh karena itu rumus 2.6 masih tetap dapat digunakan. Namun apabila proporsi dari rank kembar ini cukup besar, maka dalam perhitungan � � perlu dimasukkan faktor koreksinya. Pengaruh rank kembar ini terhadap perubah X akan mengurangi besarnya jumlah kuadrat �= ∑ � 2 menjadi lebih kecil dari � 3 −� 12 , atau � 2 � 3 −� 12 dan besarnya faktor koreksi tersebut adalah � = � 3 −� 12 Dimana t = jumlah rank kembar dari penelitian. Jika menurut perhitungan jumlah rank kembar cukup banyak, maka dalam perhitungannya nilai � � dapat digunakan rumus sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara � � = ∑ � 2 +∑ � 2 −∑ � � 2 2�∑ � 2 ∑ � 2 2.7 dengan ketentuan: ∑ � 2 = � 3 −� 12 − ∑ � � ∑ � 2 = � 3 −� 12 − ∑ � �

2.3.2. Uji Signifikansi

� � Jika subjek-subjek yang dipergunakan untuk menghitung nilai � � ditarik dari populasi secara acak, harus dipergunakan skor untuk menderteminasi apakah kedua perubah tersebut berhubungan erat dalam populasinya. Untuk tujuan tersebut diperlukan pengujian terhadap � yang menyatakan bahwa kedua perubah yang diteliti tidak berkorelasi dalam populasinya dan nilai berbeda dengan nol hanya karena pengaruh kebetulan saja dengan hipotesa sebagai berikut: � = Tidak ada korelasi antara X dan Y � 1 = Ada korelasi antara X dan Y Untuk � 25, penentuan signifikansi � � dapat diuji dengan: � = � � � �−2 1−� � 2 2.8 � diterima bila −� 1 2 � �� � − 2 ≤ � ≤ +� 1 2 � �� � − 2 � ditolak bila � � 1 2 � ��� − 2���� � −� 1 2 � ��� − 2 Untuk penentuan signifikansinya dapat ditunjukkan melalui tabel-B. Jika � 25, penentuan signifikansi � � dapat diuji dengan: � = � � . √� − 1 2.9 � diterima bila −� 1 2 � ≤ � ≤ + � 1 2 � � ditolak bila � + � 1 2 � ���� � −� 1 2 � Untuk penentuan signifikansinya dapat ditunjukkan melalui tabel-A. Universitas Sumatera Utara

2.3.3. Langkah – Langkah Pengujian Korelasi Rank Spearman