Pengaruh Krisis Ekonomi Terhadap Harga Jual Dan Jumlah Permintaan Kayu Gergajian Jati (Tectonn grandis L.F) Produksi Penggergajian Mesin Saradan Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

Sony Manurung E. 31.1373. Pengaruh Krisis Ekonomi Terhadap Harga Jual
Dan Jumiah Permintaan Kayu Gergajian Jati (Tectonn grnndis L.F) Produksi
Penggergajian Mesin Saradan Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Dibawah
bimbingan Dr. Ir. E.G. Togu Manurung, MS dan Ir. Bramasto Nugroho, MS

RINGKASAN

Krisis ekonomi di negara-negara Asia khususnya Indonesia mulai terjadi pada
bulan Juli tahun 1997. Krisis ekonomi dimulai dengan melemahnya nilai tukar mata
uang rupiah terhadap mata uang dollar Amerika selanjutnya terjadi kenaikan harga
bahan baku dan bahan pembantu yang masih tergantung dari impor, kenaikan bahan
untuk pemeliharaan alat, pemutusan hubungan kerja dan penurunan permintaan
terhadap suatu produk. Menurut laporan majalan bulanan ITTO (Il~ternatioi~al
Tropical Timber Orgmzizatiot~),harga kayu gergajian Indonesia jenis Meranti lebih

tinggi pada saat tejadinya krisis ekonomi yaitu > Rp 730.075/m3 dibandingkan pada
saat sebelum krisis ekonomi yaitu Rp 649.600/m3.
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengetahui harga pokok kayu gergajian
Jati sebelum dan sesudah krisis ekonomi (2) Mengetahui pengaruh krisis ekonomi
terhadap permintaan kayu gergajian Jati produksi Penggergajian Mesin Saradan Perum
Perhutani Unit I1 Jawa Timur.


Penelitian ini dilaksanakan di Perum Perhutani Unit 11 Jawa Timur pada
Penggergajian Mesin Saradan pada bulan Januari 1999 sampai dengan Februari 1999.
Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kayu Jati (Tectona

grandis L.F). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, alat hitung dan
alat mengukur.
Metodologi penelitian mencakup : (1) Pengumpulan data yaitu data primer
(data primer yang diperoleh : lay Out, ukuran sortimen dan jumlah mesin) dan data
sekunder (data sekunder yang diperoleh : nilai penyusutan dan keadaan umum lokasi
penelitian) (2) Pengolahan data yaitu perhitungan harga pokok dan pengujian
pengaruh krisis ekonomi terhadap jumlah permintaan dengan Metoda Uji Tar~da
Harga pokok diperoleh dari perbandingan total seluruh biaya dengan volume
total produksi yang dihasilkan. Nilai total seluruh biaya diperoleh dari penjumlahan
biaya tetap dan biaya variabel. Yang dimaksud dengan biaya tetap adalah pemilikan
alat, tunjangan beras, tunjangan gula, tunjangan pengobatan, tunjangan jabatan,
tunjangan perumahan, dau upah karyawan. Yang dimaksud dengan biaya variabel
-

-


~

adalah bahan
baku, solar,. .bensin, minyak
pelumas, spare parts, angkutan hara, upah
. ~.
.
~

~

~~

~

tenaga kerja, lembur dan lainnya. Dari perhitungan harga pokok diperoleh nilai harga
pokok terendah April 1997 sebesar Rp 2.521.899/m3. Hal ini disebabkan : (1) April
1997 adalah waktu sebelum tejadi krisis ekonomi (2) Meningkatnya jumlah
permintaan dibandingkan bulan sebelumnya yang mengakibatkan peningkatan upah

tenaga kerja, biaya produksi bahan baku dan angkutan hara. Nilai harga pokok
tertinggi diperoleh Agustus 1998 sebesar Rp 5.592.056/m3. Hal ini disebabkan : (1)

Agustus 1998 adalah waktu setelah tejadi krisis ekonomi (2) Beberapa komponen
biaya sudah meningkat sedangkan nilai rendemen relatif sama.
Metoda Uji Tanda digunakan untuk menguji pengaruh krisis ekonomi terhadap
jumlah pennintaan kayu gergajian. Penggunaan Metoda Uji Tanda memberikan nilai
X' hitung = 5,143 dan X' tabel = 6,653 (selang kepercayaan

=

99% dengan derajat

bebas = I). Dari hasil perhitungan dengan Metoda Uji Tanda menunjukan bahwa krisis
ekonomi terbukti m e n u ~ n k a njumlah permintaan. Penurunan jumlah permintaan kayu
gergajian jenis Jati disebabkan karena : (1) Mitra sebagai pembeli kayu bersikap
menunggu dan melihat perkembangan harga kayu gergajian (2) Mitra tnenghentikan
sama sekali jumlah permintaan kayu gergajian (3) Sifat kayu Jati yang mempunyai
barang subsitusi.
Krisis ekonomi rneningkatkan biaya produksi dan harga pokok. Dengan

pengujian Metoda Uji Tanda, krisis ekonomi terbukti rnenurunkan jumlah permintaan
kayu gergajian. Saran dari penelitian ini adalah perlu adanya penghematan biaya
produksi.