Kandungan Logam Berat Air Raksa (Hg) dalam Air, Sedimen dan Jaringan Tubuh Ikan di Muara Way Kambas dan Way Sekampung, Lampung

Elisabeth. C06495038. KANDUNGAN LOGAM BERAT AIR RAKSA (Hg) DALAM AIR,
SEDIMEN DAN JARINGAN TUBUH IKAN Dl MUARA WAY KAMBAS DAN WAY
SEKAMPUNG, LAMPUNG. Di Bawah Bimbingan Dr. Ir. Harpasis S. Sanusi, MSc dan
Dr. Ir. Richardus Kaswadii, MSc.
Aktivitas pertanian, perkebunan serta perindustrian yang tinggi di sekitar daerah aliran
sungai dan estuaria, potensial rnenyebabkan perubahan kualitas lingkungan. Di beberapa
negara, penggunaan logarn berat dalam berbagai bidang industri telah menyebabkan
pencemaran lingkungan. Terjadinya kasus pencemaran logam berat air raksa (Hg) di Jepang
pada tahun 1953 telah rnenimbulkan ketakutan yang berlebihan pada masyarakat awam.
Pesatnya pembangunan di kawasan pesisir Timur Larnpung selama 10 tahun
belakangan ini telah menimbulkan pencemaran yang ditandai dengan penyirnpangan kadar
COD dan BOD5 dari batas yang dianjurkan. Untuk mengetahui kondisi selanjutnya, dilakukan
penelitian di rnuara Way Kambas dan Way Sekampung guna mengetahui kondisi kualitas
perairan terutama kandungan Hg di kedua muara sungai tersebut.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 1998 -September 1998. Pengambilan contoh
dilakukan pada 7 stasiun, masing-masing di muara Way Karnbas dan Way Sekampung.
Pengukuran parameter fisika dan kimiawi seperti arus, suhu, salinitas dan pH dilakukan secara
in-situ. Nilai DO diukur dengan rnetode Winkler di laboratorium lapangan sedangkan
kandungan TSS ditentukan dengan metode Gravimetrik. Untuk analisis Hg, contoh air diambil
dengan tabung Van Dorn dan disimpan dalam botol gelas, disaring dan kernudian diawetkan
dengan KMn04 dan HCI. Contoh sedimen diambil dengan Ekman grab dan dirnasukkan dalam

plastik. Contoh ikan diambil secara acak dari nelayan dan PPI Labuhan Maringgai. Jenis ikan
yang dianalisis adalah ikan Lidah (Cynoglossus bilineatus), Sarngeh (Dendrophysa russell~],
Kuro (Eleoferonema tefradaciylum), Beloso (Saurida micropectalis), Manyung (Arius ufik) dan
Sebelah (Psettodes erumefl. Ketiga contoh tersebut diawetkan dalam ice box untuk dianalisis
dengan Atomic Absorption Spectrophofometer (AAS) flameless di Laboratorium Kimia
Lingkungan Laut P30-LIPI, Jakarta.
Penyajian data dilakukan secara deskriptif. Data diperoleh dari pengambilan contoh
pada saat air surut (Juli) yang mewakili musirn Timur dan saat pasang (September) yang
mewakili musim peralihan Timur - Barat, kemudian diuji secara statistik dengan menggunakan
uji Beda Nyata Terkecill Least Significance Difference (Steel and Torrie, 1995).
Pola arus pada bulan September menunjukkan arah yang dominan ke barat daya
dengan kecepatan yang berkisar antara 14.2 - 41.9 cmldetik (Way Kambas) dan 17.3 - 38.9
crnldetik (Way Sekampung). Hasil pengamatan parameter fisika dan kimiawi masing-masing
di muara Way Kambas dan Way Sekampung pada bulan Juli, menunjukkan nilai kisaran
sebagai berikut : suhu 28.80 - 32.10 0 C dan 30.40 - 31.90 O C, pH 7.40 - 8.30 dan