Proses Pembentukan Telur Kualitas Telur

merupakan sumber pigmen, dalam hal ini jika dikonsumsi oleh ternak petelur maka akan berpengaruh langsung terhadap warna kuning telur yang dihasilkan. Menurut Astriana et al. 2013, pigmen pemberi warna kuning telur tersebut diserap secara fisiologi oleh organ pencernaan. Menurut Yuwanta 2007 karotenoid merupakan pigmen mpembawa warna kuning, mempunyai struktur seperti vitamin A, antara lain xantofil, lutein dan zeaxantin pada jagung kuning. Penelitian lain oleh Nuraeni dan Latif 2008 menunjukkan bahwa peningkatan kandungan betakaroten dalam pakan dari 8,40 menjadi 10,60 mampu meningkatkan skor warna kuning telur. Buah naga merah juga mengandung kalsium dan fosfor yang bersifat organik sehingga mudah diserap oleh saluran pencernaan, kalsium dan fosfor adalah komponen pembentuk cangkang telur Agustantikaningsih et al., 2015. Kandungan kalsium dan fosfor dalam buah-buahan, kulit buah dan biji-bijian merupakan kalsium dan fosfor yang organik dan mudah diserap serta dimanfaatkan oleh tubuh Siahaan et al., 2012 dan Maghfiroh et al., 2014

2.4 Proses Pembentukan Telur

Pembentukan telur diawali dengan proses pembentukan kuning telur yang terjadi di ovarium. Mushawwir dan Latipudin 2013 menyatakan bahwa ovarium unggas terdiri dari dua lobus besar, di setiap lobus terdapat banyak folikel yang menempel di tangkai-tangkai folikel. Folikel terbentuk oleh sintesis komponen- komponen yang terdiri atas protein dan lemak di dalam sel-sel hati yang ditransfer melalui sistem vaskuler menuju ovarium. Folikel tersebut merupakan calon kuning telur. Calon kuning telur berkembang menjadi kuning telur yang kemudian keluar dari ovarium ovulasi dan ditangkap infundibulum. Di infundibulum terjadilah fertilisasi jika ada sel sperma yang masuk, kuning telur berada di infundibulum selama 15 menit Parkhurst dan Mountney, 1995. Suprijatna et al. 2008 menyatakan bahwa penyusunan kuning telur dibantu oleh asam-asam amino yang diserap oleh usus, asam-asam amino kemudian disintesis oleh hati dan masuk ke pembuluh darah, selain itu hasil sintesis asam-asam amino juga mempengaruhi protein telur pada albumen yang disintesis di magnum. Proses pembentukan telur selanjutnya berada di magnum, kuning telur dari infundibulum berada di magnum selama tiga jam, di sini terjadi proses pembentukan putih telur atau albumentasi. Pembentukan struktur fisik putih telur didukung oleh tiga protein putih telur, yaitu mucin dan globulin sebesar 10 dan albumin sebesar 90, komponen tersebut disintesis di dalam sel-sel jaringan oviduct , yaitu sel-sel epitel dan sel kelenjar tubular. Kuning telur yang telah dikelilingi putih telur selanjutnya menuju isthmus . Di sini terjadi pembentukan membran sel cangkang yang tipis selama 1 sampai 2 jam. Selanjutnya di uterus selama 18 sampai 21 jam terjadi sintesis cangkang dengan komponan berupa ion bebas kalsium, natrium dan kalium Mushawwir dan Latipudin, 2013.

2.5 Kualitas Telur

Kualitas telur adalah baik tidaknya telur. Kualitas fisik telur terdiri atas kualitas interior yang meliputi kekentalan putih telur, bentuk kuning telur, dan ada tidaknya noda pada putih atau kuning telur, serta kualitas eksterior yang meliputi warna, bentuk, tekstur, keutuhan dan kebersihan cangkang United States Department of Agriculture, 1964. Kualitas interior dapat diukur dengan menghitung indeks Haugh, indeks putih dan kuning telur serta warna kunng telur Stadelman dan Cotterill, 1995. Kualitas kimiawi telur meliputi kandungan air, abu, lemak, protein, karbohidrat, vitamin dan mineral Badan Standardisasi Nasional, 2008.

2.6 Indeks Putih Telur

Dokumen yang terkait

Pengaruh Jus Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Perempuan Dewasa.

11 44 18

Pengaruh Jus Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Terhadap Tekanan Darah Normal Pada Perempuan Dewasa.

0 0 24

Pemberian Jus Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) terhadap Kualitas Fisik Telur Burung Puyuh - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 12

Pemberian Jus Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) terhadap Kualitas Fisik Telur Burung Puyuh - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 2

Pemberian Jus Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) terhadap Kualitas Fisik Telur Burung Puyuh - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 5

Kadar Kalsium dan Fosfor Darah Burung Puyuh Fase Layer dengan Pengaruh Aditif Cair Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 12

Kadar Kalsium dan Fosfor Darah Burung Puyuh Fase Layer dengan Pengaruh Aditif Cair Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 3 2

Kadar Kalsium dan Fosfor Darah Burung Puyuh Fase Layer dengan Pengaruh Aditif Cair Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 11

Kadar Kalsium dan Fosfor Darah Burung Puyuh Fase Layer dengan Pengaruh Aditif Cair Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 8

HUBUNGAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTA

0 0 14