Pengaruh Variasi Bilangan Reynolds Terhadap Karakteristik Gesekan
Gambar 4.3. Untuk aliran tanpa pertukaran kalor, temperatur air masukan pada sisi anulus dan
inner tube
berkisar antara 28,5 °C – 29,4 °C. Melalui perbandingan antara kurva karakteristik
gesekan aliran air dalam anulus sempit dan dalam pipa – pipa normal seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4.3, terlihat
bahwa pada daerah aliran laminar Re1.000 faktor gesekan dalam anulus sempit adalah 11,09 – 38,15 lebih besar
dibandingkan dengan pipa – pipa normal dibandingkan dengan Pers.
f
= 64Re. Persamaan regresi faktor gesekan aliran yang terjadi pada daerah aliran laminar adalah,
f Re
119 ,
83 =
1.000 Re
,
Gambar 4.3. Kurva karakteristik gesekan pada aliran tanpa pertukaran kalor.
Hasil yang didapat dengan regresi Persamaan
f
= 83,119Re adalah 1,299 kali sebesar nilai yang dihitung dengan Persamaan
f
= 64Re, tetapi lebih kecil dari nilai yang dihitung dengan Pers. Sun
f
= 95,9Re sebesar 15,38. Pada daerah aliran turbulen Re 1.800, faktor gesekan dalam anulus sempit adalah 4,30
lebih besar dibanding dalam pipa – pipa normal dibandingkan dengan Pers. Blasius. Pada daerah aliran turbulen Re 1.800,
faktor gesekan dalam anulus sempit adalah 0,04 – 12,88 lebih besar dibandingkan dengan Persamaan Colebrook. Daerah
dimana terjadi perubahan
trendline
nilai faktor gesekan
f
untuk daerah aliran laminar ke
trendline
faktor gesekan
f
untuk daerah aliran turbulen disimpulkan sebagai daerah transisi,
dimana dalam penelitian ini transisi aliran dalam anulus sempit dimulai lebih awal dibandingkan dengan pipa – pipa normal pada
1.170 ≤ Re ≤ 1.656.