commit to user
yang tergabung dalam suatu unit kerja atau organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga lebih efektif dan efisien.
Dalam organisasi agar dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu disusun dan diatur agar mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Agar hasil
tersebut tercapai, maka perlu adanya administrasi yang baik, karena membantu dalam penyelenggaraan kegiatan.
Administrasi menurut
Usodo, dkk
2002: 3 “Administrasi adalah pengaturan keseluruhan kegiatan kerjasama sekelompok manusia dengan
mendayagunakan semua sumber potensi yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif dan efisien”. Sedangkan menurut Tri
Murwaningsih 2005: 3 “Administrasi didefinisikan sebagai proses kegiatan sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Administrasi adalah suatu proses, artinya dapat berlangsung secara terus-menerus dan dinamis”.
Dari pengertian administrasi di atas maka perlu unsur-unsur administrasi menurut Usodo, dkk 2002: 4 antara lain :
1 Sekelompok manusia, dua orang atau lebih.
2 Proses kerjasama dengan rangkaian kegiatan yang menyeluruh dan
integral. 3
Tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya. 4
Pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. 5
Pendayagunaan sumber personal dan material.
3. Metode Pembinaan
a Sumber Daya Manusia
1 Pelatih
Setiap olahraga sangat membutuhkan seorang pelatih yang profesional untuk memajukan timnya. Soedjarwo 1993: 1 berpendapat bahwa “pelatih
adalah orang yang menangani proses kepelatihan”. Selanjutnya pengertian pelatih menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa “pelatih adalah orang
yang memberi latihan; orang yang melatih”. Dari pengertian pelatih diatas dapat disimpulkan bahwa pelatih adalah seorangsekelompok orang yang
commit to user
mengelolamenangani sekelompokseseorang untuk mencapai keberhasilan tertentu.
Pelatih yang profesional harus sadar akan kenyataan yang terjadi di lapangan kadang tidak sesuai dengan yang dikehendaki sehingga ia harus
dapat benar-benar mempengaruhi dan membentuk watak dan kepribadian atlet dalam hal tertentu, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat
terminimalisasi akan terjadi. Pengaruh-pengaruh yang diberikan pelatih kepada seorang atlet seharusnya pengaruh yang positif. Tapi kemungkinan
juga pengaruh negatif dapat ditangkap oleh atlet sehingga pelatih benar-benar berhati-hati dalam memberi pengarahan.
Menurut Soedjarwo 1993: 9 tugas – tugas pokok yang harus dilakukan seorang pelatih antara lain :
a Mengadakan pemanduan untuk memilih bibit unggul atlet.
b Menyusun program latihan untuk jangka panjang maupun jangka
pendek. c
Menyusun strategi dan menentukan taktik dalam menghadapi pertandingan.
d Mengadakan evaluasi setelah selesai melakukan latihan pertandingan.
e Selalu berusaha meningkatkan pengetahuan, baik secara teori maupun
praktek dalam cabang olahraga yang dibinanya. 2
Atlet Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1990: 122, bahwa: “Atlet
adalah olahragawan terutama yang mengikuti perlombaan atau pertandingan”. Cabang olahraga apapun sangat membutuhkan pembibitan atlet atau pemain
karena merupakan upaya menemukan individu-individu yang memiliki potensi untuk mencapai prestasi yang tinggi dikemudian hari. Sebelum diadakan
pembinaan atlet sebaiknya atlet terlebih dahulu diberikan kesadaran bahwa prestasi puncak tidak akan tercapai apabila atlet tersebut tidak memiliki
kemampuan untuk mencapainya. Karena faktor terbesar untuk mencapai prestasi maksimal adalah datang dari atlet itu sendiri meskipun faktor-faktor
commit to user
yang lain sebagai faktor pendukung mempuyai sumbangan atau peranan yang sangat penting.
Umur 11 – 12 tahun adalah yang paling sesuai untuk mengembangkan dasar-dasar ketrampilan yang dibutuhkan kelak. Tujuan pembinaan atlet-atlet
yunior adalah menciptakan kondisi-kondisi umum dan khusus dalam rangka pencapaian prestasi olahraga yang tinggi di masa yang akan datang.
Pembinaan ini dilakukan dengan pengenalan secara bertahap mengenai spesialisasi latihan.
Program latihan yunior meliputi latihan tingkat pemula dan tingkat junior lanjutan. Pembinaan ini harus dilakukan sedini mungkin yakni seawal
mungkin dalam fase kehidupan dan merupakan suatu fase latihan yang berdiri sendiri yang menekankan pergeseran dari latihan untuk pemula ke latihan
untuk tingkat lanjut. Tujuan program latihan atlet yunior adalah mempersiapkan atlet-atlet
muda mencapai tingkat prestasi yang tinggi pada saat ia mencapai usia tertentu dan menciptakan dasar-dasar yang mantap. Latihan untuk pemula lebih
menekankan pada pengembangan kondisi dan koordinasi umum, kualitas teknik, taktik, dan kualitas mental serta pengembangan olahraga secara
keseluruhan. 3
Pengurus Sebagai unsur yang terpenting dalam mengelola organisasi, wajar
apabila pengurus dituntut untuk betul-betul meresapi keberadaannya, artinya mereka mempunyai tanggung jawab terhadap jalannya organisasi. Di mana
maju dan mundurnya suatu organisasi tergantung kepada kemampuannya dalam mengelola organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, pengurus
ditempatkan pada bagian dalam struktur organisasi sesuai dengan bidang dan kemampuannya masing-masing. Setiap pengurus mempunyai wewenang
untuk mengatur bawahannya dalam batas tanggung jawab dan wewenang yang dilimpahkan.Susunan pengurus dalam organisasi hendaknya dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan organisasi itu sendiri.
commit to user
b Pembinaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1990:149 pembinaan adalah upaya yang dilakukan agar sedikit lebih maju atau sempurna. Sedangkan
pengertian dari pembinaan olahraga adalah upaya yang dilakukan untuk memajukan atau menyempurnakan atlet agar dapat berprestasi dengan baik.
Karakteristik utama dari pembinaan olahraga prestasi selalu berorientasi jauh ke depan untuk mencapai prestasi tinggi menuju ke taraf internasional. Perencanaan
tersebut dapat dikembangkan dengan baik, apabila ditunjang dan ditumbuhkan dalam suatu sistem pembinaan yang mantap, yang diorganisasikan untuk
pembinaan olahraga secara terpadu dan berkesinambungan Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifudin: 1996 : 88. Dalam pembinaan harus menempuh pola yang
tepat dan dilakukan dengan tahap-tahap tertentu, sehingga potensi yang dimiliki atlet dapat berkembang secara maksimal.
Untuk mencapai prestasi yang maksimal bukan kegiatan yang mudah, karena dipengaruhi oleh banyak faktor, memerlukan proses dan waktu yang cukup
lama, sumber dana atau biaya yang cukup, prasarana dan sarana yang memadai, dukungan masyarakat maupun pemerintah dan masih banyak lagi.
Soeharsono, yang dikutip Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifudin 1996:88 aspek-aspek yang terkait dalam pembinaan olahraga diantaranya:
a. Aspek Olahraga
1 Pembinaan Fisik.
2 Pembinaan Teknik.
3 Pembinaan Taktik.
4 Kematangan Bertanding.
5 Pelatih.
6 Program Latihan dan Evaluasi.
b. Aspek Medis
1 Fungsi organ tubuh meliputi: jantung, paru-paru, syaraf, otot indera
dan lainnya. 2
Gizi. 3
Cidera. 4
Pemeriksaan Medis. c.
Aspek Psikologi 1
Ketahanan Mental. 2
Kepercayaan Diri. 3
Disiplin dan Semangat juang. 4
Ketenangan, ketekunan, dan kecermatan.
commit to user
5 Motivasi.
Berdasarkan aspek-aspek tersebut diatas, maka untuk penanganan pembinaan olahraga diperlukan pakar-pakar yang berkualitas sesuai dengan
bidangnya, yaitu : pakar dibidang keolahragaan, pakar dibidang kasehatan olahraga medis di bidang keolahragaan, pakar dibidang psikologi keolahragaan
dan pakar-pakar dibidang ilmu lainnya yang sesuai untuk pembinaan keolahragaan.
Pada umumnya bakat adalah potensi atau kemampuan seseorang yang sifatnya bawaan yang bersemayam dalam diri seseorang yang dibawa sejak lahir.
Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifudin 1996:53 bahwa ”Bakat atitude diartikan sebagai suatu kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih
perlu untuk dikembangkan lebih lanjut dan dilatih agar bakat itu dapat terwujud”. Pendapat lain tentang bakat, Saparinah S. yang dikutip oleh Heru Suranto 2005:
28 menyatakan bahwa “bakat adalah kemampuan untuk terbentuknya keahlian atau keberhasilan seseorang dalam mengerjakan sesuatu”. Bakat adalah potensi
atau kemampuan seseorang yang lebih khusus. Orang dikatakan berbakat artinya dalam dirinya terdapat ciri-ciri yang dapat dikembangkan menuju keberhasilan
yaitu prestasi yang lebih tinggi, untuk itu ciri-ciri yang terdapat dalam diri seseorang atau individu perlu dikenal agar diperoleh bahan baku atau bahan
mentah yang dapat diolah menjadi barang jadi yang dapat dikembangkan secara maksimal. Dengan demikian bakat dalam kaitannya dalam olahraga dapat disebut
sebagai bakat olahraga, yang artinya adalah kemampuan atau potensi untuk berprestasi lagi dalam kegiatan olahraga.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam pembinaan olahraga hendaknya diberikan peluang kepada anak untuk mengembangkan kemampuannya dalam
ketrampilan gerak. Karena perkembangan pikiran anak sesungguhnya dilandasi gerakan dan perbuatan, oleh karena itu berikanlah peluang kepada anak untuk
bergerak dan berbuat pada objek yang nyata, karena pada dasarnya setiap anak mempunyai motivasi untuk berprestasi.
commit to user
4. Program Latihan a. Pengertian Latihan