Stabilitas Tanpa Rembesan S
Tanah Longsor: Analisis - Prediksi - Mitigasi
57
W L H
γ = ⋅ ⋅ 4.9
• Gaya berat W dapat diuraikan menjadi : 1. gaya yang bekerja pada bidang vertikal AB
cos cos
a
N W
LH β γ
β =
= 2. gaya yang bekerja pada bidang yang sejajar AB
sin sin
a
T W
LH β γ
β =
= Jadi tegangan normal efektif dan gaya geser pada dasar lereng
dapat dinyatakan sebgai berikut :
2
cos cos
luas bidang runtuh cos
a
N L H
L H L
γ β
σ γ
β β
⋅ ⋅ =
= = ⋅ ⋅
4.10 sin
sin cos
luas bidang runtuh cos
a
T L H
L H L
γ β
τ γ
β β
β ⋅ ⋅
= =
= ⋅ ⋅ 4.11
Reaksi akibat gaya berat W adalah gaya R yang besarnya sama
dengan W dengan aerah berlawanan cos
cos
r
N R
W β
β =
= 4.12
sin sin
r
T R
W β
β =
= 4.13
Dalam kondisi seimbang, gaya geser yang bekerja pada bidang AB adalah dapat dituliskan seperti persamaan :
sin cos
cos 1
r
T H
L
γ β
β β
= ⋅
4.14 Gaya geser yang terjadi ini dapat dituliskan dalam persamaan :
,
tan
d d
d
c
τ σ
φ
= +
Nilai tegangan normal dapat diperoleh dari Persamaan 4.10. Substitusi Persamaan 4.10 ke dalam Persamaan 4.5,
diperoleh :
2
cos tan
d d
d
c H
τ γ
β φ
= +
4.15 Jadi,
Tanah Longsor: Analisis - Prediksi - Mitigasi
58
2
sin cos
cos tan
d d
H c
H γ
β β
γ β
φ =
+ 4.16
2
cos tan
tan
d d
c H
β β
φ γ
= −
4.17 Faktor aman diberikan pada masing-masing komponen gesekan
dan kohesi :
tan tan
d
FS φ
φ = ; dan
d
c c
FS =
Substitusi dari persamaan 4.15, diperoleh :
2
tan cos
tan tan
c FS
H φ
γ β
β β
= +
4.18 Dengan demikian, terdapat dua keadaan :
• Untuk tanah granuler c’ = 0, mengindentifikasikan bahwa lereng tak terbatas adalah pasir, pada komponen nilai FS
tidak bergantung pada tinggi lereng H dan lereng selalu
dalam kondisi stabil bila β φ’
• Untuk tanah dengan kohesi dan sudut gesek, tinggi lereng kritis
H
cr
terjadi bila FS = 1, yaitu:
2
1 tan
tan
cr
c H
cos γ
β β
φ =
− 4.19