H. Zat Pengatur Tumbuh Untuk Regenerasi Tunas
a. Hormon BA Benzil Adenin
Benzil adenin merupakan salah satu kelompok hormon sitokinin. Adenin merupakan bentuk dasar yang menentukan adanya aktivitas sitokinin.
Benzil adenin bersama 2,4-D dan NAA dibutuhkan untuk mendapatkan pembentukkan tunas yang baik Bhojwani dan Razdan, 1996. Berdasarkan
penelitian Purnamaningsih 2006, penambahan hormon BA 5 mgl pada medium MS dapat menghasilkan daya regenerasi tunas padi Taipei 309 sebesar
76-79. Menurut Hirano dan Kohno 1990, efek penambahan BA 0,2 mgl pada
medium MS untuk regenerasi tunas Zizania palustris L. dapat menghasilkan persentase regenerasi tunas sebesar 56. Menurut Purnamaningsih 2006,
penambahan BA 2 mgl dan NAA 0,5 mgl menghasilkan rata-rata jumlah tunas 8,5 dan rata-rata jumlah akar tertinggi 12,8.
Formulasi medium terbaik untuk regenerasi tunas dari kalus biji padi cv. Fatmawati adalah menggunakan BA 2 mgl Lestari dan Yunita, 2008.
Formulasi medium ini dapat memacu pembentukan tunas dari kalus padi sebesar 60. Penambahan zeatin pada medium menyebabkan tunas sudah bisa
menghasilkan akar sehingga dapat langsung diaklimatisasi. Regenerasi tunas Alocasia Araceae pada perlakuan BA 0,5 ppm dapat menghasilkan tunas baru
sebanyak 7,8 tunas Thao dan Ozaky, 2003. Struktur kimia hormon BA dapat dilihat pada Gambar 8.
Pe NAA dan 5
rata pertum 5,55±1,44
b. Hormo
Be merupakan
senyawa si meningkatk
Marassi dk medium M
K aktivitas ti
dapat dilih sitokinin a
pengaturan didukung
peningkata G
enelitian Sik 5 mgl BA m
mbuhan tuna dengan tingg
n Kinetin
entuk dasar n bentuk das
itokinin, pan kan aktivita
kk. 1996, m MS dengan ko
Kinetin meru inggi dalam
hat pada Gam adalah kelom
n pertumbuh oleh pernya
an pembelah Gambar 8. S
kder dkk. 20 menghasilkan
s 14 pada re gi rata-rata t
r dari sitoki sar yang san
njang rantai d as zat peng
menemukan ombinasi 0,1
upakan sala memacu pe
mbar 9. Me mpok zat p
han dan m ataan Wattim
han sel yaitu Struktur Kim
Sumber : A 006, menun
n efek regen egenerasi pad
tunas cm 1
inin adalah ngat menentu
dan ikatan ra gatur tumbu
bahwa respo 1 atau 1 mgl
ah satu sito embelahan s
enurut Georg pengatur tum
morfogenesis mena 1992
dalam prose mia hormon B
Abidin, 1985 njukkan bahw
nerasi terting di Aromatic R
,85 ± 0,14.
adenin 6-a ukan aktivit
angkap dalam uh ini Abid
on pertumbu l NAA dan 1
okinin sinte sel. Struktur
ge dan Sherr mbuh yang
s pada kult 2, bahwa s
es sitokinesi Benzil Aden
. wa kombina
ggi sebesar 1 Rice per kul
amino purin tas sitokinin
m rantai ters din, 1985.
uhan tunas te 1,5 atau 2 m
etik yang m kimia horm
rington 198 sangat pent
tur in vitro itokinin me
s terutama s 19
in
asi 0,5 mgl 100, rata-
ltur sebesar
n. Adenin . Di dalam
sebut, akan Penelitian
erbaik pada gl kinetin.
mempunyai mon kinetin
84, bahwa ting dalam
o. Hal ini enyebabkan
aat sintesis
I
RNA dan sering di
benzilamin
K murah. Pe
pembentuk Santoso d
mgl. Liu penambaha
I. Kalus
Kal jaringan y
kalus pada Pembentuk
dan sitokin umumnya
mikroorgan sintesis pro
itambahkan nopurin BA
Gambar 9 Kinetin dan B
enelitian de kan kalus pad
dan Nursand 2002, me
an kinetin 1
lus adalah s yang membe
jaringan ter kan kalus pa
nin endogen terbentuk
nisme sepe tein. Menur
pada me P.
9. Struktur k BAP bersifat
engan perla da tanaman
di, 2003. Pa elakukan pe
mgl dan me
suatu kumpu elah diri sec
rluka pertam ada jaringan
n Dodds da pada be
erti Agroba rut Gunawan
edium MS
kimia hormo t tahan terha
akuan kinet Cattleya sp
ada Nephrol enelitian pad
enghasilkan
ulan sel am cara terus m
ma kali dilaku luka dipacu
an Roberts, ekas-bekas
cterium tum n 1987, go
S adalah
n kinetin S adap degrada
tin 1 mgl dengan eksp
lepis exaltat da Sacharum
pertumbuha
morphous ya menerus. Pe
ukan oleh Sin u oleh zat pe
1983. Seca luka akib
mefaciens, olongan sito
kinetin, ze
Sumber : Ab asi dan harg
l mampu m plan berupa
ta digunakan m officinaru
an tunas sebe
ang terjadi d enelitian pem
nnott pada ta engatur tumb
ara in vivo, k at seranga
gigitan ata 20
kinin yang eatin dan
idin 1985. ganya lebih
mendorong daun muda
n kinetin 2 um dengan
esar 45.
dari sel-sel mbentukan
ahun 1960. buh auksin
kalus pada an infeksi
au tusukan