Pengaruh Poliamin terhadap Induksi Kalus dan Regenerasi Tanaman pada Kultur Antera Padi (Oryza sativa L.)
PENGARUH POLIAMIN TERHADAP INDUKSI KALUS
DAN REGENERASI TANAMAN PADA KULTUR ANTERA PAD1
(Oiyza strtivn L)
Oleh
ARIANI MUFIDA
A. 30 0880
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
A-nrenn, sesiinggtrlinyn sesili3nliliesirfitnnitir ni3n lietnlidnlicm.
Sesiinggrrlinynsesirbnfikesir/i'tntt itir ni)nlie171iri3nhtt.
Xnfn, npt$/;ili.rlin~ttti
te/;ili.rlise/esni
(dnrisiintii iirtisntt),
kerjnGnn/I-rlidengnnsiinggiili-sirt?ggiili(i~riisnnynttg
)
hit?.
Dntt h n y n liyndn .~nb~~ttu-/bli/iet?bnlinyn
lintttu 6erfinrnp
(08.A & I ~Mnsyrnli:
I
5-8)
RINGKASAN
ARIANI MUFIDA.
Pengamh Poliamin terhadap Induksi Kalus dan Regenerasi
Tanaman pada Kultur Antera Padi (Orym scrtivn L.) (Dibimbing oleh BAMBANG S.
PURWOKO dan ISWARI S. DEWI).
Percobaan bertujuan untuk mengetahui pengamh poliamin terhadap pembentukan kalus dan regenerasi tanaman dari kultur antera padi (Oryzn sntivn L.)
Percobaan dilaksanakan dari bulan Oktober 1996 sampai dengan April 1997
di Laboratorium Biologi Sel, Kelompok Peneliti Biologi Molekuler, Balai Penelitian
Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor. Bahan untuk penelitian terdiri atas bahan
tanamad eksplan dan bahan-bahan kimia penyusun media kultur jaringan. Eksplan
yang digunakan pada percobaan I adalah antera dari tanaman padi hasil persilangan
antara Pucukl IR 64, M a h a k a d Pucuk, M a h a k a d Groyol, M a h a k a d IRAT 144 dan
Mesir1 Grogol (varietas padi subspesies Indica).
Eksplan yang digunakan pada
percobaan 2 adalah antera dari tanaman padi galur T. 309, termasuk dalam sub
spesies Japonica. Media kontrol yang dipakai adalah media N6 + 2 mg NAAI 1 + 0.5
mg kinetid l untuk induksi kalus, dan media regenerasinya adalah media MS + 0.5
mg N A N I
+2
mg kinetid 1 + 40 g/ 1 sukrosa
+ 3.5 g/ l phytagel.
Peralatan yang
diperlukan adalah: alat-alat kultur jaringan, cawan petri, tabung kultur, pinset
bayonet, lnniitlnr nirflow cnbiliet dan nutoclni~e
Percobaan dilakukan 2 tahap. Pada percobaan 1, lima genotipa tanaman padi
diinduksikan ke dalam lima media yang berbeda, yaitu: media kontrol, putresin 0.1
Setiap perlakuan
mM, putresin
. . 1 .mM, spermidin 0.1 mM dan spermidin 1 rnM.
~.
..
.
.
~. . . . . . . . .
. ~.
~
diulang lima kali, sehingga jumlah selumh satuan percobaan ada 125. Satu satuan
percobaan terdiri atas satu cawan petri yang berisi antera yang berasal dari 40-50
spikelet. Percobaan 2 dilakukan setelah semua tahapan pada percobaan 1 selesai.
Pada percobaan 2 dicobakan 4 macam perlakuan terhadap galur T. 309. Perlakuan
tersebut adalah: kontrol, media induksi + putresin, media regenerasi
+ putresin, serta
kombinasi perlakuan media induksi + putresin dan media regenerasi + putresin.
Konsentrasi putresin yang ditambahkan pada percobaan 2 adalah 1 mM. Masingmasing perlakuan diulang 10 kali sehingga terdapat 40 satuan percobaan.
Peubah yang diamati adalah: jumlah antera yang menjadi kalus dan jumlah
kalus yang menghasilkan tanaman.
Jumlah planlet yang tumbuh dari kalus
menghasilkan tanaman dibedakan antara planlet hijau dan planlet albino.
Kultur antera yang melibatkan produksi kalus, regenerasi tanaman hijau dan
tatlaman albino sangat dipengaruhi oleh genotipa tanaman. Walaupun berasal dari
satu subspesies, respon tiap genotipa terhadap kultur antera berbeda-beda.
Pada
percobaan pertama, respon paling baik ditunjukkan oleh persilangan antara
M a h a k a d IRAT 144. Produksi kalus, kalus menghasilkan tanaman, dan jumlah
planlet yang terbentuk paling tinggi dihasilkan oleh persilangan ini. Untuk peubah
yang sama hasil terendah diperoleh dari persilangan antara Pucukl IR64. Persentase
planlet albino pada percobaan pertama sangat tinggi. Planlet hijau hanya dihasilkan
dari persilangan antara M a h a k a d Pucuk dan M a h a k a d Grogol.
Penambahan
poliamin, dalam ha1 ini putresin dan spermidin pada media induksi dapat
meningkatkan jumlah kalus, persentase kalus terhadap jumlah antera, dan jumlah
planlet total
Pemberian putresin pada tahap kultur yang berbeda memberikan respon yang
berbeda pada induksi kalus dan regenerasi tanaman. Putresin yang ditambahkan pada
media induksi berperan meningkatkan jumlah kalus, persentase kalus terhadap jumlah
antera dan jumlah planlet yang dihasilkan. Putresin yang ditambahkan pada media
regenerasi berperan meningkatkan jurnlah dan persentase kalus menghasilkan
tanaman, rneningkatkan persentase planlet hijau dan menurunkan persentase planlet
albino. Hasil paling baik diperoleh apabila putresin ditambahkan pada media induksi
sekaligus pada media regenerasi Dengan perlakuan ini, jumlah dan persentase kalus
terhadap jumlah antera, jumlah dan persentase kalus menghasilkan tanaman, jumlah
dan persentase planlet hijau serta jumlah planlet total akan meningkat, sedangkan
persentase planlet albino menurun.
PENGARUH POLIAMIN TERHADAP INDUKSI KALUS
DAN REGENERASI TANAMAN PADA KULTUR ANTERA PAD1
(Oryzn sntivri L)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
ARIANI MUFIDA
A. 30 0880
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
: PENGARUH POLIAMIN TEREIADAP INDUKSI KALUS
DAN
REGENERASI
TANAMAN
PADA
ANTERA PAD1 (Oryznsntii~nL)
Nama
: ARIANI MUFIDA
Nomor Pokok
: A. 30 0880
Menyetujui
Pembimbing I
Ppmbimbing II
Dr. Ir. Bambang S. Punvoko, MSc
NIP. 131 404 220
NIP. 080 114 895
,
KULTUR
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Kediri, pada tanggal 1 Oktober 1974 sebagai putri kedua dari
pasangan Bapak Imam Muradi dan Ibu Tsuwaibah.
Penulis lulus dari SDN Mrican 1 pada tahun 1987, kemudian melanjutkan
jenjang pendidikan menengah di SLTP Negeri 1 Kediri, lulus tahun 1990. Penulis
meneruskan ke SMAN 2 Kediri program studi Biologi. Pada tahun 1993 penulis
lulus dari bangku sekolah menengah atas dan diterima di 1nsGtut Pertanian Bogor
melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Satu tahun kemudian
penulis diterima menjadi mahasiswa Institut Peltanian Bogor,
Jurusan Budi Daya Pertanian, Program Studi Agronomi.
Fakultas Pertanian,
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang menjadi salah satu syarat
mendapatkan gelar sarjana di Fakultas Pertanian ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini disusun sebagai laporan hasil penelitian yang telah dilaksanakan
penulis sejak bulan Oktober 1996 sampai dengan bulan April 1997 di Laboratorium
Biologi Sel, I
DAN REGENERASI TANAMAN PADA KULTUR ANTERA PAD1
(Oiyza strtivn L)
Oleh
ARIANI MUFIDA
A. 30 0880
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
A-nrenn, sesiinggtrlinyn sesili3nliliesirfitnnitir ni3n lietnlidnlicm.
Sesiinggrrlinynsesirbnfikesir/i'tntt itir ni)nlie171iri3nhtt.
Xnfn, npt$/;ili.rlin~ttti
te/;ili.rlise/esni
(dnrisiintii iirtisntt),
kerjnGnn/I-rlidengnnsiinggiili-sirt?ggiili(i~riisnnynttg
)
hit?.
Dntt h n y n liyndn .~nb~~ttu-/bli/iet?bnlinyn
lintttu 6erfinrnp
(08.A & I ~Mnsyrnli:
I
5-8)
RINGKASAN
ARIANI MUFIDA.
Pengamh Poliamin terhadap Induksi Kalus dan Regenerasi
Tanaman pada Kultur Antera Padi (Orym scrtivn L.) (Dibimbing oleh BAMBANG S.
PURWOKO dan ISWARI S. DEWI).
Percobaan bertujuan untuk mengetahui pengamh poliamin terhadap pembentukan kalus dan regenerasi tanaman dari kultur antera padi (Oryzn sntivn L.)
Percobaan dilaksanakan dari bulan Oktober 1996 sampai dengan April 1997
di Laboratorium Biologi Sel, Kelompok Peneliti Biologi Molekuler, Balai Penelitian
Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor. Bahan untuk penelitian terdiri atas bahan
tanamad eksplan dan bahan-bahan kimia penyusun media kultur jaringan. Eksplan
yang digunakan pada percobaan I adalah antera dari tanaman padi hasil persilangan
antara Pucukl IR 64, M a h a k a d Pucuk, M a h a k a d Groyol, M a h a k a d IRAT 144 dan
Mesir1 Grogol (varietas padi subspesies Indica).
Eksplan yang digunakan pada
percobaan 2 adalah antera dari tanaman padi galur T. 309, termasuk dalam sub
spesies Japonica. Media kontrol yang dipakai adalah media N6 + 2 mg NAAI 1 + 0.5
mg kinetid l untuk induksi kalus, dan media regenerasinya adalah media MS + 0.5
mg N A N I
+2
mg kinetid 1 + 40 g/ 1 sukrosa
+ 3.5 g/ l phytagel.
Peralatan yang
diperlukan adalah: alat-alat kultur jaringan, cawan petri, tabung kultur, pinset
bayonet, lnniitlnr nirflow cnbiliet dan nutoclni~e
Percobaan dilakukan 2 tahap. Pada percobaan 1, lima genotipa tanaman padi
diinduksikan ke dalam lima media yang berbeda, yaitu: media kontrol, putresin 0.1
Setiap perlakuan
mM, putresin
. . 1 .mM, spermidin 0.1 mM dan spermidin 1 rnM.
~.
..
.
.
~. . . . . . . . .
. ~.
~
diulang lima kali, sehingga jumlah selumh satuan percobaan ada 125. Satu satuan
percobaan terdiri atas satu cawan petri yang berisi antera yang berasal dari 40-50
spikelet. Percobaan 2 dilakukan setelah semua tahapan pada percobaan 1 selesai.
Pada percobaan 2 dicobakan 4 macam perlakuan terhadap galur T. 309. Perlakuan
tersebut adalah: kontrol, media induksi + putresin, media regenerasi
+ putresin, serta
kombinasi perlakuan media induksi + putresin dan media regenerasi + putresin.
Konsentrasi putresin yang ditambahkan pada percobaan 2 adalah 1 mM. Masingmasing perlakuan diulang 10 kali sehingga terdapat 40 satuan percobaan.
Peubah yang diamati adalah: jumlah antera yang menjadi kalus dan jumlah
kalus yang menghasilkan tanaman.
Jumlah planlet yang tumbuh dari kalus
menghasilkan tanaman dibedakan antara planlet hijau dan planlet albino.
Kultur antera yang melibatkan produksi kalus, regenerasi tanaman hijau dan
tatlaman albino sangat dipengaruhi oleh genotipa tanaman. Walaupun berasal dari
satu subspesies, respon tiap genotipa terhadap kultur antera berbeda-beda.
Pada
percobaan pertama, respon paling baik ditunjukkan oleh persilangan antara
M a h a k a d IRAT 144. Produksi kalus, kalus menghasilkan tanaman, dan jumlah
planlet yang terbentuk paling tinggi dihasilkan oleh persilangan ini. Untuk peubah
yang sama hasil terendah diperoleh dari persilangan antara Pucukl IR64. Persentase
planlet albino pada percobaan pertama sangat tinggi. Planlet hijau hanya dihasilkan
dari persilangan antara M a h a k a d Pucuk dan M a h a k a d Grogol.
Penambahan
poliamin, dalam ha1 ini putresin dan spermidin pada media induksi dapat
meningkatkan jumlah kalus, persentase kalus terhadap jumlah antera, dan jumlah
planlet total
Pemberian putresin pada tahap kultur yang berbeda memberikan respon yang
berbeda pada induksi kalus dan regenerasi tanaman. Putresin yang ditambahkan pada
media induksi berperan meningkatkan jumlah kalus, persentase kalus terhadap jumlah
antera dan jumlah planlet yang dihasilkan. Putresin yang ditambahkan pada media
regenerasi berperan meningkatkan jurnlah dan persentase kalus menghasilkan
tanaman, rneningkatkan persentase planlet hijau dan menurunkan persentase planlet
albino. Hasil paling baik diperoleh apabila putresin ditambahkan pada media induksi
sekaligus pada media regenerasi Dengan perlakuan ini, jumlah dan persentase kalus
terhadap jumlah antera, jumlah dan persentase kalus menghasilkan tanaman, jumlah
dan persentase planlet hijau serta jumlah planlet total akan meningkat, sedangkan
persentase planlet albino menurun.
PENGARUH POLIAMIN TERHADAP INDUKSI KALUS
DAN REGENERASI TANAMAN PADA KULTUR ANTERA PAD1
(Oryzn sntivri L)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh
ARIANI MUFIDA
A. 30 0880
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
: PENGARUH POLIAMIN TEREIADAP INDUKSI KALUS
DAN
REGENERASI
TANAMAN
PADA
ANTERA PAD1 (Oryznsntii~nL)
Nama
: ARIANI MUFIDA
Nomor Pokok
: A. 30 0880
Menyetujui
Pembimbing I
Ppmbimbing II
Dr. Ir. Bambang S. Punvoko, MSc
NIP. 131 404 220
NIP. 080 114 895
,
KULTUR
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Kediri, pada tanggal 1 Oktober 1974 sebagai putri kedua dari
pasangan Bapak Imam Muradi dan Ibu Tsuwaibah.
Penulis lulus dari SDN Mrican 1 pada tahun 1987, kemudian melanjutkan
jenjang pendidikan menengah di SLTP Negeri 1 Kediri, lulus tahun 1990. Penulis
meneruskan ke SMAN 2 Kediri program studi Biologi. Pada tahun 1993 penulis
lulus dari bangku sekolah menengah atas dan diterima di 1nsGtut Pertanian Bogor
melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Satu tahun kemudian
penulis diterima menjadi mahasiswa Institut Peltanian Bogor,
Jurusan Budi Daya Pertanian, Program Studi Agronomi.
Fakultas Pertanian,
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang menjadi salah satu syarat
mendapatkan gelar sarjana di Fakultas Pertanian ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini disusun sebagai laporan hasil penelitian yang telah dilaksanakan
penulis sejak bulan Oktober 1996 sampai dengan bulan April 1997 di Laboratorium
Biologi Sel, I