Ragam format Rekaman video

18

2.5.2 Ragam format Rekaman video

Bahan dasar dari kaset video, yaitu plastik tipis yang dilapisi serbuk elektromagnetik. Menurut fothergill, kaset video berbahan dasar polyester dilapisi atau dilindungi dengan besi oksida atau kromium agar menghasilkan suara yang jernih. Menurut Lora 1994: 18 kaset video terdiri dari beberapa lapisan, yaitu: 1. Lapisan dasar, terbuat dari mylar dan polyester 2. Lapisan magnetik sensitif, terbuat dari serbuk oksida dan pengikatnya, kemudian lem yang menempelkan lapisan magnetik ke lapisan dasar Sedangkan Fothergill 1990: 18 menyatakan bahwa format kaset video, antara lain: 1. Open reel tape Tape rekorder merupakan bentuk magnetik dari tipe audio rekorder dimana medium perekamnya merupakan pita yang dililitkan pada sebuah silinder dibandingkan kaset. 2. Cassettes dan cartridges a. U-Matic U-Matic merupakan konsep pengembangan yang kemudian menjadi standar industri penyiaran di dunia selama hampir 15 tahun dengan resolusi dibawah standar hanya 250 line, sejak tahun 1971 menguasai seluruh sistem penyiaran dunia. Akhirnya di tahun 1985, dengan subsidi dari jepang Televisi Republik Indonesia TVRI akhirnya merubah total sistem penyiarannya dari sistem U-Matic yang masih bersolusi gambar rendah 350 x 300 pixel menjadi sistem Sony Betacam. Dengan berkembangnya teknologi, sistem perekam dengan menggunakan sistem U-Matic dihentikan dan teknologinya tidak diteruskan. Kualitas rekam yang sama dengan Betamax dan VHS kalah saing dengan penerusnya, Betacam. U-Matic yang hanya kualitasnya sama dengan VHS dianggap tidak memenuhi syarat Broadcast. b. VHS Universitas Sumatera Utara 19 Video Home System VHS, itulah format video dengan lebar penampang pita 16mm penantang betamax yang dikeluarkan oleh pendatang video baru dari jepang, Japan Victor Company JVC di tahun 1976. Sebelumnya, JVC lebih intensif dalam produksi proyektor film 16mm dengan harga yang murah dan kualitas sedikit lebih baik, praktis dan stabil dari Betamax. Betamax kecepatannya tidak standar. Jadi, antara kaset video memiliki kecepatan putar yang sedikit berbeda, sehingga setiap mengganti kaset video harus di-set kembali kecepatannya, jika tidak akan tampak garis-garis seperti semut pada gambar. c. Beta Kata Betamax berasal dari dua kata, Beta adalah kata untuk jalur sinyal yang direkam pada kaset, karena pita kaset tersebut berputar melalui sebuah transportasi sehingga berbentuk seperti abjad Yunani “Beta”_ β. Kata max berasal dari “maximum” yang berarti luar biasa. Format perekam videoaudio yang dikembangkan oleh Sony yang dirilis pada 10 mei 1975. Betamax adalah kaset video selebar ½ inci 12.7 mm format ini berasal dari kaset video sebelumnya, yaitu U-Matic dengan lebar ¾ inci 19.05 mm d. Video 2000 Video 2000 atau dikenal juga sebagi VCC adalah pengguna dari sistem VCR dan video tape standar yang dikembangkan oleh Philips dan grundig untuk bersaing dengan VHS keluaran JVC dan teknologi video betamax keluaran sony. Selain pendapat diatas, menurut Vincent Bayu Tapa Brata 2006: 20 terdapat beberpa format video kaset lainnya, yaitu: a. Video8 Format ini diliris oleh Sony Corporation pada pertengahan dekade 80-an. Ukuran kasetnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan format VHS yang saat ini sedang populer. Kaset video8 bisa masuk ke kamera video amatir Handycam sehingga dalam waktu singkat kehadirannya disambut baik oleh pasar. Angka 8 pada format ini menunjukkan ukuran pita kasetnya, yaitu 8mm. b. Hi8 Format kaset video yang paling populer di Indonesia, yaitu dikalangan videographer amatir dan broadcast televisi karena memiliki resolusi gambar yang lebih tinggi, yaitu 400 line per inch. c. VHS-C Format video ini adalah format VHS yang menggunakan kaset berukuran kecil sehingga dapat digunakan untuk merekam pada Universitas Sumatera Utara 20 kamera video yang ukurannya kecil. Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa format rekaman video adalah suatu rekaman yang menggunakan berbagai jenis format meliputi gambar visual dan dapat dilihat dengan alat bantu untuk menggunakan format rekaman kaset . Universitas Sumatera Utara 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ledakan informasi muncul akibat adanya dorongan globalisasi. Hal ini menyebabkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung sangat cepat, sehingga kebutuhan masyarakat terhadap jasa dan layanan informasi semakin meningkat. Diantara kegiatan informasi adalah penyimpanan dan penemuan kembali informasi. Televisi sebagai salah satu penyedia informasi, dalam menyajikan informasi perlu adanya suatu sistem penyimpanan yang digunakan dalam menunjang penyebaran informasi tersebut melalui acara siaran televisi. Pentingnya sistem simpan informasi pada stasiun televisi untuk melestarikan informasi yang dilakukan dengan berbagai jenis media penyimpanan yang bertujuan menemukan kembali informasi . Informasi yang setiap saat bertambah secara eksponsial tidak mungkin ditangani tanpa adanya sarana simpan dan sistem temu kembali informasi retrieval yang baru. Sistem temu kembali informasi digunakan untuk menemukan kembali retrieve informasi-informasi yang relevan terhadap kebutuhan pengguna dari suatu kumpulan informasi. Sistem temu kembali informasi didesain untuk menemukan kembali dokumen atau informasi yang dibutuhkan oleh kelompok pemakai. Adanya sistem temu kembali informasi dengan demikian didesain tidak semata-mata didasarkan atas kebutuhan mengumpulkan dokumen atau informasi, akan tetapi juga upaya pengorganisasian Universitas Sumatera Utara