7 Berdasarkan Tabel 4 bahan makanan yang sering dikonsumsi oleh responden pada minggu
pertama yang tertinggi kandungan kolesterolnya yaitu telur bebek 106.1 gram. Minggu kedua asupan kolesterol yang tertinggi kandungan kolesterolnya yaitu telur ayam 67.8 gram. Minggu
ketiga asupan kolesterol yang tertinggi kandungan kolesterolnya yaitu telur bebek 114.9 gram dan minggu ke empat asupan kolesterol yang tertinggi kandungan kolesterolnya yaitu telur ayam 80.6
gram. Kolesterol adalah suatu zat lemak yang diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh.
Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan menimbulkan masalah terutama pada pembuluh darah jantung dan otak. Darah mengandung kolesterol, dimana 80 kolesterol darah tersebut diproduksi
oleh tubuh dan hanya 20 yang berasal dari makanan. Kolesterol yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL dan kolesterol LDL. Kolesterol LDL yang jumlahnya berlebihan di
dalam darah, akan diendapkan pada dinding pembuluh darah dan membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembuluh darah. Sedangkan kolesterol HDL, mempunyai fungsi membersihkan
pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan Siswono, 2006.
3.4 Distribusi Kadar Kolesterol Subjek Penelitian
Data kadar kolesterol diperoleh berdasarkan pemeriksaan darah melalui vena secara langsung dengan lansia. Data kadar kolesterol menurut Adult Treatment Panel ATP III 2001 menyatakan
bahwa kategori kadar kolesterol dinyatakan optimal jika kadar kolesterol 200 mgdl , katerogi ambang batas dinyatakan jika kadar kolesterol 200 – 239 mgdl dan kategori tinggi dinyatakan jika
kadar kolesterol ≥ 240 mgdl. Kadar kolesterol dalam darah yang baik adalah 200 mgdl. Nilai kadar kolesterol dalam
darah 200 mgml mampu memicu terjadinya terbentuknya aterosklerosis yang kemudian menjadi risiko timbulnya penyakit jantung koroner. Distribusi karakteristik responden berdasarkan kadar
kolesterol dalam darah yang didapatkan dari hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 5
Tabel 5 Distribusi Kadar Kolesterol
Subjek Penelitian Katogori
Jumlah n
Persentase
Optimal 26
56,52 Ambang Batas
10 21.74
Tinggi 10
21.74
Jumlah 46
100
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki kadar kolesterol dalam darah dengan kategori optimal yaitu sebanyak 56,52.
8 Nilai kolesterol darah merupakan indikator yang paling baik untuk menentukan apakah
seseorang akan menderita penyakit jantung atau tidak. Tiga hasil penelitian utama menemukan bahwa kadar kolesterol meningkat, maka insiden penyakit jantung dan pembuluh darah meningkat
Fatmah,2010. Menurut Framingham Hearth Study risiko terjadinya penyakit jantung meningkat apabila kadar kolesterol lebih dari 200 mgdl, maka akan meningkat tiga hingga lima kali bila
melampaui 300 mgdl. National Cholesterol Education Program NCEP pada tahun 1985 merekomendasikan bahwa kolesterol darah tidak melebihi 200 mgdl, rekomendasi ini masih
berlaku hingga sekarang Durstine, 2012.
3.5 Analisis Perbedaan Asupan Kolesterol Perminggu
Uji perbedaan asupan kolesterol minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat dapat dilihat pada Tabel 6
Tabel 6 Analisis Perbedaan Asupan Kolesterol Per Minggu
Kruskal-Wallis
Hasil analisis statistik uji perbedaan menggunakan uji Kruskal-Wallis pada uji perbedaan asupan kolesterol setiap minggu adalah p= 0.487. Berdasarkan data hasil uji diatas dapat diketahui
bahwa nilai p value ≥ 0.05, maka Ho diterima yang berarti tidak ada perbedaan antara asupan kolesterol minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat.
Asupan kolesterol yang baik dikonsumsi oleh lansia yaitu 300 mghari. Kelebihan kolesterol dalam tubuh terutama berkaitan dengan aterosklerosis, yaitu pengendapan lemak dalam dinding
pembuluh darah sehingga distensibilitas pembuluh darah menurun Fatmah,2010.
3.6 Perbedaan Asupan Kolesterol Mingguan dengan Kadar Kolesterol