Distribusi Pola Asupan Kolesterol Subjek Penelitian

5 Tabel 8 menunjukkan bahwa subjek yang mempunyai kategori normal yaitu 56,62, berat badan lebih 34,78, dan berat badan kurang yaitu 8,70 .

3.3 Distribusi Pola Asupan Kolesterol Subjek Penelitian

Data asupan kolesterol diperoleh berdasarkan dari wawancara secara langsung dengan lansia dengan form FFQ semi kuantitatif. FFQ dilakukan 4x selama 4 minggu. Data asupan kolesterol menurut Khosman 2003 menyatakan bahwa kategori asupan kolesterol dinyatakan lebih jika asupan kolesterol ≥ 300 mghari dan dinyatakan baik jika asupan kolesterol 300 mghari. Distribusi statistik deskriptif untuk asupan kolesterol minggu pertama dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Distribusi Karakteristik Responden berdasarkan Asupan Kolesterol Minggu Pertama, Kedua, Ketiga dan Keempat Kategori Minggu Pertama Minggu Kedua Minggu Ketiga Minggu Keempat Jumlah n Presentase Jumlah n Presentase Jumlah n Presentase Jumlah n Presentase Baik 28 60,9 34 73,9 28 60,9 36 78,3 Lebih 18 39,1 12 26,1 18 39,1 10 21,7 Jumlah 46 100 46 100 46 100 46 100 Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa asupan kolesterol yang tertinggi dengan kategori baik yaitu minggu ke empat dengan presentase 78,3. Sedangkan asupan kolesterol yang tertinggi dengan kategori lebih yaitu minggu pertama dan minggu ketiga dengan presentase 39,1. 6 Tabel 4 Distribusi rata-rata asupan kolesterol yang sering dikonsumsi oleh lansia Sumber Kolesterol Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Rata- Rata Konsumsi ghari Kandungan Kolesterol g Rata- Rata Konsumsi ghari Kandungan Kolesterol g Rata- Rata Konsumsi ghari Kandungan Kolesterol g Rata- Rata Konsumsi ghari Kandungan Kolesterol g Otak Ayam 5 10.2 - - - - - - Telur Bebek Bagian Kuning 2.24 54.7 1 18.2 2.15 36.5 1 18.2 Telur Ayam Bagian Kuning 1.40 26.5 1.65 26.5 2.17 26.5 2.14 26.5 Telur Bebek 11.95 106.1 4.17 35.4 12.54 114.5 4.15 35.4 Telur Puyuh 2.61 26.5 2.30 17.7 1 8.8 - - Hati Ayam 2.13 12.6 1 6.3 1 6.3 19.45 80.6 Telur Ikan Lele 1 4.6 1 4.6 Telur Ayam 13.45 55.1 15.95 67.8 18.76 80.6 - - Telur Asin 2.89 12.7 4.72 21.2 1.78 8.5 1.93 8.5 Ikan Asin Kering 1.21 1.6 2.07 3.2 1 1.6 1 1.6 Bakso Daging Sapi - - 11.71 12.5 - - 12.93 13.5 Mentega - - - - 1 2.1 1 2.1 Daging Bebek - - - - 2.45 1.7 - - Daging Menthok - - - - - - 1 0.8 Daging Ayam - - - - - - 10.39 7.9 7 Berdasarkan Tabel 4 bahan makanan yang sering dikonsumsi oleh responden pada minggu pertama yang tertinggi kandungan kolesterolnya yaitu telur bebek 106.1 gram. Minggu kedua asupan kolesterol yang tertinggi kandungan kolesterolnya yaitu telur ayam 67.8 gram. Minggu ketiga asupan kolesterol yang tertinggi kandungan kolesterolnya yaitu telur bebek 114.9 gram dan minggu ke empat asupan kolesterol yang tertinggi kandungan kolesterolnya yaitu telur ayam 80.6 gram. Kolesterol adalah suatu zat lemak yang diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh. Kolesterol yang berlebihan dalam darah akan menimbulkan masalah terutama pada pembuluh darah jantung dan otak. Darah mengandung kolesterol, dimana 80 kolesterol darah tersebut diproduksi oleh tubuh dan hanya 20 yang berasal dari makanan. Kolesterol yang diproduksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL dan kolesterol LDL. Kolesterol LDL yang jumlahnya berlebihan di dalam darah, akan diendapkan pada dinding pembuluh darah dan membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembuluh darah. Sedangkan kolesterol HDL, mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan Siswono, 2006.

3.4 Distribusi Kadar Kolesterol Subjek Penelitian

Dokumen yang terkait

POLA ASUPAN KOLESTEROL MINGGUAN DAN KADAR KOLESTEROL PADA LANSIA POSYANDU WARAS DI DESA KRAJAN KECAMATAN Pola Asupan Kolesterol Mingguan dan Kadar Kolesterol pada Lansia Posyandu Waras di Desa Krajan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo.

0 3 19

PENDAHULUAN Pola Asupan Kolesterol Mingguan dan Kadar Kolesterol pada Lansia Posyandu Waras di Desa Krajan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo.

0 3 5

DAFTAR PUSTAKA Pola Asupan Kolesterol Mingguan dan Kadar Kolesterol pada Lansia Posyandu Waras di Desa Krajan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo.

0 3 4

HUBUNGAN ASUPAN VITAMIN B1 (TIAMIN) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA NGUDI WARAS DESA BLULUKAN Hubungan Asupan Vitamin B1 (Tiamin) Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Lansia Di Posyandu Lansia Ngudi Waras Desa Blulukan Kecamatan

0 2 12

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA “NGUDI HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA “NGUDI WARAS” DESA BLULUKAN KECAMATAN COLOMADU, KARANGANYAR, JAWA TEN

1 3 14

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA “NGUDI WARAS” DESA BLULUKAN KECAMATAN COLOMADU, KARANGANYAR, JAWA TENGAH.

0 3 17

PENDAHULUAN HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA “NGUDI WARAS” DESA BLULUKAN KECAMATAN COLOMADU, KARANGANYAR, JAWA TENGAH.

0 3 5

PUBLIKASI KARYA ILMIAH HUBUNGAN ASUPAN LEMAK TOTAL DAN ASUPAN KOLESTEROL DENGAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU AISYIYAH KOTA SURAKARTA.

0 3 11

PENDAHULUAN HUBUNGAN ASUPAN LEMAK TOTAL DAN ASUPAN KOLESTEROL DENGAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU AISYIYAH KOTA SURAKARTA.

0 2 6

SKRIPSI HUBUNGAN ASUPAN LEMAK TOTAL DAN ASUPAN KOLESTEROL DENGAN KADAR KOLESTEROL DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU AISYIYAH KOTA SURAKARTA.

0 3 19