3. Hipotesis Tiga
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terlihat bahwa angka pada variabel komite audit terhadap ketepatan waktu sebesar
0,048 0,05 5 dan nilai koefisien regresi menunjukkan bahwa arah negatif, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel komite audit
berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Purwati 2006 dan Wijaya 2012
menyatakan bahwa komite audit berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hal ini disebabkan karena
komite audit tersebut bekerja tidak cukup baik, dan tidak jarang juga terdapat komite audit yang tidak berjalan dengan efektif atau pasif,
sehingga tidak ada pihak yang mengawasi proses sebelum diauditnya laporan keuangan sampai selesai diauditnya laporan keuangan.
4. Hipotesis Empat
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan terlihat bahwa angka pada variabel opini audit terhadap ketepatan waktu sebesar
0,996 0,05 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel opini audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hilmi 2008 yang menyatakan bahwa opini audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan. Tidak adanya pengaruh disebabkan karena kebanyakan perusahaan memperoleh opini audit wajar dan wajar
dengan kalimat penjelas. Meskipun sebagian besar opini audit yang
diperoleh merupakan opini audit yang wajar dan wajar dengan paragraf
penjelas, tidak
mempengaruhi perusahaan
untuk menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu. Selain itu
dapat terjadi karena opini auditor atas laporan keuangan yang disusun oleh pihak manajemen tidak mempengaruhi pihak manajemen untuk
menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu atau tidak tepat waktu.
47
BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan menggunakan 130 sampel
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 2 tahun penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan. 2.
Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
3. Komite audit berpengaruh negatif terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan. 4.
Opini audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya sebaiknya diperbanyak lagi sampel penelitian
sehingga kemungkinan diperoleh hasil yang berbeda dan hasil penelitian tersebut lebih dapat digeneralisir.
2. Penelitian selanjutnya dapat menambah tahun penelitian dimana tahun
penelitian yang digunakan pada penelitian saat ini hanya 2 tahun pengamatan, agar penelitian yang dilakukan memiliki hasil yang lebih
akurat. 3.
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel-variabel yang diperkirakan mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan, seperti: keberadaan kantor audit dan solvabilitas.
C. Keterbatasan
Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan masih terdapat beberapa keterbatasan-
keterbatasan sebagai berikut: 1.
Periode pengamatan relatif pendek, yaitu periode 2013-2014 dan jumlah sampel yang terbatas dapat mengakibatkan hasil penelitian
kurang dapat digeneralisir. 2.
Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah hanya perusahaan manufaktur saja yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Ainun, N dan Fu’ad, R, 1999, “Analisis Hubungan antara Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan dengan Struktur Modal dan tipe
Kepemilikan Perusahaan”,
Journal Ekonomi
dan Bisnis
Indonesia,Vol.15, No. 1:70-82 Ahmad dan Kamarudin, 2001.
“Audit delay and the timeliness of Corporate reporting: malaysian evidence
”. Journal of Accounting Research Akbar, Rusdi, 2004, Pengantar Akuntansi,YKPN, Yogyakarta
Ansah, S. Owusu. 2000. “Timelines of Corporate Financial Reporting in
Emerging Capital Markets: Empirical Evidence from the Zimbabwe Stock”, Journal Accounting and Business Research, Vol. 30, 241- 267.
BAPEPAM. 2003. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: KEP- 36PM2003 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala. BAPEPAM. 2011. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: KEP-
346BL2011 Tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten Atau Perusahaan Publik.
Bandi, 2000 , “Ketepatan Waktu Atas Laporan Keuangan Perusahaan Indonesia”,
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi III, pp. 66-77 Carslaw, C ., Kaplan, S.E. 1991. “An examination of audit delay: Futher
evidence from New Zealand”. Accounting and Business Research, 22, PP 21-32.
Djarwanto, “Pokok-Pokok Analisis Laporan Keuangan”, Yogyakarta,BPFE,2004.
Dwiyanti, Rini, 2010, “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan
Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesi”, Skripsi, Universitas Diponegoro
Semarang. Dyer, J. C. IV and A. J. McHugh, 1975. “The Timeliness of The Australian
Annual Report”. Journal of Accounting Research. Autumn. Pp. 204- 219.
Fitriani, Erna, 2010 “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhiketepatan
Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia,” Skripsi, Universitas
Pembangunan Veteran Jakarta