Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna e- paymentrekening listrik di Soloraya.Kriteria responden dalam penelitian ini adalah pelaku pembayaran e-payment, baik
sebagai penerima e-payment, contohnya adalah petugas agen pembayaran listrik, dan pihak yang melakukan e-payment yaitu pelanggan yang melakukan pembayaran tagihan listrik melalui ATM,
internet banking, atau potongdeposit pulsa HP.Metode pengambilan sampel yangdigunakan adalah sample random sampling.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuesioner yang berisi persepsi responden dengan skala Likert 1-5.Alat analisisyang digunakan adalah Structural
Equation Modelling SEM melalui aplikasi AMOS 21.0.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kuesioner dibagikan kepada responden selama 3 minggu yaitu mulai tanggal 2 Februari sampai dengan 16 februari 2015 Penyebaran dilakukan di daerah Soloraya. Kriteria responden
dalam penelitian ini adalah pelaku pembayaran e-payment, baik sebagai penerima e-payment, contohnya adalah petugas agen pembayaran listrik, dan pihak yang melakukan e-payment yaitu
pelanggan yang melakukan pembayaran tagihan listrik melalui ATM, internet banking, atau potong deposit pulsa HP. Kuesioner yang disebarkan sejumlah 115, kuesioner yang dikembalikan
sebesar 110, yang tidak lengkap 8, jadi kuesioner yang dapat diolah dan dianalisis lebih lanjut sebesar 102.
Gambaran responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan lama penggunaan e-payment.Jenis kelamin responden terdiri dari 45 laki-laki, dan 55
perempuan. Pendidikan terakhir terdiri dari SMA dan yang sederajat 81, D3 5, S111, S2 3. Lama penggunaan e-payment terdiri dari penggunaan 1 tahun 29 , 1-3 Tahun 35, lebih dari 3
tahun 36. Sedangkan responden yang menjadi penerima e-payment agen penerima pembayaran 89, dan yang menjadi pihak yang melakukan e-payment melalui ATM, internet banking, atau
potong deposit pulsa HP sebesar 11. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif ini dilakukan untuk melihat rata-rata mean sikap responden terhadap tiap-tiap variabel yang diuji. Dari hasil uji frekuensi Statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai
berikut: Tabel 1. Analisis Deskriptif
Variabel Item
Mean Median
Kisaran nyata
Kisaran Teoritis
Standar Deviasi
Kualitas Sistem Kualitas Informasi
Intensi Memakai Kepuasan Pemakai
Manfaat Individual 9
7 3
2 4
34.92 27.99
11.82 7.97
15.97 35.00
28.00 12.00
8.00 16.0
11-43 7-35
3-15 2-10
4-20 9-45
7-35 3-15
2-10 4-20
4.543 3.999
2.182 1.458
2.642
Sumber: hasil olah data Tabel 1 menunjukkan karakteristik data yang digunakan sebagai sampel penelitian.Kualitas
sistem bervariasi dari 11 sampai dengan 43.Kualitas Informasi bervariasi antara 7 sampai dengan 35.Intensi Memakai bervariasi antara 3 sampai dengan 15, Kepuasan Pemakai bervariasi antara 2
sampai dengan 10, dan Manfaat Individual bervariasi antara 4 dan 20. Kualitas Informasi memiliki rata-rata tertinggi sebesar 27.99 sedangkan standar deviasi tertinggi ada pada 4.543, sedangkan
rata-rata terendah pada kepuasan pemakai memakai sebesar 7.97 dengan standar deviasi terendah pula sebesar 1.458.
ISSN 2460-0784
Seminar Nasional dan The 2nd Call for Syariah Paper
Syariah Paper Accounting FEB UMS
516
Measurement Model
Uji konfirmatori dilakukan pada masing-masing konstruk yaitu: kualitas sistem, kualitas informasi, intensi memakai, kepuasan pemakai, dan manfaat bersih. Beberapa indikator harus
dieliminasi karena tidak signifikan pada p0,05 dan loading factor di bawah 0.5. Yang harus didrop yaitu: indikator pada konstruk kualitas sistem : KS1, KS3, KS7, KS8, KS9, indikator pada
konstruk kualitas informasi: KI1 dan KI4, indikator intensi memakai IM3, Manfaat Individual MI4.Setelah beberapa indikator didrop, model diestimasi kembali, dengan mengkovariankan
antara variabel endogen dan antara variabel eksogen, dengan hasil Goodness of Fit Index seperti pada tabel berikut ini.
Tabel 2. Goodness of Fit Index Measurement Model Goodness of Fit
Index Cut-off Value
Model Model Covariance
Antar Variabel Endogen
Model Covariance Antar Variabel Eksogen
Chi-Square Probability
CMINDF RMSEA
GFI AGFI
TLI CFI
Diharapkan kecil ≥ 0,05
2 ≤ 0,08
0,90 0,90
0,90 0,90
41.202 0.002
2.169 0.108
0.907 0.848
0.831 0.897
13.489 0.263
1.226 0.047
0.961 0.902
0.985 0.960
Sumber: hasil olah data Berdasarkan tabel diatas, pada model covariance antar variabel endogen menunjukkan
bahwa hanya satu kriteria yaitu GFI yang memenuhi syarat, sehingga model covariance antar variabel endogen kurang fit. Sedangkan pada model covariance antar variabel eksogen terlihat
bahwa semua kriteria telah terpenuhi, jadi model covariance antar variabel eksogen telah fit. Selanjutnya perlu dilihat nilai convergent validity dari indikator-indikator pembentuk konstruk
laten, seperti yang tersaji di bawah ini.
Tabel 3.Convergent validity Konstruk Laten
Indikator Loading faktor
t-value P
Kualitas sistem
Kualitas Informasi
Intensi Memakai Kepuasan Pemakai
Manfaat Individual KS2
KS4 KS5
KS6 KI2
KI3 KI6
KI7 IM1
IM2 Kep1
Kep2 MI2
MI3 MI4
0.612 0.765
0.507 0.542
0.624 0.652
0.593 0.707
0.898 0.774
0.964 0.766
0.619 0.926
0.584 1.000
1.187 0.816
0.809 0.918
1.007 0.876
1.000 1.000
0.842 1.258
1.000 1.000
1.325 0.992
Sumber: hasil olah data
517
ISSN 2460-0784
Menakar Masa Depan Profesi Memasuki MEA 2015 Menuju Era Crypto Economic
Syariah Paper Accounting FEB UMS
Dari tabeldiatas tampak bahwa semua loading factor signifikan pada 0.05, dan nilainya semua diatas 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua indikator telah memenuhi syarat
unidimensionalitas dan convergent validity. Structural Model
Setelah dilakukan analisis konfirmatori, selanjutnya estimasi model struktural hanya memasukkan indikator yang telah diuji dalam analisis konfirmatori. Berikut ini hasil analisis
model persamaan struktural.
Tabel 4. Goodness of Fit Index Structural Model
Goodness of Fit Index Cut-off Value Model
Hasil Model Keterangan
Chi-Square Probability
CMINDF RMSEA
GFI AGFI
TLI CFI
Diharapkan kecil ≥ 0,05
2 ≤ 0,08
0,90 0,90
0,90 0,90
369.007 0.000
4.193 0.178
0.753 0.663
0.520 0.598
Marginal Marginal
Marginal Marginal
Marginal Marginal
Marginal Marginal
Sumber; hasil olah data Dari perhitungan diatas tampak bahwa semua kriteriaGoodness of Fit Index diterima pada
tingkat marginal, sehingga dapat disimpulkan bahwa model tidak fit dengan data empirisnya. Suatu Model SEM yang cukup komplek dengan banyak parameter yang diestimasi memang
memerlukan jumlah sampel yang besar 100,atau150 untuk menghasilkan estimasi yang reliabel Ghozali, 2008. Jumlah sampel penelitian ini tidak begitu besar, hanya 102, supaya hasil
estimasi memadai dan untuk menghindari non-convergen solution, salah satu cara mengatasinya adalah dengan menggunakan indikator tunggal komposit.
Model Penelitian dengan Indikator Tunggal Komposit
Indikator tunggal komposit adalah meyederhanakan variabel laten dengan multiple indikator menjadi hanya satu indikator komposit, dengan memperhitungkan bobotloading factor, nilai
estimasi reliabilitas, dan kesalahan pengukurannya. Berikut ini hasil estimasi dengan indikator komposit.Hasil output menunjukkan nilai goodness-fit sangat baik karena semua index sesuai
dengan yang dipersyaratkan seperti tampak pada table di bawah ini.
Tabel 5.Goodness of Fit Index model dengan indikator komposit Goodness of Fit Index
Cut-off Value Model
Hasil Model Keterangan
Chi-Square Probability
CMINDF RMSEA
GFI AGFI
TLI CFI
Diharapkan kecil ≥ 0,05
2 ≤ 0,08
0,90 0,90
0,90 0,90
2.694 0.260
1.347 0.059
0.989 0.920
0.985 0.989
Fit Fit
Fit Fit
Fit Fit
Fit Fit
.Sumber; hasil olah data
Analisis Konfirmatori
Analisis konfirmatori untuk masing-masing variabel laten untuk mendapatkan nilai loading factor, factor score weight dan error variance untuk masing-masing variabel laten Kualitas sistem,
Kualitas Informasi, Intensi memakai, kepuasan pemakai, dan manfaat individual.Tabel 6 menunjukkan hasil analisis konfirmatori masing-masing konstruk, di mana dari analisis
ISSN 2460-0784
Seminar Nasional dan The 2nd Call for Syariah Paper
Syariah Paper Accounting FEB UMS
518
konfirmatori tersebut, dapat dihitung nilai construct reliability composite dan AVE seperti tampak pada tabel 7.
Tabel 6. Hasil analisis konfirmatorimodel dengan indikator komposit Konstruk
INDIKATOR
Kualitas Sistem KS2
KS4 KS5
KS6
Loading Factor FactorScore Weight
Error Variance 0.599
0.131 0.547
0.767 0.276
0.316 0.474
0.087 0.643
0.584 0.136
0.469
Kualitas Informasi KI2
KI3 KI6
KI7
Loading Factor Factor Score Weight
Error Variance 0.586
0.159 0.481
0.613 0.167
0.504 0.613
0.174 0.462
0.758 0.332
0.288
Intensi Memakai IM1
IM2
Loading Factor Factor Score Weight
Error Variance 0.824
0.378 0,275
0.844 0.443
0.235
Kepuasan Pemakai KEP1
KEP2
Loading Factor Factor Score Weight
Error Variance 0.86
0.426 0.201
0.859 0.424
0.202
Manfaat Bersih MB2
MB3 MB4
Loading Factor Factor Score Weight
Error Variance 0.583
0.004 0.52
0.996 0.651
0.005 0.544
0.003 0.612
Sumber; hasil olah data Tabel 7. Nilai construct reliability dan AVE
Indikator Komposite
Konstruk CR
AVE KS_C
KI_C IM_C
KEP_C MB_C
Kualitas Sistem KualitaInformasi
Intensi Memakai Kepuasan Pemakai
Manfaat Individual 0.748
0.791 0.845
0.880 0.798
0.378 0.530
0.795 0.597
0.543
Sumber; hasil olah data Tabel diatas menunjukkan bahwa semua indikator komposit memiliki construct reliability
diatas 0.05. Hasil perhitungan variance extracedkonstruk mengindikasikan semua konstruk telah memenuhi syarat cut-off value minimal 0.05 kecuali konstruk kualitas sistem composite dengan
nilai variance extracted 0.378.Sedangkan hasil discriminat validity tampak pada tabel di bawah ini.
Tabel 8.Korelasi Antar konstruk dan Akar Kuadrat AVE KI_C
KEP_C MI_C
IM_C KS_C
KI_C KEP_C
MI_C IM_C
KS_C 0.728
0.743 0.554
0.639 0.629
0.773 0.619
0.557 0.578
0.737 0.480
0.433 0.892
0.509
0.615
519
ISSN 2460-0784
Menakar Masa Depan Profesi Memasuki MEA 2015 Menuju Era Crypto Economic
Syariah Paper Accounting FEB UMS
Sumber; hasil olah data Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa hasil discriminat validity dari kualitas sistem dan
kualitas informasi kurang baik, sedangkan discriminat validity konstruk kepuasan pemakai, manfaat individual, dan intensi memakai cukup baik dimana nilai
√AVE lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan nilai korelasi antar konstruk
Evaluasi Asumsi Model Struktural
Hasil output AMOS memberikan nilai critical skewness value dibawah 2.58, sehingga menunjukkan semua indikator terdistribusi normal. Uji outlier dilakukan dengan melihat nilai
mahalonabis distance X
2
23,0.001= 49.728. Hasil output memberikan nilai dibawah 40.728, maka disimpulkan tidak ada outlier pada data. Akan tetapi uji normalitas multivariate memberikan
nilai c.r 8.871 jauh diatas 2.58.Jadi secara multivariate berdistribusi tidak normal.Evaluasi multikolinearitas dilihat dari nilaideterminat of sample covariancematrix = 0.00, menunjukkan
terjadi multikolinearitas sempurna. Karena terjadi pelanggaran asumsi maka dilakukan prosedur bootstrap.
Hasil probabilitas bollen-shine bootstrap= 0.341 yang menyatakan model tidak dapat ditolak, jadi model yang dihipotesiskan sudah sesuai jadi data sudah sesuai dengan data
empirisnya.Akan tetapi prosedur bootstrap maximum likelihoodtidak berhasil menyelesaikan estimasi, oleh karena itu estimasi parameter dilakukan melalui estimasi Bayesian.
Hasil Estimasi Bayesian
Estimasi parameter Bayesian dapat dilihat dari posterior mean yang merupakan rata-rata dari distribusi posterior. Sedangkan probabilitas dilihat dari gambar plot posteriordistribusi sepertiga
pertama dan terakhir dari sampel yang hampir identik. Berikut ini hasil estimasi parameter dengan ukuran sampel sejumlah 500+ 73.501. Berikut ini gambar plot untuk menguji konvergensi
bayesian.
ISSN 2460-0784
Seminar Nasional dan The 2nd Call for Syariah Paper
Syariah Paper Accounting FEB UMS
520
Gambar 3.Plot Distribusi Posterior Dari gambar 3 di atas, tampak bahwa variabel dengan proporsi nilai sampel yang kecil di
sebelah kiri nilai 0 yaitu kualitas informasi → kepuasan dan Kepuasan →manfaat individual, atau
dengan kata lain hipotesis alternatif diterima.Sedangkan untuk hipotesis dari keenamhubungan regresi lainnya ditolak. Besar koefisien dari masing-masing path tersaji pada gambar berikut ini:
0.002 0.204
-0.185 -15.395 -1.003
- 0.069
1.836 0.595
0.05, 0.001 Gambar 3. Hasil Uji Hipotesis
Hasil uji hipotesis menunjukkan H1a dan H1b ditolak, jadi kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap intensi memakai maupun kepuasan pemakai. Kualitas informasi tidak
berpengaruh terhadap intensi memakai, jadi hipotesis 2a ditolak, sedangkan hipotesis 2b didukung
䧿 = 1.836 dengan p 0.05. Dengan diterimanya H2b mengindikasikan bahwa
peningkatan kualitas informasi akan mempengaruhi peningkatan kepuasan dari pelanggan. Temuan lain yaitu intensi memakai tidak berpengaruh terhadap kepuasan pemakai, begitu pula
sebaliknya, jadiH3a dan H3b ditolak. Hasil penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa intensi memakai tidak berpengaruh terhadap manfaat individual, jadi H5 ditolak.Sedangkan kepuasan
pemakai berpengaruh positif signifikan pada manfaat individual, jadi H6 didukung
䧿 = 0.595
dengan p 0.001.
PEMBAHASAN
Perbaikan pelayanan yang dilakukan PT PLN melalui pembayaran secara on-line e- payment bertujuan memfasilitasi pembayaran tagihan secara on-line, real time supaya tidak
terjadi double payment. Tentunya yang paling diharapkan dalam penerapan sistem e-payment adalah kesuksesan dalam pelaksanaannya. Model kesuksesan sistem ini terdiri dari lima faktor
terdiri dari kualitas sistem, kualitas informasi, intensi memakai, kepuasan pemakai dan manfaat individual. Kualitas sistem merupakan karakteristik kualitas yang diinginkan pengguna dari
sistem informasi itu sendiri.Kualitas sistem dilihat dari indikator-indikatornya yaitu kemudahan penggunaan, kecepatan akses, keandalan sistem, fleksibilitas, dan keamanan. Semakin tinggi
KUALITAS SISTEM
KEPUASAN PEMAKAI
KUALITAS INFORMASI
MANFAAT INDIVIDUAL
INTENSI MEMAKAI
6 -
521
ISSN 2460-0784
Menakar Masa Depan Profesi Memasuki MEA 2015 Menuju Era Crypto Economic
Syariah Paper Accounting FEB UMS
kualitas sistem, diduga pemakai akan semakin puas sehingga akan menyebabkan keinginan untuk memakai kembali. Penelitian ini menemukan bahwa kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap
kepuasan pemakai, begitu pula terhadap intensi memakai. Hasil ini mendukung temuan dari Lee dan Yu 2012 yang menunjukkan bahwa kualitas sistem tidak berpengaruh terhadap intensi
memakai dan kepuasan pemakai, juga senada dengan hasil penelitianWu et.al 2013 membuktikan bahwa kualitas sitem tidak berpengaruh terhadap keinginan untuk menggunakan
sistem.
Kualitas informasi memfokuskan pada output atau informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi. Kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kualitas informasi antara lain adalah
kelengkapan, keakuratan, ketepatan waktu, ketersediaan, relevansi, konsistensi, dan data entry. Penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas informasi tidak berpengaruh terhadap intensi
memakai. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian Lee dan Yu 2012 yang menunjukkan bahwa kualitas informasi berpengaruh positif terhadap intensi memakai dari Project management
Information System. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna, konsisten dengan hasil penelitianMcGill et al. 2003,
Roldan dan Leal 2003, Livari 2005, Hanum dkk 2013, Lin et.al 2006, Wang 2008, dan Sharkey et. al 2110, akan tetapi berlawanan dengan hasil penelitianRadityo dan Zulaikha
2007
Penelitian ini menggunakan dimensi intensi memakai minat memakai sebagai alternatif dari dimensi pemakaian use. Intensi memakai adalah suatu sikap attitude, yang secara
bersama-sama dengan peningkatan kepuasan pengguna akan menyebabkan peningkatan minat menggunakan intention to use. Penelitian ini menunjukkan bahwa intensi memakai tidak
berpengaruh terhadap kepuasan pengguna, begitupula sebaliknya kepuasan pengguna tidak berpengaruh terhadap intensi memakai.Hasil ini bertentangan dengan hasil penelitian Lee dan Yu
2012 yang menunjukkan bahwa kepuasan pemakai berpengaruh positif terhadap intensi memakai.
Model ini mengasumsikan bahwa manfaat individual dipengaruhi oleh intensi memakai sistem dan kepuasan pengguna atas sistem informasi. Penelitian ini menggunakan ukuran
kesuksesan manfaat-manfaat yang diperoleh pemakai individual.Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensi memakai tidak berpengaruh terhadap manfaat individual. Temuan lain dari
penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan pengguna berpengaruh positif signifikan terhadap manfaat individual. Dengan demikian, untuk meningkatkan manfaat individual, maka kepuasan
pemakai perlu ditingkatkan lebih dahulu. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian dari DeLone dan McLean 1992 yang menunjukkan bahwa kepuasan pengguna merupakan predictor yang
signifikan bagi perceived impact, begitu pula hasil penelitian Lin et. al 2006 yang menunjukkan kepuasan pemakai berhubungan dengan individual impact.Namun hasil yang berbeda ditunjukkan
oleh penelitian Radityo dan Zulaikha 2007 yang membuktikan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara kepuasan pengguna dan individual impact.
5. KESIMPULAN