f. Setelah seminggu pada waktu yang sama, sampel dicuci dan dikeringkan
dengan specimen dryer kemudian ditimbang. g.
Dicatat massa sampel setelah uji korosi dan hitung perbedaan massa setelah dan sebelum uji korosi.
3.5.2 Sifat Mekanik 3.5.2.1 Uji Kekerasan Vickers Hardness Test
Alat untuk menguji kekerasan dengan menggunakan Vickers Hardness Tester, merek Matsuzawa Seiki No.7104, dengan penumpu berupa diamond pyramid dan
pengujian ini mengacu pada standard JIS Z 2244. Prosedur uji kekerasan adalah sebagai berikut :
a. Pastikan permukaan benda uji benar-benar halus dan rata.
b. Diatur posisi pembebanan yang diinginkan 5 kgf dan set waktu identifikasi
secukupnya 30 detik. c.
Dipilih permukaan yang akan diamati, permukaan yang benar-benar datar dan dalam kondisi fokus dalam pengujian ini dilakukan pengujian sebanyak lima
kali pada permukaan pada permukaan sampel uji. d.
Diukur panjang masing-masing diagonal dari hasil penekanan tersebut berbentuk diamond pyramid, yang kemudian hasil pengujian di rata-ratakan
sehingga nilai kekerasan dapat dihitung.
3.5.3 Analisa Mikrostruktur
3.5.3.1 Mikroskop Optik Microscope Optic
Bentuk dan ukuran partikel pelapisan nikel pada baja karbon rendah ST 37 dapat diidentifikasi berdasarkan data yang diperoleh dari alat ukur Mikroskop Optik
Microscope Optic, merek Olympus PM-10AD.
Universitas Sumatera Utara
Prosedur untuk sampel sebelum dilakukan pengamatan mikro struktur sebagai berikut :
a. Diratakan permukaan sampel yang diselidiki hingga bekas goresan pada
permukaan logam tidak ada lagi dengan menggunakan alat pengasah logam. b.
Permukaan sampel yang sudah halus, digosok dengan alat penggosok logam yang diberi larutan alumina Polisher sampai permukaan menjadi mengkilat.
c. Sampel yang telah selesai dipoles, dikeringkan dengan Specimen Dryer yang
bertujuan untuk menghilangkan air dari permukaan sampel yang dipoles. d.
Selanjutnya permukaan yang selesai dipoles, diberikan larutan etchan dan dikeringkan kembali dengan Specimen Dryer dan sampel siap untuk diteliti.
Prosedur untuk pengamatan mikro struktur adalah sebagai berikut : 1.
Sampel yang sudah siap diteliti, diletakkan tepat di bawah lensa obyektif. Kemudian dihidupkan mikroskop optik tersebut sehingga cahaya akan
mengenai permukaan sampel uji. 2.
Diputar-putar pengatur fokus dari mikroskop optik untuk memperjelas dan memperbesar mikrostruktur permukaan sampel bersamaan dengan melihat
lensa okuler yang ada pada mikroskop optik tersebut. 3.
Setelah mikrostruktur permukaan sampel terlihat jelas, tekan tombol kamera untuk mengambil foto dari mikrostruktur sampel tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sifat Fisis
4.1.1.1 Hasil Pengujian Ketebalan
Dari penelitian yang telah dilakukan, untuk mengukur ketebalan dapat dilakukan dengan menggunakan Mikroskop Optik perbesaran 50 kali yang dilengkapi
oleh kaca skala linier. Sehingga diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.1 Pengukuran Ketebalan Pelapisan Nikel No
Kuat arus Amp
Ketebalan mm
1 4
0,010 2
5 0,016
3 6
0,035 4
7 0,042
5 8
0,058
4.1.1.2 Hasil Pengujian Korosi
Dari hasil pengujian ketahanan korosi pada sampel uji yang dilakukan selama 7 hari dengan menggunakan larutan H
2
SO
4
20, NaCl 3, di air dan udara, maka dapat dihitung laju korosinya dengan menggunakan persamaan 2.5.
Contoh perhitungan untuk menentukan tingkat korosi adalah sebagai berikut : Diketahui :
panjang sampel = 10,1 cm
lebar sampel = 5,67 cm
tebal sampel = 0,1 cm
Luas permukaan A = 2px ℓ + pxt + ℓxt
= 210,1x5,67 + 10,1x0,1 + 5,67x0,1 = 258,844
= 117,688 cm
2
Universitas Sumatera Utara