I. PENDAHULUAN EFEKTIVITAS EKSTRAK AKAR TUBA (Derris eliptica Benth) DAN BIJI BENGKUANG (Pachyrrhyzus erosus Urban) SEBAGAI BIOINSEKTISIDA TERHADAP SERANGGA WALANG SANGIT (Leptocorisa accuta Thunberg).

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Padi merupakan
meruppak
akan tanaman pangan terpenting di Indonesia,
Indo
In
d nesia, karena lebih dari
setengah pen
penduduk
menggantungkan
enduduk Indonesiaa me
meng
ngga
gant
ntun
u gk
gkan hidupnya pa
ppada
da beras yang

dihasilkan
tanaman
miliar
dihasilk
lkan dari tanama
mann pa
padi. Sekitar 1,75 miliar
millia
iarr dari
dari ssekitar
e itar tiga mili
ek
liar
a penduduk
Asia,
termasuk
menggantungkan
kebutuhan
Asiia, term
As

mas
asuk
uk 210 jjuta
uta penduduk Indonesia m
ut
enggan
antu
tung
ngkan ke
ebu
b tuhan
kalorinya
pemerintah
kalori
riny
nyaa ddari
ari bberas.
eras. Ketersediaan beras selalu menjadii pr
pprioritas
iorita

tass pe
pemeri
int
n ah
karena
kaare
rena

menyangkut
menyangkut

sumber

pangan

bagi

semua

lapisan

lapis
san
a

masyarakat.
m
asyarakaat.
as
t

Terganggunya
Terg
Te
rgangg
ggunya ketersediaan beras, berdampak sangat luas terhadap ha
hhampir
mpir
mp
ir ssemua
e ua

em
sektor. Diperkirakan pada tahun 2020, dibutuhkan beras sebesar 35
35,97
5,97 jjuta
uta to
ton
n
dengan
n asumsi konsumsi 137 kg/kapital (Irianto, 2009).
Organisme penggangu
(OPT)
merupakan
masalah
peng
pe
ngga
gang
ngu
u tu
ttumbuhan

mbuhan (OP
OPT)
T) m
erup
er
upakan salah ssatu
atu
at
u masa
ala
lah
h
p nting dalam proses produksi pertanian
pe
pert
rtan
aniaan yang disebabkan oleh adanya serangan
seraang
ngan
an

penting
hama
manusia
mulai
hama ddan
an penyakit. Hama dan penyakit tanaman telah ada sejak man
anu
usia
ia m
u ai
ul
mengolah
(Sembel,
1989).
Dewasa
telah
diketahui
lebih
meng
me

ngolah
h lahan
lahan
h pertanian
per
erta
tani
nian
an (Semb
mbel
el,, 19
1989
89).
). D
ewasaa in
inii te
tel
lah
h di
dik

kettahui le
lebi
bih
h dari
pesi
sies seran
ngg
gga hama yang da
dapa
p t meni
imbulkan kerusakan
kerusaaka
kan
n pada
p da ttanaman
pa
anaaman padi,
an
70 spe
spesies

serangga
dapat
menimbulkan
erupakan ham
ama penting (De Datta, 1981). Walang
tetapi hanya 20 spesies yang mer
merupakan
hama
saalah satu hama
hama potensial yang pada waktu-waktu
sangit di Indonesia merupakan salah
angg dapat menyebabkan kehilangan hasil
tertentu menjadi hama penting yyang
50% Kualitas gabah (beras)
(beera
r s) sangat dipengaruhi serangan walang
mencapai 50%.
sangit, diantaranya menyebabkan meningkatnya perubahan warna biji padi.
Serangan walang sangit disamping secara langsung menurunkan hasil,


1

2

secara tidak langsung juga sangat menurunkan kualitas gabah (Manopo dkk.,
2012).
(Leptoc
ocor
oriisa acuta Thunberg)
Thu
hunb
n erg) merupakan salah satu hama
Walang sangit ((Leptocorisa
yang sangat memp
pen
engaruhi hasil produksi pertanian. P
e tumbuhan populasinya
er
mempengaruhi
Pertumbuhan
yang sangatt ccepat
epat dan merugika
kan
n ha
hasi
il pa
pane
n n padi petani. Sel
elai
a n populasi yang
merugikan
hasil
panen
Selain
sangat ccepat,
epat, walang
g san
angi
git tidak hanya makan da
daun
un ddari
ari tanaman pa
padi tapi juga
sangit
pa
ada saat bu
buli
lirr m
asak su
susu yang menyebabkan bu
buli
lir menjadi
menj
njad
adii ha
hhampa
mpa (k
(kosong).
pada
bulir
masak
bulir
Walang
ng sangit
san
angit merusak
merusak tanaman ketika mencapai fase ber
rbu
b nga sa
samp
mpai
a mat
atang
berbunga
sampai
matang
su
usu
su. Kerusakan
Keru
usakan yang ditimbulkannya menyebabkan beras berubah
beru
rubah
h warna
wa
da
an
susu.
dan
me
meng
n apuur, serta gabah menjadi hampa atau kosong (Warti, 2006).
mengapur,
d Ind
donessia
Pestisida kimiawi sangat banyak digunakan petani – petani di
Indonesia
ppa
da zzaman
aman sekarang ini. Penggunaan bahan kimia untuk pengendalia
an seran
angg
ga
pada
pengendalian
serangga
terk
kad
adaang dapat berd
dam
ampa
pakk negatif
nega
ne
gatif terhadap
ap llingkungan
ingk
in
gkun
unga
gan
n maupun manusia.
man
anu
usia. Salah
Saala
lah
h
terkadang
berdampak
ssa
tu cara untuk mengurangi dampa
ak ne
egatif penggunaan pestisida kimia ter
rse
sebu
but
satu
dampak
negatif
tersebut
ad
adal
lah dengan aplikasi pestisida nabati, sehingga perlu mendapat per
rha
hattian
an uuntuk
ntuk
nt
adalah
perhatian
di
dike
kemb
m angkan,
k
kkarena
are
rena
na jjenis
enis pes
sti
tisi
sida
da iini
ni mudah
h tterurai
erur
er
urai
ai ddii li
lingk
kungan
an,, re
relaltif
dikembangkan,
pestisida
lingkungan,
murahh da
ddan
n mu
uda
dahh diperoleh. Bah
ahan aktif
if pestisida nabati
nab
bat
atii adalah pproduk
roduk alam
ro
mudah
Bahan
yang berasal dari tanaman yangg mempunya
ai kelompok metabolit sekunder yang
mempunyai
mengandung beribu – ribu senyawa
senyaawa bioakt
ktif seperti alkaloid, terpenoid, fenolik,
bioaktif
dan zat – zat kimia sekunder lainnyaa (Set
tiawati dkk., 2008).
(Setiawati
Menurut Siregar dkk.
dkk (2005),
(2005) penggunaan
penggunaan bioisektisida di Indonesia dapat
menjadi pilihan yang tepat, karena Indonesia memiliki beraneka ragam tumbuhan
yang berpotensi menjadi sebagai bioinsektisida. Tumbuh – tumbuhan yang paling

3

banyak digunakan yaitu dari famili Leguminoceae, Annonaceae, Asteraceae,
Piperaceae, dan Rutaceae. Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai
adaala
lah
h tumbuhan akar
aka
kar tuba (Derris eliptica Benth) dan
bioinsektisida antara lain adalah
(Pach
chyrrhyzus erosus Urban).
biji bengkoang (Pachyrrhyzus
uba dapat disebu
ut ju
uga aakar
karr je
ka
jjenu,
nu, kayu tuba, tuw
nu
uwa, bestho, tobha
Akarr ttuba
disebut
juga
tuwa,
merupa
pakkan salah satu
tu ttanaman
anaaman di Indonesia ya
an
ang m
empunyai banyak
em
banya
yak kegunaan
merupakan
yang
mempunyai
yaitu
ya
ait
itu sebagai
sebaaga
gaii in
ins
insektisida,
sektisid
idaa, moluskasida, dan racun
n ik
ikan. Tu
Tumb
Tumbuhan
mbuh
uhan ini ttersebar
ersebar
luas ddii In
Indo
d nesi
sia, biasanya banyak tumbuh liar di hutan – hutan,
hutan
an, di ladan
ng –
Indonesia,
ladang
ladang
laada
dang yang
yan
ng sudah ditinggalkan (Heyne, 1987 dan Kardinan, 2000).
20
000
0 ). Zat
Zat beracun
un
terpenting
terp
te
rpeentinng yang terkandung pada akar tuba adalah rotenon yang se
secaraa kkimiawi
imiawii
im
digolonngkan ke dalam kelompok flavonoid. Rotenon adalah racun
n kuat bag
agi
digolongkan
bagi
seranggga dan ikan. Akar tuba yang telah dikeringkan digunak
kan se
ebagaai
serangga
digunakan
sebagai
insekt
ktis
isida (Sugianto,
o, 11984).
984)
98
4).
insektisida
berpote
tens
nsii sebagai
sebagai bioinsektisida adalah bengkuang
bengku
kuan
ang
Tumbuhan lain yang berpotensi
yang ttermasuk
e masuk anggota famili leguminoceae ini telah lama digunakan
er
digunak
akaan ssebagai
ebag
eb
agai
yang
peng
pe
ngendali
li serangg
ggaa se
secara tra
adi
disi
sion
onal
al (Permatasari,
(Permattas
asar
ari,
i, 2002).
200
002)
2). Biji
Bi bengkuang
ben
engk
gkuang
pengendali
serangga
tradisional
dimung
ngki
k nkan untuk
unt
ntuk digunakann sebagaii petisida nabati
naba
bati
ti kkarena
arena m
engandung
dimungkinkan
mengandung
Sem
mua bagiann tanaman bengkuang kecuali umbi
rotenon (Setiawati, 2008). Semua
kan
andungan rotenon yang paling tinggi ditemukan
mengandung rotenon, dimana kandungan
pada bagian biji (Duke, 1981).

4

B. Keaslian Penelitian
Adharini (2008), melakukan uji kemampuan ekstrak akar tuba untuk
enyemprotan dengan
en
de
konsentrasi ekstrak 5% dan
mengendalikan rayap tanah. P
Penyemprotan
kayu umpan yang direndam ekstrak
ak aakar
kar tuba konsentrasi 5%
10% dan pemberiann ka
eni
nimbulkan kematian
an rrayap
ayap
ay
a 1100%.
00%.
00
%
dan 10% me
menimbulkan
Azani (2003),
(2003)
3),, me
melakukan penelitian tentang
ten
enta
tang
ng pemanfaatan ekstrak biji
Azani
beengkoangg se
seba
baggai larv
rvaasida terhadap larva nyamu
muk Aedes
Aede
dess spp.
spp
pp. Peneli
litian ini
bengkoang
sebagai
larvasida
nyamuk
Penelitian
dilaku
kuka
kann dengan
denggan berbagai konsentrasi ekstrak (4%, 2%, 11%,
% 00,5%,
%,
,5%,
,5
%, ddan
an 0,2
25%
5 )
dilakukan
0,25%)
deeng
n an emp
mpat kali ulangan, dengan hasil LC50 pada konsentrasi 0,
00,25%
25%
% da
dan LC955 dengan
empat
pada kon
nsentrasi 0,5%.
pada
konsentrasi
penelittian dengan
denga
gan
n
Zarkani dkk. (2010) yang juga telah melakukan penelitian
mengggunakan daun T. vogelii mengandung senyawa rotenoid yang
yaang bersifat
beersifaat
menggunakan
insekt
ktis
isida, Crocidolomia
Crocidol
olom
omia
ia pavonana
pav
avonana (F.)) dan
dan Plutella
Plut
Pl
utel
e la xylostella
a ((L.)
L.) se
ert
rtaa
insektisida,
serta
ppe
ngaruhnya pada Diadegma semic
icla
laus
usum (Hellen). Hasil pengujian mem
mil
ilik
iki
pengaruhnya
semiclausum
memiliki
akti
ak
tivi
vita
tas insektisida yang kuat terhadap larva C. pavonana dengann efek
ef k racun
rac
acun
aktivitas
pe
peru
rutt dan ef
fek
k racunn kkontak.
onta
on
takk.
perut
efek
S hombin
Si
bingg dkk.
dkk. (2008), melakukan
mel
e akukan
n penelitian untuk
untu
tuk
k me
m
ng
getah
ahui
ui cara yang
Sihombing
mengetahui
tepat dan mengevaluasi ekstraktif
ekstrakttif toksisita
as ekstrak akar tuba sebagai pengusir
toksisitas
nyamuk dengan menguji efek ak
kar tuba eekstrak
kstrak metanol dan ekstrak akar tuba
akar
kloroform dengan konsentrasi yang
g berb
rbeda (0%, 2 %, 4%, dan 6%) terhadap
berbeda
mortalitas dan angka kematian nyamuk.
nyam
a uk Hasil penelitian menunjukkan ada
pengaruh yang sangat signifikan ekstrak akar tuba terhadap kematian nyamuk.

5

Akar tuba dengan konsentrasi 6% dianggap paling efektif untuk membunuh 50 %
nyamuk.
Insektisi
sida
da Nabati
Nabati Terhadap
T rh
Te
rhad
a ap Mortalitas Leptocorisa acuta
Uji Efektifitas Insektisida
pte
terra : Alydidae) Pada Tanaman Pa
Padi
d (Oryza sativa L.) di
Thunberg. (Hemip
(Hemiptera
Kacaa”. Perlakuan yang di
d uuji
ji yyaitu
aitu
ai
tu K
0 (kontrol), A1, A
2, A3 (25, 50, 75
Rumah Kaca”.
K0
A2,
eksstr
trak akar tuba
a/L aair),
ir), T1, T2, T3 (25, 50,
ir
50,
0 75
75 ml ekstrak tembakau/L
tem
mba
b kau/L air),
ml ekstrak
tuba/L
daan AT (50
50 m
ekstrakk akar
ak tuba + 50 ekstrak tem
mba
bakau/L
L ai
air)
r). Paramete
ter yang
dan
mll ekstrak
tembakau/L
air).
Parameter
diamat
atii me
m
lipu
puti
ti persentase mortalitas dan waktu kem
matian im
imag
ago. H
asil
diamati
meliputi
kematian
imago.
Hasil
peene
n li
liti
tian m
enunjukkan bahwa insektisida nabati paling efekt
ktif
i ter
erda
dapa
p t pad
da
penelitian
menunjukkan
efektif
terdapat
pada
perl
pe
rlaakuaan AT (100%) pada 3 hsa, diikuti T3 (100%) pada 4 hsa, dan
n T2
2 ((96,67%)
96,667%)
96
perlakuan
(88,
8 33%)
% pad
adaa
dan A33 (95%) pada 5 hsa, dan terendah pada A1 (81,67%) dan T1 (88,33%)
pada
enunju
ukkan
n
5 hsa,, dan pada 6 hsa semua perlakuan insektisida nabati telah m
menunjukkan
morttal
alit
i as 100%.
mortalitas

Rumusan Masalah
C. Ru
1 Apakah
A ak
Ap
kah
h eks
kstr
trak
ak bbiji
iji bengkuang,
b ng
be
ngku
kuan
ang,
g, akar
akar tuba
ba,, da
dan kombinasi
kombi
binasi keduanya
kedu
ke
duanya
1.
ekstrak
tuba,
m miliki
me
ki efektivitas
efe
fektivitas sebagai
sebag
gai
a bioinse
sek
ktisida?
memiliki
bioinsektisida?
bengkuang, akar tuba, dan kombinasi
2. Berapakah LC50 dari ekstrak biji bengkuang,
alang san
ngit?
keduanya terhadap hama w
walang
sangit?
efe
fektif pada ekstrak biji bengkuang, akar
3. Berapakah konsentrasi yangg efektif
tuba dan kombinasi keduanya terhadap
terhadap hama walang sangit?
tuba,

6

D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui efektivitas ekstrak pada biji bengkuang, akar tuba, dan
kombinasi keduanya ssebagai
ebagai bioinsekt
eb
ktis
isida.
bioinsektisida.
2. Mengetahui
ui L
C50 dari ekstrak biji bengkuang, akar
akar tuba, dan kombinasi
LC
keduuanya terhadap hama
ma w
alan
al
ang
g sa
sang
n itt.
keduanya
walang
sangit.
ber
erap
apakah konsentrasi yyang
ang
an
g efektif
ef
kstrak biji
3. Mengetahui berapakah
pada eekstrak
beeng
ngku
kuan
ang, aka
karr ttuba,
uba, dan kombinasi keduanya
kedu
duan
a ya ter
erha
hada
dap hamaa walang
bengkuang,
akar
terhadap
sang
sa
n it.
sangit.

Man
nfaat Penelitian
E. Manfaat
kat
a
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai ilmu pengetahuan bagii masyarak
masyarakat
p tani tentang pentingnya melestarikan lingkungan, salah satu caranya
pe
caraanya adalah
ad h
petani
denggan menggunakan
an bbioinsektisida.
ioin
io
inse
sekt
k isida. Penelit
itia
ian
n ini
ini juga
juga memberikan
memberikaan gambar
aran
an
dengan
Penelitian
gambaran
b hwa pada akar tuba dan bij
ba
ji bengkuang
beng
be
ngkuang memiliki kemampuan seb
ebag
agaai
bahwa
biji
sebagai
bioi
bi
oins
nsek
e tisida.
bioinsektisida.

Dokumen yang terkait

Uji Efektifitas Akar Tuba (Derris eliptica (Roxb.) Benth) Terhadap Hama Penggulung Daun Kedelai (Lamprosema indicata F) Di Lapangan

1 71 56

Daya Racun Ekstrak Akar Tuba (Derris elliptica (Roxb.) Benth) terhadap Rayap Tanah (Coptotermes curvignatus Holmgren)

1 74 47

EFEKTIVITAS KOMPOSISI PESTISIDA NABATI TERHADAP HAMA WALANG SANGIT (Leptocorisa acuta Thunberg) PADA TANAMAN PADI DI LAPANG

0 7 14

EFEKTIVITAS KOMPOSISI PESTISIDA NABATI TERHADAP HAMA WALANG SANGIT (Leptocorisa acuta Thunberg) PADA TANAMAN PADI DI LAPANG

0 6 6

Efektivitas Komposisi Pestisida Nabati Terhadap Hama Walang Sangit (Leptocorisa acuta Thunberg) Pada Tanaman Padi Di Lapang

0 4 14

EFEKTIVITAS KOMPOSISI PESTISIDA NABATI TERHADAP HAMA WALANG SANGIT (Leptocorisa acuta Thunberg) PADA TANAMAN PADI DI LAPANG

0 3 14

SKRIPSI EFEKTIVITAS EKSTRAK AKAR TUBA (Derris eliptica Benth) DAN BIJI BENGKUANG (Pachyrrhyzus erosus Urban) SEBAGAI BIOINSEKTISIDA TERHADAP SERANGGA WALANG SANGIT (Leptocorisa accuta Thunberg).

1 10 13

II. TINJAUAN PUSTAKA EFEKTIVITAS EKSTRAK AKAR TUBA (Derris eliptica Benth) DAN BIJI BENGKUANG (Pachyrrhyzus erosus Urban) SEBAGAI BIOINSEKTISIDA TERHADAP SERANGGA WALANG SANGIT (Leptocorisa accuta Thunberg).

0 14 14

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan EFEKTIVITAS EKSTRAK AKAR TUBA (Derris eliptica Benth) DAN BIJI BENGKUANG (Pachyrrhyzus erosus Urban) SEBAGAI BIOINSEKTISIDA TERHADAP SERANGGA WALANG SANGIT (Leptocorisa accuta Thunberg).

0 10 14

Efektivitas ekstrak akar tuba (derris elliptica) sebagai pestisida nabati terhadap mortalitas hama walang sangit (leptocorisa acuta thunberg) pada tanaman padi sawah - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 18