Tinjauan Deskriptif Angka Kematian Bayi Baru Lahir di RS Telogorejo Semarang.
TINJAUAN DESKRIPTIF ANGKA KEMATIAN BAYI BARU LAHIR
DI RS TELOGOREJO SEMARANG TAHUN 2008-2012
Dwi Purbandini Susanti*), Kriswiharsi Kun S, M.Kes
*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang
**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Jl. Nakula I No 5 – 11Semarang
ABSTRACT
Neonatal mortality is death of newborn or infant that occurred before age 1 month old or
28 days, per 1,000 live births. The newborn infant mortality rate is an indicator used to
determine the public health status. Many factors affect neonatal mortality caused by medical
factors, social, economic and failure of various systems that are influenced by culture. Medical
factors that caused neonatal mortality mostly due to respiratory distress, prematurity and sepsis.
It is necessary to describe the factors which associated with infant mortality rate in the
Telogorejo Hospital Semarang in 2008 until 2012.
The study was cross-sectional with retrospective approach. Variables studied were
neonatal mortality, infant age, infant gender, birth weight, infant diagnosis, cause of infant
mortality, maternal diagnosis, and age of the mothers. The study population was patients babies
who died in hospital aged 0-28 days in 2008 until 2012 amounted to 56 babies. All the
population as sample, the instrument used to collect the data was the observation on the
medical records document.
Neonatal mortality rate mostly occurred in 2008 then within the next years decrease until
2012. Baby age 1-6 days have the highest percentage of deaths, according gender baby who
died mostly were male and mostly because of low birth weight (1000-2499 grams). Diagnoses
that cause babies to be hospitalized mostly because of Prematurity and non-referral patients,
the baby was born through spontaneous parturition and maternal age 30-34 years old.
According to the research, maternal age and history of maternal illness should be
considered to increase the awareness of pregnant women. Treatment to infants both before and
after birth was crucial to prevent infant mortality, with the role of government and the hospital to
held a health program for pregnant women and infants.
Keywords: Newborn Mortality Rate
HALAMAN PERSETUJUAN
TINJAUAN DESKRIPTIF ANGKA KEMATIAN BAYI BARU LAHIR
DI RS. TELOGOREJO SEMARANG
TAHUN 2008-2012
ARTIKEL
Disusun oleh :
DWI PURBANDINI SUSANTI
NIM D22.2010.01031
Disetujui untuk dipertahankan dalam penyusunan artikel karya tulis ilmiah
Tanggal : 30 Agustus 2013
Pembimbing
( Kriswiharsi Kun S, M.Kes )
PENDAHULUAN
Tingkat kesehatan bayi merupakan salah satu indikator di suatu negara. Tinggi
rendahnya Angka Kematian Bayi baru lahir di suatu negara dapat dilihat dari kemampuan untuk
memberikan pelayanan neonatal yang bermutu dan berkualitas. Angka kematian Neonatal atau
bayi baru lahir adalah angka kematian yang terjadi sebelum bayi berumur satu bulan atau 28
hari, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu dimana Angka Kematian Bayi baru lahir
merupakan indikator yang digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat, oleh
karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka menurunkan Angka Kematian
Bayi baru lahir..(1), Seperti halnya pada tujuan keempat dalam MDG’s (Millenium Development
Goals) atau tujuan pembangunan millenium yaitu menurunkan angka kematian anak atau bayi
yang akan dicapai pada tahun 2015 yaitu 23/1000 kelahiran hidup (2), sedangkan pada profil
kesehatan Propinsi Jawa Tengah tahun 2009 target yang ingin dicapai yaitu angka kematian
bayi menjadi 17/1000 kelahiran hidup.(3) Di Rumah Sakit Telogorejo Semarang berdasarkan
data yang diperoleh dari bagian Rekam Medis, tentang kematian bayi baru lahir pada 5 tahun
terakhir yaitu pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dengan berbagai penyebab
kematian bayi baru lahir dan juga riwayat perjalanan kehamilan ibu sehingga perlu dilakukan
penelitian agar dapat dilakukan tindakan – tindakan yang dianggap perlu untuk mencegah
kematian bayi baru lahir dan menurunkan Angka Kematian Bayi baru lahir.
Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan faktor-faktor yang berhubungan dengan
Angka Kematian Bayi baru lahir di RS Telogorejo Semarang pada tahun 2008 sampai dengan
tahun 2012, untuk mengetahui jumlah kematian bayi baru lahir, karakteristik bayi baru lahir
yang mengalami kematian ( umur, jenis kelamin, berat badan ), diagnosa bayi baru lahir, asal
masuk bayi baru lahir, sebab kematian bayi baru lahir, diagnosa ibu bayi baru lahir, umur Ibu
bayi baru lahir dan menghitung Angka Kematian Bayi baru lahir tahun 2008 – 2012.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional
dengan variabel penelitian jumlah kematian bayi baru lahir, umur bayi baru lahir, jenis kelamin
bayi baru lahir, berat badan bayi baru lahir, diagnosa bayi baru lahir, asal masuk bayi baru lahir,
penyebab kematian bayi baru lahir, diagnosa ibu bayi baru lahir dan umur Ibu. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua pasien bayi yang meninggal di RS Telogorejo dan berumur 0-28
hari pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 berjumlah 56 bayi. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, dan dalam penelitian ini
instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah ceklist. Data yang digunakan
adalah data sekunder yang diperoleh dari dokumen rekam medis pada tahun 2008 sampai
dengan tahun 2012 dari ibu yang melahirkan dan dokumen rekam medis bayi yang meninggal
berumur 0-28 hari. Dilakukan analisis data secara deskriptif dengan memberikan gambaran
penyebab kematian bayi baru lahir dan faktor-faktor bayi dan faktor ibu melahirkan dalam
bentuk grafik dan tabel .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan di RS Telogorejo Semarang :
1.
Jumlah Kematian Bayi baru lahir tahun 2008 – 2012
Tahun
Jumlah Kematian Bayi
Jumlah Kelahiran Hidup
2008
18
612
2009
16
609
2010
8
593
2011
6
639
2012
8
530
Total
56
2983
Dari data 5 tahun terakhir didapatkan jumlah kematian bayi baru lahir, paling banyak
terjadi pada tahun 2008 di RS Telogorejo kemudian pada tahun-tahun berikutnya
cenderung mengalami penurunan.
Sedangkan jumlah kasus kematian bayi di Propinsi Jawa Tengah berdasarkan profil
kesehatan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah dari tahun 2008 – 2012 cenderung
terjadi kenaikan kasus. Kejadian kematian dalam masyarakat dapat menggambarkan
status kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi atau tingkat permasalahan kesehatan,
kondisi lingkungan fisik dan biologik secara tidak langsung, dengan terjadinya kenaikan
kasus di Propinsi Jawa Tengah dapat memberikan gambaran adanya penurunan kualitas
hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat(4).
2.
Kematian Bayi menurut Umur
Umur
Jumlah
Persentase
DI RS TELOGOREJO SEMARANG TAHUN 2008-2012
Dwi Purbandini Susanti*), Kriswiharsi Kun S, M.Kes
*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang
**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Jl. Nakula I No 5 – 11Semarang
ABSTRACT
Neonatal mortality is death of newborn or infant that occurred before age 1 month old or
28 days, per 1,000 live births. The newborn infant mortality rate is an indicator used to
determine the public health status. Many factors affect neonatal mortality caused by medical
factors, social, economic and failure of various systems that are influenced by culture. Medical
factors that caused neonatal mortality mostly due to respiratory distress, prematurity and sepsis.
It is necessary to describe the factors which associated with infant mortality rate in the
Telogorejo Hospital Semarang in 2008 until 2012.
The study was cross-sectional with retrospective approach. Variables studied were
neonatal mortality, infant age, infant gender, birth weight, infant diagnosis, cause of infant
mortality, maternal diagnosis, and age of the mothers. The study population was patients babies
who died in hospital aged 0-28 days in 2008 until 2012 amounted to 56 babies. All the
population as sample, the instrument used to collect the data was the observation on the
medical records document.
Neonatal mortality rate mostly occurred in 2008 then within the next years decrease until
2012. Baby age 1-6 days have the highest percentage of deaths, according gender baby who
died mostly were male and mostly because of low birth weight (1000-2499 grams). Diagnoses
that cause babies to be hospitalized mostly because of Prematurity and non-referral patients,
the baby was born through spontaneous parturition and maternal age 30-34 years old.
According to the research, maternal age and history of maternal illness should be
considered to increase the awareness of pregnant women. Treatment to infants both before and
after birth was crucial to prevent infant mortality, with the role of government and the hospital to
held a health program for pregnant women and infants.
Keywords: Newborn Mortality Rate
HALAMAN PERSETUJUAN
TINJAUAN DESKRIPTIF ANGKA KEMATIAN BAYI BARU LAHIR
DI RS. TELOGOREJO SEMARANG
TAHUN 2008-2012
ARTIKEL
Disusun oleh :
DWI PURBANDINI SUSANTI
NIM D22.2010.01031
Disetujui untuk dipertahankan dalam penyusunan artikel karya tulis ilmiah
Tanggal : 30 Agustus 2013
Pembimbing
( Kriswiharsi Kun S, M.Kes )
PENDAHULUAN
Tingkat kesehatan bayi merupakan salah satu indikator di suatu negara. Tinggi
rendahnya Angka Kematian Bayi baru lahir di suatu negara dapat dilihat dari kemampuan untuk
memberikan pelayanan neonatal yang bermutu dan berkualitas. Angka kematian Neonatal atau
bayi baru lahir adalah angka kematian yang terjadi sebelum bayi berumur satu bulan atau 28
hari, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu dimana Angka Kematian Bayi baru lahir
merupakan indikator yang digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat, oleh
karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam rangka menurunkan Angka Kematian
Bayi baru lahir..(1), Seperti halnya pada tujuan keempat dalam MDG’s (Millenium Development
Goals) atau tujuan pembangunan millenium yaitu menurunkan angka kematian anak atau bayi
yang akan dicapai pada tahun 2015 yaitu 23/1000 kelahiran hidup (2), sedangkan pada profil
kesehatan Propinsi Jawa Tengah tahun 2009 target yang ingin dicapai yaitu angka kematian
bayi menjadi 17/1000 kelahiran hidup.(3) Di Rumah Sakit Telogorejo Semarang berdasarkan
data yang diperoleh dari bagian Rekam Medis, tentang kematian bayi baru lahir pada 5 tahun
terakhir yaitu pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dengan berbagai penyebab
kematian bayi baru lahir dan juga riwayat perjalanan kehamilan ibu sehingga perlu dilakukan
penelitian agar dapat dilakukan tindakan – tindakan yang dianggap perlu untuk mencegah
kematian bayi baru lahir dan menurunkan Angka Kematian Bayi baru lahir.
Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan faktor-faktor yang berhubungan dengan
Angka Kematian Bayi baru lahir di RS Telogorejo Semarang pada tahun 2008 sampai dengan
tahun 2012, untuk mengetahui jumlah kematian bayi baru lahir, karakteristik bayi baru lahir
yang mengalami kematian ( umur, jenis kelamin, berat badan ), diagnosa bayi baru lahir, asal
masuk bayi baru lahir, sebab kematian bayi baru lahir, diagnosa ibu bayi baru lahir, umur Ibu
bayi baru lahir dan menghitung Angka Kematian Bayi baru lahir tahun 2008 – 2012.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional
dengan variabel penelitian jumlah kematian bayi baru lahir, umur bayi baru lahir, jenis kelamin
bayi baru lahir, berat badan bayi baru lahir, diagnosa bayi baru lahir, asal masuk bayi baru lahir,
penyebab kematian bayi baru lahir, diagnosa ibu bayi baru lahir dan umur Ibu. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua pasien bayi yang meninggal di RS Telogorejo dan berumur 0-28
hari pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 berjumlah 56 bayi. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, dan dalam penelitian ini
instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah ceklist. Data yang digunakan
adalah data sekunder yang diperoleh dari dokumen rekam medis pada tahun 2008 sampai
dengan tahun 2012 dari ibu yang melahirkan dan dokumen rekam medis bayi yang meninggal
berumur 0-28 hari. Dilakukan analisis data secara deskriptif dengan memberikan gambaran
penyebab kematian bayi baru lahir dan faktor-faktor bayi dan faktor ibu melahirkan dalam
bentuk grafik dan tabel .
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan di RS Telogorejo Semarang :
1.
Jumlah Kematian Bayi baru lahir tahun 2008 – 2012
Tahun
Jumlah Kematian Bayi
Jumlah Kelahiran Hidup
2008
18
612
2009
16
609
2010
8
593
2011
6
639
2012
8
530
Total
56
2983
Dari data 5 tahun terakhir didapatkan jumlah kematian bayi baru lahir, paling banyak
terjadi pada tahun 2008 di RS Telogorejo kemudian pada tahun-tahun berikutnya
cenderung mengalami penurunan.
Sedangkan jumlah kasus kematian bayi di Propinsi Jawa Tengah berdasarkan profil
kesehatan Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah dari tahun 2008 – 2012 cenderung
terjadi kenaikan kasus. Kejadian kematian dalam masyarakat dapat menggambarkan
status kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi atau tingkat permasalahan kesehatan,
kondisi lingkungan fisik dan biologik secara tidak langsung, dengan terjadinya kenaikan
kasus di Propinsi Jawa Tengah dapat memberikan gambaran adanya penurunan kualitas
hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat(4).
2.
Kematian Bayi menurut Umur
Umur
Jumlah
Persentase