Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Termodifikasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas VII.4 Di SMP Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

Seminar Nasional Pendidikan IPA-Biologi
FITK UIN SyarifHidayatullah Jakarta, 28 September 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
TERMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
IPASISWA KELAS VII.4 DI SMP NEGERI 3 KOTA TANGERANG SELATAN
Dela Rahma Safitra1,Laila Lubis2,Yanti Herlanti
Program StudiPendidikanBiologi, FITKUIN SyarifHidayatullah Jakarta
2
SMP Negeri 3 Kota Tangerang Selatan
Email koresponden: 1delarahmasafitra2@gmail.com, yantiherlanti@uinjkt.ac.id,
2
lailalubisspd@gmail.com
Abstrak
Penelitianinibertujuanuntukmengetahuipenerapan model pembelajaranSnowball Throwing
Termodifikasidalamrangkameningkatkanmotivasibelajarsiswa. Penelitianinidilakukan di SMP
Negeri
3
Kota
Tangerang
Selatan

kelas
VII.4
tahunajaran
2015/2016
dalammatapelajaranIlmuPengetahuanAlam. Penelitianinimelibatkan 42 siswa. Metodepenelitian
yang
digunakanadalahPenelitianTindakanKelas
(PTK)
yang
terdiriatasduasiklus.
Hasilpenelitianmenunjukkanketercapaiantiapindikatormotivasipesertadidikmengalamipeningkat
andarisiklus I kesiklus II. Rata-rata ketercapaianindikatormotivasibelajarpesertadidikpadasiklus
I
sebesar
83,03
%
danpadasiklus
II
meningkatmenjadi
87,20%.

Peningkatanmotivasibelajardarisiklus
I
kesiklus
II
adalahsebesar
4,17%.
Hal
inidisebabkanadanyaperbaikanterhadaptindakan
proses
pembelajaransepertimanajemenkelasselamapermainandanwaktupembelajaran.
Kata Kunci: motivasibelajar;snowball throwingtermodifikasi;ilmupengetahuanalam
Abstract
This study aims to determine the application of Snowball Throwing Modified learning of models
in order to increase of the student’s learning motivation. This research was conducted in SMP
Negeri 3 Tangerang City at VII.4 class academic year 2015/2016 in the subjects of Natural
Sciences. The study involved 42 students. The research methode used is a the Classroom Action
Research (CAR), which consists of two cycles. The results showed the achievement of indicator
learning motivation has increased from cycle I to cycle II. The average of achievement for an
indicators of student’s learning motivation in the first cycle of 83.03% and the second cycle
increased to 87.20%. The improvement of learning motivation from the first cycle to the second

cycle is equal to 4.17%. This is due to the improvement in action learning process as the
classroom management and learning time management.
Keywords: learning motivation; snowball throwing modified; natural sciences

PENDAHULUAN
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha
sadar untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan atau keahlian dalam kesatuan yang
organis, harmonis, dinamis, baik di dalam
maupun di luar sekolah, serta berlangsung
seumur hidup. Keberhasilan dalam pendidikan
akan terwujud apabila terdapat proses
pembelajaran yang efektif. Pada kenyataannya,

sebagian
besar
guru
dalam
kegiatan
pembelajarannya masih menggunakan model

pembelajaran konvesional berupa ceramah dan
cenderung text book oriented. Pembelajaran
yang berlangsung monoton akan secara langsung
mempengaruhi motivasi peserta didik dalam
mengikuti proses pembelajaran karena rasa
bosan yang timbul membuat cara berpikir
peserta didik lebih pasif. Hal tersebut sesuai
dengan hasil observasi yang dilakukan di kelas

Copyright © 2016, ISBN 978-602-73551-0-8

Dela R. S., Laila L., Yanti H.

VII.4 di SMPN 3 Kota Tangerang Selatan yang
menunjukkan beberapa permasalahan terkait
dengan rendahnya motivasi peserta didik dalam
mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
antara lain: peserta didik tidak terbiasa belajar
mandiri sehingga guru bertindak sebagai satusatunya pemberi informasi, rendahnya minat,
fokus dan perhatian peserta didik terhadap

materi
yang
disampaikan
guru
jika
menggunakan metode ceramah, dan peserta
didik terlihat pasif yang ditandai dengan
kurangnya keberanian untuk mengajukan dan
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
serta mengungkapkan pendapat. Oleh karena itu,
dibutuhkan suatu model pembelajaran variatif
yang dapat merangsang motivasi peserta didik
sehingga dapat berperan aktif dalam setiap
pembelajaran dikelas dan memberikan feedback
yang positif yaitu melalui model Pembelajaran
Snowball Throwing Termodifikasi.
Pembelajaran kooperatif tipe Snowball
Throwing terdiri dari enam kegiatan pokok yaitu
aktivitas membaca, berbicara, mendengarkan,
menulis, bekerja sama dalam memecahkan

masalah, serta melaksanakan permainan dengan
baik. Model pembelajaran tipe Snowball
Throwing ini merupakan pembelajaran yang
dapat digunakan untuk memberikan konsep
pemahaman materi yang sulit kepada peserta
didik serta dapat digunakan untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan dan kemampuan siswa
dalam materi tersebut. Model Snowball
Throwing memiliki beberapa kelebihan yang
semuanya
melibatkan
siswa
dalam
pembelajaran. Kelebihan model Snowball
Throwing
menurut
Suprijono
(2009),
diantaranya: pertama, melatih kesiapan siswa
dalam

merumuskan
pertanyaan
dengan
bersumber pada materi yang diajarkan serta
saling memberikan pengetahuan. Kedua, siswa
lebih memahami dan mengerti secara mendalam
tentang materi pelajaran yang dipelajari. Ketiga,
dapat membangkitkan keberanian siswa dalam

mengemukakan pertanyaan kepada teman lain
maupun guru. Keempat, melatih siswa
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
temannya dengan baik. Kelima, merangsang
siswa mengemukakan pertanyaan sesuai dengan
topik yang sedang dibicarakan dalam pelajaran
tersebut.
Selain model pembelajaran, kehadiran
media mempunyai arti cukup penting. Salah
satunya adalah media lagu. Media lagu
merupakan salah satu media yang diminati

peserta didik dalam menyampaikan materi
pelajaran. Melalui lagu anak-anak, peserta didik
terlihat lebih bersemangat dan terlibat aktif
dalam proses pembelajaran apalagi jika mereka
yang menyanyikan langsung secara bersamasama sehingga peserta didik akan lebih mudah
memahami isi materi.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
Action Research) berdasarkan model Kurt Lewin
yang terdiri atas empat tahapan, yaitu (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan
dan (4) refleksi (Arikunto, 2009).
Subjek penelitian adalah peserta didik
kelas VII.4 di SMP Negeri 3 Kota Tangerang
Selatan pada semester genap tahun ajaran
2015/2016 yang berjumlah 42 orang.yang terdiri
dari 20 orang peserta didik laki-laki dan 22
orang peserta didik perempuan. Penelitian ini
dilakukan secara kolaboratif antara peneliti

selaku mahasiswi, guru bidang studi Ilmu
Pengetahuan
Alam
(IPA)
dan
dosen
pembimbing. Pada penelitian ini, peneliti tidak
bertindak langsung sebagai pelaksana penelitian
melainkan bertugas untuk merencanakan,
melakukan observasi, mengolah data, dan
melaporkan hasil penelitian yang dilakukan.
Pelaksanaan penelitian dilakukan oleh guru
bidang studi IPA melalui kegiatan pembelajaran

|The Living Kurikulum 2013: DinamikadanImplikasidalamPembelajaran,107-111
Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-0-8

Model PembelajaranSnowball ThrowingTermodifikasiuntukMeningkatkanMotivasiBelajar IPA

di kelas sesuai dengan RPP yang telah dibuat

peneliti. Peran dosen pembimbing dalam
penelitian ini yaitu membimbing mahasiswa
dalam tahap perencanaan penelitian, refleksi
pelaksanaan penelitian, dan pelaporan hasil
penelitian tindakan kelas. Intervensi tindakan
yang diharapkan pada pencapaian penelitian
motivasi belajar peserta didik pada mata
pelajaran IPA dikatakan berhasil jika minimal
75% peserta didik mengalami peningkatan
motivasi belajar sehingga dapat dikategorikan
tinggi.

dilakukan melalui pengorganisasian data,
interpretasi data dan mendeskripsikannya secara
jelas berdasarkan data sehingga menjadi suatu
kesimpulan. Dengan demikian, peneliti dapat
membandingkan hasil data pada siklus I dan
siklus II
sehingga diketahui peningkatan
motivasi belajar IPA peserta didik setelah

diterapkannya model Snowball Throwing
Termodifikasi.

Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam peneliitian ini adalah lembar observasi
aktivitas belajar peserta didik, lembar observasi
mengajar guru, dan lembar observasi motivasi
belajar peserta didik. Instrumen lembar
observasi aktivitas belajar peserta didik
digunakan untuk memperoleh data mengenai
aktivitas peserta didik selama penerapan model
pembelajaran Snowball Throwing Termodifikasi
pada pelajaran IPA, sedangkan instrumen lembar
observasi aktivitas mengajar guru digunakan
oleh dosen pembimbing untuk mengecek
pelaksanaan setiap tahapan model pembelajaran
yang diterapkan oleh guru kolaborator untuk
kemudian
dievaluasi
kesesuaian
antara
pelaksanaan
tindakan
dengan
skenario
pembelajaran yang telah direncanakan, sehingga
dapat memperbaiki tindakan selanjutnya.
Instrumen lembar observasi motivasi belajar
yang digunakan terdiri atas empat indikator yaitu
tanggung jawab, jujur, kerjasama, dan toleransi
yang dilengkapi rubrik dengan 4 skala.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan
dalam dua siklus dengan jumlah 4 jam pelajaran.
Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Mei
2016 terdiri dari satu kali intervensi tindakan
dengan alokasi waktu 2 x 40 menit (2 jam
pelajaran), begitu pula pada siklus II yang
dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Mei 2016
terdiri dari satu kali intervensi tindakan dengan
jumlah 2 jam pelajaran dimana dalam satu jam
pelajarannya selama 40 menit. Pada siklus I
konsep IPA yang disampaikan menggunakan
model pembelajaran Snowball Throwing
termodifikasi ini adalah konsep pencemaran
lingkungan sedangkan pada siklus II adalah
pemanasan global.

Analisis data kuantitatif digunakan untuk
menganalisis lembar observasi motivasi peserta
didik dalam mata pelajaran IPA. Data kuantitatif
kemudian dikelompokkan menjadi empat
kategori yaitu sangat tinggi, tinggi, rendah, dan
sangat rendah. Hasil pengkategorian tersebut
kemudian dianalisis secara deskriptif. Analisis
data kualitatif berupa data aktivitas belajar IPA
peserta didik dan data aktivitas mengajar guru

PEMBAHASAN
Motivasi Belajar IPA Siklus II Dan Siklus II

Pada tahap pelaksanaan tindakan, guru
bidang studi
selaku
guru kolaborator
melaksanakan setiap langkah sesuai dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
telah disusun oleh peneliti. Pelaksanaan tindakan
tersebut dilakukan untuk mengetahui penerapan
model pembelajaran Snowball Throwing
termodifikasi dalam upaya meningkatkan
motivasi belajar IPA peserta didik Kelas VII.4 di
SMP Negeri 3 Kota Tangerang Selatan. Hasil
penelitian yang diuraikan meliputi tahap
observasi pratindakan dan pelaksanaan tindakan
pada siklus I dan siklus II.
Berdasarkan hasil observasi pratindakan
yang dilakukan di kelas VII.4 menunjukkan

|The Living Kurikulum 2013: DinamikadanImplikasidalamPembelajaran,108-111
Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-0-8

Dela R. S., Laila L., Yanti H.

bahwa proses pembelajaran yang sering
dilakukan oleh guru masih berupa teacher

Indikator

Tanggung
Jawab
Kejujuran
Kerjasama
Toleransi

centered dan cenderung text book oriented.

Tabel 1. Hasil Observasi Motivasi Belajar IPA pada Siklus I dan Siklus II
Lembar Observasi
Siklus I
Siklus II
Ketercapaian
Ketercapaian
Kategori
Ketercapaian
Ketercapaian
dalam Skor
dalam %
dalam Skor
dalam %
162
96,4 %
Tinggi
165
98,2 %

Tinggi

139
116
141

Tinggi
Tinggi
Tinggi

82,73 %
69,04 %
83,9 %

Tinggi
Rendah
Tinggi

Proses pembelajaran tersebut dapat
menyebabkan peserta didik tidak terbiasa belajar
mandiri sehingga guru bertindak sebagai satusatunya pemberi informasi, peserta didik terlihat
pasif selama proses pembelajaran yang ditandai
dengan kurangnya keberanian untuk mengajukan
pertanyaan, mengemukakan pendapat dan
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru,
rendahnya minat, fokus dan perhatian peserta
didik terhadap materi yang disampaikan guru
karena pembelajaran berlangsung monoton, dan
peserta didik kurang mampu memahami materi
yang diajarkan secara utuh. Beberapa
permasalahan dari hasil observasi pratindakan
tersebut menjadi alasan penting bagi guru
biologi untuk dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik kelas VII.4 di SMP Negeri
3 Kota Tangerang Selatan. Oleh karena itu,
dilakukan penelitian tindakan kelas dengan
menerapkan model pembelajaran Snowball
Throwing
Termodifikasi.
Penelitian
ini
dilakukan dalam dua siklus penelitian. Siklus I
dilakukan pada konsep pencemaran lingkungan
dan siklus II pada konsep pemanasan global.
Hasil observasi motivasi belajar IPA
peserta didik pada siklus I dan siklus II
pelaksanaan PTK didapatkan data perbandingan
pada Tabel 1. Hasil observasi pada siklus I
menunjukkan kategori tinggi dan rendah.
Kategori rendah terdapat pada indikator
kerjasama, sedangkan indikator tanggung jawab,

144
131
141

85,7 %
77,97 %
83,9 %

Kategori

kejujuran, dan toleransi termasuk kategori
tinggi. Ketercapaian indikator 1 yaitu tanggung
jawab sebesar 96,4 %, ketercapaian indikator 2
yaitu kejujuran sebesar 82,73 %, ketercapaian
indikator 3 yaitu kerjasama sebesar 69,04 %,
ketercapaian indikator 4 yaitu toleransi sebesar
83,9 %. Pada siklus II menunjukkan adanya
peningkatan ketercapaian keempat indikator
motivasi belajar tersebut dengan kategori tinggi.
Tabel 2. Rata-rata Peningkatan Motivasi Belajar IPA
dari Siklus I ke Siklus II

Rata-rata
Peningkatan
(%)
(%)
Siklus I
83,03 %
4,17 %
Siklus II
87,20 %
Ketercapaian indikator 1 yaitu tanggung
jawab sebesar 98,2 %, ketercapaian indikator 2
yaitu kejujuran sebesar 85,7 %, ketercapaian
indikator 3 yaitu kerjasama sebesar 77,97 %,
ketercapaian indikator 4 yaitu toleransi sebesar
83,9 %. Rata-rata ketercapaian indikator
motivasi belajar IPA peserta didik dapat dilihat
pada Tabel 2 Rata-rata ketercapaian indikator
pada siklus I sebesar 83,03 % dan pada siklus II
meningkat menjadi 87,20%. Peningkatan
motivasi belajar dari siklus I ke siklus II adalah
sebesar 4,17%. Selain itu, berdasarkan hasil
LKS menunjukkan bahwa peserta didik semakin
baik dalam membuat pertanyaan dan jawaban
sesuai yang di instruksikan dalam LKS dan
menyelesaikannya secara antusias tepat pada
waktu yang ditentukan Hal ini semakin
Siklus

|The Living Kurikulum 2013: DinamikadanImplikasidalamPembelajaran,109-111
Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-0-8

Model PembelajaranSnowball ThrowingTermodifikasiuntukMeningkatkanMotivasiBelajar IPA

menunjukkan adanya peningkatan motivasi
belajar peserta didik kelas VII.4 di SMP Negeri
3 Kota Tangerang Selatan dari siklus I ke siklus
II. Kesulitan yang dialami peneliti dalam
kegiatan observasi ini adalah jumlah peserta
didik yang banyak membuat peneliti khawatir
kegiatan pengamatan motivasi belajar peserta
didik yang dilakukan cenderung subjektif.
Hasil lembar observasi aktivitas peserta
didik dapat dilihat dalam Tabel 3. Pada siklus I
menunjukkan respon yang baik dalam mengikuti
setiap tahap pembelajaran yang ditunjukkan
lebih dari 50 % peserta didik mengumpulkan
LKS, menyimak penjelasan guru, mengikuti
permainan dengan baik, dan menjawab
pertanyaan evaluasi yang diberikan oleh guru.
Selain itu, pada siklus II terjadi peningkatan
aktivitas bertanya dan menyimpulkan peserta
didik yaitu sekitar 50%. Berdasarkan uraian
hasil dan pembahasan diatas maka peningkatan
motivasi belajar peserta didik sudah termasuk
kategori tinggi. Berdasarkan data-data yang ada
membuktikan
bahwa
penerapan
model
pembelajaran Snowball Throwing Termodifikasi
dapat meningkatkan motivasi belajar IPA
peserta didik kelas VII.4 di SMP Negeri 3 Kota
Tangerang Selatan.
Tindakan Perbaikan Siklus I
Pada tahap penerapan pembelajaran di
siklus I, peneliti melakukan observasi proses dan
hasil kegiatan pembelajaran bersama dosen

No.
1.
2.
3.
4.
5.

pembimbing kemudian, melakukan evaluasi
tindakan untuk perbaikan penelitian bersama
guru bidang studi IPA. Terdapat beberapa
kendala
yang
dihadapi
ketika
proses
pembelajaran berlangsung, antara lain: pertama,
aktivitas mencatat peserta didik yang cenderung
rendah
sehingga
guru
harus
lebih
memperhatikan dan membimbing peserta didik
untuk membuka buku pelajaran kemudian
mencatat. Kedua, kemampuan peserta didik
dalam bertanya dan merumuskan kesimpulan
belum meningkat secara signifikan sehingga
guru membimbing peserta didik untuk
menemukan kesulitan dalam mengungkapkan
pertanyaan dan pendapatnya dapat melalui
pertanyaan umpan. Ketiga, manajemen waktu
permainan yang harus lebih diperketat sehingga
lebih banyak pertanyaan yang dapat diajukan
dalam permainan dan tidak terlalu lama
menunggu jawaban peserta didik. Keempat,
keterlibatan peserta didik dalam proses
pembelajaran masih tergolong rendah dapat
dilihat dari adanya peserta didik yang tidak
menyimak pertanyaan dan jawaban yang
diberikan temannya saat tahap permainan
sehingga ketika ditanya peserta didik hanya
terdiam tidak tahu. Kelima, kondisi kelas ramai
dikarenakan jumlah peserta didik yang banyak
yaitu 42 orang membuat pelaksanaan cenderung
kurang kondusif dan peneliti sedikit kesulitan
dalam melakukan observasi terhadap motivasi
belajar IPA peserta didik.

Tabel 3. Observasi Aktivitas Peserta didik pada Siklus I dan Siklus II
Siklus I
Siklus II
Kurang
Kurang
Aktivitas yang diamati
Sekitar
Lebih
Sekitar
dari 50
dari 50
50%
dari 50%
50%
%
%
Mengumpulkan LKS

Mendengarkan
penjelasan

guru
Bertanya pada guru


Mengikuti permainan

Menerima penghargaan


|The Living Kurikulum 2013: DinamikadanImplikasidalamPembelajaran,110-111
Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-0-8

Lebih
dari 50%





Dela R. S., Laila L., Yanti H.

6.
7.

Menyampaikan kesimpulan
Menjawab evaluasi
Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Rendah
SangatRendah





Tabel4. KategoriMotivasiBelajarSiswa
Deskripsi
PresentasiMotivasiBelajarmencapai 100%
PresentasiMotivasiBelajarmencapai ≥75% - 99%
PresentasiMotivasiBelajarmencapai 60% - < 75%
PresentasiMotivasiBelajarmencapai ≤ 60%
(sumber: SyaifulBahriDjamarah, 2010)

Berdasarkan
permasalahan
tersebut,
tindakan perbaikan yang dilakukan yaitu
manajemen waktu dan kelas yang lebih baik
sangat dibutuhkan untuk dapat melaksanakan
model pembelajaran Snowball Throwing
Termodifikasi ini secara efektif. Guru juga harus
lebih antusias dalam membangkitkan rasa
percaya diri dan merangsang keterlibatan peserta
didik dalam setiap tahapan proses pembelajaran.
Penerapan model pembelajaran pada Siklus I
dengan menggunakan
metode
Snowball
Throwing termodifikasi meningkatkan motivasi
belajar IPA peserta didik sebesar 83,03%
sehingga telah memenuhi ketuntasan minimal
yaitu 75% dan dikategorikan tinggi. Hal tersebut
didasarkan pada hasil observasi yang teruji pada
Tabel 4.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
terjadi peningkatan motivasi belajar IPA peserta



didik kelas VII.4 di SMP Negeri 3 Kota
Tangerang Selatan setelah diterapkannya model
pembelajaran Snowball Throwing Termodifikasi.
Hal tersebut ditunjukkan dengan ketercapaian
tiap indikator motivasi belajar IPA peserta didik
yang mengalami peningkatan dari siklus I ke
siklus II. Ketercapaian indikator 1 pada siklus I
sebesar 96,4% sedangkan pada siklus II
mencapai 98,2%, ketercapaian indikator 2 pada
siklus I sebesar 82,75% sedangkan pada siklus II
mencapai 85,7%, ketercapaian indikator 3 pada
siklus 1 sebesar 69,04% sedangkan pada siklus
II mencapai 77,97%. ketercapaian indikator 4
pada siklus I dan siklus II tidak mengalami
peningkatan yaitu 83,9%. Berdasarkan hal
tersebut, motivasi belajar IPA peserta didik telah
termasuk kategori tinggi yang dibuktikan dengan
hasil rata-rata ketercapaian indikator pada siklus
I sebesar 83,03 % dan pada siklus II meningkat
menjadi 87,20%. Peningkatan motivasi belajar
dari siklus I ke siklus II adalah sebesar 4,17%.

|The Living Kurikulum 2013: DinamikadanImplikasidalamPembelajaran,111-111
Copyright © 2016 | ISBN 978-602-73551-0-8

Dokumen yang terkait

Penggunaan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat

1 4 249

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pai Mupaya Meningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Materi Kisah Nabi Adam As Dan Nabi Muhammad Saw Melalui Metode Snowball Throwing Di Kelas Iv Sdn Jatiwaringin Iv Bekasi

1 7 106

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 028227 BINJAI SELATAN T.A 2015/2016.

0 3 29

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Pembelajaran Model Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 03

1 1 12

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SNOWBALL THROWING PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Pembelajaran Model Snowball Throwing Pada Mata Pelajaran IPA Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 03 Tohuda

0 1 11

Penerapan Model Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Seni Tari Di Kelas VIII SMPN 49 Bandung.

1 5 37

Penerapan Model Snowball Throwing untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas V SD Negeri Tedunan Batang.

0 0 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VII G SMP NEGERI 14 SURAKARTA.

0 0 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 1 YEHKUNING

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 021 SAMARINDA UTARA

0 0 6