PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA MEBEL TEGUH UTAMA ROTAN DI MALANG

(1)

i

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA MEBEL TEGUH UTAMA ROTAN DI MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi

Oleh :

Sarastania Vianocha Sophia 201110160311269

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

(3)

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya peneliti bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul “PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA MEBEL TEGUH UTAMA ROTAN DI MALANG”

Sholawat beserta salam tidak lupa peneliti haturkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang telag membawa kaum muslimin dari zaman kegelapan hingga menuju zaman yang terang dengan hadirnya addaul Islam

Dalam skripsi ini peneliti menyajikan beberapa pokok bahasa penting diantaranya mengenai perencanaan bahan baku, dan pengendalian bahan baku.

Peneliti menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, antara lain kepada:

1. Drs. Fauzan, MPd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dr. H. Nazaruddin Malik, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dr. Marsudi, MM, Ketua Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Dra. Hj. Triningsih., M.P selaku dosen pembimbing I yang selalu meluangkan waktu, memberikan pengarahan serta kesabarannya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

5. Dra. Baroya Mila Shanty, MM, selaku Dosen Pembimbing II yang selalu meluangkan waktu, memberikan pengarahan serta kesabarannya kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

6. Dr. RD. Djatmiko, M.M selaku dosen wali kelas F angkatan 2011

7. Seluruh dosen jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi peneliti selama di bangku kuliah.


(5)

iv

9. Kedua orang tua (Nur Tjahyo dan Evi Setyorini) dan kedua adik (Faradheita Saski Yovianda dan Zidanka Zannet Layanu) yang telah sabar dan ikhlas memberikan dorongan semangat dan doa yang panjatkan disetiap waktu untuk peneliti hingga mampu menyelesaikan skripsi ini serta seluruh keluarga yang doanya tak pernah lepas dipanjatkan untuk peneliti hingga saat ini.

10. Keluarga kedua peneliti, Bapak dan ibu (Mulyono dan Sri Hartami) yang telah sabar dan ikhlas memberikan dorongan semangat dan doa yang dipanjatkan disetiap waktu untuk peneliti hingga mampu menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman kelas F Manajemen angkatan 2011 yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu memberi suport kepada peneliti dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Terimakasih untuk Kurnia Hangga Satria yang selalu sabar mendengarkan keluh kesah dan selalu memberikan saran serta semangat sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini.

13. Terakhir saya ucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu saya (yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu) baik dalam bentuk apapun selama saya menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya, meskipun skripsi ini masih jauh dari sempurna namun dapat terselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Semoga bantuan mereka semua mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak yang membutuhkan.

Malang, 21 April 2016


(6)

v DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

ABSTRAKSI ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu ... 7

B. Landasan Teori ... 9

1. Persediaan ... 9

2. Pengendalian Persediaan ... 16

3. Metode Pengendalian Persediaan ... 17

4. Material Requirement Planning ... 21

C. Kerangka Pikir Penelitian ... 28

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 29

B. Jenis Penelitian ... 29

C. Definisi Operasional Variabel ... 29

D. Jenis dan Sumber data ... 31


(7)

vi

F. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Tujuan Umum Perusahaan... 36

1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 36

2. Misi dan Tujuan ... 37

3. Struktur Organisasi ... 37

4. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia ... 38

5. Aspek Operasional... 40

6. Aspek Pemasaran... 48

7. Karakteristik Data ... 51

B. Hasil Analisa Data ... 59

1. Struktur Produk ... 59

2. Material Requirement Planning ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 91

B. Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Netting ... 34

Tabel 3.2 Tabel Offsetting ... 35

Tabel 3.3 Tabel Explosion ... 35

Tabel 4.1 Data Jumlah Karyawan ... 38

Tabel 4.2 Data Pembagian kerja karyawan ... 39

Tabel 4.3 Data Pengupahan Kerja Karyawan ... 39

Tabel 4.4 Data Harga Produk ... 49

Tabel 4.5 Data Permintaan Produk Kursi ... 51

Tabel 4.6 Data Persediaan Bahan Baku ... 52

Tabel 4.7 Lead Time Pemesanan Bahan Baku ... 53

Tabel 4.8 Biaya Pemesanan dan Biaya Simpan ... 53

Tabel 4.9 Daftar Bill of Material Kursi Makan ... 55

Tabel 4.10 Daftar Bill of Material Kursi Tamu ... 56

Tabel 4.11 Daftar Bill of Material Kursi Teras ... 58

Tabel 4.12 Perhitungan Kebutuhan Bersih Kursi Makan ... 64

Tabel 4.13 Perhitungan Kebutuhan Bersih Kursi Tamu ... 65

Tabel 4.14 Perhitungan Kebutuhan Bersih Kursi Teras ... 67

Tabel 4.15 Hasil perhitungan Lotting dan Offsetting Kursi Makan... 70

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Lotting dan Offsetting Kursi Tamu ... 78

Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Lotting dan Offsetting Kursi Teras ... 88

Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Explosion Kursi Makan ... 97

Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Explosion Kursi Tamu ... 98


(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Produk ... 23

Gambar 2.2 Kerangka Pikir ... 28

Gambar 3.1 Proses Perhitungan Material Requirement Planning ... 33

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Mebel Teguh Utama rotan... 37

Gambar 4.2 Proses Produksi ... 46

Gambar 4.3 Saluran Distribusi ... 49

Gambar 4.4 Data Permintaan Produk ... 59

Gambar 4.5 Struktur Produk Kursi Makan ... 60

Gambar 4.6 Struktur Produk Kursi Tamu ... 61


(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Perhitungan Material Requirement Planning Kursi Makan Lampiran 2 Hasil Perhitungan Material Requirement Planning Kursi Tamu Lampiran 3 Hasil Perhitungan Material Requirement Planning Kursi Teras


(11)

x

DAFTAR PUSTAKA

Gasperz, Vincent.2004.Producting Planning and Inventory Control, Cetakan keempat. Jakarta : Gramedia

Hadiguna, Rika. 2009. Manajemen Pabrik: Pendekatan Sistem untuk Efisiensi dan Efektivitas. Edisi 1. Jakarta: Bumi Aksara

Heizer, Jay And Barry Render. 2009. Operasiton Management; 9th Edition; Book 1; Pearson Education, Inc. New Jersey. Diterjemahkan Oleh Chriswan Sungkono. 2009. Jakarta : Penerbit Salemba Empat

Joko, Sri. 2004.Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi. Malang: UMM Press

Kusuma, Hendra. 2009. Manajemen Produksi : Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi 4. Yogyakarta:Penerbit Andi

Nasution M Nur. 2005. Manajemen Mutu Terpadu Total Quality Management. Edisi 2. Bogor : Ghalia Indonesia

Rangkuti, Freddy. 2007. Manajemen Persediaan : Aplikasi di bidang bisnis. Edisi 2. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Penerbit Salemba Empat

Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung : Penerbit Alfabeta Tampubolon, Manahan. 2004. Manajemen Operasional. Jakarta : Ghalia

Indonesia

Yamit Zulian. 2002. Manajemen Produksi dan Operasi, Cetakan Keempat. Yogyakarta: Ekonisia, Fakultas Ekonomi UII

Yamit Zulian. 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Cetakan Kelima. Yogyakarta: Ekonisia, Fakultas Ekonomi UII

Yamit Zulian. 2003. Manajemen Persediaan, Cetakan Kedua. Yogyakarta: Ekonisia, Fakultas Ekonomi UII

Zulfikarijah Fien. 2005. Manajemen Persediaan. Cetakan Pertama. Malang: UMM Press


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan usaha pada sektor manufaktur saat ini telah menunjukkan kemajuan cepat dan pesat dengan adanya pertumbuhan industri. Persaingan yang ketat antar produsen, mendorong perusahaan memiliki keunggulan kompetitif terutama dalam pemenuhan permintaan pelanggan. Manajemen Operasi merupakan bagian terpenting dalam mengatasi masalah tersebut karena selalu dihadapkan pada kondisi yang selalu berubah. Tantangan untuk meningkatkan produktifitas merupakan hal yang harus dipikirkan oleh manajer operasi sebagai upaya dalam memenangkan persaingan perusahaan.

Salah satu upaya memenangkan persaingan di bidang operasional yaitu merancang dan menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan selera pelanggan yang efektif dan efisien. Menurut Heizer & Render (2009:56-57) ada keputusan manajemen operasi yaitu perancangan produk dan jasa, pengelolaan kualitas, perancangan proses dan kapasitas, strategi lokasi, strategi tata letak, sumber daya manusia dan perancangan pekerjaan, manajemen rantai pasokan, persediaan perencanaan bahan baku, penjadwalan, dan perawatan merupakan aktivitas yang perlu dilaksanakan oleh manajer operasi. Kemampuan untuk megambil keputusan dalam bidang persediaan dan mengalokasikan sumber daya untuk menjamin efektifnya pelaksanaan produksi.


(13)

2

Keputusan operasional yang diambil perusahaan yang berhubungan dengan persediaan adalah merancang pengendalian persediaan karena persediaan merupakan elemen terpenting dalam kegiatan produksi sehingga dapat meningkatkan kualitas barang yang dihasilkan dan mampu melaksanakan kebijaksanaan dan pengendalian memonitor dan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga. Persediaan timbul disebabkan oleh tidak sinkron nya permintaan dengan persediaan dan waktu yang digunakan.

Menurut Yamit (2003:6) Untuk menjaga keseimbangan permintaan dengan penyediaan bahan baku dan waktu proses di perlukan persediaan, karena itu terdapat empat faktor yaitu faktor waktu, faktor ketidakpastian waktu datang, faktor ketidakpastian penggunaan dalam pabrik, dan faktor ekonomis. Perusahaan manufaktur selalu memerlukan persediaan, Tujuan adanya persediaan adalah meminimumkan biaya.

Pentingnya perusahaan melakukan pengendalian adalah dapat menghitung transaksi yang mendukung kegiatan dan akuntansi perusahaan. Menurut Nasution (2005:19) Dalam pengendalian persediaan terdapat beberapa metode pengendalian persediaan yang sering digunakan oleh perusahaan, antara lain Economic Order Quantity (EOQ), kanban (JIT), dan Material Requirement Planning (MRP).

Persediaan bahan baku di perusahaan manufaktur memerlukan penanganan khusus karena persediaan merupakan kunci utama dalam kelancaran produksi diantaranya perusahaan mebel karena merupakan kebutuhan primer yang harus dikonsumsi oleh masyarakat terutama dalam


(14)

3

rumah tangga, perkantoran, dan hotel. Perusahaan Mebel Teguh Utama Rotan belum menerapkan sistem persediaan bahan baku sehingga sering mengalami permintaan yang berlebihan tetapi tidak dapat memenuhi seluruh permintaan pelanggan, perusahaan mebel ini sudah banyak dikenal orang melalui mulut ke mulut dan telah mengekspor ke luar negeri sehingga menarik untuk diteliti.

Material Requirement Planning (MRP) adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengendalikan jumlah persediaan yang disimpan. Metode ini membantu perusahaan dalam menentukan jumlah kebutuhan bahan baku yang akan diproses untuk menghasilkan produk. Dengan metode ini perusahaan dapat menghitung daftar jumlah komponen, komposisi, dan bahan yang diperlukan membuat produk.

Pada prinsipnya pengendalian persediaan didalam suatu perusahaan dapat mempermudah atau memperlancar jalannya operasional. Dalam perusahaan ini penerapan pengendalian persediaan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan tetapi mengalami keterlambatan, belum mampu meminimalkan resiko keterlambatan bahan baku, mengontrol stok persediaan digudang, mempertahankan kegiatan operasi. Permasalahan dalam perusahaan ini sering mengalami keterlambatan bahan baku sehingga menganggu proses produksi.

Perusahaan Mebel Teguh Utama Rotan adalah perusahaan perseorangan, yang berlokasi di Jalan Atletik Tasik Madu Malang. Mebel Teguh Utama Rotan sebagai perusahaan berskala menengah yang bergerak dalam bidang pembuatan meja dan kursi rotan sintetis. Adapun jenis produk yang dihasilkan adalah meja kursi makan, meja kursi ruang tamu dan meja


(15)

4

kursi teras rumah. Proses produksinya berdasarkan job order, dimana tingkat permintaan selalu berubah-ubah tergantung dari permintaan pelanggan.

Perusahaan ini tidak menerapkan sistem perencanaan kebutuhan bahan baku sehingga produksi sering mengalami keterlambatan. Pada kondisi seperti ini perusahaan memerlukan Material Reuirement Planning (MRP) untuk mengelola dan menentukan berbagai keputusan yang ada dalam perusahaan. Salah satu keputusan tersebut adalah menciptakan manajemen persediaan di dalam perusahaan tersebut agar masalah bahan baku dapat terselesaikan sehingga perusahaan memproduksi produk dengan optimal. Adapun data pemesanan bahan baku sebagai berikut

Tabel 1.1 Data Pemesanan Bahan Baku Pada Mebel Teguh Utama Rotan

No Jenis

Bahan baku Waktu Pesan

Waktu yang

ditetapkan Waktu datang

1 Rotan Periode 1 Periode 7 Periode 14

2 Pipa Besi Periode 1 Periode 2 Periode 2

3 Kawat Las Periode 1 Periode 2 Periode 2

4 Paku Periode 1 Periode 2 Periode 2

Sumber : Mebel Teguh Utama Rotan

Salah satu produk yang permintaan tinggi adalah kursi, sehingga perusahaan harus merencanakan kebutuhan bahan baku dan perusahaan harus bisa mengatasi masalah tingginya permintaan atau penurunan permintaan. Dalam menjalankan proses produksinya perusahaan sering mengalami permasalahan pada persediaan bahan baku. Apabila persediaan bahan baku seperti rotan sintetis disimpan dalam jangka waktu yang lama makan akan menimbulkan kerusakan dan terjadi penumpukan di gudang.


(16)

5

Dalam memenuhi permintaan pelanggan, perusahaan memberlakukan sistem persediaan tetapi hal tersebut tidak mampu untuk mengatasi kenaikan permintaan karena perusahaan menyimpan dalam jumlah yang tidak menentu. Sehingga masih terjadi kekurangan bahan baku terhadap permintaan konsumen. Karena permintaan yang tidak stabil, pengeluaran atas pembelian bahan baku dan biaya penyimpanan meningkat.

Ketidakpastian pasokan bahan baku dari supplier akan menjadi pertimbangan perusahaan dalam pengadaan persediaan bahan baku. Terjadinya kekurangan persediaan bahan baku pada saat dibutuhkan dapat menyebabkan berhentinya aktifitas produksi. Sebaliknya, terlalu banyaknya persediaan akan mengakibatkan tertahannya modal secara tidak produktif, sehingga hal ini merupakan salah satu faktor kerugian bagi perusahaan.

Selain itu perusahaan dapat menghitung waktu penyelesaian produk yang ditentukan dengan sebuah jadwal produksi, jadwal produksi memerinci apa yang akan dibuat dan kapan dikerjakan. Jadwal tersebut menunjukkan apa yang dibutuhkan untuk memproduksi produk sesuai permintaan pelanggan sehingga jadwal pengerjaan barang dapat selesai tepat waktu. MRP akan terasa manfaatnya bagi industri yang memproses produk yang kompleks yaitu

produk yang memerlukan ratusan komponen, lusinan proses assembling dan

terdiri dari sejumlah kegiatan assembling.

Sistem pengendalian bahan baku pada perusahaan Mebel Teguh Rotan masih belum bagus karena perusahaan menggunakan metode yang tradisional yaitu pembelian bahan baku dilakukan berdasarkan pengalaman pembelian


(17)

6

bahan baku sebelumnya tanpa ada perencanaan yang tepat. Dengan begitu mendorong peneliti untuk mengangkat fenomena ke dalam karya ilmiah

dengan judul “ Perencanaan Persediaan Bahan Baku Pada Mebel Teguh

Rotan di Malang”.

B. Perumusan Masalah

Untuk mengetahui penyelesaian masalah dalam perusahaan maka dapat didapat perumusan masalah sebagai berikut “Bagaimana perencanaan bahan baku pada Mebel Teguh Utama Rotan di Malang?”

C. Pembatasan Masalah

Dalam memecahkan masalah tersebut agar lebih terarah dan tidak meluas maka dalam penelitian ini diadakan pembatasan masalah mengenai : 1. Pembahasan hanya untuk jenis mebel rotan yaitu kursi makan, kursi tamu

dan kursi teras

2. Penelitian hanya untuk satu periode pada bulan Desember 2015 D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan perencanaan bahan baku pada Mebel Teguh Utama Rotan.

E. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan di bidang persediaan oleh perusahaan.

2. Sebagai sarana untuk mempelajari teori MRP mengenai persediaan yang


(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan usaha pada sektor manufaktur saat ini telah menunjukkan kemajuan cepat dan pesat dengan adanya pertumbuhan industri. Persaingan yang ketat antar produsen, mendorong perusahaan memiliki keunggulan kompetitif terutama dalam pemenuhan permintaan pelanggan. Manajemen Operasi merupakan bagian terpenting dalam mengatasi masalah tersebut karena selalu dihadapkan pada kondisi yang selalu berubah. Tantangan untuk meningkatkan produktifitas merupakan hal yang harus dipikirkan oleh manajer operasi sebagai upaya dalam memenangkan persaingan perusahaan.

Salah satu upaya memenangkan persaingan di bidang operasional yaitu merancang dan menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan selera pelanggan yang efektif dan efisien. Menurut Heizer & Render (2009:56-57) ada keputusan manajemen operasi yaitu perancangan produk dan jasa, pengelolaan kualitas, perancangan proses dan kapasitas, strategi lokasi, strategi tata letak, sumber daya manusia dan perancangan pekerjaan, manajemen rantai pasokan, persediaan perencanaan bahan baku, penjadwalan, dan perawatan merupakan aktivitas yang perlu dilaksanakan oleh manajer operasi. Kemampuan untuk megambil keputusan dalam bidang persediaan dan mengalokasikan sumber daya untuk menjamin efektifnya pelaksanaan produksi.


(2)

Keputusan operasional yang diambil perusahaan yang berhubungan dengan persediaan adalah merancang pengendalian persediaan karena persediaan merupakan elemen terpenting dalam kegiatan produksi sehingga dapat meningkatkan kualitas barang yang dihasilkan dan mampu melaksanakan kebijaksanaan dan pengendalian memonitor dan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga. Persediaan timbul disebabkan oleh tidak sinkron nya permintaan dengan persediaan dan waktu yang digunakan.

Menurut Yamit (2003:6) Untuk menjaga keseimbangan permintaan dengan penyediaan bahan baku dan waktu proses di perlukan persediaan, karena itu terdapat empat faktor yaitu faktor waktu, faktor ketidakpastian waktu datang, faktor ketidakpastian penggunaan dalam pabrik, dan faktor ekonomis. Perusahaan manufaktur selalu memerlukan persediaan, Tujuan adanya persediaan adalah meminimumkan biaya.

Pentingnya perusahaan melakukan pengendalian adalah dapat menghitung transaksi yang mendukung kegiatan dan akuntansi perusahaan. Menurut Nasution (2005:19) Dalam pengendalian persediaan terdapat beberapa metode pengendalian persediaan yang sering digunakan oleh perusahaan, antara lain Economic Order Quantity (EOQ), kanban (JIT), dan Material Requirement Planning (MRP).

Persediaan bahan baku di perusahaan manufaktur memerlukan penanganan khusus karena persediaan merupakan kunci utama dalam kelancaran produksi diantaranya perusahaan mebel karena merupakan kebutuhan primer yang harus dikonsumsi oleh masyarakat terutama dalam


(3)

rumah tangga, perkantoran, dan hotel. Perusahaan Mebel Teguh Utama Rotan belum menerapkan sistem persediaan bahan baku sehingga sering mengalami permintaan yang berlebihan tetapi tidak dapat memenuhi seluruh permintaan pelanggan, perusahaan mebel ini sudah banyak dikenal orang melalui mulut ke mulut dan telah mengekspor ke luar negeri sehingga menarik untuk diteliti.

Material Requirement Planning (MRP) adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengendalikan jumlah persediaan yang disimpan. Metode ini membantu perusahaan dalam menentukan jumlah kebutuhan bahan baku yang akan diproses untuk menghasilkan produk. Dengan metode ini perusahaan dapat menghitung daftar jumlah komponen, komposisi, dan bahan yang diperlukan membuat produk.

Pada prinsipnya pengendalian persediaan didalam suatu perusahaan dapat mempermudah atau memperlancar jalannya operasional. Dalam perusahaan ini penerapan pengendalian persediaan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan tetapi mengalami keterlambatan, belum mampu meminimalkan resiko keterlambatan bahan baku, mengontrol stok persediaan digudang, mempertahankan kegiatan operasi. Permasalahan dalam perusahaan ini sering mengalami keterlambatan bahan baku sehingga menganggu proses produksi.

Perusahaan Mebel Teguh Utama Rotan adalah perusahaan perseorangan, yang berlokasi di Jalan Atletik Tasik Madu Malang. Mebel Teguh Utama Rotan sebagai perusahaan berskala menengah yang bergerak dalam bidang pembuatan meja dan kursi rotan sintetis. Adapun jenis produk yang dihasilkan adalah meja kursi makan, meja kursi ruang tamu dan meja


(4)

kursi teras rumah. Proses produksinya berdasarkan job order, dimana tingkat permintaan selalu berubah-ubah tergantung dari permintaan pelanggan.

Perusahaan ini tidak menerapkan sistem perencanaan kebutuhan bahan baku sehingga produksi sering mengalami keterlambatan. Pada kondisi seperti ini perusahaan memerlukan Material Reuirement Planning (MRP) untuk mengelola dan menentukan berbagai keputusan yang ada dalam perusahaan. Salah satu keputusan tersebut adalah menciptakan manajemen persediaan di dalam perusahaan tersebut agar masalah bahan baku dapat terselesaikan sehingga perusahaan memproduksi produk dengan optimal. Adapun data pemesanan bahan baku sebagai berikut

Tabel 1.1 Data Pemesanan Bahan Baku Pada Mebel Teguh Utama Rotan

No Jenis

Bahan baku Waktu Pesan

Waktu yang

ditetapkan Waktu datang

1 Rotan Periode 1 Periode 7 Periode 14

2 Pipa Besi Periode 1 Periode 2 Periode 2

3 Kawat Las Periode 1 Periode 2 Periode 2

4 Paku Periode 1 Periode 2 Periode 2

Sumber : Mebel Teguh Utama Rotan

Salah satu produk yang permintaan tinggi adalah kursi, sehingga perusahaan harus merencanakan kebutuhan bahan baku dan perusahaan harus bisa mengatasi masalah tingginya permintaan atau penurunan permintaan. Dalam menjalankan proses produksinya perusahaan sering mengalami permasalahan pada persediaan bahan baku. Apabila persediaan bahan baku seperti rotan sintetis disimpan dalam jangka waktu yang lama makan akan menimbulkan kerusakan dan terjadi penumpukan di gudang.


(5)

Dalam memenuhi permintaan pelanggan, perusahaan memberlakukan sistem persediaan tetapi hal tersebut tidak mampu untuk mengatasi kenaikan permintaan karena perusahaan menyimpan dalam jumlah yang tidak menentu. Sehingga masih terjadi kekurangan bahan baku terhadap permintaan konsumen. Karena permintaan yang tidak stabil, pengeluaran atas pembelian bahan baku dan biaya penyimpanan meningkat.

Ketidakpastian pasokan bahan baku dari supplier akan menjadi pertimbangan perusahaan dalam pengadaan persediaan bahan baku. Terjadinya kekurangan persediaan bahan baku pada saat dibutuhkan dapat menyebabkan berhentinya aktifitas produksi. Sebaliknya, terlalu banyaknya persediaan akan mengakibatkan tertahannya modal secara tidak produktif, sehingga hal ini merupakan salah satu faktor kerugian bagi perusahaan.

Selain itu perusahaan dapat menghitung waktu penyelesaian produk yang ditentukan dengan sebuah jadwal produksi, jadwal produksi memerinci apa yang akan dibuat dan kapan dikerjakan. Jadwal tersebut menunjukkan apa yang dibutuhkan untuk memproduksi produk sesuai permintaan pelanggan sehingga jadwal pengerjaan barang dapat selesai tepat waktu. MRP akan terasa manfaatnya bagi industri yang memproses produk yang kompleks yaitu produk yang memerlukan ratusan komponen, lusinan proses assembling dan terdiri dari sejumlah kegiatan assembling.

Sistem pengendalian bahan baku pada perusahaan Mebel Teguh Rotan masih belum bagus karena perusahaan menggunakan metode yang tradisional yaitu pembelian bahan baku dilakukan berdasarkan pengalaman pembelian


(6)

bahan baku sebelumnya tanpa ada perencanaan yang tepat. Dengan begitu mendorong peneliti untuk mengangkat fenomena ke dalam karya ilmiah dengan judul “ Perencanaan Persediaan Bahan Baku Pada Mebel Teguh Rotan di Malang”.

B. Perumusan Masalah

Untuk mengetahui penyelesaian masalah dalam perusahaan maka dapat didapat perumusan masalah sebagai berikut “Bagaimana perencanaan bahan baku pada Mebel Teguh Utama Rotan di Malang?”

C. Pembatasan Masalah

Dalam memecahkan masalah tersebut agar lebih terarah dan tidak meluas maka dalam penelitian ini diadakan pembatasan masalah mengenai : 1. Pembahasan hanya untuk jenis mebel rotan yaitu kursi makan, kursi tamu

dan kursi teras

2. Penelitian hanya untuk satu periode pada bulan Desember 2015

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan perencanaan bahan baku pada Mebel Teguh Utama Rotan.

E. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan di bidang persediaan oleh perusahaan.

2. Sebagai sarana untuk mempelajari teori MRP mengenai persediaan yang sudah dipelajari di bangku kuliah.