Kesempatan politik adalah kondisi dimana terjadi perubahan situasi

21 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN RESPONDEN Kulon Progo merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan luas daerah 586,28 km 2 . Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah di sebelah barat, Kabupaten Sleman dan Bantul Provinsi Yogyakarta di sebelah timur, Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah di sebelah utara, dan dengan Samudera Hindia di sebelah selatan. Kabupaten Kulon Progo terdiri dari 12 kecamatan, 88 desa, dan 930 pedukuhan. Keduabelas kecamatan ini dibedakan atas topografinya yaitu; 1 di bagian Utara merupakan wilayah dataran tinggi perbukitan dengan ketinggian antara 500-1000 meter dari permukaan air laut, meliputi kecamatan: Girimulyo, Samigaluh, Kalibawang, dan Kokap; 2 di bagian tengah merupakan wilayah punggung perbukitan dengan ketinggian antara 100-500 meter dari permukaan air laut, meliputi kecamatan: Nanggulan, Sentolo, Pengasih, dan sebagian Lendah; dan 3 di bagian Selatan merupakan wilayah dataran rendah dengan ketinggian sampai dengan 100 meter dari permukaan air laut meliputi kecamatan: Temon, Wates, Panjatan, Galur, dan sebagian Lendah. Di Kecamatan Wates, Panjatan, dan Galur, sebagaian dataran rendah tersebut merupakan kawasan pesisir karena daerah tersebut berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Desa Garongan, Pleret, dan Bugel yang menjadi fokus penelitian ini merupakan bagian dari Kecamatan Panjatan. Ketiga desa ini merupakan bagian dari wilayah konsesi proyek pertambangan pasir besi. Wilayah konsesi ini meliputi area seluas 2900 hektar yang membentang sepanjang 22 kilometer dari Sungai Bogowonto hingga Sungai Progo dan masuk ke arah daerah pemukiman sejauh 1,8 kilometer dari garis pantai Petani.. 2008. Dengan luasan sepanjang itu, wilayah konsesi pertambangan tidak hanya menggusur wilayah pertanian tetapi juga pemukiman warga. Kondisi Geografis Desa Garongan, Pleret, dan Bugel terletak sejajar berderetan di bagian paling Selatan Kabupaten Kulon Progo. Kondisi geografis di ketiga desa ini terbagi menjadi dua, yaitu 1 perkampungan di tepi pantai dimana tanah perumahan warga berada di atas pasir, panjang lokasi perkampungan pantai ini sekitar 2-3 kilometer dari bibir pantai, 2 perkampungan yang di dataran menengah sehingga tanahnya bukan lagi pasir. Kondisi geografis yang berbeda tersebut dipisahkan oleh Jalan Daendels yang membentang disepanjang jalur selatan Pulau Jawa. Kondisi ini begitu terlihat jelas, jika kita mengawali perjalanan dari utara wilayah Kecamatan Wates akan terlihat perubahan pemandangan, dari sawah-sawah yang luas membentang menjadi kawasan yang tertutup oleh pepohonan kelapa. Perbedaan kondisi ini pula berpengaruh pada bagaimana lahan digunakan. Wilayah Selatan, yang lebih dekat ke pantai pesisir merupakan wilayah pertanian hortikultura yang sudah dikembangkan berpuluh-puluh tahun yang lalu. Kondisi wilayah ini sangat subur. Tumbuhan berdaun hijau tersebar dimana-