PERILAKU KESEHATAN PADA IBU RUMA TANGGA DI DESA BANUA HALAT KIRI KABUPATEN TAPIN KALIMANTAN SELATAN

PERILAKU KESEHATAN PADA IBU RUMAHTANGGA DI DESA BANUA
HALAT KIRIKABUPATEN TAPIN KALIMANTAN SELATAN
Oleh: HERNANI FITRIYANTI (01810191)
Psychology
Dibuat: 2007-01-22 , dengan 3 file(s).

Keywords: Perilaku Kesehatan, Budaya, Ibu Rumah Tangga
Masalah kesehatan di Indonesia masih dianggap mahal bagi sebagian masyarakat, terutama bagi
mereka yang status ekonominya menengah ke bawah. Perilaku kesehatan yang dimaksudkan
disini adalah suatu pola tingkah laku, aksi dan kebiasaan yang berhubungan dengan
pemeliharaan kesehatan, seperti mencuci pakaian, mandi, mengambil air untuk diminum dan
keperluan untuk rumah tangga lainnya yang dilakukan oleh para ibu untuk diminum dan
keperluan untuk rumah tangga lainnya yang dilakukan oleh para ibu rumah tangga di sungai
yang airnya belum tentu bersih. Nilai-nilai budaya sangat menentukan cara bagaimana
masyarakat memberi makna tentang kesehatan, sehingga sangat berpengaruh pada perilaku kerja
mereka. Nilai budaya memberi aturan tentang peran kerja yang baik sehingga mempengaruhi
tuntutan atau harapan akan perilaku kesehatan yang baik juga berbeda-beda. Kepekaan terhadap
nilai-nilai kesehatan ini sangat diperlukan dalam setting interaksi dengan perilaku kesehatan
yang berbeda latar belakang budaya, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Apa belakang dari ibu rumah tangga sehingga
masih banyak menggunakan air sungai sebagai keperluan hidupnya. (2) persepsi ibu-ibu rumah

tangga mengenai air sungai. (3) persepsi ibu-ibu rumah tangga tentang kebersihan dan kesehatan.
(4) untuk mengetahui perilaku mereka dalam memanfaatkan atau menggunakan MCK dan air
tong penyimpanan PDMA yang sediakan pemerintah sebagai fasilitas umum di desa tersebut.
Subyek dalam penelitian ini adalah 5 orang ibu rumah tangga di Desa Banua Halat Kiri
Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan yang masih menggunakan air sungai untuk keperluan
rumah tangga sehari-hari. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara dan observasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) latar belakang ibu-ibu rumah tangga masih
menggunakan air sungai karena sudah menjadi tradisi, lebih hemat, lebih praktis dan adanya
mitos mengambil air pada pagi hari untuk dikonsumsi dan tanpa direbus bisa mendatangkan
berkah, terhindar atau menyembuhkan dari berbagai macam penyakit. (2) Ibu-ibu rumah tangga
berpendapat bahwa air sungai di desa tersebut masih layak digunakan untuk keperluan rumah
tangga sehari-hari karena airnya jernih dan rasanya alami. (3) Wujud perilaku kebersihan yang
ibu-ibu rumah tangga lakukan yaitu seperti mandi tiga kali sehari, sebelum atau sesudah makan
harus mencuci tangan, rajin memberikan rumah dan lingkungan sekali sehari serta dengan
membiasakan anggota keluarga untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sedangkan
kesehatan, ibu-ibu rumah tangga terapkan dengan mencuci buah atau sayur sebelum dikonsumsi,
menjaga pola makan tiga kali sehari, tidur yang teratur 7 jam sehari, dan pakaian jangan dipakai
lebih dari dua kali. (4) Subyek enggan menggunakan fasilitas MCK dan tong penampungan
PDAM yang dibuatkan pemerintah karena tidak terbiasa, tidak praktis dan memerlukan biaya.


Abstract

Health problems in Indonesia is still considered expensive for some people, especially for those
who are middle to lower economic status. Health behavior is meant here is a pattern of behavior,
actions and habits related to health care, such as washing clothes, bathing, fetching water for
drinking and other household needs to done by mothers to drink and use for other household
done by the housewives in the river where the water is not necessarily clean. Very cultural values
determine how people make sense of health, so it is very influential on their work behavior.
Cultural values give rules about the role of good work that affect the demand or expectation of
good health behaviors were also different. Sensitivity to the values of health are very necessary
in the setting of interaction with different health behaviors cultural backgrounds, so there is no
misunderstanding.
This study aims to determine: (1) What is the back of a housewife so many still use river water
as the purpose of his life. (2) perception of the mothers home on river water. (3) perceptions of
mothers about household cleanliness and health. (4) to determine their attitudes towards the use
of or using the toilet and water storage barrels PDMA who provide the government as a public
facility in the village. The subjects in this study were 5 people in the village housewife Banua
Halat Kiri Tapin District of South Kalimantan are still using river water for domestic use
everyday. Research methods in this study used qualitative data collection method in the form of

interviews and observation.
The results of this study indicate that: (1) the background of the mothers of households still use
river water because it has become a tradition, more efficient, more practical and the presence of
myth in the morning to fetch water for consumption and without boiling could bring blessings,
prevent or cure from various diseases. (2) The mothers argued that households in the village river
water is still fit for use for domestic purposes everyday because the water was clear and it feels
natural. (3) Being hygiene home mothers do that is like a shower three times a day, before or
after meals should wash their hands, diligent in providing home and neighborhood once a day
and by familiarizing members of the family for not littering. While health, mothers apply with
the household washing fruit or vegetables before consumption, keep the pattern of three meals a
day, regular sleep 7 hours a day, and clothing should not be used more than twice. (4) The
subjects are reluctant to use public toilet facilities and shelters keg taps which made the
government because it is not used to it, is impractical and costly.