Kepemimpinan Dalam Perusahaan LANDASAN TEORI

7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kepemimpinan Dalam Perusahaan

“Seorang pemimpin adalah orang yang karena kecakapan-kecakapan pribadinya dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk mengerahkan usaha bersama kearah pencapaian sasaran tertentu”. Winardi, 1987: 241. Proses memberikan pimpinan didalam lingkungan perusahaan berhubungan dengan macam-macam aspek. Diantara aspek-aspek yang ada dapat disebut misalnya aspek teknis organisasi murni. Disini titik berat diletakkan atas proses produksi. Perhatian dicurahkan pada penggunaan alat-alat produksi demikian rupa, hingga produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginan para konsumen. Dalam hubungan ini pemberian pimpinan ditinjau dari sudut usaha memajukan produksi. Disamping itu ada pula aspek finansial ekonomi dalam hal memberikan pimpinan. Aktifitas-aktifitas didalam lingkungan rumah tangga perusahaan diterjemahkan kedalam bentuk angka-angka, agar dapat dikendalikannya aktifitas-aktifitas tersebut. Akhirnya dapat dikemukakan adanya aspek manusiawi yang dapat berkaitan dengan usaha memberikan pimpinan. Disini pusat perhatian diletakkan pada faktor manusia dan segi-segi manusiawi didalam perusahaan. Aspek-aspek teknis organisatoris finansial, ekonomi dan manusiawi dan penanganannya adalah inhaeren dengan memberikan pimpinan didalam 7 8 perusahaan. Dalam kenyataan terlihat gambar-gambar bahwa ada pemimpin yang lebih cakap dalam bidang teknis organisatoris, tetapi ada pula pemimpin yang lebih ahli dalam bidang finansial ekonomik dan ada pula pimpinan yang memusatkan perhatian pada aspek manusiawi didalam perusahaan. Pada aspek teknis organisatoris, elemen perencanaan tercakup secara implisit. Perencanaan disuatu pihak meliputi tindakan menetapkan garis besar yang harus diikuti didalam proses produksi sedangkan dilain pihak ia mencakup pula tindakan menetapkan struktur organisasi rumah tangga yang bersangkutan. Didalam aspek finansial ekonomi terkandung elemen pengawasan dan tindakan mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terjadi. Pada aspek manusiawi disuatu pihak terlihat adanya elemen koordinasi dari semua pekerjaan dilingkungan perusahaan menjadi satu kesatuan homogin dan dilain pihak penciptaan faktor-faktor yang menyebabkan para pejabat cenderung menyerahkan aktifitas mereka sebesar-besarnya. Elemen terakhir dalam berbagai literatur manajemen dikenal sebagai leadership atau kepemimpinan. “Artinya pengertian leadership jelas mengungkapkan pengertian pimpinan”. A.De Jong dalam Winardi, 1987: 243. Aspek-aspek dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan suatu sifat atau bakat yang melekat pada diri pribadi seseorang pemimpin hingga dengan hal tersebut ia dapat menggerakkan orang-orang lain untuk berusaha dan bekerja pencapaian kearah tertentu. 9

B. Produksi