Sidik Permana F3109067

(1)

commit to user TONNY FURNITURE

DI SUKOHARJO

Tugas Akhir

Diajukan untuk melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi prasyaratan guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada

Program Studi Diploma III Manajemen Perdagangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dikerjakan Oleh : SIDIK PERMANA

F3109067

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012


(2)

commit to user

PROSES PRODUKSI DAN PROMOSI PRODUK EKSPOR PADA TONNY FURNITURE DI SUKOHARJO

SIDIK PERMANA F 3109067

Tujuan penelitian Tugas Akhir ini adalah untuk memperoleh gambaran yang lebih mendalam dalam pemahaman mengenai proses produksi dan promosi produk ekspor pada Tonny Furniture di Sukoharjo yang dipimpin langsung oleh bapak Tonny Winata, SE sebagai pemilik perusahaan.

Metode yang digunakan adalah studi kasus, karena mengambil satu obyek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan wawancara langsung dengan pihak pemimpin, maupun pada bagian produksi pada Tonny Furniture. Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun bacaan lainnya.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadinya proses produksi furniture pada Tonny Furniture melalui beberapa tahapan antara lain : pengeringan kayu, pemotongan kayu, pembentukan, perakitan, pengamplasan I, pelamiran, pengamplasan II, finishing, packing. Dalam hal promosi, langkah-langkah yang digunakan Tonny Furniture adalah dengan menggunakan langkah-langkah pameran dan promosi melalui internet.

Saran yang diajukan adalah dalam bahan utama produksi yang semakin langka, maka pihak Tonny Furniture harus lebih jeli dalam mencarinya. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan sebaiknya Tonny Furniture juga harus membentuk manajemen yang handal untuk membantu pemilik perusahaan.


(3)

commit to user Halaman Pengesahan


(4)

(5)

commit to user

Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaumsehingga mereka Merubah keadaan pada diri mereka sendiri

(Q.S Ar Ra’du : 11)

Sukses Adalah Hak Saya (Andrie Wongso)

Hidup Adalah Perjuangan Tanpa Henti-henti (Dewa 19)

Hidup Memang Sebuah Perjuangan Meskipun Takdir Ada (Dewa 19)


(6)

commit to user

Terimakasih Allah SWT atas cinta dan kasih-MU yang Kau berikan kepadaku, dan hanya Engkau yang selalu mendampingiku disaat aku

membutuhkan untuk menapaki dan menjalani kehidupan selama ini.

Bapak, Ibu dam kakakku tercinta yang selalu memberiku doa dan dukungan hingga selesainya tugas ini, hanya terima kasih yang bisa aku ucapkan.

Keluarga besarku.

Ngeyell sayang yang sealu memberiku dukungan, motivasi, dan doa.

Teman-teman Karang Taruna Dadio Santoso yang selalu menemani dalam suka dan duka.

Teman-teman Bisnis Internasional ’09 yang selalu memberi semangat.


(7)

commit to user

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir dengan

judul PROSES PRODUKSI DAN PROMOSI PRODUK EKSPOR PADA

TONNY FURNITURE DI SUKOHARJO ini dapat diselesaikan dengan baik.

Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar Ahli Madya pada program Diploma III Program Studi Manajemen Perdagangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

Dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu penyusunan laporan tugas akhir ini :

1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

2. Bapak Drs. Hari Murti, Msi Selaku Ketua Progam Studi Manajemen Perdagangan pada Progam Diploma III FE UNS.

3. Ibu Dra. Izza Mafruah, SE, Msi selaku penguji yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir.

4. Segenap dosen pengajar Program Diploma III Bisnis Internasional Universitas Sebelas Maret Surakarta yang banyak memberikan ilmunya. 5. Owner, Staff dan Karyawan Tonny Furniture yang telah memberikan

bantuan dan pengalaman kepada penulis.

6. Ayah dan ibuku yang aku banggakan yang telah memberikan banyak pengorbanan untuk aku, terima ksih untuk doa dan semuanya.


(8)

commit to user Thanks yah.

9. Teman-teman D-3 Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret angkatan 2009.

10. Semua pihak yang mendukung penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Juni 2012

Penulis


(9)

commit to user

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

LAMPIRAN ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3


(10)

commit to user

A. Proses Produksi... 7

B. Promosi Ekspor ... 14

C. Strategi Pemasaran Ekspor ... 16

D. Tahapan-tahapan Memulai Ekspor ... 19

BAB III. PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 24

B. Pembahasan ... 32

1. Proses Produksi Tonny Furniture ... ... 32

2. Proses Finishing Barang Antik dan Barang dari Pengrajin .. 38

3. Pemanfaatan Limbah Produksi ... 43

4. Promosi Tonny Furniture ... 45

BAB IV. PENUTUP Kesimpulan ... 49

Saran-saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA


(11)

commit to user

halaman

2.3 Hari dan Jam Kerja Tonny Furniture... 22


(12)

commit to user

Halaman

2.1 Sale’s Contract Proses ... 22

2.2 Bagan Struktur Organisasi Tonny Furniture... 27

3.1 Pembentukan Furniture... 35

3.2 Pengamplasan I... 36

3.3 Pelamiran... 36

3.4 Pengamplasan II... 37

3.5 Finishing... 37

3.6 Packing... 38

3.7 Barang dari Pengrajin... 39

3.8 Proses Finishing Barang dari Pengrajin... 40

3.9 Barang Jadi... 40

3.10 Barang Antik I... 42

3.11 Barang Antik II... 42


(13)

commit to user 1. Surat Pernyataan

2. Fumigation Certificate 3. Gas Clearence Certificate 4. Certificate Of Origin 5. Bill Of Lading 6. Invoice


(14)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pada era modern ini suatu negara dapat memperoleh barang atau jasa lebih murah, lebih cepat, dan lebih baik mutunya dari negara lain. Perdagangan lintas negara atau yang biasa disebut ekspor atau impor sangat berbeda dengan perdagangan dalam negeri. Perbedaan tersebut antara lain dalam hal kepabeanan, standar mutu produk, proses produksi, promosi, ukuran takaran dan timbangan serta peraturan yang ditetapkan tiap negara yang berbeda-beda.

Ekspor mempunyai nilai ekonomi yang sangat penting bagi perusahaan dan negara. Manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan ekspor adalah untuk meningkatkan proses produksi ekspor ke luar negeri sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menambah pendapatan nasional negara. Demikian pula bagi Indonesia, manfaat ekspor adalah untuk menambah cadangan devisa negara dan mengurangi tingkat pengangguran karena terbukanya lapangan pekerjaan.

Tonny Furniture adalah perusahaan furniture yang berada di Gedangan, Solo Baru, Sukoharjo dan melaksanakan usaha ekspornya sejak 15 tahun yang lalu. Perusahaan ini telah mengekspor produknya keberbagai negara antara lain Swiss, Italy, Australia, Amerika Selatan. Data penjualan ekspor terakhir Tonny Furniture adalah sebesar 9.549 USD. Karyawan Tonny Furniture saat ini


(15)

commit to user

berjumlah 32 orang. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas Tonny Furniture menggunakan kayu jati, mahoni dan mangga sebagai bahan utama.

Dalam menghasilkan produk yang bagus, Tonny Furniture

memanfaatkan hasil hutan untuk diolah dalam bentuk perlengkapan rumah tangga seperti kursi, meja makan, meja rias, tempat tidur, dan barang-barang yang bernilai seni dengan model sesuai permintaan buyer. Dengan peralatan yang tersedia Tonny Furniture dapat menghasilkan produk yang diminati banyak buyer.

Importir yang membeli produk dari Tonny Furniture biasanya mengenal produk Contact Person antara pihak Tonny Furniture dengan importir. Selain itu para importir mengenal produk Tonny Furniture dari Pameran dan website Tonny Furniture. Limbah dari proses produksi Tonny Furniture dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, sehingga terjadi hubungan timbal balik yang baik anatara Tonny Furniture dengan masyarakat sekitar.

Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin mengungkapkan

permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan proses produksi dan promosi pada Tonny Furniture. Maka penulis memberi judul “PROSES PRODUKSI DAN PROMOSI PRODUK EKSPOR PADA TONNY FURNITURE DI SUKOHARJO”.


(16)

commit to user B.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana proses produksi pada TONNY FURNITURE?

2. Bagaimana promosi yang dilakukan TONNY FURNITURE?

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat memberi manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui terjadinya proses produksi pada TONNY FURNITURE.

2. Untuk mengetahui promosi yang dilakukan TONNY FURNITURE.

D.Manfaat Penelitian

Selain mempunyai tujuan penelitian, penelitian ini juga mempunyai manfaat penelitian. Dalam penelitian ini mempunyai manfaat penelitian yaitu : 1. Bagi Penulis

Merupakan penerapan ilmu ekonomi tentang promosi dan produk ekspor yang diperoleh dibangku kuliah dalam dunia praktek atau nyata.

2. Bagi Perusahaan

Memberikan masukan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan aktifitas ekspor yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi oleh perusahaan.


(17)

commit to user

3. Bagi Mahasiswa dan pembaca lainnya

Merupakan tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya bagi mahasiswa jurusan Bisis Internasional yang menyusun Tugas Akhir dengan pokok permasalahan yang sama.

E.Metode Penulisan

Suatu penulisan pada dasarnya adalah bagian mencari, mendapatkan data untuk selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil penelitian. Supaya proses tersebut dapat berjalan lancar serta hasilnya dapat berjalan lancar serta hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, maka diperlukan metode penelitian.

Metode penulisan mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu penelitian. Metode ini terdiri dari :

1. Ruang Lingkup Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah studi kasus, karena mengambil satu obyek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah.

2. Jenis dan Alat Pengumpul Data a. Jenis Data

1) Data primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung pada bagian ekspor dan staf/karyawan Tonny Furniture.


(18)

commit to user 2) Data sekunder

Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini penulis peroleh dari buku maupun sumber bacaan lain.

b. Metode Pengumpulan Data

1) Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung maupun tidak langsung yang dilaksanakan dengan tatap muka dengan pihak Tonny Furniture.

2) Studi Pustaka

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku/referensi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3) Observasi

Dalam Penelitian ini, penulis melihat secara langsung mengenai kegiatan yang dilakukan Tonny Furniture.

3. Sumber Data

a. Sumber data primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung pada Tonny Furniture yaitu Pada Bagian ekspor, kepala bagian produksi, dan staff/karyawan Tonny Furniture.


(19)

commit to user b. Sumber data sekunder

Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini penulis peroleh dari buku maupun sumber bacaan lain.


(20)

commit to user BAB II

LANDASAN TEORI

A. Proses Produksi

Proses produksi adalah merupakan suatu cara, metode maupun teknik bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan faedah baru dilaksanakan dalam perusahaan (Agus Ahyari, 1994:65). Untuk dapat memisahkan jenis proses produksi dalam perusahaan dengan baik, maka kita perlu untuk mengetahui terlebih dahulu dari mana atau dari sudut pandangan apa kita akan mengadakan pemisahan jenis dari proses produksi dalam perusahaan tersebut. Adapun jenis-jenis proses produksi sebagai berikut (Agus Ahyari, 1994:66) :

1. Jenis Proses Produksi Ditinjau Dari Segi Ujud Proses Produksi

Apabila manajemen perusahaan akan memisahkan jenis proses produksi dari segi ujud proses, maka hal ini berarti bahwa pemisahan jenis proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan tersebut semata-mata mendasarkan diri kepada perbedaan ujud proses produksi dari perusahaan yang bersangkutan. Atas dasar ujud proses produksi yang dilaksanakan dalam masing-masing perusahaan yang dilaksanakan dalam masing-masing perusahaan yang ada, maka proses produksi tersebut akan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :


(21)

commit to user a. Proses Produksi Kimiawi

Produksi kimiawi adalah merupakan suatu proses produksi yang menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Proses semacam ini akan dipergunakan oleh perusahaan yang karena sifat dari produk perusahaan yang bersangkutan menuntut adanya perubahan-perubahan kimiawi dalam pelaksanaan proses produksi dari perusahaan yang bersangkutan.

b. Proses Produksi Perubahan Bentuk

Proses produksi perubahan bentuk adalah merupakan proses produksi dimana dalam pelaksanaan proses produksi tersebut dititikberatkan pada adanya perubahan bentuj dari masukan (input) menjadi keluaran (output).

c. Proses Produksi Assembling

Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi

yang didalam pelaksanaan proses produksinya akan lebih

mengutamakan kepada proses penggabungan (assembling) dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan. d. Proses Produksi Transportasi

Proses produksi transportasi adalah merupakan suatu proses produksi dengan jalan menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan adanya pemindahan tempat tersebut, maka barang atau orang yang bersangkutan ini akan mempunyai kegunaan atau merasakan adanya tambahan manfaat.


(22)

commit to user

e. Proses Produksi Penciptaan Jasa Administrasi

Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah merupakan suatu proses produksi yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain, atau lembaga-lembaga lain yang memerlukannya.

2. Jenis Proses Produksi Ditinjau Dari Segi Arus Proses Produksi

Arus proses produksi dalam hal ini adalah aliran proses produksi dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir dalam perusahaan yang bersangkutan. Aliran proses produksi yang dimaksud adalah urutan pekerjaan yang dilakukan dalam pelaksanaan produksi dalam perusahaan tersebut, yaitu sejak dari bahan baku, barang dalam proses sampai dengan barang jadi. Dalam proses ini dibagi dalam beberapa jenis, antara lain : a. Proses Produksi Terus-menerus

Pada proses produksi terus-menerus ini terdapat pola atau urutan yang yang pasti dan tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan proses produksi dari perusahaan yang bersangkutan.

b. Proses Produksi Terputus-putus

Dalam penggunaan proses produksi ini, akan terdapat beberapa pola atau ururtan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan. Pola atau urutan pelaksanaan proses produksi yang dipergunakan pada hari ini, mungkin akan berbeda dengan pola urutan proses yang telah


(23)

commit to user

digunakan pada bulan lalu. Demikian pulapola atau urutan pelaksanaan produksi yang digunakan pada saat sekarang ini barang kali tidak akan dipergunakan pada pelaksanaan produksi untuk bulan yang akan datang.

3. Jenis Proses Produksi Ditinjau Dari Segi Keutamaan Proses Produksi Dalam proses produksi dalam perusahaan, kadang-kadang terdapat beberapa proses produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan yang bersangkutan pada saat yang sama. Proses produksi yang dilaksanakan tersebut tentunya akan memerlukan pengawasan proses yang cukup, sehingga pelaksanaan dari proses produksi dalam perusahaan ini akan dapat berjalan dengan baik serta mendapatkan hasil yang memadai pula. Dalam proses ini dibagi beberapa jenis antara lain :

a. Proses Produksi Terus-menerus

Proses produksi terus-menerus disini adalah merupaka suatu proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan yang bersangkutan.

b. Proses Produksi Terputus-putus

Proses produksi terputus-putus adalah nerupakan proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tersebut tidak selalu sama. Namun demikian, dalam pemisahan proses produksi berdasarkan pada keutamaan proses produksi ini, proses produksi terputus-putus adalah merupakan proses produksi yang sederhana saj,


(24)

commit to user

sehingga pengawasan proses produksi tersebut dapat dilaksanakan dengan mendasarkan diri pada urutan prosesnya saja.

c. Proses Produksi Proses

Proses produksi proses ini merupakan suatu proses produksi dimana pelaksanaan pengolahan bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir melalui suatu proses persenyawaan atau pemecahan. Dengan demikian pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan semacam ini akan lebih banyak ditentukan oleh sifat dari bahan bakudan bahan pembantu yang dipergunakan dalam proses produksi tersebut.

d. Proses Produksi Proses yang Sama

Proses produksi proses yang sama adalah merupakan type proses produksi, di mana terdapat beberapa pekerjaaan serta urutan yang dilaksanakan dalam proses produksi adalah sama, akan tetapi akan menghasilkan produk yang berbeda-beda.

e. Proses Produksi Proyek Khusus

Proses produksi proyek khusus adalah merupakan suatu proses produksi yang dilaksanakan karena adanya beberapa program secara khusus atau adanya kepentingan khusus. Apabila proses produksi yang dilaksanakan dalam sesuatu program tersebut sudah selesai, maka ini nerarti proses produksi tersebut sudah seslesai pula.


(25)

commit to user f. Proses Produksi Industri Berat

Dalam perusahaan yang menggunakan proses produksi ini akan terjadi suatu bagian mempergunakan proses produksi terus-menerus, bagian yang lain mempergunakan proses produksi terputus-putus, sedang bagian yang lainnya lagi menggunakan proses produksi yang lain pula.

4. Jenis Proses Produksi Ditinjau Dari Segi Penyelesaian Proses Produksi

Pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan dapat pula dipisahkan jenisnya menurut penyelesaian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan. Tujuan pemisahan proses produksi menurut segi penyelesaian proses ini pada umumnya adalah untuk mengadakan pengendalian kualitas dari proses produksi didalam perusahaan yang bersangkutan. Jenis dalam proses produksi ini antara lain: a. Proses Produksi Type A

Proses produksi yang termasuk dalam kategori proses produksi type A ini adalah merupakan suatu type dari proses produksi dimana dalam setiap tahap proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dapat diperiksa dengan mudah. Dengan demikian pengendalian proses yang dilaksanakan dalam beberapa perusahaan ini akan dapat dilaksanakan dalam setiap tahap proses, sesuai dengan yang dikehendaki oleh manajemen perusahaan yang bersangkutan.


(26)

commit to user b. Proses Produksi Type B

Proses produksi type B ini merupakan suatu proses produksi dimana didalam penyelesaian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan akan terdapat beberapa ketergantungan dari masing-masing tahap proses produksi, pemeriksaan hanya dapat dilaksanakan pada beberapa tahap tertentu saja.

c. Proses Produksi Type C

Perusahaan yang proses produksinya termasuk di dalam kategori proses produksi type C adalah merupakan perusahaan yang melaksanakan proses produksinya dengan jalan melakukan proses penggabungan atau pemasangan (assembling). Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan tersebut dilakukan dengan pemasangan atau penggabungan komponen-komponen produk sehingga menjadi produk perusahaan tersebut.

d. Proses Produksi Type D

Proses produksi type D ini adlah merupakan proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dengan mempergunakan mesin dan peralatan automatis. Mesin dan peralatan produksi yang dipergunakan dalam perusahaan tersebut dilengkapi dengan beberapa kelengkapan peralatan khusus untuk melaksanakan pengendalian proses produksi dalan perusahaan bersangkutan.


(27)

commit to user e. Proses Produksi Type E

Proses produksi type E dilihat dari segi penyelesaian proese produksi dalam perusahaan ini adalah merupakan proses produksi dari perusahaan-perusahaan dagang dan jasa. Pelaksanaan proses produksi yang agak berbeda dengan perusahaan manufaktur akan menyebabkan pengendalian kualitas proses untuk perusahaan semacam ini menjadi agak berbeda dengan beberapa perusahaan yang melakukan prosesing dalam proses produksi dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan.

B. Promosi Ekspor

“Promosi ekspor adalah upaya penjual (eksportir) memperkenalkan komoditas yang dihasilkannya kepada calon pembeli diluar negeri (importir)” (Amir M.S, 2002:14). Promosi mencakup semua kegiatan yang ditujukan untuk memperkenalkan barang-barang milik pengusaha, tempat penjualannya sekaligus merangsang timbulnya keinginan untuk membeli.

Promosi memegang peran kunci dalam strategi pemasaran ekspor. Promosi menduduki posisi selaku ujung tombak dalam pemasaran suatu komoditas. Tanpa promosi calon buyer tidak akan mengenal jenis komoditas yang dihasilkan perusahaan. Tanpa mengenal komoditas yang dihasilkan perusahaan, maka calon buyer tidak tertarik untuk membeli.


(28)

commit to user 1. Posisi Promosi dalam Pemasaran Ekspor

Promosi merupakan salah satu unsur strategi bauran pemasaran. Unsur-unsur bauran pemasaran (Amir M.S 2002:14) adalah :

1. Product, yaitu komoditas yang dihasilkan. 2. Price, yaitu harga penjualan yang kita tawarkan. 3. Promotion, upaya memperkenalkan komoditas. 4. Place of distribution, yaitu wilayah sasaran ekspor.

5. Power, yaitu bantuan pemerintah dalam mendorong ekspor.

6. Public Support, yaitu kekuatan lobby legislatif dalam mendorong ekspor.

Keenam ini disebut 6P-nya Marketing-Mix (Bauran Pemasaran). 2. Cara Melakukan Promosi

Eksportir dalam memperkenalkan barangnya dapat ditempuh dalam berbagai cara (Amir M.S 2002:15) , seperti :

a. Mengirimkan surat perkenalan (Introduction Latter) kepada calon pembeli diluar negeri, melalui organisasi atau perusahaan sejenis, atau Kamar Dagang Industri setempat dinegara calon pembeli.

b. Mendatangi sendiri calon pembeli diluar negeri.

c. Mempergunakan jasa konsultan pemasaran internasional. d. Ikut serta dalam salles misssion keluar negeri.

e. Ikut serta dalam pameran dagang didalam maupun diluar negeri.

f. Mengirimkan daftar harga dan brosur kepada calon pembeli diluar negeri.


(29)

commit to user

g. Memasang iklan di media cetak, radio, televisi, internet, dan media lain. h. Memperkenalkan diri dalam kontak bisnis di media cetak, majalah dan

berbagai koran diluar negeri.

i. Mendaftarkan perusahaan dan komoditas ekspor ke atase perindustrian dan perdagangan yang ada pada kedutaan besar RI di luar negeri.

j. Mendaftarkan perusahaan dan komoditas ekspor pada Badan

Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) dan Indonesian Trade

Promotion Centre (ITPC) diluar negeri.

k. Mengundang calon pembeli ketempat atau kekantor pemasaran

perusahaan kita.

l. Membuka kios-kios didaerah tujuan wisata dalam negeri untuk mamasarkan komoditas ekspor yang dihasilkan.

m. Promosi dari mulut kemulut konsumen yang bersumber dari

kekaguman konsumenpada komoditas dan pelayanan perusahaan.

C. Strategi Pemasaran Ekspor

Dalam kegiatan pemasaran ada tiga fungsi atau tugas yang perlu dilakukan yaitu (Amir M.S, 2004:47) :

1. Fungsi Pengadaan (Procurement)

Yang termasuk dalam fungsi pengadaan diantaranya menyangkut penentuan jenis, kuantum komoditi yang akan diproduksi yang sesuai dengan perkiraan selera konsumen, dan mencari sumber dimana komoditi dapat dibeli bila kita sendiri tidak menjadi produsen dalam komoditi itu.


(30)

commit to user 2. Fungsi Transportasi

Yang termasuk dalam fungsi transportasi diantaranya adalah pemilihan alat angkut yang cocok sesuai komoditi, uang tambang yang hemat, dan tersedianya alat angkut sesuai kebutuhan konsumen.sementara tanggung jawab transportasi adalah menyediakan komoditi tepat waktu sesuai keinginan konsumen.

3. Fungsi Menentukan Konsumen atau Pasar Sasaran

Dalam hal ini yang harus dilakukab adalah menetapkan langkah-langkah dan kegiatan yang perlu dilakukan sehingga komoditi yang kita tawarkan untuk diekspor sampai tangan konsumen. Rangkaian kegiatan itu adalah :

a. Menentukan Pasar Sasaran

Yang dimaksud dengan pasar sasaran (Target Market) adalah kawasan atau negara yang ingin kita masuki dalam pengertian geografis. Setelah kita menentukan komoditi yang akan kita ekspor, maka langkah selanjutnya adalah menentukan menentukan kemana komoditi itu akan diekspor.

b. Menentukan Segmen Pasar

Manfaat dari penentuan pasar sasaran dan segmen pasar memungkinkan kita untuk mempelajari dengan lebih seksama dan mendalam mengenai segala sesuatu yang menyangkut kawasan atau negara yang kita tuju, baik mengenai potensi ekonomi, peraturan


(31)

commit to user

ekspor-impor, serta dapat mempelajari dengan baik mendalam selera kelompok masyarakat yang menjadi sasaran komoditi ekspor kita. c. Menentukan Kuantitas Produk

Kini sebagian hasil kerajinan rakyat, industri kecil, mulai diekspor dalam rangka mendukung pariwisata. Investasi dalam rangka relokasi industri yang juga berorientasi untuk pasar ekspor. Kemudian komoditi hasil produksi industri subtitusi impor seperti tekstil, pakaian jadi, sepatu juga turut dipacu untuk meningkatkan ekspor. Hasil produksi industri kehutanan pun seperti kayu lapis, kayu gergajian, industri perabot rumah tangga, mebel memang dimaksudkan juga berorientasi ekspor.

d. Menentukan Kualitas

Dengan bertambah banyaknya hasil industri substitusi impor diikutsertakan untuk mendorong ekspor, maka upaya kearah peningkatan mutu atau upaya adaptasi mutu yang sesuai dengan pasar ekspor sangat diperlukan. Hal ini disebabkan karena komoditi yang dihsilkan industri substitusi impor sesungguhnya hanya cocok untuk konsumsi dalam negeri dan bukan untuk konsumen diluar negeri. Karena itu penyesuaian adaptasi atau mutu sangat diperlukan.

e. Menentukan Strategi Bauran Pemasaran

Tujuan dari penetapan strategi bauran pemasaran adalah mencari kombinasai yang pas dari keenam unsur pemasaran itu, yang cocok untuk segmen pasar tertentu yaitu Product, Price, Place,


(32)

commit to user

Promotion, Power (goverment Power)dan Pariiament. Cara yang ditempuh dalam menentukan bauran pemasaran adalah dengan menentukan salah satu unsur bauran itu sebagai “inti” sedangkan unsur bauran yang lain dijadikan penunjang.

f. Menentukan Syarat Perdagangan

Syarat perdagangan yang dimaksud adalah yang tertuang dalam

peraturan yang disebut INCOTERMS-2000 atau International

Comercial Terms-2000 yang dikeluarkan oleh International Chanber of Commerce-Paris tahun 2000. Syarat perdagangan itu antara lain EXW (Ex Works), FOB (Free on Board), CFR (Cost and Freight), CIF (Cost Insurance Freight).

g. Menentukan Syarat Pembayaran

Ada dua cara pembayaran yang lazim dilakukan dalam perdagangan internasional yaitu Letter of Credit dan Non-L/C (Cash, Open Account, Long Draft, Promisory Note)

h. Menentukan Saluran Pemasaran

Ada dua cara dalam saluran pemasaran yaitu pemasaran langsung dan tidak langsung. Pemasaran langsung adsalah apabila kita sendiri bertindak sebagai produsen eksportir. Pemasaran tidak langsung adalah produsen mengkonsentrasikan kegiatannya pada masalah produksi, baik mengenai mutu komoditi, kuantum, waktu penyerahan.


(33)

commit to user i. Menentukan Cara Promosi

Tujuan promosi adalah memperkenalkan komoditi yang akan diekspor kepada calon pembeli di mancanegara, diharapkan mereka

berminat untuk membeli. Promosi juga diartikan sebagai

mengkomunikasikan komoditi yang kita produksi kepada calon pembeli. Cara yang dipakai dapat dipilih melalui beberapa media seperti iklan di majalah dan surat kabar, melalui radio, televisi, bahkan kini melalui internet.

j. Menentukan Syarat Kontrak Jual Beli

Promosi dapat dianggap sebagai langkah konkrit yang langsung menuju sasaran yaitu calon pembeli. Namun kadangkala proses transaksi sampai terjadinya suatu perikatan antara eksportir dengan importir harus melalui suatu rangkaian negosiasi yang melelahkan. Faktor yang harus dirundingkan senelum terjadi kesepakatan adalah jenis dan mutu dari komoditi yang ditawarkan, syarat perdagangan yang perlu disepakati antara eksporir dengan importir, syarat pembayaran yang sesuai dengan kapasitas produksi, dan waktu pemasaran yang dibutuhkan pembeli.

D. Tahapan-tahapan Memulai Ekspor

Dalam melaksanakan kegiatan ekspor harus mewati beberapa tahapan pelaksanaan ekspor yang panjang. Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan ekspor menurut (PPEI, 2011:3-13) adalah sebagai berikut :


(34)

commit to user a. Sale’s Contract Proses

Tahapan pelaksanaan ekspor yang pertama adalah Sale’s Contract yaitu langkah awal dimana dimulainya suatu kerja sama antara eksportir dan importir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar berikut ini :


(35)

commit to user

Dalam Negeri Luar Negeri

Gambar 2.1 Sale’s Contract Process

1. PROMOSI

(PROMOTION MEDIA)

2. INQUIRY

3. OFFER SHIT

4. ORDER SHEET

5. SALE’S CONTRACT

6. SALE’S

CONFIRMATION

SALES CONTRACT PROSES

I

M

P

O

R

T

I

R

E

K

S

P

O

R

T

I

R


(36)

commit to user Keterangan Gambar :

1. Eksportir melakukan promosi melalui media promosi seperti pameran dagang, pameran maya, dan lainnya atau menghubungi badan khusus urusan promosi, seperti BPEN, ITPC, Atase perdagangan (JETRO, KOTRA atau TPO lainnya).

2. Importir berminat mengirimkan Surat Permintaan Harga (Letter of Inquiry) kepada eksportir.

3. Eksportir memenuhi permintaan importir dengan mengirimkan Surat

Penawaran Harga (Offer Sheet).

4. Importir setelah mempelajari dengan seksama offer sheet dari eksportir lalu mengirimkan surat pesanan (Order Sheet) kepada eksportir.

5. Eksportir menyiapkan kontrak jual beli (Sale’s Contract) sesuai data-data dari offer sheet dan order sheet dan mengirimkannya kepada importir. 6. Importir mempelajari Sale’s Contract tersebut dan apabila setuju maka

importir akan menandatangani sale’s contract tersebut (Sale’s


(37)

commit to user BAB III

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya Tonny Furniture

Tonny Furniture berdiri sekitar 16 tahun yang lalu. Pendirinya adalah Tonny Winata yang waktu sebelumnya adalah seorang sopir disebuah perusahaan milik tetangganya, yang bergerak dibidang supplay kayu mentah untuk disetorkan ke beberapa pabrik disekitar Yogyakarta dan Solo. Dari ketertarikannya pada kayu inilah dia mulai usahanya dari nol. Modal didapat dari pinjaman BPR sebesar 10 juta. Saking tertariknya dengan usaha ini pak Tonny hampir saja putus kuliah. Tonny Furniture mulai mulai beroperasi pada tahun 1996 dengan menjadi suplier bahan mentah ke perusahaan Jerami yang sekarang berganti menjadi Index’s.

Pada pertengahan tahun 1999 Tonny baru memulai produksi furniture sendiri dengan target pasar lokal. Tahun 2000 akhir barulah mulai ekspor sendiri walaupun lewat agen, namun hasilnya cukup memuaskan. Berawal dari itulah Tonny mulai berani merambah pasar internasional untuk penjualan produk furniturenya. Untuk mengenalkan produknya kepada buyer yang ada diluar negeri, akhirnya Tonny Furniture pun berinisiatif membuat website sendiri pada tahun 2002.

Dengan berbekal ketekunan Tonny Furniture pun mulai mendapat order yang lumayan banyak dari dalam negeri maupun luar negeri.


(38)

commit to user

Negara tujuan ekspor Tonny Furniture adalah Swiss, Italia, Australia dan Amerika Selatan. Untuk mengenalkan produknya kepada calon buyer selain lewat website Tonny Furniture juga mengikuti pameran dagang IFFINA (International Furniture & Craft Fair Indonesian).

2. Visi dan Misi Perusahaan

Tonny Furniture selalu berusaha memperhatikan mutu dan kualitas produk sesuai keinginan pelanggan. Adapun visi dan misi perusahaan adalah :

a. Visi Perusahaan

1. Menghasilkan produk kualitas unggul.

2. Melayani buyer dengan memberikan dengan memberikan kepuasan

terhadap apa yang di minta oleh pelanggan.

3. Menjadi perusahaan furniture yang profesional yaitu sebuah

perusahaan yang memiliki manajemen tepat guna dalam mengelola organisasi dan menjalankan usaha.

b. Misi Perusahaan

1. Menjadi perusahaan terpercaya yaitu sebuah perusahaan yang memiliki akuntabilitas dan kredibilitas yang tinggi.

2. Menjadi perusahaan furniture terpilih yaitu sebuah perusahaan yang memiliki prioritas utama dalam bekerjasama dengan semua pihak yang berkepentingan.


(39)

commit to user

4. Furniture yang dipilih dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. 5. Pelanggan dapat up to date tentang informasi dari Tonny Furniture.

3. Lokasi Perusahaan

Pemilihan lokasi merupakan hal yang cukup penting dalam menunjang keberhasilan suatu bisnis. Tonny Furniture berada di Gedangan, RT : 07/1, Grogol, Sukoharjo. Lokasi ini merupakan kantor dan gudang tempat melakukan aktivitas-aktivitasnya, termasuk aktivitas produksi. Beberapa alasan dari pemilihan lokasi antara lain :

1. Banyak tersedianya tenaga kerja ahli dalam bidang pertukangan kayu yang berada di kabupaten Sukoharjo maupun Klaten.

2. Walau lokasi berada di perkampungan namun sangat strategis. 4. Struktur Organisasi Tonny Furniture

Struktur organisasi dalam suatu perusahaan merupakan unsur yang paling penting dikarenakan terdapat pembagian tugas dan wewenang masing-masing anggota perusahaan. Struktur organisasi juga menunjukkan hubungan antar fungsi-fungsi dan departemen-departemen atau bagian-bagian. Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan perusahaan itu sendiri. Berikut ini merupakan struktur organisasi Tonny Furniture untuk tahun 2012 secara garis besarnya :


(40)

commit to user OWNER

GENERAL MANAJER

BAGIAN PRODUKSI

BAGIAN ADMINISTRASI

Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi Tonny Furniture Sumber : Tonny Furniture

Adapun deskripsi dari tugas-tugas masing-masing struktur diatas adalah sebagai berikut :

1) Owner

Owner adalah pemilik perusahaan yang mempunyai tugas sebagai pemimpin perusahaan, mengontrol dan mengendalikan jalannya perusahaan serta mengambil keputusan dan kebijakan dalam perusahaan. Owner mempunyai fungsi :

a. Penetapan kebijakan operasional Perusahaan. QUALITY CONTROL


(41)

commit to user

b. Pengkoordinasian dan pengendalian Perusahaan. Rincian Tugas Owner :

a. Menetapkan kebijakan operasional perusahaan PT. TONNY

FURNITURE.

b. Mengkoordinasikan dan mengendalikan jalannya perusahaan.

c. Menyelenggarakan rapat kerja dan memimpinnya.

2) General Manager

General manager mempunyai tugas pokok dalam rangka menjalankan operasional perusahaan sebagaimana di maksud, General Manager mempunyai fungsi:

a. Pengkoordinasian dan pengendalian jalannya kegiatan Tonny

Furniture.

b. Melakukan pengontrolan terhadap penjualan.

c. Melakukan pengontrolan terhadap bagian keuangan. d. Melakukan pengontrolan terhadap gudang produksi. Rincian Tugas General Manager :

a. Mengkoordinasikan kegiatan internal Tonny Furniture.

b. Melaksanakan kegiatan operasional kantor serta mengambil keputusan bila owner sedang tidak ada ditempat.

3) Bagian Produksi

Bagian produksi dipimpin oleh seorang kepala bagian produksi atau mandor dan bertanggung jawab kepada Owner dan Manajer. Adapun tugas-tugas kepala bagian produksi antara lain :


(42)

commit to user

a. Memberikan instruksi kepada para pekerja tentang berapa jenis dan berapa banyaknya barang yang harus diproduksi.

b. Melaksanakan kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat bersama manajer.

c. Mengadakan pengawasan terhadap semua kegiatan produksi, mulai

dari bahan baku sampai dengan menjadi barang produksi akhir atau barang jadi.

d. Mencari tenaga kerja borongan apabila ada pesanan yang lebih akibat stok barang yang ada di gudang kurang atau habis dan waktu untuk pembuatan produksi mendesak.

4) Bagian Administrasi

Bagian administrasi mempunyai tugas membantu pimpinan dalam mengurusi keperluan sehari-hari, yaitu mencatat transaksi-transaksi pembelian dan penjualan, mengadakan pengarsipan dan membuat laporan pertanggung jawaban kegiatan perusahaan.

5) Quality Control

Quality control bertugas melakukan pengawasan dan pelaksanaan kegiatan produksi furniture, mengawasi kualitas bahan baku dan produk, memelihara dan menjaga sarana produksi dan melakukan penelitian dan pengembangan produk agar mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen.


(43)

commit to user 5. Tenaga Kerja

Guna memperoleh hasil yang optimal, maka Tonny Furniture selain menggunakan tenaga manusia juga menggunakan tenaga mesin. Sistem manusia dan sistem mesin dalam hal ini mempunyai pengertian bahwa sebagian tugas atau kegiatan produksi dilakukan oleh manusia sebagian dilakukan oleh mesin. Jadi dalam hal ini bukan semua pekerjaan dilakukan dengan tenaga mesin.

Pada Tonny Furniture ini tidak mengutamakan pendidikan formal, tetapi lebih mengutamakan keterampilan dalam pengadaan tenaga kerjanya. Saat ini tenaga kerja Tonny Furniture berjumlah 32 orang, apabila ada pesanan yang lebih akibat stok barang gudang habis dan waktu untuk pembuatan produksi mendesak maka kepala bagian produksi atau mandor mencari tenaga kerja borongan untuk membuat pesanan tersebut.

6. Jam Kerja dan Hari Kerja

Jam dan hari kerja yang ditetapkan pada Tonny Furniture adalah :

Hari Jam Masuk Istirahat Jam Pulang

Senin-Kamis 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.00 WIB

Jumat 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.00 WIB

Sabtu 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.00 WIB

Minggu - - -

Tabel 2.3 Hari dan Jam Kerja Tonny Furniture Sumber : Tonny Furniture


(44)

commit to user

Tonny Furniture sangat memperhatikan karyawan sebagai tanda balas jasa atas pengabdiannya. Setiap karyawan mendapatkan empat hari libur dalam satu bulan yaitu hari minggu. Karyawan juga rutin diberi THR dan upah insentif untuk karyawan yang mampu memproduksi barang yang lebih banyak.

7. Hasil Produksi

Produksi adalah menciptakan kegunaan dari suatu barang, yaitu barang yang masih mentah menjadi barang jadi yang siap dikonsumsi dan siap dipakai. Hasil produksi Tonny Furniture yaitu, almari, tempat tidur, kursi meja, almari hias dan masih banyak lagi.

8. Pemasaran Produk Tonny Furniture

Pemasaran produk Tonny Furniture dibagi menjadi dua, yaitu jalur ekspor dan lokal. Jadi, semua produk yang diproduksi Tonny Furniture sebesar 60% untuk ekspor dan 40% untuk lokal.

Tonny Furniture lebih memilih membuat produk berdasarkan pesanan konsumen. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan penjualan yang sudah pasti dan untuk memenuhi selera konsumen. Namun selain produk pesanan Tonny Furniture juga melayani pesanan walau dalam jumlah yang tidak banyak. Untuk daerah pemasaran luar negeri antara lain Swiss, Italy, Australia dan Amerika Selatan.


(45)

commit to user B. Aktivitas Magang

Berikut adalah laporan kegiatan magang selama 2 bulan di Tonny Furniture :

Tanggal Divisi Deskripsi Pekerjaan

30 Januari s/d 4 Februari Bagian Produksi Mengamati proses

produksi

6 Februari s/d 17 Maret General Manager Menunggu Email dari

buyer Tabel 2.4 Laporan Kegiatan Magang

Sumber : Tonny Furniture

C. Pembahasan

1. Proses Produksi Tonny Furniture a. Proses Produksi Furniture

Untuk mengetahui proses produksi Tonny Furniture, terlebih dahulu dikemukakan bahan-bahan yang digunakan antara lain terdiri bahan utama dan bahan pembantu.

a. Bahan Utama

Bahan Utama adalah bahan pokok atau bahan yang paling penting untuk proses produksi pada Tonny Furniture yang terdiri dari :

1) Kayu Jati 2) Kayu Mahoni 3) Kayu Mangga b. Bahan Pembantu


(46)

commit to user

Bahan Pembantu adalah bahan tambahan yang digunakan untuk melakukan proses produksi pada Tonny Furniture yang terdiri dari : 1) Amplas

Amplas adalah lembaran kertas yang sisi belakangnya terdapat taburan material dan tentunya mengandung daya gosok. Ampalas diguunakan untuk melicinkan permukaan kayu sebelum di plitur atau dipoles dengan cat.

2) Alat Pengerat

Alat ini digunakan untuk menyatukan elemen-elemen sehingga membentuk bodi atau bentuk furniture sesuai keinginan. Alat pengerat ini dapat berupa paku besi atau bambu yang sudah dibentuk menyerupai paku besi.

3) Lem Kayu

Lem kayu digunakan untuk merekatkan antara kayu yang satu dengan kayu yang lainnya.

4) Engsel

Engsel adalah penghubung antara pintu dengan almari sehingga lemari dapat dibuka dan ditutup. Engsel kini biasanya berasal dari kuningan. 5) Plitur / Melamic

Digunakan pada saat proses finishing agar furniture terlihat lebih bagus, tahan lama, serta lebih halus dan anti gores.


(47)

commit to user 6) Thiner

Digunakan sebagai pengencer melamic dan juga digunakan sebagai pengencer cat pada proses finishing.

7) Hardener

Digunakan sebagai pengeras sehingga melamic cepat kering. 8) Woodfiler

Digunakan untuk menutup pori-pori kayu, dapat juga berfungsi untuk menyamakan warna kayu.

Setelah mengetahui bahan baku yang berupa bahan pokok dan bahan pembantu dalam proses pembuatan furniture, selanjutnya akan dijelaskan proses pembuatan furniture pada Tonny Furniture secara berurutan sebagai berikut:


(48)

commit to user Pengeringan Kayu

Pemotongan Kayu

Pembentukan

Pengamplasan I

Pelamiran

Pengamplasan II

Finishing

Packing

Tabel 2.5 Proses Produksi Tonny Furniture Sumber : Tonny Furniture


(49)

commit to user

Keterangan Proses Produksi pada Tonny Furniture a. Pengeringan Kayu

Proses pengeringan kayu pada Tonny Furniture menggunakan sistem pemanasan tertentu agar kadar air yang terkandung dalam kayu bisa dikurangi sampai dengan kadar kelembaban antara 12 sampai 15%. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko kayu menjadi pecah atau melengkung, dan juga kayu tidak mengalami penyusustan lagi. Ada dua cara yang dilakukan Tonny Furniture untuk proses pengeringan kayu yaitu dengan menggunakan tenaga matahari dan menggunakan oven.

b. Pemotongan Kayu

Proses pemotongan kayu yaitu proses pemotongan kayu sesuai ukuran yang dibutuhkan untuk membuat mebel, sehingga dalam proses pembuatatan tidak memerlukan waktu yang lama.

c. Pembentukan

Pembentukan yaitu pembentukan potongan-potongan kayu menjadi mebel sesuai keinginan importir.


(50)

commit to user d. Pengamplasan I

Pengamplasan I dilakukan setelah proses pembentukan mebel selesai. Proses pengamplasan ini bertujuan agar tekstur kayu menjadi lebih bagus.

Gambar 3.2 Pengamplasan I e. Pelamiran

Proses pelamiran ini bertujuan agar pori-pori kayu tertutup, sehingga harus dilakukan setelah proses pengamplasan yang pertama selesai. Pada proses ini menggunakan bahan woodfiller.


(51)

commit to user f. Pengamplasan II

Pengamplasan II ini bertujuan agar kayu lebih halus dan sepurna. Proses ini dilakukan setelah proses pelamiran selesai.

Gambar 3.4 Pengamplasan II g. Finishing

Finishing adalah proses terakhir yang dilakukan dalam membuat furniture agar furniture terlihat bagus, terlindung dari sinar matahari dan tentunya sesuai keinginan importir.


(52)

commit to user h. Packing

Setelah proses finishing selesai, maka dilakukan proses packing. Proses packing adalah proses pembungkusan furniture sesuai dengan keinginan importir. Proses packing pada Tonny Furniture menggunakan single face / kardus.

Gambar 3.6 Packing

b. Proses Finishing Barang Antik dan Barang dari Pengrajin

Dalam menghadapi masalah pesanan yang membanjir dari buyer, maka Tonny Furniture memilih untuk memesan barang dari pengrajin.


(53)

commit to user

Berikut adalah proses finishing barang yang diambil Tonny Furniture dari pengrajin :

a. Barang dari Pengrajin

Barang yang diambil dari pengrajin biasanya barang jadi, sehingga proses finishingnya Tonny Furniture tinggal melakukan pengecatan dan melakukan proses packing. Untuk kualitas furniture serta desain yang dipesan dari pengrajin biasanya juga sesuai permintaan buyer. Tonny Furniture juga selalu mengutamakan fungsi keindahan dan fungsi perlindungan meskipun furniture yang dipesan berasal dari pengrajin.

Ini adalah contoh gambar proses finishing produk tempat majalah. 1. Barang jadi dari pengrajin


(54)

commit to user 2. Proses pengecatan barang dari pengrajin

Gambar 3.8 Proses finishing Barang dari Pengrajin

3. Hasil akhir barang dari pengrajin dan siap untuk packing


(55)

commit to user b. Barang Antik

Dalam proses finishing barang antik agak berbeda dengan proses finishing produk furniture yang biasa. Setelah mendapat barang dari pengrajin tahapan yang dilakukan adalah mengecat lalu mengerik kulit cat dengan potongan kaca sehingga hasilnya menjadi seperti furniture yag klasik atau jadul. Untuk proses finishing barang antik dalam perawatan maupun packing harus hati-hati. Proses perawatan barang antik di Tonny Furniture sangat diperhatikan sekali, untuk kayu yang retak harus direkatkan dengan lem kayu dan jika memungkinkan didempul maka akan didempul agar lebih bagus sebelum finishing. Kayu mebel kadang juga dimakan rayap yang menyebabkan berlubang, untuk perawatannya bisa menggunakan bubuk kayu yang dicampur lem. Setiap elemen barang antik dibutuhkan perawatan sendiri-sendiri. Mebel ukiran lebih dahylu dibersihkan menggunakan sikat lembut dan dioles dengan minyak kayu pencermelang.

Proses packing barang antik juga diperlukan proses khusus agar tidak mengubah keunikan atau keantikan barang. Untuk packing barang tidak boleh diseret atau digoyahkan terlalu kencang, oleh karena itu harus diangkat dengan hati-hati. Untuk harga barang antik biasanya lebih mahal dari furniture yang biasanya karena mempunyai nilai antik serta unik, semakin rumit membuatnya biasanya semakin mahal pula harganya.


(56)

commit to user


(57)

commit to user

Gambar 3.12 Barang Antik III

c. Pemanfaatan Limbah Produksi

Setiap perusahaan pasti mempunyai limbah hasil produksi. Limbah dari Tonny Furniture sangat dimanfaaatkan dengan baik agar tetap terjadi hubungan timbal balik yang baik dengan masyarakat disekitarnya.

Tujuan Tonny Furniture memanfaatkan hasil limbah produksi adalah sebagai berikut :

a. Untuk menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat.

b. Menambah pendapatan bagi Tonny Furniture.


(58)

commit to user

Jenis limbah hasil produksi Tonny Furniture antara lain :

a. Potongan-potongan Kayu

Potongan-potongan kayu sisa produksi yang sudah tidak digunakan juga menjadi limbah yang masih bisa digunakan. Potongan kayu biasanya digunakan masyarakat sekitar untuk memasak makanan kebutuhan sehari-hari, terutama bagi masyarakat yang belum menggunakan kompor.

b. Grajen Kayu

Grajen kayu adalah serbuk sisa dari hasil penggergajian kayu yang halus, digunakan untuk menutupi lubang pada furniture dicampur dengan lem. Sisa serbuk grajen yang sudah tidak digunakan biasanya juga digunakan masyarakat untuk memasak.

c. Kaleng Bekas

Limbah kaleng bekas biasanya berasal dari kaleng cat maupun kaleng thiner yang kemudian dijual ke pemulung.

d. Persamaan Kayu

Persamaan kayu merupakan zat cair sisa dari penghemat pelitur dan biasanya hanya digunakan untuk kayu yang berjenis mahoni. Untuk sementara ini pembuangan persemaan kayu ini hanya dialirkan ke pembuangan air kotor dan belum ada komplain dari masyarakat sekitar.


(59)

commit to user 2. Promosi Tonny Furniture

Promosi memegang kunci dalam perusahaan yang sudah melakukan ekspor. Promosi merupakan ujung tombak dalam kegiatan pemasaran dalam suatu komoditas. Tanpa promosi calon pembeli tidak akan mengenal dengan baik komoditas yang dihasilkan oleh perusahaan. Tanpa mengenal komoditas perusahaan, calon pembeli tidak akan berminat untuk membelinya.

Dari beberapa buyer yang telah membeli produk dari Tonny Furniture mengenal produk melalui Contact Person antara buyer dengan pemimpin perusahaan. Selain itu buyer juga mengenal produk Tonny Furniture dari web, mulut ke mulut, dan pameran yang pernah diikuti.

Website Tonny Furniture adalah www.tonnyfurniture.com. Banyak Buyer yang mengenal produk dari website karena banyak keunggulan yang dimiliki website Tonny Furniture. Berikut adalah keunggulan yang dimiliki website Tonny Furnitue :

a. Jenis Produk

Buyer dapat melihat semua jenis produk Tonny Furniture beserta harganya.

b. Komplain

Buyer bisa langsung komplain langsung melalui website Tonny Furniture dengan menyertkan email.


(60)

commit to user c. Deskripsi Perusahaan

Buter dapat melihat deskripsi beserta sejarah perusahaan Tonny Furniture.

d. Pesan Barang

Dengan mengunjungi website Tonny Furniture, maka buyer dapat langsung memesan produk lewat email.

Manfaat promosi lewat pameran yang diikuti Tonny Furniture adalah sebagai berikut :

a. Informasi yang Lengkap

Buyer mendapatkan informasi baru dari Tonny Furniture mengenai barang-barang dengan model-model baru, maupun harga, bahan dan pemasaran produk yang dihasilkan Tonny Furniture.

b. Perbedaan Produk

Buyer dapat membedakan langsung produk yang dihasilkan Tonny Furniture dengan produk yang dihasilkan perusahaan lain.

c. Pertemuan Tatap Muka

Buyer dapat langsung bertatap muka dengan pihak Tonny Furniture apabila cocok dengan produk yang dipamerkan.


(61)

commit to user

Manfaat promosi lewat internet yang dilakukan Tonny Furniture adalah : a. Siap Sedia 24 Jam

Calon buyer bisa mengakses website Tonny Furniture kapan saja dan dari mana saja untuk melihat produk.

b. Menjangkau Pasar yang Lebih Tertarget

Tonny Furniture bisa memasarkan produk berdasarkan pasar yang lebih tertarget, baik dari segi lingkup / area, minat, kebutuhan, bahasa dan lain sebagainya.

c. Biaya Pemasaran Lebih Efisien dan Efektif

Biaya yang dikeluarkan Tonny Furniture untuk pemasarn lebih efektif dan dengan pangsa pasar yang tertarget lebih efektif.


(62)

commit to user BAB IV PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai proses produksi dan promosi produk ekspor pada Tonny Furniture ada beberapa kesimpulan yang bisa diambil penulis, sebagai berikut :

1. Bahan yang digunakan Tonny Furniture dalam proses produksi terdiri dari bahan utama dan bahan pembantu. Bahan utamanya antara lain : kayu jati, kayu mahoni, dan kayu mangga. Bahan pembantu antara lain : amplas, lem kayu, pengerat, engsel, plitur/melamic, thiner, dan lain-lain. Tahapan-tahapan dalam proses produksi pembuatan produk furniture pada Tonny Furniture antara lain : pengeringan kayu, pemotongan kayu, pembentukan, perakitan, pengamplasan I, pelamiran pengamplasan II, finishing, packing. Tonny Furniture juga memanfaatkan limbahnya secara baik untuk dimanfaatkan masyarakat sekitar dan untuk menambah pendapatan Tonny Furniture.

2. Kebanyakan buyer mengenal produk dari Tonny Furniture mengenal produk

dari contact person antara pemimpin dengan buyer, selain itu buyer juga mengenal produk Tonny Furniture dari pameran yang diikuti dan website Tonny Furniture.


(63)

commit to user B.Saran-saran

1. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan, pemimpin lebih baik membentuk manajemen yang handal untuk membantu pemilik agar berjalan dengan baik karena Tonny Furniture merupakan perusahaan perseorangan.

2. Untuk bahan utama yang digunakan Tonny Furniture untuk proses produksi sebaiknya harus jeli dalam mencari kayu mahoni dan jati atau mencari alternatif kayu lain sebagai bahan baku karena semakin hari semakin langka. 3. Dalam hal promosi sebaiknya Tonny Furniture menambah seseorang yang ditempatkan sebagai manajer pemasaran yang bisa mengurusi dalam bidang penasaran produk.

4. Untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan furniture lain, sebaiknya Tonny Furniture lebih berkreasi dalam membuat furniture.


(1)

Jenis limbah hasil produksi Tonny Furniture antara lain : a. Potongan-potongan Kayu

Potongan-potongan kayu sisa produksi yang sudah tidak digunakan juga menjadi limbah yang masih bisa digunakan. Potongan kayu biasanya digunakan masyarakat sekitar untuk memasak makanan kebutuhan sehari-hari, terutama bagi masyarakat yang belum menggunakan kompor.

b. Grajen Kayu

Grajen kayu adalah serbuk sisa dari hasil penggergajian kayu yang halus, digunakan untuk menutupi lubang pada furniture dicampur dengan lem. Sisa serbuk grajen yang sudah tidak digunakan biasanya juga digunakan masyarakat untuk memasak.

c. Kaleng Bekas

Limbah kaleng bekas biasanya berasal dari kaleng cat maupun kaleng thiner yang kemudian dijual ke pemulung.

d. Persamaan Kayu

Persamaan kayu merupakan zat cair sisa dari penghemat pelitur dan biasanya hanya digunakan untuk kayu yang berjenis mahoni. Untuk sementara ini pembuangan persemaan kayu ini hanya dialirkan ke pembuangan air kotor dan belum ada komplain dari masyarakat sekitar.


(2)

2. Promosi Tonny Furniture

Promosi memegang kunci dalam perusahaan yang sudah melakukan ekspor. Promosi merupakan ujung tombak dalam kegiatan pemasaran dalam suatu komoditas. Tanpa promosi calon pembeli tidak akan mengenal dengan baik komoditas yang dihasilkan oleh perusahaan. Tanpa mengenal komoditas perusahaan, calon pembeli tidak akan berminat untuk membelinya.

Dari beberapa buyer yang telah membeli produk dari Tonny Furniture mengenal produk melalui Contact Person antara buyer dengan pemimpin perusahaan. Selain itu buyer juga mengenal produk Tonny Furniture dari web, mulut ke mulut, dan pameran yang pernah diikuti.

Website Tonny Furniture adalah www.tonnyfurniture.com. Banyak Buyer yang mengenal produk dari website karena banyak keunggulan yang dimiliki website Tonny Furniture. Berikut adalah keunggulan yang dimiliki website Tonny Furnitue :

a. Jenis Produk

Buyer dapat melihat semua jenis produk Tonny Furniture beserta harganya.

b. Komplain

Buyer bisa langsung komplain langsung melalui website Tonny Furniture dengan menyertkan email.


(3)

c. Deskripsi Perusahaan

Buter dapat melihat deskripsi beserta sejarah perusahaan Tonny Furniture.

d. Pesan Barang

Dengan mengunjungi website Tonny Furniture, maka buyer dapat langsung memesan produk lewat email.

Manfaat promosi lewat pameran yang diikuti Tonny Furniture adalah sebagai berikut :

a. Informasi yang Lengkap

Buyer mendapatkan informasi baru dari Tonny Furniture mengenai barang-barang dengan model-model baru, maupun harga, bahan dan pemasaran produk yang dihasilkan Tonny Furniture.

b. Perbedaan Produk

Buyer dapat membedakan langsung produk yang dihasilkan Tonny Furniture dengan produk yang dihasilkan perusahaan lain.

c. Pertemuan Tatap Muka

Buyer dapat langsung bertatap muka dengan pihak Tonny Furniture apabila cocok dengan produk yang dipamerkan.


(4)

Manfaat promosi lewat internet yang dilakukan Tonny Furniture adalah : a. Siap Sedia 24 Jam

Calon buyer bisa mengakses website Tonny Furniture kapan saja dan dari mana saja untuk melihat produk.

b. Menjangkau Pasar yang Lebih Tertarget

Tonny Furniture bisa memasarkan produk berdasarkan pasar yang lebih tertarget, baik dari segi lingkup / area, minat, kebutuhan, bahasa dan lain sebagainya.

c. Biaya Pemasaran Lebih Efisien dan Efektif

Biaya yang dikeluarkan Tonny Furniture untuk pemasarn lebih efektif dan dengan pangsa pasar yang tertarget lebih efektif.


(5)

BAB IV PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai proses produksi dan promosi produk ekspor pada Tonny Furniture ada beberapa kesimpulan yang bisa diambil penulis, sebagai berikut :

1. Bahan yang digunakan Tonny Furniture dalam proses produksi terdiri dari bahan utama dan bahan pembantu. Bahan utamanya antara lain : kayu jati, kayu mahoni, dan kayu mangga. Bahan pembantu antara lain : amplas, lem kayu, pengerat, engsel, plitur/melamic, thiner, dan lain-lain. Tahapan-tahapan dalam proses produksi pembuatan produk furniture pada Tonny Furniture antara lain : pengeringan kayu, pemotongan kayu, pembentukan, perakitan, pengamplasan I, pelamiran pengamplasan II, finishing, packing. Tonny Furniture juga memanfaatkan limbahnya secara baik untuk dimanfaatkan masyarakat sekitar dan untuk menambah pendapatan Tonny Furniture.

2. Kebanyakan buyer mengenal produk dari Tonny Furniture mengenal produk dari contact person antara pemimpin dengan buyer, selain itu buyer juga mengenal produk Tonny Furniture dari pameran yang diikuti dan website Tonny Furniture.


(6)

B.Saran-saran

1. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan, pemimpin lebih baik membentuk manajemen yang handal untuk membantu pemilik agar berjalan dengan baik karena Tonny Furniture merupakan perusahaan perseorangan.

2. Untuk bahan utama yang digunakan Tonny Furniture untuk proses produksi sebaiknya harus jeli dalam mencari kayu mahoni dan jati atau mencari alternatif kayu lain sebagai bahan baku karena semakin hari semakin langka. 3. Dalam hal promosi sebaiknya Tonny Furniture menambah seseorang yang ditempatkan sebagai manajer pemasaran yang bisa mengurusi dalam bidang penasaran produk.

4. Untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan furniture lain, sebaiknya Tonny Furniture lebih berkreasi dalam membuat furniture.