viii
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Konsumsi Pakan
Rerata konsumsi pakan berdasarkan bahan kering BK kelinci lokal jantan pada penelitian ini disajikan pada tabel 4 berikut.
Tabel 4. Rerata konsumsi pakan BK kelinci lokal jantan selama penelitian grekorhr
Ulangan Perlakuan
1 2
3 4
Rerata P0
76.82 80.74
63.14 71.19
72.97 P1
76.84 80.98
64.61 79.53
75.49 P2
87.23 76.82
67.55 71.07
75.67 P3
73.82 77.54
65.83 57.77
68.74 P4
60.85 69.18
80.10 59.11
67.31 Berdasarkan tabel 4, rerata konsumsi yang diperoleh selama penelitian
untuk masing-masing perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 berturut-turut yaitu 72.97; 75.49; 75.67; 68.74 dan 67.31 gramekorhari. Berdasarkan analisis
variansi Lampiran 1 menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata P0,05. Hal ini menunjukkan bahwa substitusi konsentrat dengan tepung daun wortel
dalam ransum hingga taraf 100 dari total konsentrat tidak mempengaruhi konsumsi pakan kelinci lokal jantan.
Pengaruh yang tidak nyata diduga karena substitusi konsentrat dengan tepung daun wortel dalam ransum hingga level 100 dari total konsentrat
masih disukai palatabel dan tidak mempengaruhi palatabilitas atau tidak menambah palatabilitas pakan sehingga pakan perlakuan memiliki palatabilitas
yang relatif sama. Palatabilitas pakan dipengaruhi oleh bau, rasa dan tekstur. Palatabilitas
pakan mempengaruhi
jumlah konsumsi
pakan Prawirodigdo et al., 1995. Menurut Weston 1982 cit Wicaksono 2007,
besar kecilnya konsumsi pakan tergantung pada palatabilitas, kandungan bahan kering pakan, ukuran tubuh ternak, jenis pakan dan keadaan ternak.
Tepung daun wortel dalam penelitian ini memiliki ciri berwarna hijau tua,
ix kenampakannya seperti lumut kering yang digiling, memiliki tekstur kecil
kasar, baunya harum menyedak dan rasa yang hambar. Selain faktor palatabilitas, konsumsi pakan juga dipengaruhi oleh
kualitas nutrien dalam ransum yaitu kandungan energi. Kelinci akan berhenti makan apabila energi yang dikonsumsi telah cukup. Masing-masing ransum
dalam perlakuan mempunyai perbandingan energi yang hampir sama. Energi yang relatif sama pada ransum menyebabkan kelinci mengkonsumsi ransum
dalam jumlah yang relatif sama pula. Ini sesuai dengan pendapat Wahju 1997, bahwa konsumsi pakan sangat tergantung kepada kandungan
energi dalam ransum. Dimana tingkat energi di dalam ransum menentukan banyaknya pakan yang dikonsumsi. Bila masing-masing perlakuan
mempunyai ransum dengan energi hampir sama menyebabkan tidak adanya perbedaan konsumsi ransum.
Kandungan energi dari masing-masing perlakuan P0, P1, P2, P3 dan P4 sebagai berikut 2918.29; 2898.97; 2879.65; 2860.33 dan 2841.00 Kkalkg.
Menurut Kamal 1997, tinggi rendahnya kandungan energi pakan akan dapat mempengaruhi
banyak sedikitnya
konsumsi pakan.
Suprijatna et al 2005 menjelaskan konsumsi pakan meningkat dengan menurunnya kandungan energi pakan atau konsumsi pakan akan berkurang
dengan meningkatnya kandungan energi pakan. Berdasarkan tabel 3, walaupun kandungan energi meningkat ternyata belum mampu mempengaruhi besarnya
konsumsi pakan secara nyata. Tingkat rata-rata konsumsi pakan dalam BK pada kelinci lokal jantan
pada penelitian dapat dilihat pada gambar 1.
x Gambar 1. Diagram rerata konsumsi pakan kelinci lokal jantan
Kelinci termasuk jenis pseudoruminant, yaitu herbivora yang tidak dapat mencerna serat-serat kasar secara baik. Berdasarkan tabel 3, kandungan
serat kasar meningkat sejalan dengan meningkatnya level substitusi tepung daun wortel dalam ransum. Serat kasar yang meningkat diduga mengakibatkan
konsumsi pakan menurun. Sesuai dengan pendapat Wicaksono 2007, bahwa kandungan serat kasar yang tinggi pada ransum kelinci akan mempengaruhi
palatabilitas pakan dan cenderung menurunkan konsumsi bahan kering. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan serat kasar yang meningkat belum
mampu memberi pengaruh pada konsumsi pakan. Penelitian substitusi konsentrat dengan tepung daun wortel ini memiliki kesamaan dengan hasil
penelitian Faizin 2007 bahwa substitusi konsentrat dengan campuran tepung ubi kayu dan tepung daun lamtoro terhadap konsumsi pakan berbeda tidak
nyata dalam ransum terhadap performan kelinci lokal jantan.
konsumsi pakan
67.31 68.74
75.67 75.49
72.97
20 40
60 80
P0 P1
P2 P3
P4
xi
B. Pertambahan Bobot Badan Harian