Pengertian Sistem Sistem Pendukung Keputusan Metode Profile Matching

pengembangan sumber daya manusia seperti program pelatihan, sistem penempatan karyawan rotasi karyawan, dan program pengembangan karir promosi. Masalah yang dihadapi PT Ina Hasta Mandiri adalah belum adanya suatu sistem yang dapat menganalisa kinerja pegawai. Selama ini sistem yang digunakan hanya mengacu pada absensi pegawai saja. Hal ini kurang efektif karena dilihat hanya dari satu sudut pandang saja. Akan lebih akurat jika proses analisa kinerja pegawai dilakukan dengan melihat aspek yang lain antara lain sikap kerja serta perilaku pegawai. Permasalahan lainnya adalah belum adanya suatu metode yang digunakan untuk menentukan kinerja pegawai. Sehingga kinerja pegawai hanya dirangking berdasarkan point yang didapat oleh pegawai berdasarkan absensi. Karena terdapat banyak pegawai yang ada menyebabkan proses analisa kinerja pegawai menjadi lama. Hal ini tentu saja menyebakan kurang efisiensi waktu dan disamping itu keamanan datanya masih kurang terjaga dengan baik. Dilihat dari proses yang ada, penulis ingin membahas tentang bagaimana membuat sistem pendukung keputusan analisis kinerja pegawai dengan menggunakan metode Profile Matching sehingga dapat menyelesaikan permasalahan pada objek penelitian yang dalam hal ini adalah PT Ina Hasta Mandiri. Metode Profile Matching ini dipilih karena metode ini didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun juga memliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif. Hwang dan Zeleny dalam Kusumadewi, 2006. Alternatif yang dimaksudkan yaitu kriteria dari pengambilan keputusan sistem anaisis kinerja pegawai yaitu absensi, sikap kerja, dan perilaku. Berdasarkan uraian di atas maka penulis menggunakan permasalahan diatas sebagai latar belakang pada tugas akhir ini. Penulis mencoba memberikan solusi dalam bentuk aplikasi untuk menyelesaikan masalah pengambilan keputusan analisa kinerja pegawai dengan menggunakan metode Profile Matching.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama- sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

2.2 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. Menurut Keen dan Scoot Morton : “ Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber – sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah – masalah semi struktur “. DSS adalah sistem informasi yang membantu untuk mengidentifikasi kesempatan pengambilan keputusan atau menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan. Pada dasarnya DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.

2.3 Metode Profile Matching

Model Pencocokan Profil Profile Matching adalah suatu proses yang sangat penting dalam manajemen SDM dimana terlebih dahulu ditentukan kompetensi kemampuan yang diperlukan oleh suatu jabatan agar diperoleh hasil maksimum dari beberapa opsi. Kompetensikemampuan tersebut haruslah dapat dipenuhi secara maksimal ataupun paling mendekati oleh pemegangcalon pemegang jabatan. Dalam proses profile matching secara garis besar merupakan proses membandingkan antara kompetensi individu ke dalam kompetensi jabatan sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya disebut juga gap, semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar yang berarti memiliki peluang lebih besar untuk pegawai menempati posisi tersebut. Adapun sistem program yang dibuat adalah software profile matching yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat proses matching antara profil jabatan soft kompetensi jabatan dengan profil pegawai soft kompetensi pegawai sehingga dapat memperoleh informasi lebih cepat, untuk mengetahui gap kompetensi antara jabatan dengan pemegang jabatan maupun dalam pemilihan kandidat yang paling sesuai untuk suatu jabatan. Contoh perhitungan GAP Tabel 2.1 Tabel Contoh GAP Penilaian Portofolio : 1. kualifikasi akademik; 2. pendidikan dan pelatihan; 3. pengalaman mengajar; 4. perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran; 5. penilaian dari atasan dan pengawas; 6. prestasi akademik; 7. karya pengembangan profesi; 8. keikutsertaan dalam forum ilmiah; 9. pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial; dan 10. penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan Perhitungan : 14-3=1, 22-2=0, 33-2=1, 44-4=0, 54-3=1, 64-4=0, 73-1=2, 83-3=0, 93-2=1,105- 5=0=6 Penjelasan Tabel : Dalam tabel tersebut tampak bahwa terdapat 2 Indikator penilai, yaitu kriteria peserta dan indikator penilaian, dalam metode kali ini menggunakan metode gap atau selisih yang dihitung dari selisih antara indikator standard dengan indikator target, dalam perhitungan tersebut dapat dilihat selisih indikator pada kolom 1 yaitu 4-3, ini berarti nilai gap yang didapat dari selisih indikator adalah 1. Gap inilah yang akan digunakan untuk menilai diterima atau tidaknya peserta sertifikasi tersebut mendapatkan sertifikat.

2.4 Pengertian UML