HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN BURNOUT PADA KARYAWAN UNIT PRODUKSI PABRIK GULA PRADJEKAN
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACYDENGAN BURNOUT PADA
KARYAWAN UNIT PRODUKSIPABRIK GULA PRADJEKAN
Oleh: ADI FATIN MURIZ (01810217)
Psychology
Dibuat: 2007-01-22 , dengan 3 file(s).
Keywords: Self Efficacy, Burnout
Permasalahan yang dihadapi karyawan di tempat kerja bisa bermacam-macam. Baik itu masalah
yang berkaitan lingkungan maupun organisasi. Apabila masalah tidak terselesaikan sehingga
individu mengalami ketegangan dalam jangka waktu yang lama maka individu terancam
mengalami Burnout. Dampaknya konsentrasi individu menurun, tidak bersemangat untuk
bekerja dan banyak melakukan kesalahan atau bahkan keluar dari pekerjaannya. Sebenarnya
sindrom burnout bisa dihindari, jika pada awal individu mengalami ketegangan, individu bisa
beradaptasi dengan sumber ketegangan atau titik masalah sehingga masalah dapat dikelola
dengan baik dan ketegangan yang dialami berangsur-angsur menurun, tidak sampai pada tahap
burnout. Namun meredam ketegangan, bukanlah hal mudah banyak individu yang merasa
pesimis dapat menyelesaikan masalahnya sehingga berpengaruh terhadap kemampuannya
mencapai target atau prestasi kerja. Pada saat itulah individu membutuhkan self efficacy. Self
efficacy merupakan keyakinan seseorang bahwa dirinya akan mampu melaksanakan perilaku
yang dibutuhkan dalam suatu tugas. Diharapkan individu dapat menyelesaikan masalah dan
mampu bekerja sebaik mungkin sesuai dengan standart perusahaan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk melihat hubungan antara self efficacy dengan burnout.
Variabel penelitian ini adalah self efficacy sebagai variable bebas dan burnout sebagai variable
terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian produksi di Pabrik Gula
Pradjekan. Tehnik sampling yang digunakan adalah tehnik sampling purposif, sampelnya
berjumlah 80 orang dengan criteria pegawai tetap dan bekerja dibagian produksi. Berdasarkan
data yang diperoleh dari penyebaran skala, diketahu validitas dan reabilitas alat ukur. Uji
validitas menggunakan rumus dengan prosedur product moment dari Karl Pearson. Indeks
validitas untuk skala self efficacy adalah 0,170-0,650 dan indeks validitas untuk skala burnout
adalah 0,193-0,624. Uji reabilitas menggunakan tehnik Alpha Cronbach, reliabilitas keseluruhan
Self Efficacy 0.925 dan reliabilitas keseluruhan burnout 0,895. sedangkan untuk analisa datanya
menggunakan analisa statistic poduct moment dari Karl Pearson.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara Self Efficacy dengan Burnout dengan nilai koefisien korelasi ( r ) = -0,581
dengan probabilitas kesalahan (p)
KARYAWAN UNIT PRODUKSIPABRIK GULA PRADJEKAN
Oleh: ADI FATIN MURIZ (01810217)
Psychology
Dibuat: 2007-01-22 , dengan 3 file(s).
Keywords: Self Efficacy, Burnout
Permasalahan yang dihadapi karyawan di tempat kerja bisa bermacam-macam. Baik itu masalah
yang berkaitan lingkungan maupun organisasi. Apabila masalah tidak terselesaikan sehingga
individu mengalami ketegangan dalam jangka waktu yang lama maka individu terancam
mengalami Burnout. Dampaknya konsentrasi individu menurun, tidak bersemangat untuk
bekerja dan banyak melakukan kesalahan atau bahkan keluar dari pekerjaannya. Sebenarnya
sindrom burnout bisa dihindari, jika pada awal individu mengalami ketegangan, individu bisa
beradaptasi dengan sumber ketegangan atau titik masalah sehingga masalah dapat dikelola
dengan baik dan ketegangan yang dialami berangsur-angsur menurun, tidak sampai pada tahap
burnout. Namun meredam ketegangan, bukanlah hal mudah banyak individu yang merasa
pesimis dapat menyelesaikan masalahnya sehingga berpengaruh terhadap kemampuannya
mencapai target atau prestasi kerja. Pada saat itulah individu membutuhkan self efficacy. Self
efficacy merupakan keyakinan seseorang bahwa dirinya akan mampu melaksanakan perilaku
yang dibutuhkan dalam suatu tugas. Diharapkan individu dapat menyelesaikan masalah dan
mampu bekerja sebaik mungkin sesuai dengan standart perusahaan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk melihat hubungan antara self efficacy dengan burnout.
Variabel penelitian ini adalah self efficacy sebagai variable bebas dan burnout sebagai variable
terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian produksi di Pabrik Gula
Pradjekan. Tehnik sampling yang digunakan adalah tehnik sampling purposif, sampelnya
berjumlah 80 orang dengan criteria pegawai tetap dan bekerja dibagian produksi. Berdasarkan
data yang diperoleh dari penyebaran skala, diketahu validitas dan reabilitas alat ukur. Uji
validitas menggunakan rumus dengan prosedur product moment dari Karl Pearson. Indeks
validitas untuk skala self efficacy adalah 0,170-0,650 dan indeks validitas untuk skala burnout
adalah 0,193-0,624. Uji reabilitas menggunakan tehnik Alpha Cronbach, reliabilitas keseluruhan
Self Efficacy 0.925 dan reliabilitas keseluruhan burnout 0,895. sedangkan untuk analisa datanya
menggunakan analisa statistic poduct moment dari Karl Pearson.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara Self Efficacy dengan Burnout dengan nilai koefisien korelasi ( r ) = -0,581
dengan probabilitas kesalahan (p)