PENGARUH TERPAAN FAN GROUP FACEBOOK KEDUTAAN BESAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP PERSEPSI FACEBOOKER TENTANG AMERIKA SERIKAT (Studi pada Pengguna Facebook muslim di Indonesia)

(1)

PENGARUH TERPAAN FAN GROUP FACEBOOK KEDUTAAN BESAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP PERSEPSI FACEBOOKER

TENTANG AMERIKA SERIKAT

(Studi pada Pengguna Facebook muslim di Indonesia)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh:

Dwinanda Rendy Friadi NIM : 06220251

Pembimbing :

1. Drs. Abdullah Masmuh, M.Si 2. Dra. Frida Kusumastuti, M.Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ABSTRAK

Dwinanda Rendy Friadi, 06220251

PENGARUH TERPAAN FAN GROUP FACEBOOK KEDUTAAN BESAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP PERSEPSI FACEBOOKER TENTANG AMERIKA SERIKAT

(Studi pada Pengguna Facebook muslim di Indonesia)

Pembimbing : Abdullah Masmuh, Drs, M.Si dan Frida Kusumastuti, Dra, M.Si (xix+82 halaman + 19 tabel + 7 gambar + lampiran)

Bibliografi : 13 buku, 3 majalah, 11 website Kata kunci : terpaan fan group, persepsi

Penelitian ini dilakukan untuk meneliti tentang pengaruh terpaan fan grup

facebook Kedutaan Besar Amerika Serikat terhadap persepsi facebooker tentang Amerika Serikat di dunia maya. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh terpaan Fan Grup Facebook terhadap persepsi facebooker muslim tentang Amerika serikat dan besarnya pengaruh terpaan Fan Grup Facebook terhadap persepsi facebooker muslim tentang Amerika serikat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori efek moderat atau Moderate Effect Theory. Yang mengasumsikan bahwa dalam proses penerimaan pesan terdapat banyak faktor lain yang ikut memengaruhi selain media itu sendiri

Penelitian ini dilakukan pada pengguna facebook yang tergabung dalam keanggotaan fan grup Kedutaan Besar Amerika Serikat di Internet yang hanya beragama Islam. Dipilihnya facebooker yang beragama Islam karena peneliti ingin mengetahui persepsi dari anggota facebook muslim tentang Amerika Serikat, karena Indonesia merupakan negara yang memiliki populasi muslim terbesar di dunia. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode survey yang menggunakan kuantitatif dan tipe pendekatan eksplanatif. Sedangkan teknik analisa datanya menggunakan teknik korelasi product moment.

Dari hasil penelitian ini, hasil rata-rata tentang terpaan fan grup yang diperoleh sebesar 2.68 yang lebih besar dari 2.5, berarti frekuensi terpaan fan grup adalah di atas rata-rata. Kemudian rata-rata persepsi dari facebooker dari hasil rata-rata yang diperoleh sebesar 2.32 yang lebih kecil dari 2.5, berarti bahwa persepsi facebooker adalah dibawah rata-rata. Sedangkan hubungan antara terpaan fan grup terhadap persepsi facebooker dapat disimpulkan terdapat korelasi namun tidak signifikan antara terpaan dan persepsi, hal ini didasarkan pada hasil uji koefisien korelasi (r) sebesar 0.257 sedangkan r tabel adalah 0.339. Besarnya pengaruh antara terpaan fan grup Kedubes AS terhadap facebooker muslim diketahui dari hasil uji determinasi (r2) yaitu sebesar 06.60% persepsi masyarakat dapat dipengaruhi oleh terpaan pesan yang diterbitkan fan grup tersebut, sedangkan 93.4% dipengaruhi variabel lain yang tidak dibahas pada penalitian ini.


(3)

Dari hasil penelitian yang telah didapatkan, diketahui bahwa penelitian ini sesuai dengan teori yang digunakan yaitu Moderate Effect Theory yang digunakan untuk menentukan landasan asumsi

Malang, 25 Januari 2011 Penulis

Dwinanda Rendy Friadi

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Abdullah Masmuh, M.Si Dra. Frida Kusumastuti, Msi

Disetujui Dekan FISIP UMM


(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’ Alamin, Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya sampai akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas akhir (skripsi). Sholawat serta salam saya haturkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai panutan, atas terselesaikannya kuliah ini.

Dengan hadirnya Internet, membuat hampir semua orang dibelahan dunia dimana pun berada dapat saling berinteraksi dengan cepat dan mudah. Tidak hanya cepat dan mudah, dengan internet pun dapat memungkinkan semua orang dapat berkomunikasi dengan murah karena tidak perlu pergi menemui orang yang dituju sejauh apapun itu. Yang paling berkembang adalah situs-situs jejaring sosial yang membuat para pengguna Internet dapat berkomunikasi semakin mudah. Dengan Kehadiran Internet, memberikan suatu strategi baru dalam media PR, apalagi kehadiran situs jejaring Sosial seperti Facebook. Termasuk Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia juga membuat fan group sebagai salah satu media PR untuk lebih mendekatkan diri pada masyarakat Indonesia.

Melalui skripsi ini, penulis ingin menggambarkan hubungan antara pengaruh fan group Kedutaan Besar Amerika Serikat dengan persepsi facebooker muslim yang ada di Indonesia. Apalagi Amerika Serikat juga dikenal merupakan sekutu terdekat Israel yang sampai saat ini berperang dengan Palestina, dan juga Amerika Serikat masih terlibat perang dengan Irak maupun Afghanistan.

Skripsi ini disusun sebagai sebuah karya ilmiah yang digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan gelar sarjana (S-1) pada jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, serta dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian sejenis.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupun materi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:


(5)

1. Allah SWT, yang Rahman Rahim-Nya selalu menyelimuti hamba-hamba Nya. 2. Nabi Muhammad SAW, yang dengan ajaran dari Allah SWT senantiasa

membimbing ummatnya untuk keluar dari kebobrokan dan kebodohan.

3. Bapak Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si selaku dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Ibu Dra. Frida Kusumastuti, M.Si selaku ketua jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Bapak Drs. Abdullah Masmuh, M.Si selaku dosen pembiming I, dengan kesabaran dan ketelatenan dalam membimbing hingga karya ini dapat terselesaikan. Terimakasih atas kehangatannya seperti sosok ayah yang membantu saya dalam pengerjaan skripsi ini.

7. Ibu Dra. Frida Kusumastuti, M.Si selaku dosen pembimbing II, dengan kesabaran dan ketelatenan dalam membimbing hingga karya ini dapat terselesaikan. Terimakasih telah menjadi dosen sosok ibu di kampus ini.

8. Seluruh dosen jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat selama kurang lebih empat tahun ini.

9. Ibuku tercinta Chaerina yang senantiasa membimbing akhlak dengan sentuhan kelembutan ibu sekaligus dengan ketegasan seperti sosok ayah. Dan juga Alm ayah saya Gufron, walaupun beliau tidak dapat melihat apa yang saya kerjakan dan perjuangkan, namun saya percaya di dunia sana ayah tetap bisa melihat saya.

10.Kakakku Yulist Rima Fiandari, Mbak ella, mas Said “bilen” istiksas dan adik saya Yudith Restia Friosa, dan kedua adik perempuan Turki Dilek Gur, Meryem Hacifettahoglu di Istanbul yang senantiasa menginspirasi saya untuk menjadi pribadi bertanggung jawab sebagai laki-laki satu-satunya dalam keluarga.


(6)

11.Bunda Juli Astutik, atas kasih saying, pesan dan nasihat yang sungguh tak ternilai dengan apapun. Terima kasih telah menjadi orangtua baru selama saya berada di Malang.

12.Nur’aini Rochmawati yang tersayang yang dengan menjadikan mantan, namun sekaligus memberikan semangat dan inspirasi untuk menyelesaikan skripsi ini, dan sebagai bukti bahwa saya serius dalam menjalani hubungan ini.

13.Kepada para sahabat Mas Riz, Trisna Wijayanti, Adita Rizky, Abdi Guy Halim,Umbara, Samid, Bagus, B. Amin, Fina, Vani, Ade jabeer, Cpod, V’vin yang secara langsung maupun tidak langsung turut membakar semangat dan membantu dalam berbagai hal.

14.Sepeda Motor Yamaha Jupiter Z yang kini sedang mogok dan digantikan sepeda gunung Polygon yang mengantarkan saya bolak-balik ke kampus. 15.Dan berbagai pihak yang telah membantu saya sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini dan berhasil menjadi seorang sarjana, semoga Allah SWT membalas segala perlakuan baik untuk kalian.

Penulis berusaha mencapai hasil yang semaksimal mungkin, tetapi mengingat keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman penulis, maka penulis menyadari bahwa hasilnya kurang sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menambah ilmu pengetahuan baik untuk penulis maupun kepada para pembaca. Amin ya Robbal ‘Alamin..

Malang, 1 Februari 2011


(7)

i DAFTAR ISI

Halaman Judul………. i

Lembar Persetujuan………. ii

Lembar Pengesahan………. iii

Pernyataan Orisinalitas………... iv

Berita Acara Bimbingan Skripsi……….. v

Berita Acara Seminar Proposal……… vi

Daftar Hadir Seminar Proposal……… vii

Abstrak………... …….. viii

Daftar Tabel………. xvi

Daftar Lampiran……….. xvii

Bab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………. 1

B. Rumusan Masalah………... 5

C. Tujuan Penelitian……….. 6

D. Manfaat Penelitian………... 6

E. Tinjauan Pustaka E.1 Komunikasi Dunia Maya………. 8

E.2 Komunikasi Maya ...………... 8

E.3 Sekilas Facebook………... 11

E.3.1 Sejarah Tentang Facebook... 11

E.3.2 Kelebihan Facebook ... 13

E.4 Teori Efek Moderat...………... 14

E.5 Persepsi ... 17

E.5.1 Pengertian Persepsi ... 17

E.5.2 Proses Terjadinya Persepsi ... 18

E.5.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ... 22

E.5.4 Persepsi Berdasarkan Pengalaman ... 24

E.5.5 Jenis-Jenis Persepsi ... 24

E.6 Citra ...……… 25


(8)

ii

E.6.2 Jenis-Jenis Citra... 26

E.6.3 Proses Pembentukan Citra ... 27

E.7 E-PR ... 30

F. Hipotesis ... 32

G. Definisi Konseptual ...………... 32

H. Definisi Operasional……… 33

I. Metode Penelitian ...……….. 35

I.1 Lokasi Penelitian ... 35

I.2 Metode Pendekatan Penelitian ... 35

I.3 Populasi dan Sampel ... 36

I.4 Teknik Pengumpulan Data ... 37

I.5 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 38

I.5.1 Uji Validitas ... 38

I.5.2 Uji Reliabilitas ... 38

I.6 Teknik Analisa Data ... 39

Bab II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Facebook di Indonesia………... 41

B. Facebooker di Indonesia ... 42

C. Fan Group (Komunitas) ... 44

D. Grup Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta ... 44

Bab III Hasil Penelitian dan Analisis Data A. Karakteristik Responden A.1Identitas Berdasarkan Jenis Kelamin………... 46

A.2 Identitas Berdasarkan Usia...……….. 48

A.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... 49

B. Variabel Terpaan...……….. 50

C. Variabel Persepsi ... 59

D. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 76

E. Nilai rata-rata Terpaan Fan Grup... ... 78

F. Nilai Rata-Rata Persepsi Facebooker ... 78 G. Pengaruh Terpaan Fan Grup Kedutaan Besar AS Terhadap Persepsi


(9)

iii

Facebooker Tentang Amerika Serikat ... 79

H. Deskripsi Pembahasan ... 81

Bab IV PENUTUP A. Kesimpulan……… 79

B. Saran……….. 83

Daftar Pustaka………... 84

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 : Identitas Berdasarkan Jenis Kelamin ...47

Tabel 3.2 : Identitas Responden Berdasarkan Usia ...48

Tabel 3.3 : Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 49

Tabel 3.4 : Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan ...50

Tabel 3.5 : Frekuensi Responden Membaca Tautan atau Status Yang diterbitkan Oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat dalam Seminggu...52

Tabel 3.6 : Frekuensi Responden Membaca Tautan atau Status yang Diterbitkan oleh Fan Grup Kedutaan Besar Amerika Serikat Dari Awal hingga Akhir ...54

Tabel 3.7 : Frekuensi Responden yang Melakukan Aktifitas Lain Ketika Membaca Tautan atau Status yang Diterbitkan oleh Fan Grup Kedutaan Besar Amerika Serikat ...56

Tabel 3.8 : Frekuentsi Responden Memberikan Tanggapan atau Komentar Setelah Membaca atau Menyimak Tautan atau Status yang Diterbitkan oleh Fan Grup Kedutaan Besar Amerika Serikat ...58


(10)

iv Tabel 3.9 : Frekuensi Responden Menjawab Amerika Serikat adalah

Negara Besar dan Super Power ...61 Tabel 3.10 : Frekuensi Responden Menjawab Amerika Serikat adalah

Negara yang Semena-Mena ...63 Tabel 3.11 : Frekuensi Responden Menjawab Amerika adalah Negara yang Perhatian terhadap Isu yang Berkembang ... 65 Tabel 3.12 : Frekuensi Responden Menjawab Amerika Serikat adalah

Negara Penjajah ...67 Tabel 3.13 : Frekuensi Responden Menjawab Amerika Serikat adalah

Negara yang Mencintai Perdamaian ...69 Tabel 3.14 : Frekuensi Responden Menjawab Amerika Serikat adalah

Negara yang Menyamakan Hak Asasi Setiap Manusia ...71 Tabel 3.15 : Frekuensi Responden Menjawab Amerika Serikat adalah

Negara yang Suka Merampas Hak Asasi Manusia ... 73 Tabel 3.16 : Frekuensi Responden Menjawab Anda Mencintai Kemajuan

Dan Budaya Amerika Serikat ...75 Tabel 3.17 : Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Terpaan (X) ...76 Tabel 3.18 : Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Persepsi (Y) ...77 Tabel 3.19 : Korelasi Terpaan Dengan


(11)

v DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Pertumbuhan Jumlah Internet Host ... 8

Gambar 1.2 : Pertumbuhan Pengguna Facebook ... 12

Gambar 1.3 : Faktor Individu ... ... 15

Gambar 1.4 : Faktor Sosial ... ... 16

Gambar 1.5 : Proses Persepsi Menurut New Comb ... 21

Gambar 1.6 : Model Pembentukan Citra ... 28


(12)

i DAFTAR LAMPIRAN

1. lampiran 1 Daftar Responden tabel 2. lampiran 2 skoring sheet

3. lampiran 3 tabel r product moment 4. lampiran 4 hasil penghitungan data


(13)

26

Daftar Pustaka

Buku:

Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Erdinaya. 2005. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung. Simbiosa Rekatama Media

Halim Abdul. 2006. Menjawab Yang Belum Terjawab Menguak Fitnah Besar Dibalik Tragedi 11 September. Jakarta : Cakra

Kasali Rhenald. 1994. Manajemen Public Relation. Jakarta: PT. Pustaka Utama. Mulyana, deddy. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya Scott M. Cutlip dan Allen H. Center dan Glen M. Broom. 2006. Effective Public

Relation. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2004. Dasar-dasar Public Relation. Bandung. PR. PT Remaja Rosdakarya

Sugiono. 2001. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta: Bandung

Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr. 2005. Teori Komunikasi, Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Prenada Media Winarni. 2003. Komunikasi Suatu Pengantar. Malang: UMM Press

Ziauddin Sardar dan Merryl Wyn Davies. 2004. Why Do People Hate America?. Cambridge., England : Icon Books LTD

Referensi Non Buku:

Commando Volume II Edisi no. 6. 2006. Jakarta : PT. Gramedia Commando Voume III Edisi no. 1. 2006. Jakarta : PT. Gramedia Edisi Koleksi Angkasa : Dirty War. 2005. Jakarta : PT. Gramedia


(14)

26 http://www.asal-usul.com/2009/03/facebook-data-dan-fakta-sejarah.html. Di akses pada tanggal 29 September 2010, 13.25

http://publishedmind.blogspot.com/2008/03/sejarah-facebook.html. Di akses pada tanggal 29 September 2010, 13.25

http://id.shvoong.com/humanities/history/1946922-sejarah-facebook/ Di akses pada tanggal 29 September 2010, 13.25

http://berita.liputan6.com/progsus/201006/279893/Tragedi.quotMavi.Marmaraquot. Di akses pada tanggal 29 September 2010, 13.25

http://www.syabab.com/index.php?option=com_content&view=article&id=611%3Ap enjajahan-amerika-di-afghanistan-pbb-laporkan-1500-warga-sipil-tewas-selama-8-bulan&Itemid=198. Di akses pada tanggal 29 September 2010, 13.25

http://cicak.or.id/baca/2010/03/23/tolak-penjajahan-amerika-serikat-atas-negeri-muslim.html. Di akses pada tanggal 29 September 2010, 13.25

http://fyablog.wordpress.com/2008/01/19/tugas-uas-komunikasi-kontemporer-e-pr-versus-pr-konvensional/ Di akses pada tanggal 15 Desember 2010, 22.30

http://www.anneahira.com/kebudayaan-amerika-serikat.htm. Di akses pada 25 Januari 2010, 21.00

http://www.hanumrais.com/19.html. Diakses pada 25 Januari 2010, 21.15

http://www.al-ikhwan.net/proyek-perampasan-dan-pembantaian-di-afghanistan-dan-irak-406/. Diakses pada 25 Januari 2010, 21.30

http://blog.uad.ac.id/sulisworo/2010/07/29/dominasi-ekonomi/. Diakses pada 25 Januari 2010, 22.00


(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia ditakdirkan sebagai makhluk sosial yang diwajibkan untuk saling berkomunikasi. Karena pada dasarnya kita merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan perhatian dari orang lain. Dengan berkomunikasi kita dapat berbagi pengetahuan, belajar, memerintah orang lain, mengubah pendirian orang lain dan masih banyak lagi yang bisa kita lakukan dengan berkomunikasi.Oleh karenanya kita sering mendengar percakapan orang bahwa tanpa berkomunikasi kita adalah makhluk yang mati, tidak bisa berkembang.

Cara berkomunikasi tidak hanya dapat kita lakukan hanya dengan dari mulut ke mulut atau yang sering kita kenal dengan istilah face to face of comunication, tetapi komunikasi juga dapat kita lakukan dengan cara komunikasi massa dengan kata lain komunikasi yang dilakukan dengan satu komunikator terhadap banyak komunikan. Komunikasi seperti ini sering menggunakan media atau alat bantu penyampaian pesan dengan menggunakan media massa, seperti Televisi, Radio, dan berbagai media cetak lainnya. Televisi merupakan media yang sering digunakan oleh masyarakat karena pesan yang disampaikan merupakan pesan audio visual yang lebih menarik dibandingkan dengan media lainnya seperti Radio dan media cetak, selain itu pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat ditangkap dengan mudah oleh komunikan atau audiens.


(16)

2 Media massa selalu memiliki tujuan dan dalam setiap keberadaanya, baik itu media cetak (Koran, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film, iklan, dll). Masyarakat dengan mobilitas tinggi membutuhkan media yang mampu memberikan informasi yang efektif, dan media massa sebagai media komunikasi massa adalah solusi terbaik yang ditawarkan ke masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan informasi. Salah satu media massa yang berkembang pesat di tengah masyarakat Indonesia saat ini adalah media online (internet)

Dengan hadirnya Internet, membuat hampir semua orang dibelahan dunia dimana pun berada dapat saling berinteraksi dengan cepat dan mudah. Tidak hanya cepat dan mudah, dengan internet pun dapat memungkinkan semua orang dapat berkomunikasi dengan murah karena tidak perlu pergi menemui orang yang dituju sejauh apapun itu. Fitur yang paling popular adalah e-mail, yaitu fitur yang dapat digunakan oleh pengguna Internet untuk bertukar pesan dengan orang lain yang memiliki alamat email secara cepat dan realtime.

Dan juga ada world wide web (www), yaitu sebuah sistem situs computer yang sangat luas yang dapat dikunjungi oleh siapa sayaja dengan browser dan dengan menyambungkan computer pada Internet.

Kehadiran Internet juga mampu mengubah pola komunikasi dengan beberapa cara yang fundamental. Pada Media massa yang tradisional, model komunikasi dasarnya adalah komunikasi “satu untuk banyak”. Sedangkan pada Internet memberikan model-model tambahan, yaitu model “banyak untuk satu”, maksudnya adalah banyak dari pengguna yang memiliki e-mail yang berinteraksi dengan satu alamat sentral pada sebuah website, dan “banyak


(17)

3 untuk banyak” seperti e-mail, milis, atau suatu forum online yang memungkin sesama pengguna Internet dapat saling berkomunikasi pada sebuah forum. Internet menawarkan potensi komunikasi yang lebih terdesentralisasi dan lebih demokratis dibandingkan yang ditawarkan oleh media massa sebelumnya.

Dengan berbagai macam keuntungan teknologi Internet, Dalam perkembangannya, Internet terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Dan juga minat pengguna Internet terus meningkat di seluruh dunia. Yang paling berkembang adalah situs-situs jejaring sosial yang membuat para pengguna Internet dapat berkomunikasi semakin mudah. Contoh situs jejaring sosial yang sedang berkembang diantaranya adalah Friendster, Hi5, MillatFacebook, Facebook, Twitter,dll.

Indonesia adalah Negara urutan keempat dari seluruh dunia yang memiliki populasi penduduk terbanyak. Berdasarkan data dari Internet World Stats (IWS) pada tahun 2009, pengguna Internet di Indonesia menempati kedudukan kelima terbanyak di Asia dan peringkat kelima belas besar di dunia. Maka tidak mengherankan jika Indonesia memiliki potensi pengguna jejaring sosial terbanyak. Facebook adalah situs jejaring sosial yang paling memimpin diantara situs jejaring sosial yang lain, dan memiliki jumlah pengguna yang besar. Berdasarkan dari data yang dikeluarkan dari Inside Facebook, pada tahun 2010 Indonesia merupakan pengguna terbesar di Asia dan urutan kelima besar dunia. Total jumlah pengguna Facebook di Indonesia hampir mencapai 25 juta pengguna.


(18)

4 Dengan Facebook, seseorang dapat berinteraksi dan berkomunikasi sehingga mendapatkan teman baru atau menjalin hubungan dengan teman yang telah lama hilang. Dengan begitu seseorang dapat memperluas relasi dan sosialisasi dalam kuantitas maupun kualitas. Tidak hanya untuk menambah pertemanan, Facebook juga dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mempengaruhi massa.

Berawal dari tanggal 31 Mei 2010 saat rombongan kapal bantuan dunia misi kemanusiaan untuk masyarakat jalur Gaza di Palestina diserang oleh angkatan laut Israel saat masih dalam perairan internasional, dalam gambar di media elektronik atau media cetak, tampak pasukan IDF (Israelli Defense Force) turun dari helicopter yang sama persis dipakai oleh angkatan bersenjata Amerika Serikat. Peristiwa yang mengejutkan dunia ini langsung di respon oleh masyarakat dari seluruh dunia. Dengan cepat mereka mengutuk kekerasan kemanusiaan yang dilakukan oleh militer Israel.

Selain mengutuk Israel, mata dunia juga tertuju kepada Amerika Serikat, yaitu sebagai sekutu terdekat Israel. Salah satu Negara yang memprotes Amerika adalah Indonesia. Banyak aksi demonstrasi memprotes aksi kekerasan tersebut di depan kedutaan Amerika Serika di Jakarta, maupun di Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya. Mereka menuntut Amerika Serikat untuk bersikap tegas, dan menghentikan bantuan militer mereka kepada Israel. Apalagi Amerika Serikat sering mengaku sebagai polisi dunia yang menjunjung tinggi hak asasi manusia dan demokrasi. Tidak hanya itu, kebijakan Amerika Serikat terhadap Afghanistan dan Irak juga memperburuk citra Amerika Serikat di dunia, terutama di Indonesia sebagai Negara yang


(19)

5 memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Dari hasil jajak pendapat yang digelar BBC World Service Radio di 27 Negara, mengungkapkan Israel, Iran, dan Amerika Serikat berada dalam urutan teratas negara yang memiliki pengaruh negatif di dunia. Sebanyak 56 persen responden menilai Israel sebagai negara dengan citra paling negatif di urutan pertama, diurutan kedua adalah Iran sebesar 54 persen responden menilai negatif, dan Amerika Serikat berada pada urutan ketiga yaitu sebesar 51% responden menilai negatif. (www.cmm.or.id/cmm-ind_more.php?id=A4047M)

Indonesia adalah negara yang memiliki populasi penduduk muslim terbesar di dunia yaitu sebanyak 182.570.000 orang dengan prosentase 88% penduduk adalah beragama Islam. Indonesia ternyata adalah penentu citra Amerika Serikat dalam dunia Islam (www.forum.detik.com). Presiden terpilih pengganti George W Bush yaitu Barack Obama bertugas untuk memulihkan reputasi AS di Indonesia. Citra AS terus memburuk saat invasi AS ke Irak pada 2003. Pemulihan citra AS di Indonesia ternyata berdampak pula di negara Islam lainnya. Di Timur Tengah menilai Obama lebih becus dalam mengurus AS dibandingkan Bush yang terus memperkeruh citra AS. Salah satu contoh adalah di Turki saat Bush masih memimpin, tingkat kepercayaan masyarakat Turki hanya 2 persen, sedangkan pada pemerintahan Obama meningkat 33 persen. Walaupun demikian, rakyat Indonesia tetap kritis dengan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.

Kehadiran Facebook yaitu sebagai website jejaring sosial yang paling berkembang pesat di Indonesia, menjadi salah satu alat untuk strategi diplomasi. Kedutaan besar Amerika Serikat di Indonesia ternyata juga mempunya sebuah


(20)

6 fan grup untuk mendukung Amerika Serikat. Jumlah yang tergabung dalam keanggotaan fan tersebut mencapai sekitar 140.000 anggota. Di dalam fan grup tersebut, kedutaan seringkali membuat release yang tidak terkait dengan kebijakan politiknya. Namun lebih berisi tentang pendidikan, beasiswa, keimigrasian, pariwisata, dll. Setiap kali release tersebut diterbitkan, selalu mendapatkan respond an komentar yang oleh menurut peneliti positif dari para anggota fan grup tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari fenomena yang telah dijelaskan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti permasalahan ini. Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya untuk permasalahan ini adalah:

1. Adakah pengaruh terpaan Fan Grup Facebook terhadap pesepsi facebooker

muslimtentang Amerika serikat?

2. Seberapa besar pengaruh terpaan Fan Grup Facebook terhadap persepsi

facebooker muslimtentang Amerika serikat?

C. Tujuan Penelitian

Sebagaimana yang tertulis pada bagian rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh terpaan Fan Grup Facebook terhadap persepsi

facebooker tentang citra Amerika serikat.

2. Untuk mengukur besarnya pengaruh Fan Grup Facebook terhadap persepsi


(21)

7 D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Dalam penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi mahasiswa yang mempelajari ilmu kajian komunikasi, atau yang mempelajari ilmu kajian lain, atau masyarakat bahwa banyak manfaat yang bisa didapatkan dari kehadiran teknologi Internet. Juga diharapkan penelitian ini dapat memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang komunikasi, khususnya konsentrasi program Hubungan Masyarakat.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau manfaat bagi perusahaan atau organisasi tentang pentingnya peranan pemanfaatan internet sebagai media massa untuk menjalin komunikasi yang lebih dekat dengan masyarakat.


(22)

8 E. Tinjauan Pustaka

E.1. Komunikasi Dunia Maya

Terdapat banyak sekali betuk-betuk media komunikasi massa yang digunakan saat ini seperti surat kabar, koran, majalah, radio, televisi, dll. Pada 40 terakhir ini, terjadi perubahan besar dalam bidang komunikasi sejak pertama kali munculnya televisi yaitu penemuan dan perkembangan internet.

Selama beberapa tahun terakhir, perkembangan internet terus berkembang secara fenomenal. Ini dapat terlihat dengan semakin banyak jumlah host computer (komputer induk) maupun dari jumlah pengguna internet. Host Computer adalah sebuah komputer yang menyimpan informasi yang dapat diakses melalui jaringan.

Gambar 1.1

Pertumbuhan Jumlah Internet Host


(23)

9 Dengan hadirnya Internet, membuat hamper semua orang dibelahan dunia dimana pun berada dapat saling berinteraksi dengan cepat dan mudah. Tidak hanya cepat dan mudah, dengan internet pun dapat memungkinkan semua orang dapat berkomunikasi dengan murah karena tidak perlu pergi menemui orang yang dituju sejauh apapun itu

Definisi dunia maya yang dikembangkan dari konsep Gibson dengan memberikan keterkatitan langsung dengan sistem syaraf adalah :”Dunia maya adalah realita yang terhubung secara global, didukung komputer, berakses komputer, multidimensi, artifisial, atau “virtual”. Dalam realita ini, dimana setiap komputer adalah sebuah jendela, terlihat atau terdengar objek-objek yang bukan bersifat fisik dan bukan representasi objek-obkel fisik, namun lebih merupakan gaya, karakter dan aksi pembuatan data, pembuatan informasi murni” Benedikt, (1991: 122-123) dalam Werner J.Severin – James W. Tankard, Jr (2005:445)

E.2. Komunitas Maya

Komunitas maya diciptakan untuk saling berkomunikasi di antara para pengguna internet dengan menggunakan teknologi yang menggnuakan jaringan internet. komunitas-komunitas ini lebih banyak muncul di dunia maya daripada di dunia nyata. Bentuk awal dari komunitas maya ini adalah pada tahun 1970an, buletin komputer yang diakses dengan menyambungkan dengan modem.


(24)

10 Dalam perkembangan yang semakin modern, bentuk-bentuk komunitas maya semakin beragam. Chat room, e-mail, news group, milis, dan kelompok-kelompok diskusi (forum) via elektronik adalah contoh baru tempat-tempat yang dapat dipakai oleh komunitas untuk saling berkomunikasi.

a. Chat room adalah yang paling terkenal di lingkungan generasi muda. Fasilitas ini memungkinkan sesama pengguna internet dapat berbincang-bincang secara langsung meskipun dalam jarak yang jauh. Dahulu yang paling terkenal adalah MIRC yang menggunakan platform windows, kini banyak website yang menawarkan fasilitas berbincang-bincang seperti Yahoo Messanger, Google Talk, MSN Messanger, dll

b. Milis, yaitu sarana untuk berkelompok menggunakan surel (e-mail). Saat ini, banyak situs besar yang menyediakan layanan milis secara gratis, misalnya Yahoo Groups dan Google Groups.

c. News Group, yaitu sarana berbasis protokol NNTP ini mungkin tidak akrab bagi pengguna internet di Indonesia tetapi sarana ini umum digunakan sebelum adanya forum berbasis HTTP. Bagi yang beruntung, fasilitas ini masih bisa ditemui di beberapa tempat seperti kampus-kampus. Sebuah newsgroup bisa terdiri dari beberapa group sesuai dengan minat. Sebagai contoh news group yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMM.

d. Forum berbasis web, Dahulu dikenal sebagai Bulletin Board namun perlahan istilah tersebut mulai menghilang. Pada awal perkembengannya, pembuat situs seringkali harus sendiri membuat programnya baik


(25)

11 menggunakan bahasa pemrograman C atau Perl. Namun PHP sebagai bahasa pemrograman khusus web dan MYSQL untuk basis data (database) menjadi pasangan favorit pengembang Bulletin Board seperti PhpReactor atau PhpBB. Dua program terakhir bisa didapat dengan bebas dan gratis di SourceForge.Net. PhpBB bahkan menjadi program forum berbasis web paling laris.

E. 3.1 Sejarah Singkat Tentang Facebook

Dunia internet semakin berkembang seiring dengan perkembangan waktu. Banyak situs-situs jejaring sosial yang menawarkan seseorang dapat saling berinteraksi dengan teman, kerabat, maupun keluarga dengan berbagai fasilitas yang disediakan. Saat ini facebook merupakan situs jejaring sosial yang paling berkembang. Hampir semua orang yang terbiasa menggunakan internet memiliki akun facebook.

Facebook pertama kali diluncurkan pada tanggal 4 Februari 2004 oleh Mark Zuckerberg sebagai perancang situs jejaring sosial yang paling digandrungi saat ini. Mark merupakan seorang alumni dari Universitas Harvard, dan juga mantan murid Ardsley High School. Hanya selang dua minggu dari peluncuran, separuh dari mahasiswa Universitas Harvard telah terdaftar dalam facebook, dengan begitu sesama mahasiswa dapat saling berkomunikasi. Ternyata tidak hanya Universitas Harvard saja yang tertarik dengan situs jejaring ini, beberapa kampus lain juga tertarik pada hal yang sama. Dengan semakin banyaknya anggota yang terdaftar pada jejaring sosial ini, Mark dibantu oleh kedua temannya, dan dalam waktu 4 bulan, 30 kampus telah menjadi bagian jaringan facebook.


(26)

12 Jumlah pengguna facebook semakin banyak dari waktu ke waktu. Zuckerberg bekerja sama dengan Sean Parker (Cofounder Napster) untuk mengembangkan facebook dan Peter Thiel (Cofounder Paypal) yang menginvestasikan uang senilan 500.000 US Dollar untuk pengembangan facebook. Periode tahun 2004-2007 jumlah akun pengguna facebook semakin melonjak. Selanjutnya facebook semakin berkembang setelah mendapatkan bantuan investasi sebesar 12, 1 juta US Dollar.

Gambar 1.2

Pertumbuhan Pengguna Facebook

Sumber: http://publishedmind.blogspot.com/2008/03

Facebook mulai dikembangkan untuk sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan besar, dan pada 11 September 2006, semua orang yang memiliki surat elektronik (email) dapat menjadi anggota facebook. .Sejak dibuka untuk umum, semua orang dapat menjadi anggota facebook, hingga tahun 2007, facebook memiliki jumlah anggota aktif sebanyak 50 Juta orang ditambah dengan 1 juta anggota baru setiap minggu. Bahkan dalam acara Oprah Winfrey Show, yaitu sebuah acara talk show yang paling digemari di


(27)

13 Amerika Serikat menyebutkan bahwa facebook bagaikan negara baru di dunia maya.

E.3.2 Kelebihan Facebook

Terdapat banyak sekali situs jejaring sosial yang ada di dunia internet seperti Friendster, My Space, Hi5. Twitter, Bebo, Fupei, dll yang menawarkan kemudahan untuk penggunanya. Namun urutan terbanyak masih tetap dimenangkan oleh Facebook yang memberikan berbagai kemudahan yang dapat dimengerti dengan cepat oleh penggunanya. Berikut adalah kelebihan-kelebihan yang ada pada facebook :

a. Tampilan yang Sederhana

Sebagian besar anggota yang menggunakan situs jejaring ini berpendapat bahwa facebook bersih dan sederhana yang membuat pengguna lebih mudah untuk mengerti setiap fitur dari facebook. Walaupun begitu, kekurangan pada facebook adalah pengguna masih belum bisa untuk memodifikasi tampilan facebook seperti jejaring sosial lain.

b. Tidak Terganggu Iklan

Facebook memiliki fasilitas Flayer, yaitu fungsi ini akan membuat user facebook tidak akan terganggu oleh iklan yang ada di facebook, bahkan mungkin tidak menyangka bahwa itu merupakan iklan.

c. Berkomunikasi Via Chat

Fitur ini merupakan hal yang paling signifikan yang membedakan antara facebook dengan jejaring sosial lainnya. Para pengguna facebook


(28)

14 dapat saling ngobrol melalui fasilitas Chat yang tersedia di facebook secara real time tanpa menggunakan aplikasi IM lagi.

d. Menggunakan Note sebagai Blog Mini

Walaupun facebook sebagai situs jejaring sosial, pengguna dapat memanfaatkan fasilitas Note untuk menulis mencurahkan segala ide, laporan, maupun berbagai macam hal yang berkaitan dengan fasilitas seperti blog.

E.4. Teori Efek Moderate (Moderate Effect Theory)\

Perkembangan dunia semakin lama semakin berkembang, variasi media massa juga semakin beraneka ragam, dan juga tingkat pendidikan masyarakat yang juga semakin baik. Nurudin (2007:226) menjelaskan bahwa model efek moderat ini sebenarnya mempunyai implikasi positif bagi pengembangan studi media massa. Bagi para praktisi komunikasi akan menggugah kesadaran bahwa sebelum sebuah pesan disiarkan perlu direnakan dan diformat secara matang dan lebih baik, sebab bagaimanapun pesan tetap mempunyai dampak. Dalam menerima pesan, audience tidak menerima secara membabi buta, maksudnya adalah terdapat banyak variabel yang memengaruhi proses penerimaan pesan. Ini artinya efek dimiliki media massa, namun penerimaan efek itu juga dipengaruhi faktor lain seperti tingkat pendidikan, lingkungan sosial, kebutuhan dan sistem nilai yang dianutnya. E.4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efek

Hal yang tidak dapat dibantah dari komunikasi massa adalah pasti efek yang timbul. Wujud efek bisa berwujud tiga hal, efek kognitif


(29)

15 (pengetahuan), afektif (emosional dan perasaan), dan behavioral (perubahan pada perilaku). Nurudin (2007:228) menjelaskan dalam perkembangan komunikasi kontemporer saat ini, sebenarnya proses pengaruh tidak dapat berdiri sendiri. Maksudnya adalah pesan tersebut tidak langsung mengenai individu tersebut, namun disaring dengan dipikirkan dan dipertimbangkan apakah menerima atau menolak pesan tersebut. Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi yaitu faktor individu dan faktor sosial.

1. Faktor Individu

Faktor individu yang ikut berpengaruh pada proses penerimaan pesan lebih banyak dipengaruhi oleh pemikiran psikologi. Terdapat banyak faktor pribadi yang ikut memengaruhi proses komunikasi, antara lain selective attention, selective perception dan selective retention,

motivasi dan pengetahuan, keprobadian dan penyesuaian diri. gambar 1.3

faktor individu

.

source

Selective attention,

perception,

Motivation and learning

Beliefs,

opinions, needs, values

Motivation and learning persuability

Personality and adjustment


(30)

16 Sumber : Black and whitney, 1988 dalam nurudin : 2007

Selective attention adalah individu yang cenderung memerhatikan dan menerima terpaan pesan media massa yang sesuai dengan pendapat dan minatnya. Disamping itu, ia menghindari pesan-pesan yang tidak sesuai dengan pendapat dan minatnya.

2. Faktor Sosial

gambar 1.3 faktor sosial

3.

4. 5.

6. 7. 8.

Sumber : Black and whitney, 1988 dalam nurudin : 2007

Dalam buku pengantar komunikasi massa (nurudin : 2007) menjelaskan seorang psikolog melihat faktor pribadi yang ikut memengaruhi efek media massa yang terjadi pada diri audience berbeda dengan seorang sosiolog, karena sosiolog lebih melihat individu sebagai gejala sosial.

source

Umur dan jenis kelamin

Pendidikan dan latihan

Pekerjaan dan pendapatan

Agama Tempat tinggal


(31)

17 Artinya, bagaimana individu tersebut berhubungan dengan orang lain (dalam kerangka yang lebih luas).

Agama yang dianut akan memengaruhi efek pesan pula. Agama akan menjadi faktor penentu organisasi apa yang diikuti. Pada penelitian ini berkaitan dengan terpaan fan grup Kedutaan Besar Amerika Seriktat dengan pengaruhnya terhadap persepsi anggota facebook yang beragama islam.

E.5. Persepsi

E.5.1 Pengertian Persepsi

Pengertian persepsi sangat luas. Pada intinya persepsi merupakan hasil dari proses yang melibatkan indera manusia yang kemudian diorganisasikan kemudian diinterpretasikan. Terdapat beberapa definisi dari beberapa ahli komunikasi tentang persepsi. Desiderato (1976:129) dalam Rakhmat (2005) menjelaskan persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi. Menafsirkan makna infromasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan memori.

Menurut Deddy Mulyana, persepsi merupakan proses internal yang memungkinkan kita untuk memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita. Jadi persepsi masyarakat dipengaruhi dari bentuk pemahaman, pandangan, interpretasi masyarakat terhadap rangsangan yang dilihat,


(32)

18 dirasakan masyarakat melalui media. Sedangkan Lahry (1991) dalam Werner (2005) mendefinisikan persepsi sebagai proses yang kita gunakan untuk menginterpretasikan data-data sensoris. Persepsi juga dapat diartikan sebagai proses proses diterimanya rangsangan (baik yang berupa objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun peristiwa) sampai rangsangan itu mempengaruhi perilaku yang dituju. Untuk lebih memahami tentang pengertian persepsi, berikut definisi-definisi dari buku Ilmu Komunikasi oleh Deddy Mulyana (2005)

Brian Fellows, persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme

menerima dan menganalisis informasi,

Kenneth A. Sereno dan Edward M. Odaken. Persepsi adalah sarana yang

memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling dan lingkungan kita.

Philip Goodacre dan Jennifer Follers, persepsi adalah proses mental yang digunakan

untuk mengenali rangsangan.

Joseph A. De Vito, proses adalah proses dengan mana kita menjadi sadar akan

banyaknya stimulus yang mempengaruhi indra kita.

E.5.2 Proses Terjadinya Persepsi

Proses persepsi pada seseorang tidak lepas dari penggunaan indra (sensasi) melalui indra penciuman yang merasakan bau-bauan, indra penglihatan merasakan gelombang cahaya, indra pengecap terhadap rasa, dan indra peraba yang merasakan temperatur dan tekanan, atensi dan interpretasi. Reseptor yang dirasakan indra ini kemudian dikirimkan ke otak manusia dan lingkungan sekitar. Proses yang terjadi di otak inilah yang disebut sebagai proses psikologis.


(33)

19 Suatu makna pesan yang diterima indra, kemudian dikirimkan menuju otak agar dipelajari. Seseorang tidak terlahir yang kemudian langsung mengetahui bahwa gula rasanya manis, dan garam rasanya asin, atau es itu dingin. Suatu objek yang terlihat oleh mata, menyampaikan pesan non verbal ke otak untuk diinterpretasikan. Otak menerima kira-kira dua pertiga pesan melalui rangsangan visual. Indra penglihatan mungkin merupakan indra yang paling penting. Pendengaran juga menyampaikan pesan verbal ke otak untuk ditafsirkan. Melalui pengindraan yang dimiliki manusia inilah seseorang dapat mengetahui dunia.

Kenneth K. Sereno, Edward M. Bodeken, dan Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson dalam Mulyana (2005) menyebutkan bahwa persepsi terdiri dari tiga aktivitas, yaitu: seleksi, organisasi, dan interpretasi. Yang dimaksud seleksi sebenarnya mencakup sensasi dan atensi. Sedangkan organisasi melekat pada interpretasi, yang dapat didefinisikan sebagai “meletakkan suatu rangsangan bersama rangsangan lainnya sehingga menjadi suatu keseluruhan yang bermakna”. Atensi tidak dapat dihindari karena sebelum kita merespons atau menafsirkan sesuatu atau rangsangan apapun, kita harus terlebih dulu memperhatikan kejadian atau rangsangan tersebut. Maksudnya adalah dalam persepsi harus ada kehadiran suatu objek untuk dipersepsi.

Joseph A. DeVito memberikan gambaran tentang proses persepsi dengan membagi kedalam tiga tahap, yaitu tahap rangsangan, tahap pengaturan, dan tahap penafsiran.


(34)

20 Gambar 1.4

Proses Persepsi oleh Joseph A. DeVito

1. Tahap pertama, alat-alat indra menerima stimulasi (rangsangan). Meskipun manusia memiliki kemampuan untuk merasakan stimulus, namun tidak selalu digunakan dengan kata lain manusia memiliki kemampuan menangkap pesan yang dianggap bermakna baginya dan menolak hal yang sekirannya dianggap tidak memaksa.

2. Tahap kedua, rangsangan terhadap alat indra diatur menurut berbagai prinsip, salah satu prinsip yang sering digunakan adalah prinsip proksinitas

(proxinity) atau kemiripan. Dalam prionsip ini pesan yang mirip satu sama lain dipersepsikan bersama-sama atau sebagai satu kesatuan sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa terdapat pesan yang dianggap memiliki pola tertentu yang terkait.

3. Tahap ketiga, stimulasi alat indra ditafsirkan dan dievaluasi. Pada tahap ini proses subyektif sangat mempengaruhi evaluasi manusia sebagai penerima rangsangan. Penafsiran ini tidak semata-mata didasarkan pada rangsangan luar, melainkan sangat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, kebutuhan, keinginan, sistem, nilai, keyakinan dan sebagainya.

Proses dalam persepsi juga dapat bersifat kompleks dan rumit, seperti yang dipaparkan oleh New Comb, proses persepsi dengan sendirinya terjadi

Stimulasi indra

dievaluasi-dtafsirkan

Stimulasi alat indra diatur Terjadinya

stimulasi alat indra


(35)

21 pada permukanan interaksi, tetapi proses tersebut tidak hanya berhenti sampai disitu, melainkan seseorang harus melalui beberapa tahap. Berikut adalah gambar proses persepsi:

Gambar 1.5

Proses Persepsi menurut New Comb

Keterangan :

a. Tahap I : individu menghadapi suatu onjek atau stimulus

b. Tahap II : individu menyadari bahwa dihadapannya terdapat stimulus sehingga individu dapat mengamati stimulus yang ada, kemudian melaksanakan dan menerima baik secara langsung maupun tidak

c. Tahap III : dengan melalui pengetahuan yang dimiliki, individu berusaha mengenal objek yang dihadapi, pada tahap ini persepsi tidak mengalami perubahan yang berarti terhadap individu secara psikologis. d. Tahap IV : individu menanggapi serta berusaha kembali untuk

menampilkan apa yang telah diperoleh dari pengamatan. Tahap I Stimulus

Tahap II

Tahap III

Pengetahuan

Tahap IV Tahap V


(36)

22 e. Tahap V : individu menentukan suatu keputusan, menerima, netral,

atau menolak objek tertentu

f. Tahap VI : Individu melaksanakan segala keputusan yang diambil dengan segala konsekuensinya.

E.5.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Ada banyak faktor yang mempengaruhi seseorang dalam menginterpretasikan suatu stimulus, termasuk apapun yang dilihat dan apa saja yang disimpulkan yang kemudian akan dipersepsikan. Jalaludin Rakhmat menjelaskan macam-macam faktor yang mempengaruhi seseorang dalam persepsi, yaitu

1. Perhatian (attention).

Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Andersen menjelaskan dalam Rakhmat (2005), terdapat faktor internal dan eksternal dalam menarik perhatian.

a. Faktor Eksternal Penarik Perhatian

1. Gerakan. Seperti organisme yang lain, manusia secara visual tertarik pada objek-objek yang bergerak.

2. Intensitas Stimuli. Kita memperhatikan stimuli yang lebih menonjol dari stimuli yang lain

3. Kebauran (Novelty). Hal-hal yang baru, yang luar biasa, yang berbeda akan menarik perhatian.


(37)

23 4. Perulangan. Hal-hal yang disajikan berkalo-kali, bila disertai

dengan sedikit variasi, akan menarik perhatian. b. Faktor Internal Penarik Perhatian

1. Faktor Biologis. Yaitu dalam keadaan lapar, seluruh pikiran didominasi oleh makan, karena hal yang paling menarik oleh seseorang yang sedang kelaparan adalah makanan.

2. Faktor Sosiopsikologis. Motif sosiogenetis, sikap, kebiasaan, dan kemauan mempengaruhi apa yang kita perhatikan.

2. Faktor-Faktor Fungsional yang Mempengaruhi Persepsi.

Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal yang masuk sebagai faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukanlah jenis ataupun bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan stimuli tersebut. Ini berarti bahwa objek-objek yang mendapatkan tekanan dalam persepsi kita biasanya objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi. Faktor fungsional yang mempengaruhi persepsi laim disebut sebagai kerangka rujukan (frame of reference)

3. Faktor-Faktor Struktural yang Menentukan Persepsi

Faktor-Faktor struktural berasal semata-mata dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Menurut Kohler dalam Rakhmat (2005) jika kita ingin memahami suatu peristiwa, kita tidak dapat meneliti fakta-fakta terpisah, kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan. Untuk memahami seseorang, kita harus


(38)

24 melihatnya dalam konteksnya, dalam lingkungannya, dalam masalah yang dihadapinya.

E.5.4 Persepsi Berdasarkan Pengalaman

Dalam buku Ilmu Komunikasi, Deddy Mulyana menjelaskan, persepsi sosial ini merupakan pola-pola perilaku manusia berdasarkan persepsi mengenai realitas (sosial) yang telah dipelajari. Persepsi manusia terhadap objek atau kejadian dan reaksi terhadap hal-hal tersebut berdasarkan pengalaman dan pelajaran masa lalu yang berkaitan dengan orang, objek atau kejadian serupa.

Contoh sederhana adalah membahas tentang cara menyantap makanan. Masyarakat barat terbiasa menyantap makanan dengan menggunakan sendok, garpu, atau pisau agar selalu terjaga kebersihan makanan. Namun disaat seseorang barat melihat orang timur yang terbiasa menggunakan tangan untuk menyantap makanan, pasti akan menganggap bahwa cara makan tersebut adalah jorok. Di wilayah barat, dan juga sebagian wilayah di Indonesia, umumnya bersendawa setelah makan dianggap jorok. Tetapi tidak dengan Jina, Jepang, Fiji, dan juga daerah Aceh dan di Sumatera Barat, bersendawa justru dianjurkan sebagai tanda kepuasan makan.

E.5.4 Jenis-Jenis Persepsi

Dalam buku Psikologi umum, Irwanto menjelaskan terdapat dua jenis persepsi, yaitu:

1. Persepsi Positif, yaitu persepsi yang menggambarkan segala pengetahuan dan tanggapan dengan upaya pemanfaatannya.


(39)

25 2. Persepsi negatif, yaitu persepsi yang menggambarkan segala pengetahuan dari tanggapan yang tidak sejalan dengan objek persepsi. Hal ini akan diteruskan dalam suatu sikap yang bermakna penolakan dan menentang terhadap segala objek.

E.6 Citra

E6.1 Pengertian Citra

Saat ini posisi citra dalam perkembangannya, menjadi hal yang sangat penting dalam sektor ekonomi, sosial, budaya, maupun sektor-sektor lainya, karena sebuah citra dapat mempengaruhi keputusan masyarakat dalam memandang sesuatu. Citra merupakan bangunan mental yang dikembangkan oleh individu pada fokus kesan yang sangat terseleksi diantara banyak kesan dan setiap orang mempunyai kecenderungan untuk menciptakan kesan-kesan terkait pada objek tertentu.

Dalam buku dasar-dasar Public Relation, G. Sachs menjelaskan bahwa citra adalah pengetahuan mengenai individu maupun kelompok terhadap pihak lain memiliki kepentingan. Dengan kata lain citra merupakan persepsi yang terbentuk dalam masyarakat dalam masyarakat dan yang memberi keputusan adalah pihak lain yang berada diluar individu ataupun kelompok tertentu dengan tujuan menciptakan sebuah sikap.

Landasan dari citra adalah dari nilai “kepercayaan” yang konkrit yang diberikan oleh individu, atau merupakan pendapat persepsi serta terjadinya proses akumulasi dari amanah kepercayaan yang diberikan oleh individu-individu tersebut. Proses persepsi tersebut akan membentuk opini publik yang semakin luas dan abstrak yang disebut dengan citra (image). Kasali


(40)

26 menjelaskan citra merupakan kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan, dimana pemahaman yang berasal dari suatu informasi yang lengkap akan mengakibatkan citra yang tidak sempurna.

Bill Canton dalam Sukatendel (1990) dalam Soemirat (2004) mengatakan bahwa citra adalah ”image :the impression, the feeling, the conception which the public has of a company, a conciously created created impression of an object, person or organization”, ( citra adalah kesan, gambaran , diri publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang, atau organisasi). Menurut Sukatendel, citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu aset terpenting dari suatu perusahaan atau organisasi, atau dalam istilah lain adalah Favourable Opinion.

Sedangkan menurut Rosady Ruslan mengatakan bahwa citra berbentuk abstrak (infangible), tetapi memiliki wujud yang dapat dirasakan dari hasil penelitian, penerimaan, kesadaran dan pengertian baik berupa tanda respek maupun rasa hormat dari publik atau masyarakat luas terhadap personilnya dan dapat dihandalkan dalam pemberian pelayanan yang baik.

E.6.2 Jenis-Jenis Citra

Soemirat menjelaskan dalam buku Dasar-Dasar PR (2004) dan Linggar dalam Teori dan Kehumasan (2001) menyebutkan terdapat beberapa jenis citra yang ada, antara lain.


(41)

27 1. The mirror image (cerminan citra), adalah bagaimana dugaan (citra)

manajemen terhadap publik eksternal dalam melihat perusahaanya.

2. The current image (citra masih hangat/berlaku) yaitu citra atay pandangan yang melekat pada pihak-pihak luar berkaitan organisasi maupun individu tertentu.

3. The wish image (citra yang diinginkan), yaitu manajemen menginginkan pencapaian prestasi tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang baru sebelum publik eksternal memperoleh informasi secara lengkap. 4. The multiple image (citra yang berlapis, yaitu citra yang dibawa oleh

individu verada dudakan sebuah kelompok atau organisasi yang harus disesuaikan dengan citra kelompoknya.

5. The corporate image (citra perusahaan), yaitu kesan atau gambaran dari publik terhadap perusahaan ataupun organisasi dimana kesan yang diciptakan sengaja dilakukan oleh pihak yang bersangkutan.

E6.3 Proses Pembentukan Citra

Citra merupakan kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan fakta atau kenyataan yang didapatkan, dan juga berdasarkan pengetahuan seseorang tersebut. Agar dapat mengetahui citra seseorang pada suatu objek, dapat diketahui dari sikapnya terhadap obyek tersebut. Citra berasal dari suatu kognitif pada informasi dan pengetahuan yang berkaitan pada objek tertentu. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah gambar model proses pembentukan citra


(42)

28 Gambar 1.6

Model Pembentukan Citra

Model gambar pembentukan citra ini menjelaskan bahwa stimulus yang berasal dari luar organisasi mampu mempengaruhi respons. Stimulus yang diberikan kepada individu dapat diterima, namun juga dapat ditolak. Jika rangsangan yang diterima ditolak, maka proses selanjutnya tidak akan berjalan, hal ini menunnjukkan bahwa rangsang tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi individu karena tidak ada perhatian dari individu tersebut. Oleh Walter Lipman menyebutkan, terdalat empat komponen dalam proses pembentukan citra yang juga disebut “picture in our head”. Yaitu

1. Persepsi, yaitu sebagai hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Dengan kata lain, individu akan memberikan makna terhadap rangsang berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang.

2. Kognisi, yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus. Keyakinan ini akan timbul jika individu telah mengerti rangsangan tersebut, sehingga individu harus diberikan informasi yang cukup yang dapa mempengaruhi kognisinya.

Stimulus

Respon

Kognisi

Persepsi Sikap

Motivasi

Rangsangan


(43)

29 3. Motivasi, yaitu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan.

4. Sikap, merupakan kecenderungan bertindak, berpikir, berpersepsi dan merasa dalam menghadapi ibjek, ide, sesuatau atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu.

Citra yang berkembang pada masyarakat, terbentuk karena terdapat persepsi yang berkembang terhadap sebuah realitas. Persepsi adalah sebuah proses dimana seseorang melakukan seleksi, mengorganisasikan dan menginterpretasi segala informasi yang masuk kedalam poikirannya dan menjadi sebuah gambar besar yang memiliki arti dan makna. Rakhmat menjelaska, terdapat dua faktor penentu yang menentukan citra yang terbentuk dapat dipengaruhi oleh cara pandang individu, yaitu.

1. Efek Kognitif, yaitu sesuatu yang menambah pengetahuan dalam otak manusia yang akan mempengaruhi cara manusia mengorganisasikan citra tentang objek sehingga mempengaruhi perubahan perilaku yang timbul dari proses penamatan dan pengalaman.

2. Persepsi, yaitu pengalaman tentang objek, peristiwa atay hubungan yang diperoleh dengan menyumpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Tahapan sebelum terjadinya persepsi diawali dengan adanya perhatian yang mengarah pada kognisi, afeksi yang diaktualisasikan dalam perwujudan tingkah laku.

Dalam proses persepsi yang berkembang dalam masyarakat melalui seleksi yang terjadi ketika publik menerima informasi mengenai realitas yang


(44)

30 ada. Menurut Warner, terdapat tiga bentuk proses ketika seseorang melakukan persepsi terhadap sesuatu, yaitu:

a. Selective exposure, yaitu kecenderungan seseorang untuk mengekspos diri sendiri pada suatu komunikasi yang sesuai dengan sikap-sikap mereka yang ada dan untuk menghindari komunikasi-komunikasi yang tidak sesuai.

b. Selective attention, yaitu kecenderungan seseorang untuk memperhatikan bagian-bagian dari sebuah pesan yang sama dengan sikap, kepercayaan atau tingkah laku yang dipegang dengan kuat dan untuk menghindari bagian-bagian dari sikap-sikap, kepercayaan atau tingkah laku dipegang dengan kuat.

c. Selective retention, yakni kecenderungan seseorang untuk mengingat kembali suatu informasi yang dipengaruhi oleh keinginan kebutuhan, sikap dan faktor-faktor psikologis lain.

E.7 E-PR (Electronic Public Relation)

Public Relation adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan untuk menciptakan niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. PR dituntut agar fleksibel, dan mampu dengan cepat merespons berbagai peristiwa disekitarnya. Dalam hubungannya dengan pers, kekuatan terbesar yang dapat ditawarkan adalah menyangkut dengan kredibilitas.

E-PR merupakan hal yang baru dalam dunia public relation,

penerapan ini berkembang seiring dengan semakin gencarnya perkembangan teknologi internet, sehingga informasi dapat menyebar dan diterima secara cepat.


(45)

31 Oleh karena itu berbagai organisasi mulai mengembangkan penerapan ini. E adalah electronic sama halnya dengan sebelum kata mail ataupun commerce yang mengacu pada media elektronic internet. Terdapat banyak manfaat yang didapat dalam E-PR, yaitu:

1. Komunikasi konstan, karena E-PR menggunakan internet, maka internet bagaikan sekretaris yang tidak pernah tidur 24 jam dengan potensi target public secara luas.

2. Respons yang cepat, karena internet memungkinkan seseorang merespon dengan cepat.

3. Pasar global, internet telah menutup jurang pemisah geografis setelah kita terhubung ke dalam dunia online.

4. Interaktif, memperoleh feedback sehingga dengan cepat dapat mengetahui keinginan publik.

5. Hemat, tidak memerlukan biaya cetak tinggi seperti pada dunia offline.

Dengan berbagai macam manfaat yang akan didapat dalam E-PR, media internet juga menawarkan berbagai fasilitas yang dapat digunakan, yaitu: a. Email (electronic mail), atau juga surat elektronik yang dapat memungkinkan

seorang PR dapat mengirimkan pesan dengan cepat.

b. Kartu nama elektronik, E-Bussiness Card atau juga dapat disebut Signature File.

c. Milis, atau mail list yaitu daftar email dimana para anggota harus mendaftar terlebih dahulu.

d. Publikasi Online, mempublikasikan perusahaan melalui enzine (newsletter electronic). Menurut hasil survey online, pengguna internet suka membaca


(46)

32 enzine tertentu sesuai dengan minat mereka. Dengan demikian enzine dapat menaikkan reputasi suatu organisasi.

e. Media relation melalui internet release sangat mudah dilakukan karena wartawan dan penulis memiliki alamat email yang memudahkan mereka saling berkomunikasi.

F. Hipotesis

Gambaran hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Berdasarkan model hipotesis di atas, maka rumusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hi : kuatnya hubungan antara fan grup kedutaan AS dengan persepsi Facebooker.

Ho : lemahnya hubungan antara fan grup kedutaan AS dengan persepsi Facebooker.

G. Definisi Konseptual a. Terpaan

Menurut Rosengren dalam Rakhmat (2001), terpaan dapat diartikan sebagai penggunaan media oleh khalayak yang meliputi jumlah waktu yang digunakan, jenis isi media serta hubungan antara khalayak dengan isi media yang dikonsumsi atau media secara keseluruhan.

Terpaan Fan Grup Kedutaan AS (X)

Persepsi Facebooker tentang AS (Y)


(47)

33 b. Persepsi

Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli yang diterima secara indrawi terhadap objek tertentu. Jika dihubungkan dengan citra Amerika Serikat, maka persepsi facebooker tentang citra Amerika Serikat adalah proses pemberian makna pada rangsangan (stimuli) yang diterima secara indrawi terhadap citra Amerika Serikat.

c. Fan Grup

Fan Group atau komunitas adalah kelompok atau wadah komunitas dengan kategori atau tujuan tertentu merupakan satu bentuk sosial yang unik yang terdapat pada facebook.

Secara konseptual pada penelitian ini peneliti ingin meneliti tentang terpaan pesan dari fan grup Kedutaan Besar Amerika serikat terhadap persepsi facebooker muslim tentang Amerika Serikat. Dengan begitu peneliti dapat mengetahui lebih dalam persepsi masyarakat muslim di Indonesia yang merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

H. Definisi Operasional a. Terpaan

Dalam penelitian ini, akan meneliti dan mengamati anggota Fan Grup Kedutaan Amerika Serikat (AS), yang selalu mengeluarkan berita, info, kabar, atau release dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh kantor kedutaan yang terletak di Jakarta. Kedutaan besar merupakan representasi


(48)

34 dari negara asal yaitu Amerika Serikat. Setiap kabar, info atau release yang dikeluarkan fan grup tersebut dapat disimak dan dikomentari oleh pengguna facebook yang telah menjadi anggota. Adapun indikator-indikator dalam variabel ini adalah:

1. Frekuensi facebooker membuka grup kedutaan AS, adalah keseringan atau kekerapan jumlah dalam rentang waktu tertentu. Indikator dari frekuensi dilihat dari seberapa banyak facebooker membaca atau menyimak status atau tautan yang diterbitkan oleh fan grup Kedutaan Besar Amerika Serikat.

2. Durasi facebooker membuka grup kedutaan AS, adalah lamanya waktu seorang anggota fan grup membaca atau menyimak status maupun tautan yang diterbitkan oleh fan grup Kedutaan Besar Amerika Serikat. 3. Attensi facebooker, adalah konsentrasi atau perhatian dalam membaca

atau menyimak sesuatu. Indikator dari atensi dilihat dari bagaimana perhatian facebooker dalam membaca atau menyimak status maupun tautan yang dikeluarkan oleh fan grup Kedutaan Besar Amerika Serikat. b. Persepsi Facebooker tentang AS

Persepsi masyarakat yang dimaksud pada penelitian ini adalah para pengguna facebook yang tergabung dalam anggota fan grup Kedutaan Besar Amerika Serikat dalam pemberian kesan, pendapat dan penilaian masyarakat terhadap Amerika Serikat. Adapun indikator yang digunakan dalam pengukuran persepsi masyarakat tentang Amerika Serikat adalah: 1. Amerika Serikat adalah negara besar / super power. Indikator-indikator


(49)

35  Kekuatan pertahanan dan keamanan negara.

 Stabilitas perekonomian dan kesejahteraan negara.

2. Sikap Amerika Serikat terhadap fenomena yang terjadi, adalah sikap yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap kejadian kejadian yang ada di dunia ini. Indikator sikap AS terhadap fenomena yang terjadi dilihat dari:

 Kemampuan dan ketanggapan AS dalam merespon fenomena-fenomena yang terjadi.

 Amerika Serikat adalah negara yang perhatian terhadap isu yang berkembang.

3. Hubungan Amerika Serikat terhadap negara lain dan masyarakat, adalah tentang bagaimana hubungan Amerika Serikat terhadap negara-negara yang ada di dunia ini dalam hal perdamaian dan cara Amerika Serikat memandang hak asasi manusia. Indikator – indikatornya dapat dilihat dari :

 Persepsi Amerika Serikat dalam menjaga perdamaian  Hak Asasi Manusia diseluruh dunia adalah sama I. Metode Penelitian

I. 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di dunia maya, yaitu di fan group kedutaan besar Amerika Serikat di Indonesia. Para anggota fan group ini adalah multikultural. Peneliti dapat melakukan penelitian ini dimanapun selama terdapat sambungan yang terhubung dengan Internet.


(50)

36 Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode survey menggunakan pendekatan kuantitatif dan tipe penelitian eksplanatif. Dan dalam penelitian ini, akan dilihat pengaruh antara terpaan Fan Grup Facebook terhadap pesepsi facebooker muslimtentang Amerika serikat.

I.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah para pengguna (facebooker) yang tergabung dalam Fan Grup Facebook US.EMBASSY Jakarta yang berjumlah 152.719 orang. Karena banyaknya jumlah populasi, maka peneliti membatasi jumlah sampel. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu teknik sampling yang memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sebelumnya peneliti membuat kriteria dan melakukan pendekatan sebagai berikut :

1. Anggota fan grup yang mengomentari postingan di dinding facebook Kedutaanbesar AS pada tanggal 23 Desember 2010

2. Anggota pengguna facebook yang beragama Islam (muslim). 3. Anggota pengguna facebook yang menggunakan foto asli.

4. Populasi adalah anggota pengguna facebook yang bersedia dihubungi oleh peneliti.

Dari postingan tanggal 23 Desember dari Fan Grup Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, hasil jumlah komentar 247 dari para anggota fan grup tersebut sesuai pada kriteria nomor 1. Setelah ditelusuri dari para facebooker yang berkomentar, telah di dapatkan pada kriteria nomor 2


(51)

37 dan 3 sebanyak 82 orang. Setelah Peneliti melakukan pendekatan terhadap calon responden, jumlah responden yang bersedia dan mengembalikan kuesioner dari peneliti sebanyak 34 orang. Karena jumlah responden sebanyak 34 orang, peneliti menggunakan semua responden yang mengembalikan kuesioner sebagai sumber data primer. Oleh karena itu teknik ini dinamakan sampling jenuh atau total sampling, yaitu penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiono : 2001) I.4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada responden yang sudah disusun oleh peneliti. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data sehingga dapat mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bia diharapkan dari responden.

Sistem penilaian pada angket yang digunakan adalah menggunakan skala likert, yaitu sistem penilaian dengan memberikan alternatif pilihan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Bentuk skala likert yang digunakan adalah dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice) pada pilihan yang tersedia.

Berikut adalah pengukuran variabelnya:

a. Variebel terpaan fan grup Kedutaan besar AS A diberi skor 4

B diberi skor 3 C diberi skor 2 D diberi skor 1


(52)

38 b. Variabel Persepsi Facebooker tentang citra AS

A diberi skor 4 B diberi skor 3 C diberi skor 2 D diberi skor 1

I.5 Uji Validitas dan Reliabilitas I.5.1 Uji Validitas

Penelitian yang valid bila, terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. (Sugiono,2001:97). Uji validitas dapat diukur dengan menggunakan rumus korelasi product moment:

= ∑xy− ∑ x ∑ y

√ ( ∑X2−(∑x) 2) ( n∑y2−(∑y) 2)

rxy : koefisien korelasi

X : jawaban butir-butir pertanyaan Fan grup Kedutaan besar AS Y : skor total butir-butir

n : jumlah subyek J.5.2 Uji Reliabilitas


(53)

39 Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan test-retest (stability) equicalen, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Rumus pada penelitian ini menggunakan rumus alpha cronbach:

ri : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir tes sj2 : varian skor belahan sx2 : varian skor total

I.6. Teknik Analisa Data

a. Uji Korelasi Product Moment

Uji korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variable bila data kedua variable berbentuk interval/ratio dan sumber data dari dua variable tersebut sama.


(54)

40

= ∑xy− ∑ x ∑ y

√ ( ∑X2−(∑x) 2) ( n∑y2−(∑y) 2)

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi

X : variabel Fan grup Kedutaan besar AS Y : variabel persepsi Facebooker tentang citra AS n : jumlah subyek

b. Uji Hipotesis

Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikasi hubungan antara variabel.

Rumus t hitung = = √

Kesimpulan.

1. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima berarti regresi tersebut bermakna, maksudnya adalah kuatnya hubungan antara fan grup kedutaan AS dengan persepsi Facebooker.

2. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak, berarti regresi tersebut tidak bermakna, maksudnya adalah lemahnya hubungan antara fan grup kedutaan AS dengan persepsi Facebooker.

d. Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang dihasilkan dengan menggunakan rumus:


(1)

35  Kekuatan pertahanan dan keamanan negara.

 Stabilitas perekonomian dan kesejahteraan negara.

2. Sikap Amerika Serikat terhadap fenomena yang terjadi, adalah sikap yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap kejadian kejadian yang ada di dunia ini. Indikator sikap AS terhadap fenomena yang terjadi dilihat dari:

 Kemampuan dan ketanggapan AS dalam merespon fenomena-fenomena yang terjadi.

 Amerika Serikat adalah negara yang perhatian terhadap isu yang berkembang.

3. Hubungan Amerika Serikat terhadap negara lain dan masyarakat, adalah tentang bagaimana hubungan Amerika Serikat terhadap negara-negara yang ada di dunia ini dalam hal perdamaian dan cara Amerika Serikat memandang hak asasi manusia. Indikator – indikatornya dapat dilihat dari :

 Persepsi Amerika Serikat dalam menjaga perdamaian  Hak Asasi Manusia diseluruh dunia adalah sama I. Metode Penelitian

I. 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di dunia maya, yaitu di fan group kedutaan besar Amerika Serikat di Indonesia. Para anggota fan group ini adalah multikultural. Peneliti dapat melakukan penelitian ini dimanapun selama terdapat sambungan yang terhubung dengan Internet.


(2)

36 Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode survey menggunakan pendekatan kuantitatif dan tipe penelitian eksplanatif. Dan dalam penelitian ini, akan dilihat pengaruh antara terpaan Fan Grup Facebook terhadap pesepsi facebooker muslimtentang Amerika serikat.

I.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah para pengguna (facebooker) yang tergabung dalam Fan Grup Facebook US.EMBASSY Jakarta yang berjumlah 152.719 orang. Karena banyaknya jumlah populasi, maka peneliti membatasi jumlah sampel. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu teknik sampling yang memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sebelumnya peneliti membuat kriteria dan melakukan pendekatan sebagai berikut :

1. Anggota fan grup yang mengomentari postingan di dinding facebook Kedutaanbesar AS pada tanggal 23 Desember 2010

2. Anggota pengguna facebook yang beragama Islam (muslim). 3. Anggota pengguna facebook yang menggunakan foto asli.

4. Populasi adalah anggota pengguna facebook yang bersedia dihubungi oleh peneliti.

Dari postingan tanggal 23 Desember dari Fan Grup Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, hasil jumlah komentar 247 dari para anggota fan grup tersebut sesuai pada kriteria nomor 1. Setelah ditelusuri dari para facebooker yang berkomentar, telah di dapatkan pada kriteria nomor 2


(3)

37 dan 3 sebanyak 82 orang. Setelah Peneliti melakukan pendekatan terhadap calon responden, jumlah responden yang bersedia dan mengembalikan kuesioner dari peneliti sebanyak 34 orang. Karena jumlah responden sebanyak 34 orang, peneliti menggunakan semua responden yang mengembalikan kuesioner sebagai sumber data primer. Oleh karena itu teknik ini dinamakan sampling jenuh atau total sampling, yaitu penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiono : 2001) I.4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada responden yang sudah disusun oleh peneliti. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data sehingga dapat mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bia diharapkan dari responden.

Sistem penilaian pada angket yang digunakan adalah menggunakan skala likert, yaitu sistem penilaian dengan memberikan alternatif pilihan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Bentuk skala likert yang digunakan adalah dalam bentuk pilihan ganda (multiple choice) pada pilihan yang tersedia.

Berikut adalah pengukuran variabelnya:

a. Variebel terpaan fan grup Kedutaan besar AS A diberi skor 4

B diberi skor 3 C diberi skor 2 D diberi skor 1


(4)

38 b. Variabel Persepsi Facebooker tentang citra AS

A diberi skor 4 B diberi skor 3 C diberi skor 2 D diberi skor 1

I.5 Uji Validitas dan Reliabilitas I.5.1 Uji Validitas

Penelitian yang valid bila, terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. (Sugiono,2001:97). Uji validitas dapat diukur dengan menggunakan rumus korelasi product moment:

= ∑xy− ∑ x ∑ y

√ ( ∑X2−(∑x) 2) ( n∑y2−(∑y) 2)

rxy : koefisien korelasi

X : jawaban butir-butir pertanyaan Fan grup Kedutaan besar AS Y : skor total butir-butir

n : jumlah subyek J.5.2 Uji Reliabilitas


(5)

39 Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan test-retest (stability) equicalen, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Rumus pada penelitian ini menggunakan rumus alpha cronbach:

ri : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir tes sj2 : varian skor belahan

sx2 : varian skor total

I.6. Teknik Analisa Data

a. Uji Korelasi Product Moment

Uji korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variable bila data kedua variable berbentuk interval/ratio dan sumber data dari dua variable tersebut sama.


(6)

40

= ∑xy− ∑ x ∑ y

√ ( ∑X2−(∑x) 2) ( n∑y2−(∑y) 2)

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi

X : variabel Fan grup Kedutaan besar AS Y : variabel persepsi Facebooker tentang citra AS n : jumlah subyek

b. Uji Hipotesis

Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikasi hubungan antara variabel.

Rumus t hitung = = √ √

Kesimpulan.

1. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima berarti regresi tersebut bermakna, maksudnya adalah kuatnya hubungan antara fan grup kedutaan AS dengan persepsi Facebooker.

2. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak, berarti regresi tersebut tidak bermakna, maksudnya adalah lemahnya hubungan antara fan grup kedutaan AS dengan persepsi Facebooker.

d. Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang dihasilkan dengan menggunakan rumus: