HUKUM MEROKOK Kajian Sejarah Sosial Hukum Islam

(1)

HUKUM MEROKOK

Kajian Sejarah Sosial Hukum Islam

T e s i s

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Mencapai derajat Sarjana S2

Program Studi Magister Ilmu Agama Islam

Diajukan oleh:

Z I Y A D

NIM 2 0 1 0 1 0 2 9 0 2 1 1 0 1 4

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

1433 H./2012 M.


(2)

P

 

 

D

D

P

embimbing

Dr.

 

M.

 

Sa’ad

 

I

Direktur

rogram Pasc

H

KAJIAN

S

Utama

    

Ibrahim,

 

MA

casarjana

HUKUM

SEJARAH

 

Yang

 

d

Z

 

20101

Tela

Tangga

       

A

       

 

M

 

MERO

SOSIAL

H

 

diajukan

 

ole

 

I

  

Y

  

A

  

D

 

1029021101

 

 

ah

 

disetujui

al,14

 

April

 

20

 

 

Pem

      

Drs.M

Ketu

Mag

OKOK

 

HUKUM

 

IS

eh:

 

14

 

012

 

mbimbing

Pe

Moh.Nurhakim

ua Program

gister Ilmu A

SLAM

 

endamping

 

m,

 

M.Ag

 

Studi

Agama Islam

m


(3)

K

S

P

P

Ketua

eketaris

enguji I

enguji II

Telah d

SU

: Dr.M. Sa

: Drs. Moh

: Prof. Dr.

: Prof. Dr.

T

Dipersiapka

Z

Nim: 20

dipertahanka

Pada tang

USUNAN D

a’ad Ibrahim

h.Nurhakim,

Tobroni, M

Ishomudin,

TESIS

an dan disusu

Z I Y A D

01010290211

an di depan D

ggal 19 April

DEWAN P

m, MA

, M.Ag

M.Si

M.Si

un oleh:

1014

Dewan Peng

l 2012

PENGUJI

...

...

……...

…...

guji

...

...

...


(4)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya

Nama

: Z i y a d

NIM

:

201010290211014

Program Studi

: Magister Agama Islam

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1.

Tesis dengan judul

HUKUM MEROKOK:

Kajian Sejarah Sosial Hukum Islam

Adalah hasil karya saya dan dalam naskah Tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang

pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu

Perguruan Tinggi dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali yang secara

tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar

pustaka.

2.

Apabila ternyata di dalam naskah Tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur

PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK

YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan

ketentuan hukum yang berlaku.

3.

Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY

NON EKSKLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Malang,22 Jumada al-ula 1433 H.

14 A p r i l 2012 M.


(5)

PENGANTAR

Segala pujian dan sanjungan serta rasa syukur penulis haturkan kehadirat Allah

Azza wa

Jalla

yang telah mengaruniakan segala nikmat-Nya baik secara dhahir maupun bathin yang

dirasakan ataupun tidak. Dia telah menjelaskan perkara yang halal dan haram dalam kitab-Nya

yang mulya serta menjelaskan hal itu juga melalui lisan Rasul-Nya. Kita berharap rahmat dan

kasih sayang-Nya, merasa cinta dan berusaha ikhlash dalam beribadah hanya untuk-Nya semata

berdasarkan petunjuk Nabi dan Rasul-Nya serta merasa takut akan siksanya. Shalawat dan salam

kita haturkan kepada hamba dan utusan-Nya Muhammad

Shallahu ‘Alaihi wa Sallam

beserta

keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Tema pokok dalam tesis ini adalah mengenai masalah rokok, sebuah permasalahan yang

unik dan menarik untuk dikaji. Sebuah masalah yang sebenarnya sudah lama diperbincangkan

keberadaannya di tengah ummat. Saya terinspirasi untuk mengkajinya dikarenakan pembahasan

ini cukup menantang di tengah simpang siurnya berita ataupun fatwa berkenaan dengan rokok.

Hal lainnya adalah sebagaimana diketahui bahwa mayoritas masyarakat kita adalah perokok,

baik kalangan anak-anaknya, remaja, dewasa maupun orang tua. Kaum awamnya maupun yang

terpelajar dari mereka, semuanya rata-rata merokok; baik kaum prianya dan tak ketinggalan pula

dari kaum wanita juga ikut-ikutan merokok.

Pembahasan masalah ini sangat luas dan penting, karenanya penulis telah mengalami

beberapa perubahan topik maupun judul. Dan yang terakhir inilah yang ditetapkan, berkat rahmat

Allah yang pertama kemudian arahan, bantuan, bimbingan dan dorongan dari para dosen serta

pembimbing sampai akhirnya tesis ini terselesaikan.


(6)

Untuk itu sebagaimana dalam hadits Nabi

Shallahu ‘Alaihi wa Sallam

yang artinya:

“Tidaklah bersyukur kepada Allah, orang yang tidak berterima kasih kepada manusia”

(HR.Muslim) maka penulis sampaikan banyak terima kasih kepada bapak Dr. M. Saad Ibrahim,

MA selaku pembimbing utama yang telah meluangkan waktunya dan membukakan jalan fikiran

saya menuju ilmu pengetahuan. Kemudian Drs.Moh. Nurhakim, M.Ag selaku pembimbing II

dan Prof. Dr.Tobroni, M.Si sebagai ketua program Magister agama yang telah memberikan

support agar tesis ini segera terselesaikan.

Sementara itu motifasi di luar kampus datangnya dari orang tua yang pertama dengan

keterbatasannya lahir dan bathinkarena sudah sepuh namun berkat do’a keduanya penulis bisa

mengatasi kesulitan yang terberat dari sisi financial maupun rintangan berupa situasi dan kondisi

serta berbagai cobaan dalam kehidupan, kemudian yang kedua dari sang pendamping hidup

Anisah dan kedua anak tercinta Rumaizan bersama Hunaidah serta teman-teman seperjuangan.

Saya ucapkan terima kasih pada semuanya.

Kemudian bagi para pembaca yang mendapati dalam tesis ini kesalahan tulisan ataupun

dalil yang digunakan dalam berhujjah serta pemikiran yang salah, kiranya dapat menghubungi

penulis untuk didialogkan bersama. Penulis menyadari akan adanya kekurangan, karenanya

diharapkan masukan, saran ataupun kritik yang membangun guna perbaikan di masa yang akan

datang. Allah

Subhanahu wa Ta’ala

berfirman yang artinya: “Dan berilah peringatan, karena

peringatan itu sangat bermanfaat bagi orang yang beriman” (QS: Al-dzariyat 55).

Semoga Allah

SubhanahuwaTa’ala

membalas mereka semua dengan kebaikan di dunia

dan berupa pahala di akherat serta menjadikan amal ini ikhlash dan bermanfaat. Akhirnya

kepada-Nya lah di awal dan di akhir segala persoalan itu dikembalikan.


(7)

D A F T A R I S I

BAB I :Pendahuluan

...1

A.

LatarBelakangMasalah...1

B.

RumusanMasalah...17

C.

TujuanPenelitian...17

D.

KegunaanPenelitian...17

E.

Metodelogi Penelitian...18

F.

PenelusuranPenelitianTerdahulu ……….20

G.

SistematikaPembahasan...20

BAB II : Hukum Merokok dalam Bentangan Sejarah

…...22

A.

Asal Mula KeberadaanRokok ...22

B.

Pandangan Para Ulama …...30

1.

Ulama di Luar Indonesia ... 30

a.

Abdurrahman ibn Nashir Al-Sa’di...30

b.

Muhammad ibn Ibrahim Alu Al-Syaikh...37

c.

Muhammad Al-Amin Al-Syinqithi ...38

d.

Abdul Aziz ibn Baz ...39

e.

Muhammad ibn Shalih Al-Utsaimin ...41

f.

Shalih ibn Abdillah Al-Fauzan...43

g.

Abdurrazzaq ibn Abdul Muhsin Al-Badr ...45

h.

Yusuf Al-Qaradhawi …...46

2.

Ulama Indonesia ...61

a.

Muhammadiyah …...61

b.

Nahdhah Al-Ulama (NU) ...65

c.

Majlis Ulama Indonesia (MUI) ...71

BAB III : Aspek-Aspek Mustanbith HukumRokok

………...82

A.

Aspek Sosial Mustanbith di Luar Indonesia …...82

B.

Aspek Sosial Mustanbith di Indonesia ……...96

BAB IV :Penutup

………...131

A.

Kesimpulan……...131

B.

Saran…………...135

Bibliografi

………...137

Lampiran


(8)

Daftar Lampiran

1.Glosarium ……….

١


(9)

Bibliografi

Abdullah, Taufik cet. Pertama th. 1989

Metodologi Penelitian Agama Sebuah Pengantar

Yogyakarta penerbit Tiara Wacana Yogya.

Al-Albani, M. Nashiruddin cet. Pertama th. 1412 H./ 1992 M.

Ahkam Al-Janaiz wa Bida’uha

Riyadh Maktabah Al-Ma’arif.

Al-Bassam, Abdullah ibn Abdirrahman ibn Shalih cet. 1421 H. Taisir

Al-‘Allam Syarh ‘Umdah

Al-Ahkam

Riyad Al-Haras Al-Wathaniy.

Al-Baqaí, Yusuf Asy Syekh Muhammad cet. Pertama Rabiul Akhir 1415 H/ September 1995 M.

“Diwan Al- Syafií “

(Koleksi Syair Imam Syafií) Penerjemah: Abdul Rauf Jabir

Jakarta: Pustaka Amani.

Al-Duaisy, Ahmad Abd. Razzaq cet. IV th. 1423 H. / 2002 M.

Fataawa Al-Lajnah Al-Daaimah

(Komite Fatwa Saudi Arabia) Riyadh-KSA : Muassasah Al-Amirah.

Al-Fauzan, Shalih ibn Fauzan ibn Abdillah

Khutab Minbariyyah fi Munasabat

Al-Ashriyyah

cet. 10 th. 1423 H./ 2003 M. Beirut – Libanon Resalah Publishers

Al-Hamid, Abdullah ibn Hamid

Silsilah Al-Hadits

cet. 1 1413 H./ 1992 M. Riyadh: Jaamiáh

Al-Imam Muhammad ibn Suúd Al-Islamiyah.

Al-Mukaffi, Abdurrahman

1001 Cara Mudah Berhenti Mer

okok

cet. 1 Shafar 1430 H./ Januari

2009 M. Jakarta: Darul Falah.

Al-Nadawi, Mas’ud

Muhammad ibn Abdil Wahhab Mushlihun Madhlum wa Muftara ‘alaih

terjemah Abdul Alim Abdul Adhim Al-Busti th. 1420 H. Riyadh-KSA: Kementerian

Agama Islam dan Waqaf.

Al-Sa’di, Abdurrahman ibn Nashir

Al-Fatawa

cet. 2 th. 1412 H./ 1992 M. Unaizah- KSA:


(10)

Al-Syuwaiír, M. Saád cet. 1 1424 H./ 2003 M.

Majmuu’ Fataawaa Wa Maqaalaat

Mutanawwiáh

(Kumpulan Fatwa dan Makalah Bin Baz) Riyadh-KSA : Riaasah

Idaarah Al-Buhuuts Al-Ílmiyyah Wa Al-Iftaa’.

Al-Syuwaiír, M. Saád cet. I 1422 H./ 2001 M.

Tashhih Khatha’ Haula Al-Wahhabiyyah

Riyadh-KSA: Riaasah Idaarah Al-Buhuuts Al-Ílmiyyah Wa Al-Iftaa’.

Ali, Atabik dan Muhdlor, Ahmad Zuhdi cet.3 th. 1998

Kamus Kontemporer Arab- Indonesia

Yogyakarta: Yayasan Ali Maksum.

Armstrong, Sue cet. II th. 1992

Smoking Whats In It For You

(Pengaruh Rokok Terhadap

Kesehatan) alih bahasa: Meitsari Tjandrasari Jakarta: Arcan.

A.R, Pak Menuju Muhammadiyah cet. I th. 1984 Yogyakarta: PP Muhammadiyah Majlis

Tabligh

Bakker, Anton dan Zubair, Ahmad, Charris th. 1990.

Metodologi Penelitian Filsafat

Yogyakarta: Pustaka Filsafat.

Ba Yunus, Ilyas dan Ahmad, Farid cet. II th. 1989

Sosiologi Islam dan Masyarakat

Kontemporer

Bandung: Penerbit Mizan.

Damami, Mohammad cet. 1 Juli 2000

Akar Gerakan Muhammadiyah

Yogyakarta: Fajar

Pustaka Baru.

Daryanti,

Makalah Tugas tentang masail fiqhiyyah

th. 2010 STAIN Pekalongan.

Haidar, M. Ali cet. th. 1994 NAHDATUL ULAMA DAN ISLAM INDONESIA Pendekatan

Fiqih dalam Politik Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hakim, M. Arief th. 2004 M..

Bahaya Narkoba Al-Kohol cara Islam mencegah, mengatasi dan

melawan

Bandung: Nuansa.


(11)

Heri, Zulfan dan Adde Ma’ruf WS cet. 1 Muharram 1416/ Juni 1995

Intelektuaisme

Muhammadiyah menyongsong Era Baru

Bandung: Mizan

Ibnu Taimiyah, Ahmad Abdul Halim Tanpa tahun

Majmu’ Fatawa

kumpulan Abdurrhman bin

Qasim dan putranya Muhammad jilid 1 Saudi Arabia: Mujamma’ Al-Malik Fahad –

Al-Madinah Al-Munawwarah.

Mudzhar, Mohammad Atho th. 1993

Fatwa-Fatwa Majelis Ulama Indonesia

sebuah studi

tentang pemikiran Hukum Islam di Indonesia 1975-1988 Jakarta: INIS.

Mulkhan, Abdul Munir cet. 1 Juli 2000

Menggugat Muhammadiyah

yogyakarta: Fajar Pustaka

Baru.

Moleong J. Lexy. th. 2006

Metodologi Kualitatif

Bandung: Rosda.

Nashir, Haedar cet. 1 Maret 2000

Revitalisasi Gerakan Muhammadiyah

Yogyakarta: CV.

Adipura.

Qardhawi, Yusuf th. 1995

Fatwa-Fatwa Kontemporer

penerjemah Drs. As’ad Yasin jilid 1

Jakarta: Gema Insani Press.

Sjahid, Muchlis & Triyo Supriyanto cet. I th. 2003

Konsep Pembaruan Pendidikan

Muhammadiyah tahun 1912-1942

, Malang UM PRESS

Software Maktabah Syamilah.

Target, George cet. 4 1992

How to Stop Smoking

(Cara Berhenti Merokok) alih bahasa alih

bahasa Rosalina Hanis Jakarta: Arcan.

Unaradjan, Dolet th.2000

Pengantar Metode Penelitian Ilmu Sosial

, Jakarta: PT Grasindo.

Wetherall, Charles F.

5 Langkah Jitu Cara Berhenti Merokok

penerjemah Jamaluddin, Lc


(12)

Media cetak:

Koran Kompas tgl 17 April 2012.

Republika.Co.Id

Majalah SAKINAH volume 10, no.4 Juli – Agustus 2011 Rajab/ Sya’ban 1432 H.

Majallah Al-Buhuts Al-Islamiyyah edisi ke-69 Rabi’ Al-Awwal – Jumada Al-Akhirah th. 1424

H

Koran Republika tgl 1-3 November 2011 M. bertepatan dengan 6-7 Dzulhijjah 1432 H.

Internet:

Bahaya Rokok bagi kesehatan kita? by admin on May 3rd, 2009

forum.egypt.com/arforum/%DE%D6%C7%ED%C7-%C7%E1%C3%E3%C9

http://atifhidayat.wordpress.com/2009/01/31/hukum-merokok/

http://kamsory.blog.planetbiru.com/?offset=8&id=6222

http://dr maza.com/home/?p=468#more-468

KBBI_Off Line.zip - ZIP archive, unpacked size 3.370.730 bytes

news.okezone.com ›

Megapolitan

surabaya.detik.com

UniersitasMuriaKUDUS

Wikipedia bahasa Melayu dan Indonesia.

world.de/dw/article/0,,1894809,00.html

www.kuebasah.com/tergenjet-

demo

-pabrik-

rokok

.html

www.umk.ac.id/index.php?...

demo

...

rokok

...

demo

...

rokok


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Diantara aktifitas manusia dalam hidupnya adalah makan dan minum. Meskipun dari mereka ada yang berlebihan dalam proporsinya hingga pada taraf membuang-buang dan menumpuk makanannya di tong sampah padahal masih layak di makan. Ini tentunya pelanggaran tersendiri dalam agama, andaikan mereka memberikannya pada fakir miskin atau yang berhak menerima shadaqah dan pemberian, tentunya hal ini lebih bermanfaat. Diantara manusia ada segolongan orang yang tingkat ekonominya tinggi hingga dalam kehidupannya mereka berlebihan sebagaimana diatas, ada yang sedang bahkan ada diantara mereka yang kekurangan. Sebaik-baik perkara adalah yang pertengahan, demikianlah Rasulullah SAW membimbing ummatnya dalam urusan ini dengan menyatakan agar perut itu dibagi tiga: sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lainnya untuk bernafas.

Lebih dari itu, Allah SWT telah menggariskan dalam kitab-Nya Al-Qur’an Al-Karim kepada manusia agar memakan makanan yang halal lagi baik dalam banyak ayat, hal ini telah dipraktekkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya sebagaimana diatas. Selanjutnya kita meninjau diantara firman-Nya subhaanah:

$

y

γ

ƒ

r

'

¯

t

ƒ

â

¨$

¨

Ζ9

$

#

(

è

=

ä

.

$

£

ϑ

Ï

Β

Î

û

Ç

Ú

ö

F

{

$

#

W

ξ≈

n

=

y

m

$

Y

7

Íh

s

Û

Ÿ

ω

u

ρ

(

ã

è

Î

6

®

K

s

?

Ï

N≡

u

θ

ä

Ü

ä

z

Ç

⎯≈

s

Ü

ø

¤

±9

$

#

4

ç

μ

¯

Ρ

Î

)

ö

Ν

ä

3

s

9

A

ρ

ß

t

ã

î

⎦⎫

Î

7

Β

∩⊇∉∇∪

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah


(14)

syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian”(QS, Al-Baqarah: 168).

Ayat tersebut mengindikasikan bahwa setan selalu ikut campur dalam aktifitas manusia termasuk dalam hal makan dan minum. Karena itu untuk menghindarinya Nabi SAW mengajarkan agar setiap Muslim makan dan minum dengan tangan kanan dan membaca basmalah terlebih dahulu1. Sebuah etika yang saat ini banyak ditinggalkan oleh kaum muslimin baik yang dikatagorikan sebagai orang terpelajar apalagi yang awam dari mereka.

Berikutnya ayat yang mengindikasikan perintah makan dan minum disertai penekanan agar setiap orang merasa takut kepada Allah yaitu firman-Nya:

(

è

=

ä

.

u

ρ

$

£

ϑ

Ï

Β

ã

Ν

ä

3

x

%

y

u

ª

!

$

#

W

ξ≈

n

=

y

m

$

Y

7

Íh

s

Û

4

(

à

)

¨

?

$

#

u

ρ

©

!

$

#

ü

Ï

%

©

!

$

#

Ο

ç

r

&

Ï

μ

Î

/

š

χθ

ã

Ζ

Ï

Β

÷

σ

ã

Β

∩∇∇∪

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepada kalian, dan bertakwalah kepada Allah yang kalian beriman kepada-Nya” (QS, Al-Maidah: 88).

Pada ayat yang lain perintah untuk makan dan minum yang baik diidentikkan sebagai rasa syukur terhadap nikmat karunia Allah sekaligus bentuk peribadahan terhadap-Nya. Allah SWT menyatakan:

(

è

=

ä

3

s

ù

$

£

ϑ

Ï

Β

ã

Ν

à

6

s

%

y

u

ª

!

$

#

W

ξ≈

n

=

y

m

$

Y

7

Íh

s

Û

(

ã

à

6

ô

©

$

#

u

ρ

|

M

y

ϑ

÷

è

Ï

Ρ

«

!

$

#

β

Î

)

ó

Ο

ç

ä

.

ç

ν$

ƒ

Î

)

t

βρ

ß

ç

7

÷

è

s

?

∩⊇⊇⊆∪

“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan Allah kepada kalian; dan syukurilah nikmat Allah, jika kalian hanya kepada-Nya saja menyembah” (QS, 16: 114).

Bahkan diantara ayat-ayat peperangan Allah SWT berfirman:


(15)

(

è

=

ä

3

s

ù

$

£

ϑ

Ï

Β

ö

Ν

ç

F

ô

ϑ

Ï

Ψ

x

î

W

ξ≈

n

=

y

m

$

Y

7

Íh

s

Û

4

(

à

)

¨

?

$

#

u

ρ

©

!

$

#

4

χ

Î

)

©

!

$

#

Ö

‘θ

à

x

î

Ò

Ο‹

Ï

m

§

∩∉®∪

“Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kalian ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”(QS, 8: 69).

Ayat-ayat tersebut menunjukkan perintah untuk memilih makanan dan minuman yang halal dan baik, karena jika tidak maka akan berdampak terhadap tubuh berupa kesehatan yang memburuk dan kemungkinan lainnya adalah berdampak terhadap kejiwaan.

Aktifitas makan dan minum selalu dikerjakan setiap orang khususnya mereka yang sehat hingga sebagian ada yang berlebihan. Mereka yang sakit pun juga merasa butuh makan sekalipun harus dengan cara disuap. Begitu besarnya perhatian manusia terhadap makanan sehingga besar pula dampak dari yang dimakannya terhadap tubuh dan prilakunya sehari-hari.

Bagi sebagian besar manusia pada saat ini, merokok merupakan aktifitas disamping makan dan minum; khususnya bagi kaum laki-laki dintara mereka. Berikut ini akan menyoroti tentang masalah rokok yang pada zaman sekarang ini banyak dilakukan oleh orang tua, remaja dan anak-anak. Merokok dapat dikatagorikan sebagai kebiasaan yang bagi para pecandunya merupakan kebiasaan yang rutin disamping makan dan minum bahkan sebagai gantinya. “Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.”2.

       2

Wikipedia bahasa Indonesia insiklopedia bebas, tanpa keterangan penulis diakses tgl 26/10/2011 pukul 22:22 WIB.


(16)

Pada awalnya kebiasaan merokok tidak ada di kalangan kaum muslimin bahkan di dunia, orang Eropa pertama yang mengisap tembakau adalah Rodrigo de Jerez, salah satu anggota kru Christopher Columbus. Tembakau Jerez berupa sampel yang diberikan kepadanya oleh Indian di Karibia, dan kemudian ia membawa pulang beberapa batang bersamanya ke Spanyol. Menurut cerita, istri Jerez kemudian menyebutnya seorang pria yang "menelan api, menghembuskan asap, dan hal ini pasti dimiliki oleh setan."

Selama awal abad 18, orang di Virginia bisa membayar pajak dengan tembakau bukan uang!3. Demikianlah lama kelamaan kebiasaan orang-orang barat dan eropa ini merembet dan ditiru oleh ummat Islam wallaahu al-musta’aan!

Dahulu sebelum munculnya rokok batangan yang dibuat secara manual dengan tangan atau dengan mesin seperti yang dikenal sekarang, orang-orang menggunakan syisyah atau hookah yang dalam bahasa Inggris disebut hubble bubble. Namun meski demikian fenomena menghisap berbagai aroma syiyah telah muncul beberapa ratus tahun yang silam, hookah banyak digemari oleh pemuda dan pemudi di timur tengah dan negara-negara barat. Pemandangan ini terlihat di warung-warung atau pertokoan yang ada. Pertanyaannya adalah apakah hookah yang berasal dari sari atau aroma kelapa lebih sedikit bahayanya daripada rokok batangan? Kebanyakan orang beranggapan dengan mengkonsumsi syiyah berarti menyelamatkan diri dari bahaya batangan rokok, akan tetapi justru dia menjerumuskan diri ke dalam hal yang lebih berbahaya. Terdapat beberapa

       

3 

www.bigsiteofamazingfacts.com/who-was-the-first-p... - Amerika Serikat diterjemahkan dari bahasa: Inggris, tanpa keterangan penulis diakses tanggal 30 Januari 2012  jam 10: 03 wib. 


(17)

penelitian berbahaya dengan ro bahaya lai 5 menit, s jam. Dan berdampak Se dari mula elektronik ilegal dan Ro lingkunga rokok ele        4 ركرمسايجو

2012 pukul 5

 Diambil da

2011 pukul 0

di Jerman a daripada b

kok seperti innya. Selai sementara d cara meny k sekali me

iring denga ai kretek hi k dan memp

dilarang ter okok elektr an daripada ektronik leb        ع ولونكتو و ww 04.30 wib.

ari wibesite ge

09:15 wib. 

n yang m batangan rok

nikotin yan in itu waktu dengan alat yedotnya pu lebihi batan an perkemb ingga akhir publikasikan rmasuk di n ronik diklai rokok biasa bih hemat

       ww.dw-world.

eogle gambar,

menyatakan kok. Meskip ng membua u seseorang hookah ses un hookah ngan rokok4

bangan zam rnya pada nnya. Namu negara asaln im sebagai a dan tidak

daripada r

de/dw/article/

, kiskisshooka

bahwa me pun diantara at kecandua menghabisk eorang bisa lebih dalam 4

. Berikut co

man, muncu tahun 200 un dimana-m nya. rokok yan menimbulk rokok biasa /0,,1894809,0 hlounge.com engkonsum a bahan ber n dan kank kan sebatan a menikmat m hingga b ontoh gamb

ulnya rokok 3 Cina me mana produ

ng lebih se kan bau dan

a karena b

00.html diakse

diakses pada 

msi syiyah rbahayanya er serta ber ng rokok ber

tinya hingga bekasnya s barnya5:

k mulai ber enemukan r uk ini dinya

ehat dan r n asap. Selai bisa diisi u

s tanggal 24 J

tgl. 15 oktobe

lebih sama rbagai rkisar a satu sangat ragam rokok atakan ramah in itu, ulang. Januari er 


(18)

Bentuknya seperti pr baterai da banyak na dan smart yang keca alternatif terpasang Pa namun tid karena ia berasap da biasa terd elektrik 10 kematian. Indonesia        6 id.wikiped 10:00 wib.

a ENDS sep oduk rokok an uapnya m

ama, di anta tsmoker. Ro anduan rok

yang lebih jelas pada k ada awalnya dak ada sebu lebih berba an tidak me diri dari ca 00% nikoti Karena itu BPOM aka        ia.org/wiki/Ro perti batang k konvensio masuk ke p

aranya roko okok elektro kok supaya aman dari kemasannya a ia muncu uah negara p ahaya dari r engganggu ampuran ni

n juga men ulah semua m

an melarang

      

okok_elektron

g rokok bia onal. Rokok paru-paru pe

ok elektroni onik diangg berhenti m produk tem a6.

ul dimaksu pun di duni rokok yang orang lain k ikotin deng ngandung to melarangny g juga. Berik

nik  dari Ense

sa. Namun k ini memb emakai. Pro

ik, ecigarro gap sebagai merokok. A mbakau bia

udkan untu ia yang setu g biasa, seka

katanya. Ba gan bahan oksin yang ya termasuk kut contoh g

eklopedia beba

tidak memb bakar caira oduk itu dip o, electro-sm

alat penolo Alat ini dip

asa. Label

uk memanja uju terhadap alipun jenis ahan yang d

lainnya, s banyak da k Cina send gambarnya7

as diakses tgl

mbakar temb an menggun

pasarkan de moke, green ong bagi m pasarkan se "HEALTH"

akan konsu p penggunaa s rokok ini digunakan r sementara r an dapat me diri, sementa

7 :

. 28/2/ 2012 p bakau, nakan engan n-cig, mereka ebagai " pun umen, annya tidak rokok rokok emicu ara di pkl.


(19)

Da nikotin p dipanaska akan menj Na selain mah berhenti m yang dige juga ramah De lingkunga bahan her jahe, jati        8health.komp www.newoe alam rokok elarut, pro an akan me jadi penyeb amun jenis hal tentuny merokok. A embar-gemb h lingkunga engan sema an, maka saa rbal yang a

belanda, d

       mpas.com/index

es.comtanpa n

elektronik opilen gliko

enghasilkan ab munculn rokok yang ya ia juga d Akan tetapi

borkan selai an dan baik akin tinggi at ini dicipt ada di dalam

dan bunga

       x.php/read/20 nama penulisd

k terkandun ol, dietilen n nitrosamin

nya kanker8 g terakhir in diciptakan g

hal ini tid in tidak ber untuk kese nya minat takanlah rok mnya seper rosella ma 010/08/13/152 diakses tgl. 15

g jenis nik n glikol, d ne. Larutan .

ni tidak ban guna menjad dak terbukti rasap sebag hatan. masyaraka kok herbal. rti kayu siw aka peroko

232629/Rokok 5/3 /2012 puku

kotin yang dan gliseren n nitrosami nyak diguna di alternatif i, karenany gaimana rok at terhadap Jika dilihat wak, daun s k akan me

k.Elektronik.D ul 11:00 wib

bervariasi, n yang ap ine ini nan

akan oleh o f bagi yang ya diantara kok yang la

p kesehatan t dari kandu sirih, teh m endapat ma Dilarang.Bered yaitu pabila ntinya orang, g mau iklan ain ia n dan ungan merah, anfaat dar-8


(20)

kesehatan dari bahan herbal di atas yang tidak akan di dapatkan pada rokok konvensional biasa.

Misalnya kayu siwak yang telah terbukti secara klinis mampu membunuh bakteri di dalam mulut dan memiliki bau yang segar sehingga dapat menyegarkan bau mulut dari bau tidak sedap. Bunga rosella yang juga memiliki manfaat yaitu menetralkan racun dan berperan dalam menurunkan tekanan darah. Dengan kandungan bahan herbal di dalammya efek dari bahan utama yaitu tembakau dapat dinetralisir oleh khasiat bahan herbal sehingga rokok ini cocok untuk orang yang ingin berhenti merokok tetapi masih sangat sulit menghindari rokok.

Dilihat dari bahayanya, dalam rokok herbal masih terkandung nikotin walaupun dalam jumlah yang kecil sehingga efek dari nikotin yang merusak tubuh masih didapat para perokok yang mengkonsumsi rokok herbal. Dan juga karena rokok herbal ini masih mengeluarkan asap dari pembakaran maka di situ akan muncul zat karbon monoksida yang kita ketahui bersama bahayanya yaitu mempengaruhi pengikatan oksigen dalam darah. Jadi walaupun mungkin manfaat yang didapat lebih besar dari rokok konvensional tapi rokok herbal ini masih menyimpan bahaya yang besar. Sehingga untuk penggunaan permanen tidak dianjurkan tapi untuk upaya berhenti dari ketergantungan rokok, bisa dicoba9.

Selanjutnya bagaimana akibat dari merokok pada umumnya, baik terhadap pelakunya sendiri maupun terhadap orang di sekitarnya? Memang dampak negatif dari merokok tidak serta-merta langsung dirasakan oleh pelakunya, namun secara lambat-laun tapi pasti hal itu bakal dirasakan tergantung pada banyak atau sedikitnya dia merokok. “Merokok dua puluh batang sehari sama dengan


(21)

mengurangi umur anda 5 tahun. Merokok selama 5 menit menghabiskan lima menit dari hidup anda. Sepuluh batang rokok menghabiskan hampir 1 jam waktu anda yang sangat berharga”10. Meskipun ada orang yang merokok sambil mengerjakan pekerjaannya, bahkan ada yang menganggap dia baru nyambung atau timbul inspirasi kalau bekerja sambil merokok. Minimal dampak dari hal ini, debu yang berasal dari batang rokok kemana-mana mengotori sekitarnya dan kebanyakan dari percikan apinya terbang mengenai baju dan celana si perokok itu sendiri atau orang di dekatnya hingga membuat keduanya bolong dan berlubang-lubang tidak sedap dipandang mata.

Contoh lain dari kasus-kasus yang ada mengenai akibat merokok jika ditinjau dari aspek ekonomi, bagaimana seorang perokok harus membelanjakan sebagian dari uangnya setiap saat untuk membelinya. Dia seolah-olah membakar uang atau bibirnya sehingga yang tadinya baik segar kemerah-merahan menjadi pecah dan kehitam-hitaman. Bahkan mereka dari kalangan anak-anak/ remaja rela mencuri uang demi berlanjutnya kebiasaan merokok tersebut.

Rokok merupakan perkara baru yang tidak ada di masa Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, karena itulah para ulama mutaakhkhirin berijtihad dalam memutuskan hukum merokok. Inilah celah yang digunakan oleh mereka yang kecanduan rokok lagi kritis terhadap suatu hukum dalam agama Islam guna melegalkan perbuatan mereka. Tentunya hal yang demikian tidak diharapkan, seandainya kecerdasan mereka dipergunakan untuk hal-hal yang jauh lebih bermanfaat; bukannya untuk merekayasa hukum Allah!! Dan tidak semua orang boleh berkomentar dalam masalah ini, karena seorang mujtahid harus memiliki

       10


(22)

kriteria yang baku di kalangan ulama; setelah itu baru kalimatnya di dengarkan. Kalau tidak, maka perkataannya tidak dianggap atau diabaikan!

Pada mulanya tatkala penulis pertama kali mengetengahkan dan memilih

permasalahan ini untuk dijadikan tesisnya, berbagai tanggapan miring atau protes yang dihadapinya muncul dari rekan-rekannya yang mayoritas mereka adalah para perokok. Namun rintangan yang semacam ini tidak membuat niatnya surut untuk maju terus dan melangkah dengan tekad bulat seraya memohon kekuatan kepada Allah Azza wa Jalla agar diberi petunjuk dalam masalah ini dan mampu menyelesaikannya. Sungguh ironis sekali jika kaum terpelajar pada umumnya lebih-lebih yang bergelut di bidang agama Islam saja mengacuhkan hal ini bagaimana dengan kaum awamnya?! Kebiasaan buruk merokok yang dimiliki seseorang hampir tak terluputkan dari aktifitas kesehariannya selain waktu makan dan tidur saja yang berhenti. Pada saat duduk, berdiri dan berjalan bahkan ada pula saat membaca buku/ kitab sekalipun mereka sambil merokok. Ini menandakan tidak adanya penghargaan dan penghormatan terhadap apa yang di baca sekaligus mempermainkannya. Mereka seolah-olah mengusung kitab yang banyak namun tidak bisa membacanya atau memahaminya dengan makna yang sesungguhnya apalagi menerapkannya. Di dalam Al-Qur’an terdapat perumpamaan yaitu firman Allah SWT mengenai suatu kaum yang acuh :

≅sVyϑx.

Í‘$yϑÅsø9$#

ã

≅Ïϑøts†

#I‘$xó™r&

4

}

§ø♥Î/

ã

≅sWtΒ

Ï

Θöθs)ø9$#

“Mereka seolah-olah keledai yang memikul lembaran-lembaran, alangkah buruknya perumpamaan kaum tersebut” (QS, Al-Jum’ah: 5).

Terdapat sebuah doa yang senantiasa dipanjatkan Nabi SAW dan amat butuh untuk direnungkan serta diamalkan yaitu :


(23)

رش

ينقو

يدشر

ينمھلأ

مھ لا

يسفن

“Ya Allah ilhamkanlah kepadaku petunjuk dan jauhkanlah aku dari kejahatan diriku sendiri”11. Juga perkataan Al-Syafií Rahimahullah dalam kitab Diwaan Al-Syafií tentang pantangan seorang penuntut ilmu yaitu agar menghindari maksiat karena ilmu adalah cahaya Allah dan ia tidak akan diberikan kepada orang yang berlaku maksiat12.

Sesungguhnya kejernihan berfikir itu diperoleh bersamaan dengan kebeningan hati, selama hawa nafsu itu dikedepankan atas nash maka pada saat itulah tidak bermanfaat kecerdasan karena hilangnya benteng ketaqwaan. Betapa generasi awal dari ummat ini adalah sebaik-baik contoh, mereka dikaruniai keimanan sebelum turunnya Al-Qur’an secara sempurna. Sedangkan saat ini telah sempurna yang namanya Al-Qur’an, namun sulit yang namanya keimanan atau untuk mendapatkan dan meraihnya; karenanya ia menjadi sesuatu yang dipertaruhkan.

Untuk itu penulis dalam pembahasannya akan menukil ucapan atau makalah atau fatwa berkenaan dengan masalah rokok seperti fatwa Abdurrahman Al-Sa’di, fatwa Ibn Baz13 dan yang lainnya serta fatwa kontemporer14 sebagai bahan dari luar. Sementara yang berasal dari dalam negri akan diwakili oleh dua ormas Islam yang ada yaitu Muhammadiyah dan NU selain dari MUI tentunya; yang nantinya diharapkan dapat diterima dan menjadi peringatan keras bagi yang belum merokok, sebagai teguran dan ancaman bagi mereka yang selalu

       11

Hadits ini disebutkan oleh Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ Fatawa jilid 1 hlm. 91

12

Koleksi Syair Imam Syafií hlm. 118.

13

Merupakan kumpulan dari fatwa dan makalahnya yang dikumpulkan oleh M. Ibn Saád Al-Syuwaiír sebanyak 24 jilid.

14

Yusuf Qardhawi,Fatwa-Fatwa Kontemporer jilid 1 hlm. 821-838 th. 1995 Gema Insani Press Jakarta.


(24)

mempraktekkannya hingga menjadikannya sebagai rutinitas (para pecandu) dan sekaligus ajakan untuk menghentikannya karena kebiasaan buruk ini tidak mendatangkan manfaat bahkan sebaliknya penuh dengan hal-hal yang membahayakan jiwa pelakunya ataupun orang lain disekitarnya (perokok pasif).

Allah SWT berfirman:

Ÿ

ω

u

ρ

(

à

)

ù

=

è

?

ö

/

ä

Ï

÷

ƒ

r

'

Î

/

n

<

Î

)

Ï

π

s

3

è

=

ö

κ

J9

$

#

¡

(

#

þ

θ

ã

Ζ

Å

¡

ô

m

r

&

u

ρ

¡

¨

β

Î

)

©

!

$

#

=

Ï

t

ä

t

⎦⎫

Ï

Ζ

Å

¡

ó

s

ß

ϑ

ø

9

$

#

∩⊇®∈∪

Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik QS, 2: 195)..

Ayat tersebut mengindiksikan larangan untuk mencelakakan diri sendiri, sifatnya umum berupa apa saja termasuk misalnya memelihara kesehatan dan jiwa. Kaitannya dengan rokok dapat direnungkan melalui penjelasan ini. Sebagian ulama dan pakar kesehatan menilai bahwa merokok itu merupakan tindakan bunuh diri secara perlahan. Hal ini bertentangan dengan firman Allah:

Ÿ

ω

u

ρ

(

#

þ

θ

è

=

ç

F

ø

)

s

?

ö

Ν

ä

3

|

¡

à

Ρ

r

&

4

¨

β

Î

)

©

!

$

#

t

β%

x

.

ö

Ν

ä

3

Î

/

$

V

ϑŠ

Ï

m

u

∩⊄®∪

Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu (QS,4: 29).

Demikian diantara dampak rokok yang bisa mencelakakan pelakunya sendiri hingga perbuatan semacam ini termasuk yang dilarang oleh Allah SWT secara umum dalam banyak ayat Al-Qurán. Sementara itu dalam hadits-hadits Nabawi juga terdapat berbagai larangan membahayakan diri sendiri maupun orang lain atau lingkungan di sekitarnya secara umum. Misalnya dalam sebuah hadits Nabi SAW bersabda:

رارض

او

ررض

ا

-هجامنباودمحأ اور ي طقرادلاو


(25)

“Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan orang lain” HR. Ahmad dan Ibnu Majah serta Al-Daraquthni. Imam Al-Nawawi mencantumkan hadits ini dalam kitabnya Al-Arba’in nomer 32.

Masalah ini sebenarnya kembali pada masing-masing individu. Pemerintah dalam hal ini hanya bisa menghimbau, selebihnya mewajibkan pabrik-pabrik rokok untuk mencantumkan tulisan “Peringatan pemerintah: Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan

dan janin”. Akhir-akhir ini pemerintah menggodok undang-undang yang lebih

tegas tentang rokok, seperti putusan MK RI tertanggal 1 november mengenai pasal 1/ 4 UU 36/ 2009. Menurut informasi terkini dari harian republika produsen diwajibkan tidak hanya menempelkan tulisan tentang bahaya rokok namun juga disertai gambar pada bungkusnya. Ketentuan itu merupakan keputusan mahkamah konstitusi (MK) yang mengabulkan sebagian uji materi (judicial review) atas undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan yang dimuat secara lengkap dalam koran tersebut.

Pencantuman peringatan bahaya rokoktelah menjadi aturan yang banyak berlaku di seluruh dunia. Di Negara-negara barat, peringatan bahaya rokok tak hanya dalam bentuk tulisan, tetapi juga gambar-gambar yang menjelaskan bahaya rokok. Untuk tulisan pun kadang porsi ruangnya sangat besar melebihi ruang untuk tulisan produk rokok itu sendiri.

Sementara sebagian gambar yang ditampilkan mengerikan, misalnya di Brasil, rokok harus mencantumkan gambar-gambar lainnya, seperti dampak penuaan dan impotensi, gambar kaki yang sakit gangrene (kematian selaput otot) di Selandia Baru, atau gambar kerusakan gigi yang parah di Singapura dan


(26)

Thailand. Di Kanada, gambarnya ada yang merupakan karikatur gambar rokok melengkung mewakili bahaya impotensi15.

Sefti Oktafiana menyatakan:

Adapun soal bentuk peringatan rokok mengandung zat berbahaya yang selama ini hanya berupa tulisan, lanjut Sudaryanto, sekarang wajib ditambah pemuatan gambar. Untuk gambar bisa didefinisikan lebih lanjut sesuai aturan berlaku. Menurutnya dengan pemuatan bentuk visual, pesan bahwa rokok mengandung zat berbahaya memiliki peluang lebih besar ditangkap masyarakat16.

Dan menurut informasi terakhir, di dunia ini yang membolehkan iklan rokok di tanyangkan oleh televisi hanyalah Indonesia dan Zimbabwe.

Di Ibukota Jakarta demikian gencarnya iklan-iklan mengenai bahaya rokok yang ditempel di kaca-kaca bus dan terminal angkot. Demikian halnya pelarangan rokok baik di tempat umum seperti di dalam bus kota maupun di areal yang terbuka seperti rumah sakit bahkan terdapat universitas di sana yang di depannya memasang spanduk “kawasan bebas asap rokok”. Fenomena yang baik ini mudah-mudahan ditiru oleh kota-kota lainnya di negri tercinta ini.

Dari sini tentu saja merokok tidak dapat diterima oleh akal sehat, belum lagi dari sisi yang lain. Tidak bisa dibayangkan bagaimana masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang berpenyakit seperti yang diungkap oleh media massa berdasarkan penyelidikan, lantas bagaimana kalau memang selama ini hidup di lingkungan dengan kondisi seperti itu? Berikut contoh gambar mengenai bahan


(27)

yang digu ini, agar le

Me suara sum makalah y internet. hukumnya taqlid buta Jan sesungguh pertanggu        17 Bahaya R

22:22 wib

unakan untu ebih jelas la

eski demiki mbang yang

yang mereka Mereka be a makruh, a yang mere nganlah ka hnya pende ungan jawab

       Rokok bagi ke b. sedangkan g

uk membuat agi :

ian gencarn menyatakan a tulis di ko erusaha un

bahkan par eka anut, pa

amu meng engaran, p bnya (QS: A

       esehatan kita? gambarnya dia

t rokok17 se

nya iklan me n rokok tida oran, majala tuk mengk ra kiai yan adahal Allah gatakan se penglihatan Al-Isra’ 36).

? by admin on ambil dari geo

ebagai anal engenai bah ak mengapa ah ataupun klaim bahw ng melakuk h berfirman esuatu yan dan hati

n May 3rd, 20 ogle gambar.

isis awal pe

haya rokok, a. Hal ini ad wibesite ya wa dari da kannya. De yang artiny g tidak e semuanya

009 diakses tg

enulis dalam

, namun ada da pada mak ang bertebar ahulu rokok emikianlah ya: engkau ket akan dim gl 26/10/2011 m hal a saja kalah-ran di k itu sikap tahui, mintai pukul


(28)

Sementara itu “Setiap perkataan seseorang bisa diambil dan ditolak, kecuali penghuni kuburan ini” demikinlah perkataan imam Malik di hadapan kuburan Rasulullah SAW di Al-Madinah Al-Munawwarah.

Sejauh pengamatan penulis, para ulama di dunia yang tergabung dalam lembaga atau secara pribadi seperti Yusuf Al-Qaradhawi yang dikenal moderat termasuk para kiai yang dalam hal ini diwakili oleh MUI telah mengharamkan rokok. Bahkan ormas Islam yang besar dan terkenal seperti Muhammadiyah juga mengharamkannya, adapun NU maka dalam hal ini masih sebatas menganggap rokok sebagai perkara yang makruh. Namun kategori makruh itu sendiri menurut ulama salaf terdahulu identik dengan haram. Yang menarik untuk ditelusuri juga mengapa terjadi perbedaan sudut pandang di kalangan mereka dalam sebuah permasalahan yang sama?

Fatwa-fatwa tersebut menjadikan polemik tersendiri di tengah masyarakat. Mereka yang tidak setuju dewan pengharaman rokok mengadakan demonstrasi dan aksi lainnya, terutama para petani tembakau dan buruh pabrik yang merasa akan kehilangan pekerjaan mereka. Demikian efek dari fatwa tersebut untuk kondisi di Indonesia. Sementara untuk di timur tengah fatwa pengharaman rokok tidak mendapat protes karena kondisinya berbeda dengan di sini.

Dari pemaparan di atas, kiranya dapat diketahui sepintas tentang permasalahan rokok dari aspek budaya, kesehatan, ekonomi, politik dan sosial. Penulis dalam hal ini akan fokus mengenai fatwa para ulama tentang hukum rokok dan aspek sosial kemasyarakatannya. Sebagai penutup dapat digarisbawahi bahwa kajian mengenai masalah rokok amat dibutuhkan. Karenanya dalam tesis ini penulis dengan segala keterbatasannya berusaha semaksimal mungkin untuk


(29)

bersikap obyektif dan ilmiah hingga penelitian ini berhasil mengetengahkan yang terbaik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan asumsi yang telah dijelaskan diatas serta berbagai pendapat yang ada, memunculkan pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah hukum merokok dari masa ke masa menurut ulama di luar Indonesia dan di Indonesia?

2. Apa latar belakang sosial dari hukum merokok?

C.Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mempunyai alasan pokok dan tujuan diadakannya penelitian tentang masalah ini. Sasaran yang ingin dicapai diantaranya:

a. Mengetahui hukum merokok menurut para ulama. b. Mengetahui latar belakang sosial dari hukum merokok.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini penting dilakukan karena kita sendiri dan masyarakat kita pada umumnya sangat membutuhkan penjelasan yang rinci mengenai hukum merokok, terlebih di kalangan intelek dari mereka.

Setiap penelitian berpijak pada manfaat yang akan diperoleh dari penelitian tersebut. Adapun kegunaan tesis ini diantaranya:


(30)

1. Meningkatkan kreatifitas dan pemahaman penulis dalam bidang hukum Islam.

2. Sebagai sumbangan bagi pengembangan khazanah ilmu mengenai suatu hukum dalam agama Islam, khususnya fakultas Agama Islam konsentrasi hukum Islam.

3. Sebagai sumbangan untuk perbendaharaan literatur perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

4. Memberikan informasi atau bahan bacaan sebagai acuan bagi para peneliti lain untuk mengembangkan penelitian dalam lingkup yang sama.

E. Metodelogi Penelitian

Penulis dalam hal ini berpijak pada pendapat, ijtihad dan nasehat dari para ulama; mengingat permasalahan ini termasuk hal yang baru muncul di era modern untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah. Dari pendapat-pendapat yang ada, baik pro maupun kontra nantinya ditarik kesimpulan manakah yang lebih kuat dalam berhujjah atau melakukan istinbath al-hukm berdasarkan Al-Qurán dan Al-Hadits yang shahih.

Dalam penelitian ini penulis akan berfokus pada fatwa para ulama tentang hukum merokok dan tinjauan sosial sejak kemunculannya hingga kini, karena itu penelitian ini tergolong jenis penelitian library research. Adapun metode yang akan penulis gunakan adalah content analysis. Penggabungan ini penulis anggap yang terbaik, karena kalau secara ilmiah saja -sebagaimana yang ditempuh ahli-ahli ilmu pengetahuan termasuk para orientalis- akan menghasilkan penelitian


(31)

yang menarik tetapi sebenarnya mereka tidak mengerti secara utuh, maksudnya hanya eksternalitas (segi-segi Islam dari luar saja). Sebaliknya para ulama terbiasa memahami Islam dengan cara doktriner dan dogmatis yang sama sekali tidak dihubungkan dengan kenyataan-kenyataan hidup di tengah masyarakat. Karena inilah sebabnya orang lalu mempunyai kesan bahwa Islam sudah ketinggalan jaman dan tidak sesuai dengan alam pembangunan ini18

Mengenai metode pengumpulan datanya yaitu dengan observasi atau penelaahan dokumen. Maksudnya data-data tentang masalah tersebut ditarik ke dalam sebuah sintesis atau kesimpulan umum, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan data-data yang bersangkutan dan ditarik kesimpulan kemudian dicocokkan dengan hipotesa awal19.

Nantinya juga dalam memaparkan data-data yang ada di berbagai tulisan, penulis akan membandingkan antara yang satu dengan yang lainnya. Setelah itu ditarik intinya sebagai kesimpulan20.

Dengan demikian seolah penulis dalam hal ini “membuat peta sosial (deskripsi lingkungan) yaitu mengumpulkan keterangan dan berusaha mengaitkannya sehingga menjadi semacam gambaran umum tentang lingkungan”21.

Data penelitian yang menjadi sumber rujukan penulis adalah sumber tertulis yang terdiri dari buku, majalah ilmiah, arsip dokumen pribadi dan resmi22. Dalam hal ini penulis menyusun penelitiannya berdasarkan pada hasil studi

      

18

 Metodologi Penelitian Agama sebuah pengantar oleh: A. Mukti Ali hlm. 47. 

19

Metodologi Penelitian Filsafat oleh: Anton Beker dan Ahmad Zubair, , Yogyakarta: Pustaka Filsafat hlm. 43-45.

20 Ibid hlm. 45-46. 21

Dolet Unaradjan, Pengantar Metode Penelitian Ilmu Sosial, Jakarta: PT Grasindo hlm. 203 Jkt th.2000.

22


(32)

terhadap beberapa bahan pustaka sebagai sumber data primer. Disamping itu pada masa sekarang ini internet telah mengambil bagian penting dalam penulisan berbagai makalah atau karya tulis maupun karya ilmiah, karenanya penulis menjadikannya sebagai sumber data pula.

F.Penelusuran Penelitian Terdahulu

Peneliti tidak mendapati adanya tulisan yang membahas mengenai masalah rokok secara panjang lebar dan menyeluruh. Tulisan dalam hal ini hanya berupa fatwa saja yang kebanyakannya singkat, bahkan sangat singkat. Memang terdapat makalah berupa tugas oleh sejumlah mahasiswa STAIN Pekalongan yang menulis tentang rokok, hanya saja peniliti anggap itu sangat singkat dan isinya hanya sebatas hukum rokok saja. Karenanya dalam tesis ini peneliti berusaha mengetengahkan topik yang berbeda dengan tambahan unsur sosial dari konsekwensi fatwa-fatwa yang ada dan lebih banyak.

G.Sistematika Pembahasan

Penelitian ini akan dibahas secara metodis dan sistematis terdiri dari empat bab. Pada bab pertama pendahuluan meliputi: Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi istilah, metodologi penelitian, kajian pustaka dan sitematika pembahasan.

Bab kedua mengenai aspek-aspek sosial para ulama yang beristinbath mengenai hukum rokok, baik mereka yang mewakili dunia Islam dan juga lembaga-lembaga besar yang mewakili Indonesia.


(33)

Bab ketiga mengenai hukum merokok dalam bentangan sejarah, terdiri dari: asal mula keberadaan rokok dan pandangan para ulama di luar Indonesia serta ulama Indonesia sendiri yang mengatasnamakan lembaga atau organisasi yang diwakili oleh Muhammadiyah dan NU serta MUI.

Bab keempat adalah penutup yang berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian secara keseluruhan serta saran-saran penulis bagi pembaca atau peneliti selanjutnya berdasarkan kekurangan dan kelemahan yang ada dalam penelitian ini baik yang menyangkut subyek atau obyek penelitian.

Selanjutnya untuk menarik kesimpulan dari data yang terkumpul, penulis menggunakan metode komparasi, yaitu dengan membandingkan berbagai fatwa dan pemikiran yang berkenaan dengan masalah ini antara yang pro dengan yang kontra lalu ditinjau aspek-aspek sosial tempat tinggal si pemberi fatwa. Namun perbandingan yang akan penulis paparkan hanya sebatas yang dianggap penting dan bersifat representatif dan strategis hingga nantinya masalahnya menjadi lebih jelas dan terlihat adanya ketegasan di dalamnya23.

Mengenai saran, penulis akan memberikan motifasi kepada peneliti lain. Karena tidak ada sebuah tulisan pun yang sempurna “Dan Allah enggan menjadikan sempurna sebuah karya, melainkan hanya kitab-Nya (Al-Qurán)” sebagaimana makna dari pernyataan Imam Malik.

       23

Anton Beker dan Ahmad Zubair, Metodologi Penelitian Filsafat, Yogyakarta: Pustaka Filsafat hlm. 51.


(1)

Sementara itu “Setiap perkataan seseorang bisa diambil dan ditolak, kecuali penghuni kuburan ini” demikinlah perkataan imam Malik di hadapan kuburan Rasulullah SAW di Al-Madinah Al-Munawwarah.

Sejauh pengamatan penulis, para ulama di dunia yang tergabung dalam lembaga atau secara pribadi seperti Yusuf Al-Qaradhawi yang dikenal moderat termasuk para kiai yang dalam hal ini diwakili oleh MUI telah mengharamkan rokok. Bahkan ormas Islam yang besar dan terkenal seperti Muhammadiyah juga mengharamkannya, adapun NU maka dalam hal ini masih sebatas menganggap rokok sebagai perkara yang makruh. Namun kategori makruh itu sendiri menurut ulama salaf terdahulu identik dengan haram. Yang menarik untuk ditelusuri juga mengapa terjadi perbedaan sudut pandang di kalangan mereka dalam sebuah permasalahan yang sama?

Fatwa-fatwa tersebut menjadikan polemik tersendiri di tengah masyarakat. Mereka yang tidak setuju dewan pengharaman rokok mengadakan demonstrasi dan aksi lainnya, terutama para petani tembakau dan buruh pabrik yang merasa akan kehilangan pekerjaan mereka. Demikian efek dari fatwa tersebut untuk kondisi di Indonesia. Sementara untuk di timur tengah fatwa pengharaman rokok tidak mendapat protes karena kondisinya berbeda dengan di sini.

Dari pemaparan di atas, kiranya dapat diketahui sepintas tentang permasalahan rokok dari aspek budaya, kesehatan, ekonomi, politik dan sosial. Penulis dalam hal ini akan fokus mengenai fatwa para ulama tentang hukum rokok dan aspek sosial kemasyarakatannya. Sebagai penutup dapat digarisbawahi bahwa kajian mengenai masalah rokok amat dibutuhkan. Karenanya dalam tesis ini penulis dengan segala keterbatasannya berusaha semaksimal mungkin untuk


(2)

bersikap obyektif dan ilmiah hingga penelitian ini berhasil mengetengahkan yang terbaik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan asumsi yang telah dijelaskan diatas serta berbagai pendapat yang ada, memunculkan pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah hukum merokok dari masa ke masa menurut ulama di luar Indonesia dan di Indonesia?

2. Apa latar belakang sosial dari hukum merokok?

C.Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mempunyai alasan pokok dan tujuan diadakannya penelitian tentang masalah ini. Sasaran yang ingin dicapai diantaranya:

a. Mengetahui hukum merokok menurut para ulama. b. Mengetahui latar belakang sosial dari hukum merokok.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini penting dilakukan karena kita sendiri dan masyarakat kita pada umumnya sangat membutuhkan penjelasan yang rinci mengenai hukum merokok, terlebih di kalangan intelek dari mereka.

Setiap penelitian berpijak pada manfaat yang akan diperoleh dari penelitian tersebut. Adapun kegunaan tesis ini diantaranya:


(3)

1. Meningkatkan kreatifitas dan pemahaman penulis dalam bidang hukum Islam.

2. Sebagai sumbangan bagi pengembangan khazanah ilmu mengenai suatu hukum dalam agama Islam, khususnya fakultas Agama Islam konsentrasi hukum Islam.

3. Sebagai sumbangan untuk perbendaharaan literatur perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

4. Memberikan informasi atau bahan bacaan sebagai acuan bagi para peneliti lain untuk mengembangkan penelitian dalam lingkup yang sama.

E. Metodelogi Penelitian

Penulis dalam hal ini berpijak pada pendapat, ijtihad dan nasehat dari para ulama; mengingat permasalahan ini termasuk hal yang baru muncul di era modern untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah. Dari pendapat-pendapat yang ada, baik pro maupun kontra nantinya ditarik kesimpulan manakah yang lebih kuat dalam berhujjah atau melakukan istinbath al-hukm berdasarkan Al-Qurán dan Al-Hadits yang shahih.

Dalam penelitian ini penulis akan berfokus pada fatwa para ulama tentang hukum merokok dan tinjauan sosial sejak kemunculannya hingga kini, karena itu penelitian ini tergolong jenis penelitian library research. Adapun metode yang akan penulis gunakan adalah content analysis. Penggabungan ini penulis anggap yang terbaik, karena kalau secara ilmiah saja -sebagaimana yang ditempuh ahli-ahli ilmu pengetahuan termasuk para orientalis- akan menghasilkan penelitian


(4)

yang menarik tetapi sebenarnya mereka tidak mengerti secara utuh, maksudnya hanya eksternalitas (segi-segi Islam dari luar saja). Sebaliknya para ulama terbiasa memahami Islam dengan cara doktriner dan dogmatis yang sama sekali tidak dihubungkan dengan kenyataan-kenyataan hidup di tengah masyarakat. Karena inilah sebabnya orang lalu mempunyai kesan bahwa Islam sudah ketinggalan jaman dan tidak sesuai dengan alam pembangunan ini18

Mengenai metode pengumpulan datanya yaitu dengan observasi atau penelaahan dokumen. Maksudnya data-data tentang masalah tersebut ditarik ke dalam sebuah sintesis atau kesimpulan umum, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan data-data yang bersangkutan dan ditarik kesimpulan kemudian dicocokkan dengan hipotesa awal19.

Nantinya juga dalam memaparkan data-data yang ada di berbagai tulisan, penulis akan membandingkan antara yang satu dengan yang lainnya. Setelah itu ditarik intinya sebagai kesimpulan20.

Dengan demikian seolah penulis dalam hal ini “membuat peta sosial (deskripsi lingkungan) yaitu mengumpulkan keterangan dan berusaha mengaitkannya sehingga menjadi semacam gambaran umum tentang lingkungan”21.

Data penelitian yang menjadi sumber rujukan penulis adalah sumber tertulis yang terdiri dari buku, majalah ilmiah, arsip dokumen pribadi dan resmi22. Dalam hal ini penulis menyusun penelitiannya berdasarkan pada hasil studi       

18

 Metodologi Penelitian Agama sebuah pengantar oleh: A. Mukti Ali hlm. 47. 

19

Metodologi Penelitian Filsafat oleh: Anton Beker dan Ahmad Zubair, , Yogyakarta: Pustaka Filsafat hlm. 43-45.

20 Ibid hlm. 45-46. 21


(5)

terhadap beberapa bahan pustaka sebagai sumber data primer. Disamping itu pada masa sekarang ini internet telah mengambil bagian penting dalam penulisan berbagai makalah atau karya tulis maupun karya ilmiah, karenanya penulis menjadikannya sebagai sumber data pula.

F.Penelusuran Penelitian Terdahulu

Peneliti tidak mendapati adanya tulisan yang membahas mengenai masalah rokok secara panjang lebar dan menyeluruh. Tulisan dalam hal ini hanya berupa fatwa saja yang kebanyakannya singkat, bahkan sangat singkat. Memang terdapat makalah berupa tugas oleh sejumlah mahasiswa STAIN Pekalongan yang menulis tentang rokok, hanya saja peniliti anggap itu sangat singkat dan isinya hanya sebatas hukum rokok saja. Karenanya dalam tesis ini peneliti berusaha mengetengahkan topik yang berbeda dengan tambahan unsur sosial dari konsekwensi fatwa-fatwa yang ada dan lebih banyak.

G.Sistematika Pembahasan

Penelitian ini akan dibahas secara metodis dan sistematis terdiri dari empat bab. Pada bab pertama pendahuluan meliputi: Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi istilah, metodologi penelitian, kajian pustaka dan sitematika pembahasan.

Bab kedua mengenai aspek-aspek sosial para ulama yang beristinbath mengenai hukum rokok, baik mereka yang mewakili dunia Islam dan juga lembaga-lembaga besar yang mewakili Indonesia.


(6)

Bab ketiga mengenai hukum merokok dalam bentangan sejarah, terdiri dari: asal mula keberadaan rokok dan pandangan para ulama di luar Indonesia serta ulama Indonesia sendiri yang mengatasnamakan lembaga atau organisasi yang diwakili oleh Muhammadiyah dan NU serta MUI.

Bab keempat adalah penutup yang berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian secara keseluruhan serta saran-saran penulis bagi pembaca atau peneliti selanjutnya berdasarkan kekurangan dan kelemahan yang ada dalam penelitian ini baik yang menyangkut subyek atau obyek penelitian.

Selanjutnya untuk menarik kesimpulan dari data yang terkumpul, penulis menggunakan metode komparasi, yaitu dengan membandingkan berbagai fatwa dan pemikiran yang berkenaan dengan masalah ini antara yang pro dengan yang kontra lalu ditinjau aspek-aspek sosial tempat tinggal si pemberi fatwa. Namun perbandingan yang akan penulis paparkan hanya sebatas yang dianggap penting dan bersifat representatif dan strategis hingga nantinya masalahnya menjadi lebih jelas dan terlihat adanya ketegasan di dalamnya23.

Mengenai saran, penulis akan memberikan motifasi kepada peneliti lain. Karena tidak ada sebuah tulisan pun yang sempurna “Dan Allah enggan menjadikan sempurna sebuah karya, melainkan hanya kitab-Nya (Al-Qurán)” sebagaimana makna dari pernyataan Imam Malik.