Pencelupan pada Pangkal Buah

17 Gambar 4 Perubahan persentase kerusakan salak pondoh di suhu 15 o C a dan suhu ruang b penelitian pendahuluan Besarnya kerusakan salak pondoh perlakuan dua pelapis kitosan 0.5 dan lilin lebah 10 kemungkinan disebabkan karena meningkatnya kelembaban salak pondoh akibat perlakuan dua pelapis. Penggunaan dua pelapis menyebabkan lama pencelupan menjadi dua kali lebih lama dibandingkan dengan salak pondoh perlakuan kontrol, kitosan 0.5 dan lilin lebah 10 satu pelapis. Meningkatnya kelembaban salak pondoh akan memudahkan tumbuhnya jamur yang menyebabkan kerusakan. Waryat dan Rahmawati 2010 juga menyatakan bahwa penyebab kebusukan salak pondoh selama penyimpanan disebabkan karena meningkatnya kelembaban salak pondoh. Selain pada salak pondoh, kelembaban yang tinggi pada buah mangga juga akan menyebabkan tumbuhnya penyakit pascapanen yang disebabkan oleh jamur Ahmad 2013. Hasil penelitian pendahuluan ini menunjukkan bahwa kitosan paling berpotensi diterapkan sebagai pelapis salak pondoh segar disebabkan paling mampu menghambat kerusakan salak pondoh. Tidak berbedanya perlakuan kitosan 0.5 dengan lilin lebah 10 dan kontrol memungkinkan dilakukan penelitian dengan meningkatkan konsentrasi kitosan dan menggunakan metode pelapisan yang berbeda. Susut Bobot Perubahan susut bobot salak pondoh selama penyimpanan hasil penelitian pendahuluan dapat dilihat pada Gambar 5. Selama penyimpanan terjadi peningkatan susut bobot salak pondoh seiring dengan lamanya waktu penyimpan untuk semua perlakuan jenis pelapis baik pada suhu 15 o C maupun pada suhu ruang. Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan jenis pelapis tidak memberikan pengaruh nyata terhadap susut bobot salak pondoh selama waktu penyimpanan sedangkan suhu penyimpanan memberikan pengaruh nyata terhadap susut bobot salak pondoh selama waktu penyimpanan Lampiran 3. 18 Gambar 5 Perubahan susut bobot salak pondoh perlakuan jenis pelapis a dan suhu penyimpanan b penelitian pendahuluan Susut bobot salak pondoh disimpan di suhu 15 o C lebih kecil dibandingkan dengan di suhu ruang Lampiran 4. Lebih kecilnya susut bobot salak disimpan di suhu 15 o C dibandingkan dengan di suhu ruang disebabkan karena semakin rendah suhu penyimpanan akan menyebabkan laju respirasi dan transpirasi sebagai penyebab kehilangan air akan semakin lambat Muchtadi et al. 2010. Kekerasan Pada penelitian pendahuluan ini terlihat adanya penurunan nilai kekerasan salak pondoh seiring dengan lamanya waktu penyimpanan Gambar 6. Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan perlakuan jenis pelapis dan suhu penyimpanan berpengaruh nyata terhadap kekerasan salak pondoh pada hari ke-3 dan ke-7, sedangkan interaksi jenis pelapis dan suhu penyimpanan hanya berpengaruh nyata terhadap kekerasan salak pondoh pada hari ke-7 waktu penyimpanan Lampiran 5. Gambar 6 Perubahan tingkat kekerasan salak pondoh di suhu ruang a dan suhu 15 o C b penelitian pendahuluan Pelapisan salak pondoh dengan kitosan 0.5 menghasilkan nilai kekerasan salak pondoh terbesar dibandingkan perlakuan lainnya walaupun tidak berbeda nyata dengan perlakuan dua pelapis Lampiran 6. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan kitosan 0.5 paling mampu menghambat penurunan tingkat kekerasan salak pondoh dibandingkan pelapis lainnya.