Tunanganku Vs Cowokku
Tunanganku Vs Cowokku
Saturday, 03 April 2010 21:59 -
Assalamu alaikum Wr.Wb
Nama saya DN, usia saya 23 tahun. Saya mempunyai seorang pacar, kami sudah
berhubungan kira-kira hampir 4 tahun. Pada awalnya hubungan kami jalani secara jarak jauh,
tapi hal itu tidak menjadi penghalang buat kami. Pacar saya kuliah di salah satu perguruan
tinggi di luar kota hubungan kami tetap berjalan dengan baik, kemudian dia kembali ke tempat
saya untuk mencari pekerjaan dan akhirnya menemukan pekerjaan di sini. Dia sering main ke
rumah dan orang tua saya pun sudah mengenal bahkan dia sangat baik dengan orang tua
saya. Orang tua saya sangat menyukainnya dan mendukung hubungan kami berdua. Namun
satu tahun terakhir ini dia mulai berubah, dia lebih over protektif terhadap saya. Dia selalu
mengajukan pertanyaan: Lagi dimana?, dengan siapa? dan sedang apa? Seperti itu terus,
bahkan saya selalu di ikuti dan harus diantar kemanapun pergi. Dia melarang saya untuk
jalan-jalan dengan teman-teman saya, saya mulai merasa sedikit kurang nyaman dengan
sikapnya itu, namun saya tidak berani mengatakan hal tersebut kepada orang tua saya karea
dia sudah terlanjur baik dan disukai orang tua saya.
Beberapa bulan kemarin orang tua saya mengatakan agar saya bertunangan dengannya, saya
sudah mencoba untuk berbicara dengannya agar dia tidak terlalu over protective terhadap
saya, setiap kali saya bilang seperti itu ujung-ujungnya kami bertengkar. Sampai pada suatu
hari saya ikut pelatihan yang diadakan di kampus saya dan kebetulan saya berkenalan dengan
seorang cowok panggil saja si A. Saya mulai dekat dengannya dan sering curhat tentang
permasalahan saya ini. Si A pun mulai menyukai saya sampai akhirnya kami menjalin
hubungan pacaran tanpa sepengetahuan tunangan saya, namun akhirnya tunangan saya tahu.
Saya semakin merasa terkekang karena kemana-mana harus diikutin dan diantar olehnya dan
setiap waktu selalu di sms. Padahal saya sudah berkomitmen dengan Si A bahwasanya
hubungan saya dengan dia hanya sebatas ini dan tidak lebih karena saya tidak bisa
memutuskan hubungan dengan tunangan saya. Akhirnya sekarang saya semakin merasa tidak
nyaman dan saat saya mau memutuskan hubungan dengan Si A, dia itu tidak mau dan malah
bersikeras mau menantang tunangan saya untuk berkelahi. Saya jadi lebih sering dirumah
menyendiri, bingung harus gimana, saya merasa ga bebas dan malahan saya sering diejekin
teman-teman saya. Saya pusing harus berbuat apa dan gimana ? Mas atau Mba tolong bantuin
saya atas solusi dari permasalahan saya ini ?
Terimakasih
DN
Wassalamu alaikum wr.wb
Jawab :
Walaikumsalam wr.wb
Begini mba DN, ketika terjalin dalam sebuah hubungan, ada salah satu pasangan merasa tidak
nyaman dengan sikap yang di lakukannya maka langkah terbaik, mba mendikusikan dengan
pasangan mba tersebut, dalam artian mencari solusi bersama supaya keinginan kedua belah
pihak bisa saling terungkap. Supaya muncul rasa saling pengertian dan kenyamanan dalam
suatu hubungan. Tetapi ketika salah satu pasangan tidak mau mendengarkan keluhan salah
satu pasangannya maka sebaiknya di konsultasikan dengan keluarga.
Pelarian dengan cara menjalin hubungan lain dengan orang lain bukan suatu penyelesaian
masalah yang tepat, bahkan akan menambah suatu permasalahan. Ketika suatu permasalahan
1/2
Tunanganku Vs Cowokku
Saturday, 03 April 2010 21:59 -
satu tidak dapat diselesaikan kemudian ditambah dengan permasalahan lain maka semua
permasalahan akan bertumpuk-tumpuk dan akan membuat mba menjadi kurang konsentrasi,
sering melamun, merasa tertekan, bingung, dan akhirnya bisa stress dan bahkan depresi.
Saran saya, mba coba selesaikan permasahan mba satu persatu dulu dengan cara mba coba
bicarakan permasalahan yang membuat mba merasa tidak nyaman dari sikap pasangan mba.
Apabila dengan cara berdua tidak bisa membuat suasana dingin dan penuh perhatian maka
mba bisa minta tolong kakak atau orang tua mba sebagai penengah atas permasalahan mba
tersebut. Kemudian mba dan tunangan mba melakukan instropeksi diri masing-masing agar
bisa lebih saling memahami satu sama lain apa yang kalian berdua harapkan dan inginkan.
Kemudian setelah permasalahan dengan tunangan mba mulai reda dan selesai, mba coba
jelaskan kembali kepada tunangan mba untuk mencoba menyelesaikan permasalahan dengan
cowok yang mba jadikan orang ketiga tersebut dengan kepala dingin pula, beri dia pengertian
dengan apa yang menjadi kesepakatan kalian berdua.
Tentunya segala keputusan ataupun tindakan yang dilakukan pasti mempunyai resiko. Oleh
karena itu pula mba harus bisa terima resiko yang akan terjadi atas tindakan yang dilakukan
karena itu merupakan pilihan mba sendiri. Jadi, sebelum bertindak atau mengambil sebuah
keputusan harus coba dipikirkan pula baik buruknya karena yang nantinya akan merasakan
adalah diri sendiri.
Semoga berhasil ya, mba! Semoga permasalahannya dapat diselesaikan dengan baik dan
berpikir positif atas apa yang mba alami karena itu adalah suatu pelajaran dari kehidupan yang
mba jalani.
Wassalamu alaikum wr.wb
Team UPT. BK
2/2
Saturday, 03 April 2010 21:59 -
Assalamu alaikum Wr.Wb
Nama saya DN, usia saya 23 tahun. Saya mempunyai seorang pacar, kami sudah
berhubungan kira-kira hampir 4 tahun. Pada awalnya hubungan kami jalani secara jarak jauh,
tapi hal itu tidak menjadi penghalang buat kami. Pacar saya kuliah di salah satu perguruan
tinggi di luar kota hubungan kami tetap berjalan dengan baik, kemudian dia kembali ke tempat
saya untuk mencari pekerjaan dan akhirnya menemukan pekerjaan di sini. Dia sering main ke
rumah dan orang tua saya pun sudah mengenal bahkan dia sangat baik dengan orang tua
saya. Orang tua saya sangat menyukainnya dan mendukung hubungan kami berdua. Namun
satu tahun terakhir ini dia mulai berubah, dia lebih over protektif terhadap saya. Dia selalu
mengajukan pertanyaan: Lagi dimana?, dengan siapa? dan sedang apa? Seperti itu terus,
bahkan saya selalu di ikuti dan harus diantar kemanapun pergi. Dia melarang saya untuk
jalan-jalan dengan teman-teman saya, saya mulai merasa sedikit kurang nyaman dengan
sikapnya itu, namun saya tidak berani mengatakan hal tersebut kepada orang tua saya karea
dia sudah terlanjur baik dan disukai orang tua saya.
Beberapa bulan kemarin orang tua saya mengatakan agar saya bertunangan dengannya, saya
sudah mencoba untuk berbicara dengannya agar dia tidak terlalu over protective terhadap
saya, setiap kali saya bilang seperti itu ujung-ujungnya kami bertengkar. Sampai pada suatu
hari saya ikut pelatihan yang diadakan di kampus saya dan kebetulan saya berkenalan dengan
seorang cowok panggil saja si A. Saya mulai dekat dengannya dan sering curhat tentang
permasalahan saya ini. Si A pun mulai menyukai saya sampai akhirnya kami menjalin
hubungan pacaran tanpa sepengetahuan tunangan saya, namun akhirnya tunangan saya tahu.
Saya semakin merasa terkekang karena kemana-mana harus diikutin dan diantar olehnya dan
setiap waktu selalu di sms. Padahal saya sudah berkomitmen dengan Si A bahwasanya
hubungan saya dengan dia hanya sebatas ini dan tidak lebih karena saya tidak bisa
memutuskan hubungan dengan tunangan saya. Akhirnya sekarang saya semakin merasa tidak
nyaman dan saat saya mau memutuskan hubungan dengan Si A, dia itu tidak mau dan malah
bersikeras mau menantang tunangan saya untuk berkelahi. Saya jadi lebih sering dirumah
menyendiri, bingung harus gimana, saya merasa ga bebas dan malahan saya sering diejekin
teman-teman saya. Saya pusing harus berbuat apa dan gimana ? Mas atau Mba tolong bantuin
saya atas solusi dari permasalahan saya ini ?
Terimakasih
DN
Wassalamu alaikum wr.wb
Jawab :
Walaikumsalam wr.wb
Begini mba DN, ketika terjalin dalam sebuah hubungan, ada salah satu pasangan merasa tidak
nyaman dengan sikap yang di lakukannya maka langkah terbaik, mba mendikusikan dengan
pasangan mba tersebut, dalam artian mencari solusi bersama supaya keinginan kedua belah
pihak bisa saling terungkap. Supaya muncul rasa saling pengertian dan kenyamanan dalam
suatu hubungan. Tetapi ketika salah satu pasangan tidak mau mendengarkan keluhan salah
satu pasangannya maka sebaiknya di konsultasikan dengan keluarga.
Pelarian dengan cara menjalin hubungan lain dengan orang lain bukan suatu penyelesaian
masalah yang tepat, bahkan akan menambah suatu permasalahan. Ketika suatu permasalahan
1/2
Tunanganku Vs Cowokku
Saturday, 03 April 2010 21:59 -
satu tidak dapat diselesaikan kemudian ditambah dengan permasalahan lain maka semua
permasalahan akan bertumpuk-tumpuk dan akan membuat mba menjadi kurang konsentrasi,
sering melamun, merasa tertekan, bingung, dan akhirnya bisa stress dan bahkan depresi.
Saran saya, mba coba selesaikan permasahan mba satu persatu dulu dengan cara mba coba
bicarakan permasalahan yang membuat mba merasa tidak nyaman dari sikap pasangan mba.
Apabila dengan cara berdua tidak bisa membuat suasana dingin dan penuh perhatian maka
mba bisa minta tolong kakak atau orang tua mba sebagai penengah atas permasalahan mba
tersebut. Kemudian mba dan tunangan mba melakukan instropeksi diri masing-masing agar
bisa lebih saling memahami satu sama lain apa yang kalian berdua harapkan dan inginkan.
Kemudian setelah permasalahan dengan tunangan mba mulai reda dan selesai, mba coba
jelaskan kembali kepada tunangan mba untuk mencoba menyelesaikan permasalahan dengan
cowok yang mba jadikan orang ketiga tersebut dengan kepala dingin pula, beri dia pengertian
dengan apa yang menjadi kesepakatan kalian berdua.
Tentunya segala keputusan ataupun tindakan yang dilakukan pasti mempunyai resiko. Oleh
karena itu pula mba harus bisa terima resiko yang akan terjadi atas tindakan yang dilakukan
karena itu merupakan pilihan mba sendiri. Jadi, sebelum bertindak atau mengambil sebuah
keputusan harus coba dipikirkan pula baik buruknya karena yang nantinya akan merasakan
adalah diri sendiri.
Semoga berhasil ya, mba! Semoga permasalahannya dapat diselesaikan dengan baik dan
berpikir positif atas apa yang mba alami karena itu adalah suatu pelajaran dari kehidupan yang
mba jalani.
Wassalamu alaikum wr.wb
Team UPT. BK
2/2