ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE OUTBOUND DI KELAS V SDN 2 BENDOROTO KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK
i
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE OUTBOUND DI KELAS V SDN 2
BENDOROTO KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat Mendapatkan gelar sarjana pendidikan guru sekolah dasar
OLEH:
SINVIA SULASIKIN NIM: 201210430311208
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016
(2)
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA
MELALUI METODE OUTBOUND DI KELAS V SDN 2 BENDOROTO
KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK
OLEH:
SINVIA SULASIKIN NIM: 201210430311208
Telah memenuhi persyaratan untuk dipertahankan di depan dewan penguji dan disetujui
di Malang, 26 April 2016
(3)
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Analisis Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa Melalui Metode Outbound di Kelas V SDN 2 Bendoroto Kecamatan Munjungan Kabupaten
Trenggalek
Oleh: Sinvia Sulasikin (201210430311208)
Dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Malang
dan diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(4)
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Sinvia Sulasikin
Tempat, tanggal lahir : Trenggalek, 24 Mei 1993
NIM : 201210430311208
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:
1. Skripsi dengan judul " Analisis Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa melalui Metode Outbond di Kelas V SDN 2 Bendoroto kecamatan Munjungan kabupaten Trenggalek" adalah hasil karya saya, dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka. 2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalty non eksklusif.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
(5)
v MOTTO
Hidup ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, kerja keras karena hasil
tidak menghianati proses
Lebih baik untuk mencoba hal-hal besar untuk memperoleh kemenangan yang
gemilang meskipun di warnai oleh kegagalan, alih-alih disejajarkan dengan
mereka yang bersemangat rendah yang tidak terlalu menikmati atau menderita
karena mereka hidup dalam wilayah abu-abu yang tidak mengenal kemenangan
(6)
vi
PERSEMBAHAN
Rasa syukur kepada Allah SWT yang memberikan rahmat-Nya, nikmat-Nya dan hidayah-Nya dan Rasulullah SAW yang memberikan petunjuk ke jalan terang dan benar sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Kupersembahkan skripsi ini untuk :
1. Ayah saya Bapak Sodikin, S.Pd dan Ibu saya Ibu Sulasmiati, S.Pd yang begitu saya sayangi, saya hormati, saya patuhi, dan saya muliakan, terimakasih atas semua yang beliau berikan dan dengan penuh keikhlasan telah membesarkan, membimbing, dan mendoakan serta selalu memberikan dukungan kepada saya baik secara moril maupun materiil untuk kebaikan masa depan saya.
2. Kakak saya tersayang Nungki Werdianing Triasikin, STr.Keb dan kakak ipar saya Yuli Agus Prasetyo Amd.Kep yang sepenuh hati mendukung dan memberi semangat saya untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini tepat waktu.
3. Alm nenek terhebat saya Mbae Sutini yang telah memberikan motivasi untuk terus berjuang menjadi wanita yang kuat dan tangguh serta terus belajar dan menyelesaikan tugas akhir dengan baik.
4. Partner saya Prada Syaiful Arif sahabat yang telah memotivasi serta memberi dukungan penuh untuk segera menyelesaikan tugas akhir dan penyemangat dalam suka dan duka saya.
5. Teman seperjuangan Nursita Ratih, Sanyya Regina, dan Firdausi Nuzula yang selalu menemani dan mendukung saya untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini.
(7)
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur selalu kita panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah dan inayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW besrta keluarga, kerabat dan para pengikut sampai akhirat nanti.
Dengan semangat, doa, usaha, ikhtiar, dan tawakal serta berpijak pada keyakinan bahwa peneliti dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya. Skripsi ini berjudul “Analisis Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa melalui Metode Outbond Kelas V di SDN 2 Bendoroto Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek”
Penulisan skripsi dapat terselesaikan berkat bimbingan, bantuan serta dukungan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, melalui tulisan ini penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada pihak-pihak antara lain:
1. Drs. Fauzan, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah menyediakan fasilitas guna mendukung penyelesaian skripsi 2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Malang.
3. Dr. Ichsan Anshory AM.,M.Pd, selaku ketua Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi
4. Dr. Marhan Taufik, M.Si dan Dyah Worowirastri E, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan pembimbing II yang selalu memberikan ilmu baru,
(8)
viii
motivasi, arahan, semangat dan selalu meluangkan waktu untuk membimbing dalam menyusun skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan ilmu pengetahuan, keterampilan dan pengalaman sebagai bekal peneliti untuk menyelesaiakn skripsi ini.
6. Kepala Sekolah SDN 2 Bendoroto kecamatan Munjungan kabupaten Trenggalek, Bapak Suwito, S.Pd dan Bapak Ibu Guru yang telah memberi dukungan dan pengetahuan sebagai bekal peneliti untuk menyelesaiakn skripsi ini.
7. Ayah saya Bapak Sodikin, S.Pd dan Ibu saya Ibu Sulasmiati, S.Pd yang begitu saya sayangi, saya hormati, saya patuhi, dan saya muliakan, terimakasih atas semua yang beliau berikan dan dengan penuh keikhlasan telah membesarkan, membimbing, dan mendoakan serta selalu memberikan dukungan kepada saya baik secara moril maupun materiil untuk kebaikan masa depan saya.
8. Kakak saya tersayang Nungki Werdianing Triasikin, STr.Keb dan kakak ipar saya Yuli Agus Prasetyo Amd.Kep yang sepenuh hati mendukung dan memberi semangat saya untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini tepat waktu.
9. Alm nenek terhebat saya Mbae Sutini yang telah memberikan motivasi untuk terus berjuang menjadi wanita yang kuat dan tangguh serta terus belajar dan menyelesaikan tugas akhir dengan baik.
10.Partner saya Prada Syaiful Arif sahabat setia yang telah memotivasi serta memberi dukungan penuh untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
(9)
ix
11.Firdausi Nuzula, Uswatun Hasanah, Sanyya Regina dan Nursita ratih yang ikhlas membantu dan meluangkan waktunya untuk membantu dan menghibur ketika aku mengalami kondisi kesusahan.
12.Teman-teman kos Jaynudin Cahyani, Ulfi, Syafaah, Dyah yang ikut mendo’akan pada saat mau ujian skripsi.
13.Keluarga besar PGSD F 2012 yang selalu berbagi suka, duka, tawa, tangis dan tentang segala perjuangan kita dalam menuntut ilmu selama ini. Kalian bagian terbaik buat saya.
Semoga amal baik Bapak, Ibu serta semua pihak yang telah membantu peneliti menyelesaikan penyusunan skripsi ini mendapat balasan dari Allah SWT. Suatu kepuasan kenikmatan, kesenangan, dan syukur yang tiada tara dalam hati peneliti telah menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Terselip rasa bangga, haru dan bahagia tersendiri bagi peneliti telah dapa menyelesaikan skripsi ini.
Pada penelitian ini peneliti menyadari skripsi yang telah disusun masih jauh dari kata sempurna oleh karenanya, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Sehingga nantinya peneliti dapat menghasilkan cipta karya yang lebih baik serta maksimal. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca pada umumnya.
Malang, 21 April 2016
Peneliti
(10)
x DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Surat Pernyataan Keaslian ... iv
Motto ... v
Halaman Persembahan ... vi
Abstrak ... vii
Kata Pengantar ... ix
Daftar Isi ... xii
Daftar Gambar ... xiv
Daftar Lampiran ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.5 Batasan Penelitian ... 7
1.6 Definisi Istilah ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
2.1 Kajian Teori ... 8
2.1.1 Pembelajaran Matematika SD ... 8
2.1.1.1 Pengertian Pembelajaran Matematika SD... 8
2.1.1.2 Fungsi Pembelajaran Matematika ... 9
2.1.1.3 Manfaat Pembelajaran Matematika ... 12
2.1.1.4 Ruang Lingkup Pembelajaran Matematiaka ... 12
2.1.1.5 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 13
2.1.1.6 Materi Pembelajaran Matematika ... 14
2.1.2 Komunikasi Matematika ... 16
2.1.3 Metode Outbond ... 19
(11)
xi
2.1.3.2 Langkah-langkah Pembelajaran Metode Outbond ... 22
2.1.3.3 Prosedur Kerja Metode Outbond ... 24
2.1.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Outbond ... 25
2.1.4 Penelitian Yang Relevan ... 26
2.2 Kerangka Pikir ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 31
3.2 Kehadiran Peneliti ... 31
3.3 Lokasi dan waktu Penelitian ... 31
3.4 Subjek penelitian ... 32
3.5 Data dan Sumber Data ... 33
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 34
3.7 Prosedur Penelitian ... 36
3.8 Teknik Analisis Data ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
4.1 Hasil Penelitian ... 38
4.1.1 Kemampuan Komunikasi Tertulis melalui metode outbound di SDN 2 Bendoroto ... 40
4.1.1.1 Kemampuan menulis dan menggambarkan konsep melalui metode outbound ... 41
4.1.1.2 Kemampuan menulis solusi dan pemecahan masalah melalui metode outbound ... 46
4.1.2 Kemampuan komunikasi lisan melalui metode outbound di SDN 2 Bendoroto ... 51
4.1.2.1 Kemampuan bertanya melalui metode outbound ... 51
4.1.2.2 Kemampuan menjawab melalui metode outbound ... 54
4.1.2.3 Kemampuan menyimpulkan melalui metode outbound .... 58
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 60
4.2.1 Kemampuan Komunikasi tertulis melalui metode outbound ... 61
(12)
xii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
5.1 Kesimpulan ... 65
5.2 Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 67
(13)
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kubus ... 14
Gambar 2.2 Balok ... 15
Gambar 2.3 Prisma segitiga ... 15
Gambar 2.4 Kerangka Pikir ... 29
Gambar 4.1 LKS Kelompok 2 ... 42
Gambar 4.2 LKS Kelompok 3 ... 43
Gambar 4.3 LKS Kelompok 1 ... 44
Gambar 4.4 LKS Kelompok 2 Volume Bangun Ruang... 47
Gambar 4.5 LKS Kelompok 1 Volume Bangun ruang ... 49
Gambar 4.6 Kelompok 1 Presentasi ... 52
Gambar 4.7 Kelompok 2 Diskusi ... 55
(14)
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Lembar Wawancara Siswa ... 68
Lampiran II Lembar Wawancara Guru ... 82
Lampiran III Lembar Observasi ... 86
Lampiran IV Catatan Lapang ... 92
Lampiran V Dokumentasi ... 93
Lampiran VI RPP ... 95
(15)
xv
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Barodi, A. J. 1993. Problem Solving, Reasoning, and Comunicating. New York: Mac Millan Publishing.
Charlesworth R &K.Lind.ISBN-13:978-1-4283-7586-4. Math and Science for
young children. USA: Cengage Learning
Depdiknas. 2006. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2006 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
E-Jurnal Dwi Rahmayani.2014. Penerapan Pembelajaran Reciprocal teaching untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dengan
kemandirian belajar matematika siswa. (online). http//www.jurnal
komunikasi matematika.com diakses pada tanggal 17 Desember 2015. Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
Rosdakarya
Johnson Art, dkk. 2008. Guiding Children’s of Mathematics. USA : Thomson Learning Academic Resource Center
Izzati, N dan Suryadi, D. 2010. Komunikasi Matematik dan Pendidikan
Matematika realistic. Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional
di Jurusan pendidikan Matematika FMIPA UNY Yogyakarta pada tanggal 27 November 2010.
Kahono, dkk. 2010. Bela Negara dalam Permaian Pramuka. Salatiga: PT Puri Pustaka
Karso,dkk. 2009. Pendidikan Matematika 1. Jakarta: Universitas Terbuka
Mahmudi, Ali. 2009. Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika. Yogyakarta. UNY Skripsi
Moleong J Lexy. 2012. Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya
M Husna. 2009. 100 Permainan Tradisional Indonesia. Yogyakarta: Andi
(16)
xvi
Nur Rahman, I. 2011. Pembelajaran Kooperatif Tipe Team-Accelerated Intruction (TAI) untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan
Komunikasi Matematis Siswa SMP. Pasundan Jurnal of Matematic
Tahun I Vol. I pp 96-130
Ollerton Mike. 2009. Panduan Guru Mengajar Matematika. Jakarta: Erlangga
Prayitno Sudi, dkk. 2013. Identifikasi Indikator Kemampuan komunikasi Matematis Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Berjenjang pada tiap-tiap jenjangnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), (http://www.um.ac.id), di akses tanggal 29 November 2015
Putra, Yasin Eka. 2013. Pelaksanaan Outbound sebagai Model Pembelajaran untuk Melatih Kemandirian Siswa di SMP Alam Ar-Ridha Kota
Semarang. UNNES. Skripsi
Rahmayani, Dwi. 2014. Penerapan Pembelajaran Reci Procal Teaching untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kemandirian
Belajar Matematika Siswa. UNSIKA
Runtukahu J & Kandou. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak
Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Ruseffendi, E.T. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non
Eksakta Lainnya. Bandung: PT Tarsito
Sukmadinata, NanaS. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya
Shoimin Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Yusuf syamsu & Sugandhi. 2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
(17)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Matematika adalah studi tentang pola dan hubungan cara berfikir dengan strategis organisasi, analisis, sintesis, seni, bahasa dan alat untuk memecahkan masalah-masalah abstrak dan praktis. Matematika sebagai ilmu yang kongkrit dan berhubungan dengan budaya. Menurut Runtukahu dan Kandau (2014:28) mendefinisikan matematika dalam tiga tingkatan definisi: a) matematika praktik, b) matematika teknik, dan matematika menurut pandangan dunia. Dalam matematika praktik, kegiatan-kegiatan matematika dapat dipandang sebagai praktik dalam kehidupan sehari-hari.
Matematika mempunyai fungsi diantaranya adalah matematika sebagai bahasa simbol. Simbol-simbol matematika mempunyai fungsi-fungsi tertentu dapat dibedakan satu dengan lainnya. Menurut Skemp (1986) dalam Runtukahu dan Kandou (2014:29) mengemukakan beberapa fungsi simbol matematika: komunikasi, merekam pengetahuan, komunikasi konsep-konsep baru, membuat klasifikasi ganda, menjelaskan, membuat kegiatan reflektif membantu menunjukkan struktur, membuat manipulasi rutin secara otomatis, mengingat kembali informasi dan pengertian, dan membuat kegiatan mental lebih aktif. Kebanyakan fungsi simbol saling terkait satu dengan lainnya, misalnya merekam pengetahuan berhubungan dengan komunikasi, menjelaskan sesuatu pada orang lain adalah komunikasi khusus, dan merefleksikan adalah komunikasi dengan diri sendiri.
(18)
2
Komunikasi sebagai pembelajaran matematika yang paling fundamental contohnya membaca dan seni bahasanya. Di setiap pembelajarannya siswa mendiskusikan pemikiran mereka dan meningkatkan alasan melalui diskusi langsung, deskripsi penulisan, jurnal, tabel, dan grafik. Komunikasi matematika bukan hanya sekedar melalui ide akan tetapi bagaimana bisa bercakap, menjelaskan, menggambarkan, mendengarkan, menanyakan, klarifikasi serta bekerjasama (sharing).
Simbol matematika juga berfungsi untuk mengulangi informasi dan pengertian matematika. Fungsi ini tidak lepas dari fungsi-fungsi simbol lain. Merekam, mengidentifikasi, dan memanipulasi konsep-konsep matematika termasuk dalam mengulang informasi dan pengertian. Fungsi pengulangan sangat berguna untuk memunculkan kembali konsep-konsep matematika yang ada dalam ingatan jangka panjang. Siswa sekolah dasar mendemonstrasikan alasan dan pembuktian ketika mereka menjelaskan pemikirannya. Dalam konteks matematika terdapat aktivitas dan masalah. Siswa menjelaskan, menunjukkan, menulis dan menampilkan apa yang mereka jelaskan. Melalui pembuktian pengalaman siswa membangun solusi dan pemahamannya. Di dalam program matematika modern, masalah permasalahan tidak terjadi setelahnya, akan tetapi anak-anak memulai dengan cerita dan situasi itu memerlukan pengembangan konsep dan ketrampilan memecahkan masalah di dalam pembelajaran memerlukan pemecahan masalah. Kehidupan nyata dan simulasi suatu permasalahan membuktikan konteks dan alasan untuk pembelajaran matematika. Pemecahan masalah tujuan utama dari intruksi matematika Johnson,dkk (2008:21).
(19)
3
Permasalahan komunikasi dalam matematika masih banyak dijumpai pada siswa sekolah dasar. Salah satunya yaitu pada siswa kelas V di SDN 2 Bendoroto Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan siswa-siswa masih mengalami kesulitan dalam matematika khususnya bahasa matematika, siswa masih kurang paham dalam menyelesaikan permasalahan dan kesulitan dalam mengkomunikasikannya. Selain itu, setelah guru menjelaskan tentang materi siswa belum belum mengerti soal-soal ini cara mengerjakannya dan menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah dan menerjemahkan dalam kehidupan sehari-hari. Contonnya: Bu guru mempunyai 5 lusin buku, kemarin bu guru membeli 2 kodi bola untuk dibuat lomba, akan tetapi 8 buah bola hilang di bawa orang. Berapa jumlah bola dan buku yang dimiliki bu guru? Dari soal tersebut membutuhkan pemahaman komunikasi matematika. Dari pertanyaan diatas ternyata banyak siswa yang tidak bisa menjawab, dan siswa takut untuk mengkomunikasikan ketika disuruh maju ke depan kelas.
Dilihat dari cara penyampaian materi guru masih menggunakan metode ceramah untuk pelajaran matematika ternyata kurang efektif dilakukan. Siswa kurang antusias dalam mengikutinya, mereka banyak yang berbicara ketika guru menjelaskan materi pelajaran. Siswa merasa bosan dan semangat belajar menurun karena anak sekolah dasar lebih aktif dan energik. Dilihat dari permasalah dalam metode pembelajaran, maka guru harus dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif menciptakan pembelajaran yang menyenangkan yang membuat motivasi belajar dan semangat belajar siswa meningkat. Seorang guru hendaknya dalam mentransfer ilmu seyogyanya menggunakan metode yang disukai siswa.
(20)
4
Metode yang menyenangkan untuk pembelajaran matematika banyak variasinya diantaranya yaitu pembelajaran kontektual dan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kontektual hasil pembelajarannya diharapkan lebih bermakna bagi siswa, sedangkan pembelajaran kooperatif lebih menekankan pada bekerjasama saling membantu mengkontruksi konsep dan menyelesaikan soal-soal Shoimin, (2014:41).
Menurut penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa masih kurang baik. Shadiq (2007) berpendapat bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan menerjemahkan soal dan pemecahan masalah kedalam kehidupan sehari-hari ke dalam model matematika. Mengingat akan pentingnya kompetensi komunikasi secara lisan maupun komunikasi tulisan matematika siswa, maka perlu dilakukan penelitian yang mendalam tentang profil kemampuan komunikasi lisan dan tulisan matematika siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dan menggunakan metode yang tepat serta menarik bagi siswa.
Metode yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan komunikasi lisan dan tulisan matematika yaitu melalui metode outbond yaitu sebuah petualangan yang berisi tantangan, bertemu dengan sesuatu yang tidak diketahui tetapi penting untuk dilakukan. Karena akan menggali potensi diri siswa dan kerjasama saling membantu, serta bermain yang mempunyai peran terhadap perkembangan kognisi siswa dalam perkembangan sosial dan emosinya (Shoimin, 2014:113). Metode outbond dilakukan dengan menggali keaktifan siswa serta banyak permainan yang didukung dengan olah fisik yang membuat siswa antusias, mengerti dan membuat siswa lebih tertarik untuk belajar.
(21)
5
Metode outbond ini dilaksanakan kepada siswa kelas V di SDN 2 Bendoroto Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek. Metode ini digunakan oleh guru untuk memfasilitasi siswa yang mempunyai rasa ingin tahu dan keaktifan sangat tinggi. Berdasarkan observasi, di SD tersebut memiliki halaman yang luas, tempat bermain siswa yang bisa digunakan untuk outbond serta ketersediaannya alat peraga yang mendukung beberapa permainan edukatif. Dikarenakan belum ada penelitian tentang kemampuan komunikasi siswa dengan menggunakan metode outbond, maka berdasarkan pemaparan diatas perlu melakukan penelitian mendalam mengenai “Analisis Kemampuan Komunikasi Matematika melalui Metode Outbond Di Kelas V SDN 2 Bendoroto Kecamatan
Munjungan Kabupaten Trenggalek”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis membuat rumusan masalah tentang: bagaimana kemampuan komunikasi matematika siswa melalui metode outbond kelas V di SDN 2 Bendoroto kecamatan Munjungan kabupaten Trenggalek?
1.3Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kemampuan komunikasi matematika siswa melalui metode outbond kelas V di SDN 2 Bendoroto kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek.
(22)
6
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini ada 2 macam, sebagaimana uraian berikut ini :
1. Manfaat penelitian secara teoritik
Penelitian ini dilakukan sebagai sumbangan ide atau gagasan untuk menambah pengetahuan tentang metode pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah.
2. Manfaat penelitian secara praktis a. Bagi peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengelolaan pembelajaran di sekolah mngenai komunikasi matematika siswa melalui metode outbond.
b. Bagi guru
Guru lebih kreatif dalam melakukan pembelajaran tidak hanya menggunakan pembelajaran konvensional akan tetapi menggunakan metode outbond dalam komunikasi siswa.
c. Bagi Siswa
Siswa lebih bersemangat karena belajar secara kongkrit dan lebih menyenangkan.
(23)
7
1.5 Batasan Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Bendoroto kecamatan Munjungan kabupaten Trenggalek.
2. Pengambilan data penelitian dilakukan kepada pihak sekolah yang terdiri dari, guru dan siswa kelas V di SDN 2 Bendoroto kecamatan Munjungan kabupaten Trenggalek.
3. Penelitian ini terpusat pada menganalisis komunikasi matematika siswa secara lisan dan tulisan kelas V dengan menggunakan metode outbond. 4. Materi pembelajaran matematika
1.6 Definisi istilah
1. Komunikasi adalah menyampaikan arti secara lisan, tulisan serta isyarat. Dalam komunikasi lisan, biasanya terdapat pertanyaan atau penjelasan yang akan disampaikan. Komunikasi tulisan dengan tertulis akan menyampaikan semua arti dalam tulisan atau simbol.
2. Outbond merupakan kegiatan bermain sambil belajar atau sebaliknya, manfaat bermain tidak saja dapat meningkatkan perkembangan kognitif dan perkembangan kognitif dan sosial, tetapi juga perkembangan bahasa, disiplin, perkembangan moral, kreatifitas dan perkembangan fisik siswa.
(1)
Komunikasi sebagai pembelajaran matematika yang paling fundamental contohnya membaca dan seni bahasanya. Di setiap pembelajarannya siswa mendiskusikan pemikiran mereka dan meningkatkan alasan melalui diskusi langsung, deskripsi penulisan, jurnal, tabel, dan grafik. Komunikasi matematika bukan hanya sekedar melalui ide akan tetapi bagaimana bisa bercakap, menjelaskan, menggambarkan, mendengarkan, menanyakan, klarifikasi serta bekerjasama (sharing).
Simbol matematika juga berfungsi untuk mengulangi informasi dan pengertian matematika. Fungsi ini tidak lepas dari fungsi-fungsi simbol lain. Merekam, mengidentifikasi, dan memanipulasi konsep-konsep matematika termasuk dalam mengulang informasi dan pengertian. Fungsi pengulangan sangat berguna untuk memunculkan kembali konsep-konsep matematika yang ada dalam ingatan jangka panjang. Siswa sekolah dasar mendemonstrasikan alasan dan pembuktian ketika mereka menjelaskan pemikirannya. Dalam konteks matematika terdapat aktivitas dan masalah. Siswa menjelaskan, menunjukkan, menulis dan menampilkan apa yang mereka jelaskan. Melalui pembuktian pengalaman siswa membangun solusi dan pemahamannya. Di dalam program matematika modern, masalah permasalahan tidak terjadi setelahnya, akan tetapi anak-anak memulai dengan cerita dan situasi itu memerlukan pengembangan konsep dan ketrampilan memecahkan masalah di dalam pembelajaran memerlukan pemecahan masalah. Kehidupan nyata dan simulasi suatu permasalahan membuktikan konteks dan alasan untuk pembelajaran matematika. Pemecahan masalah tujuan utama dari intruksi matematika Johnson,dkk (2008:21).
(2)
Permasalahan komunikasi dalam matematika masih banyak dijumpai pada siswa sekolah dasar. Salah satunya yaitu pada siswa kelas V di SDN 2 Bendoroto Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan siswa-siswa masih mengalami kesulitan dalam matematika khususnya bahasa matematika, siswa masih kurang paham dalam menyelesaikan permasalahan dan kesulitan dalam mengkomunikasikannya. Selain itu, setelah guru menjelaskan tentang materi siswa belum belum mengerti soal-soal ini cara mengerjakannya dan menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah dan menerjemahkan dalam kehidupan sehari-hari. Contonnya: Bu guru mempunyai 5 lusin buku, kemarin bu guru membeli 2 kodi bola untuk dibuat lomba, akan tetapi 8 buah bola hilang di bawa orang. Berapa jumlah bola dan buku yang dimiliki bu guru? Dari soal tersebut membutuhkan pemahaman komunikasi matematika. Dari pertanyaan diatas ternyata banyak siswa yang tidak bisa menjawab, dan siswa takut untuk mengkomunikasikan ketika disuruh maju ke depan kelas.
Dilihat dari cara penyampaian materi guru masih menggunakan metode ceramah untuk pelajaran matematika ternyata kurang efektif dilakukan. Siswa kurang antusias dalam mengikutinya, mereka banyak yang berbicara ketika guru menjelaskan materi pelajaran. Siswa merasa bosan dan semangat belajar menurun karena anak sekolah dasar lebih aktif dan energik. Dilihat dari permasalah dalam metode pembelajaran, maka guru harus dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif menciptakan pembelajaran yang menyenangkan yang membuat motivasi belajar dan semangat belajar siswa meningkat. Seorang guru hendaknya dalam mentransfer ilmu seyogyanya menggunakan metode yang disukai siswa.
(3)
Metode yang menyenangkan untuk pembelajaran matematika banyak variasinya diantaranya yaitu pembelajaran kontektual dan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kontektual hasil pembelajarannya diharapkan lebih bermakna bagi siswa, sedangkan pembelajaran kooperatif lebih menekankan pada bekerjasama saling membantu mengkontruksi konsep dan menyelesaikan soal-soal Shoimin, (2014:41).
Menurut penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa masih kurang baik. Shadiq (2007) berpendapat bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan menerjemahkan soal dan pemecahan masalah kedalam kehidupan sehari-hari ke dalam model matematika. Mengingat akan pentingnya kompetensi komunikasi secara lisan maupun komunikasi tulisan matematika siswa, maka perlu dilakukan penelitian yang mendalam tentang profil kemampuan komunikasi lisan dan tulisan matematika siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dan menggunakan metode yang tepat serta menarik bagi siswa.
Metode yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan komunikasi lisan dan tulisan matematika yaitu melalui metode outbond yaitu sebuah petualangan yang berisi tantangan, bertemu dengan sesuatu yang tidak diketahui tetapi penting untuk dilakukan. Karena akan menggali potensi diri siswa dan kerjasama saling membantu, serta bermain yang mempunyai peran terhadap perkembangan kognisi siswa dalam perkembangan sosial dan emosinya (Shoimin, 2014:113). Metode outbond dilakukan dengan menggali keaktifan siswa serta banyak permainan yang didukung dengan olah fisik yang membuat siswa antusias, mengerti dan membuat siswa lebih tertarik untuk belajar.
(4)
Metode outbond ini dilaksanakan kepada siswa kelas V di SDN 2 Bendoroto Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek. Metode ini digunakan oleh guru untuk memfasilitasi siswa yang mempunyai rasa ingin tahu dan keaktifan sangat tinggi. Berdasarkan observasi, di SD tersebut memiliki halaman yang luas, tempat bermain siswa yang bisa digunakan untuk outbond serta ketersediaannya alat peraga yang mendukung beberapa permainan edukatif. Dikarenakan belum ada penelitian tentang kemampuan komunikasi siswa dengan menggunakan metode outbond, maka berdasarkan pemaparan diatas perlu melakukan penelitian mendalam mengenai “Analisis Kemampuan Komunikasi Matematika melalui Metode Outbond Di Kelas V SDN 2 Bendoroto Kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis membuat rumusan masalah tentang: bagaimana kemampuan komunikasi matematika siswa melalui metode outbond kelas V di SDN 2 Bendoroto kecamatan Munjungan kabupaten Trenggalek?
1.3Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kemampuan komunikasi matematika siswa melalui metode outbond kelas V di SDN 2 Bendoroto kecamatan Munjungan Kabupaten Trenggalek.
(5)
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini ada 2 macam, sebagaimana uraian berikut ini :
1. Manfaat penelitian secara teoritik
Penelitian ini dilakukan sebagai sumbangan ide atau gagasan untuk menambah pengetahuan tentang metode pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah.
2. Manfaat penelitian secara praktis a. Bagi peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengelolaan pembelajaran di sekolah mngenai komunikasi matematika siswa melalui metode outbond.
b. Bagi guru
Guru lebih kreatif dalam melakukan pembelajaran tidak hanya menggunakan pembelajaran konvensional akan tetapi menggunakan metode outbond dalam komunikasi siswa.
c. Bagi Siswa
Siswa lebih bersemangat karena belajar secara kongkrit dan lebih menyenangkan.
(6)
1.5 Batasan Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Bendoroto kecamatan Munjungan kabupaten Trenggalek.
2. Pengambilan data penelitian dilakukan kepada pihak sekolah yang terdiri dari, guru dan siswa kelas V di SDN 2 Bendoroto kecamatan Munjungan kabupaten Trenggalek.
3. Penelitian ini terpusat pada menganalisis komunikasi matematika siswa secara lisan dan tulisan kelas V dengan menggunakan metode outbond. 4. Materi pembelajaran matematika
1.6 Definisi istilah
1. Komunikasi adalah menyampaikan arti secara lisan, tulisan serta isyarat. Dalam komunikasi lisan, biasanya terdapat pertanyaan atau penjelasan yang akan disampaikan. Komunikasi tulisan dengan tertulis akan menyampaikan semua arti dalam tulisan atau simbol.
2. Outbond merupakan kegiatan bermain sambil belajar atau sebaliknya, manfaat bermain tidak saja dapat meningkatkan perkembangan kognitif dan perkembangan kognitif dan sosial, tetapi juga perkembangan bahasa, disiplin, perkembangan moral, kreatifitas dan perkembangan fisik siswa.