25
2.8 Spektroskopi Inframerah
Spektroskopi inframerah merupakan teknik analisis berbagai jenis sampel yang melibatkan cahaya foton, maka metode spektroskopi juga sering disebut
spektrofotometri dan alat yang digunakan disebut spektrofotometer. Spektrofotometer inframerah pada umumnya digunakan untuk menetukan gugus
fungsi suatu senyawa organik dan mengetahui informasi struktur suatu senyawa organik dengan membandingkan daerah sidik jarinya Dachriyanus, 2004;
Rohman, 2014. Ada 2 jenis instrumen yang dapat digunakan untuk memperoleh spektrum
inframerah IR, yaitu: 1 spektrofotometer dispersif, yang menggunakan monokromator untuk memilih tiap panjang gelombang dengan tujuan untuk
memantau intensitasnya setelah sumber radiasi melewati sampel; 2 spektrofotometer Fourier Transform Infra Red FT-IR, yang menggunakan
interferometer Rohman, 2014.
2.8.1 Prinsip Spektrofotometer Inframerah
Prinsip spektrofotometer inframerah adalah apabila radiasi inframerah tengah mengenai molekul organik, frekuensi tertentu yang energinya sesuai
dengan frekuensi energi vibrasi dan rotasi atomgugus atom dalam molekul, akan diabsorpsi dan digunakan untuk eksitasi pada tingkat energi vibrasi dan rotasi
khas dari molekul. Spektrum absorpsi radiasi yang terbentuk, khas molekul senyawa organik yang bersangkutan dan dapat digunakan untuk analisis kualitatif,
sedangkan absorban pada frekuensi khas tertentu sebanding dengan banyaknya molekul yang mengabsorbsi radiasi dan dapat digunakan untuk analisis kuantitatif
Satiadarma, dkk., 2004.
26
2.8.2 Sistem Peralatan spektrofotometer FT-IR
Spektrofotometer FT-IR didasarkan pada ide adanya interferensi radiasi antara 2 berkas sinar untuk menghasilkan suatu interferogram. Interferogram
merupakan sinyal yang dihasilkan sebagai fungsi perubahan pathlenght antara 2 berkas sinar. Dua domain jarak dan frekuensi dapat ditukarbalikkan dengan
metode yang disebut dengan transformasi Fourier. Komponen dasar FT-IR ditunjukkan secara skematik dalam Gambar 2.2 Rohman, 2014.
Gambar 2.2 Komponen utama spektrofotometer FT-IR
Radiasi yang berasal dari sumber sinar dilewatkan melalui interferometer ke sampel sebelum mencapai detektor. Selama penguatan amplifikasi sinyal,
yang mana kontribusi-kontribusi frekuensi tinggi telah dihilangkan dengan filter, maka data diubah ke bentuk digital dengan suatu analog-to-digital converter dan
dipindahkan ke komputer untuk menjalani transform Fourier Rohman, 2014. Menurut Rohman 2014, komponen utama spektrofotometer FT-IR
adalah sebagai berikut: a. Sumber sinar
Spektrofotometer FT-IR menggunakan sumber sinar Globar atau Nerst untuk daerah IR tengah. Jika spektra IR jauh akan diukur, maka lampu merkuri
Sumber sinar
Interferometer Sampel
Detektor Penguat
amplifier Pengubah analog
ke digital Komputer
27 tekanan tinggi dapat digunakan. Untuk IR dekat, lampu-lampu tungsten-hidrogen
dapat digunakan sebagai sumber sinar. b. Interferometer Michelson
Tujuan interferometer adalah untuk membawa berkas sinar, lalu memecahnya ke dalam dua berkas sinar, dan membuat salah satu berkas sinar
berjalan dengan jarak yang berbeda dengan yang lain. Perbedaan jarak yang dilalui ini disebut dengan perbedaan celah optik pathlenght difference atau
penghambatan optik, disimbolkan dengan huruf delta δ. c. Detektor
Ada 2 jenis detektor yang umum digunakan pada spektrofotometer FT-IR. Detektor normal pada penggunaan rutin adalah alat piroeletrik yang didalamnya
terdapat deuterium triglisin sulfat DTGSP pada jendela alkali halida yang tahan terhadap panas.
d. Komputer Komputer merupakan komponen yang krusial dalam intrumen
spektrofotometer FT-IR modern. Komputer akan mengendalikan instrumen, misalkan dalam kecepatan, batas, serta awal dan akhir scanning. Komputer akan
membaca spektrum dari instrumen begitu spektrum di scanning. Hal ini bermakna bahwa spektrum telah digitalisasikan.
2.8.3 Interpretasi Spektrum Inframerah