2. Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography ERCP 3. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy ESWL Penanggulangan bedah, yaitu: 1. Kolesistektomi terbuka 2. Kolesistektomi laparoskopik

a. Penanggulangan non bedah a.1. Disolusi Medis Disolusi medis sebelumnya harus memenuhi kriteria terapi non operatif diantaranya batu kolesterol diameternya 20mm dan batu kurang dari 4 batu, fungsi kandung empedu baik, dan duktus sistik paten. 8

a.2. Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography ERCP

Untuk mengangkat batu saluran empedu dapat dilakukan ERCP terapeutik dengan melakukan sfingterektomi endoskopik. Teknik ini mulai berkembang sejak tahun 1974 hingga sekarang sebagai standar baku terapi non-operatif untuk batu saluran empedu. Selanjutnya batu di dalam saluran empedu dikeluarkan dengan basket kawat atau balon ekstraksi melalui muara yang sudah besar tersebut menuju lumen duodenum sehingga batu dapat keluar bersama tinja. Untuk batu saluran empedu sulit batu besar, batu yang terjepit di saluran empedu atau batu yang terletak di atas saluran empedu yang sempit diperlukan beberapa prosedur endoskopik tambahan sesudah sfingterotomi seperti pemecahan batu dengan litotripsi mekanik dan litotripsi laser. 48

a.3. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy ESWL

Litotripsi Gelombang Elektrosyok ESWL adalah Pemecahan batu dengan gelombang suara. ESWL Sangat populer digunakan beberapa tahun yang lalu, analisis biaya manfaat pada saat ini memperlihatkan bahwa prosedur ini Universitas Sumatera Utara hanya terbatas pada pasien yang telah benar-benar dipertimbangkan untuk menjalani terapi ini. 7 b. Penanggulangan bedah, yaitu: b.1. Kolesistektomi terbuka Operasi ini merupakan standar terbaik untuk penanganan pasien dengan kolelitiasis simtomatik. Indikasi yang paling umum untuk kolesistektomi adalah kolik biliaris rekuren, diikuti oleh kolesistitis akut. 7

b.2. Kolesistektomi laparoskopik

Kolesistektomi laparoskopik mulai diperkenalkan pada tahun 1990 dan sekarang ini sekitar 90 kolesistektomi dilakukan secara laparoskopik. Delapan puluh sampai sembilan puluh persen batu empedu di Inggris dibuang dengan cara ini. Kandung empedu diangkat melalui selang yang dimasukkan lewat sayatan kecil di dinding perut. 7 Indikasi pembedahan batu kandung empedu adalah bila simptomatik, adanya keluhan bilier yang mengganggu atau semakin sering atau berat. Indikasi lain adalah yang menandakan stadium lanjut, atau kandung empedu dengan batu besar, berdiameter lebih dari 2 cm, sebab lebih sering menimbulkan kolesistitis akut dibanding dengan batu yang lebih kecil. 3,7 Kolesistektomi laparoskopik telah menjadi prosedur baku untuk pengangkatan batu kandung empedu simtomatik. Kelebihan yang diperoleh pasien dengan teknik ini meliputi luka operasi kecil 2-10 mm sehingga nyeri pasca bedah minimal. 48 Universitas Sumatera Utara c. Diagnosis kolelitiasis c.1. Anamnesis