3. Akar Fundamentalisme

B.3. Akar Fundamentalisme

paket kebijakan, seperti pencabutan larangan berjilbab bagi siswi SMU

fundamentalisme dan SLTP, penerbitan majalah dan

Akar-akar

Islam dapat dilacak pada gerakan buku Islam, penerangan agama Islam

Wahabi yang terjadi di Hejaz pada di televisi, pembentukan sistem

akhir abad ke-19. Wahabisme dapat perbankan Islam dan peradilan

diklasifikasikan sebagai scriptural Islam. Proyek Islamisme konservatif

fundamentalism (Arjomand, 1995), ini hanya menguntungkan kalangan

yang menekankan pada pentingnya tertentu saja, itu pun yang tergabung

kembali kepada sumber Islam yang dalam ICMI (Ikatan Cendekiawan

sejati, yaitu Qur’an dan Sunnah. Muslim Indonesia). Sementara itu

Lebih jauh akar-akar Wahabisme mayoritas umat Islam berada di luar

dapat ditemukan dalam pemikiran arena.

Ibn Taimiyyah, yang memprakarsai Titik

gerakan salafiyah, dan selanjutnya rezim Soeharto berujung pada

kulminasi

kelemahan

pemikiran Ahmad ibn Hanbal. pelengserannya tahun 1998. Sejak

Yang terakhir adalah pendiri mazhab Hambali yang mengajarkan

hidup yang melingkupi, maka tidak Quran adalah makhluq. Pada masa

mungkin memisahkan politik dari awal Islam, ide-ide fundamentalisme

agama.

disemai oleh kelompok Khawarij. Kelompok ini menolak segala bentuk

Akibat dari proses internalisasi hukuman di luar hukum Tuhan. La

yang sedemikian rupa, sangat sulit hukma illa Allah (tidak ada hukum

memisahkan mana substansi agama, kecuali hukum Allah).

dan mana simbol agama. Karena itu tidak mengherankan pula bila

Pada abad ke19, di Mesir lahir ide pelaksanaan syari’at Islam dan

negara Islam, misalnya, tumbuh Muhammad

seorang pembaharu. Ia adalah

Abduh. Pemikiran subur bahkan sampai sekarang, di Abduh sangat penting. Ia lah orang

kalangan Islam varian modernis ini yang pertama yang mengajarkan

di Indonesia. Kenyataan ini pada bahwa

gilirannya menjadi hambatan bagi (compatibl e) dengan modernitas.

upaya mewujudkan negara dan Namun para penerusnya tidak

masyarakat Indonesia yang pluralis. dapat meneruskan semangat ini

B.4. Krisis Modernitas

dengan baik. Mereka malah terjebak ke dalam semangat salafisme yang

Fundamentalisme Islam di dicanangkan oleh Taimiyya. Gerakan

Indonesia tidak semata disebabkan modernisme Abduh selanjutnya

pelayanan negara melahirkan

buruknya

terhadap masyarakat. Ia muncul berbeda-beda. Sepeninggalnya ada

varian-varian

yang

sebagai respon terhadap gagalnya Abduh Kiri, ada Abduh Kanan.

modernisme di negara-negara Islam Ali Abdurraziq adalah Abdul Kiri,

(Castells, 1997). Sebagian umat Islam sedangkan Hassan al-Banna adalah

gagal mengantisipasi perubahan yang Abduh Kanan.

begitu cepat dari mesin modernisme Dalam konteks Indonesia gerakan

yang terus berjalan. Dengan demikian modernisme Islam di Indonesia

fundamentalisme pada dasarnya dimulai dari upaya pencarian

adalah protes terhadap lingkungan otentisitas Islam. Namun otentisitas

sekitarnya yang tidak berpihak ini menjadi sia-sia bila tidak disertai

padanya.

penjabaran dan perumusan konsep-

kaum beragama konsep Islam lainnya, seperti akhlaq

Kegagalan

dalam mengantisipasi perubahan- Islam, syari’at Islam, masyarakat

yang diakibatkan Islam, pandangan hidup Islam,

perubahan

oleh modernisme menimbulkan negara Islam, partai Islam, dan lain

krisis yang berkepanjangan. Pada sebagainya. Menurut kalangan ini,

perkembangan selanjutnya mereka

modernisasi pemahaman keagamaan mereka.

1980-an,

ketika

mengalami puncaknya. Ia terjadi Tujuannya adalah agar mereka terus

di mana-mana, baik, di Indonesia, menerus mendapatkan legitimasi.

Aljazair, Iran, maupun negeri-negeri Pada tahap tertentu rekonstruksi ini

lainnya.

bisa menjadi landasan bagi terciptanya identitas yang berusaha melawan

Secara harafiah fundamentalisme pada sistem dan peradaban yang ada

berarti paham yang menekankan (Castells, 1997). Dari sini kemudian

pentingnya mengamalkan nilai- fundamentalisme

nilai fundamental dalam kehidupan ekstrimisme dan radikalisme.

melahirkan

sehari-hari. Namun pemahaman mereka terhadap nilai-nilai agama

formal-literal. Kaum lakukan

Tingkat ekstrimitas yang mereka

sangat

fundamentalis terkadang disebut rekonstruksi tersebut dilakukan. Ini

tergantung

bagaimana

literalis-skripturalis. pula yang menyebabkan mengapa

juga kaum

pertama kali doktrin kelompok Islam radikal

Fundamentalisme

muncul di Amerika Serikat, ketika berbeda satu

dengan lainnya sekelompok masyarakat Kristen dan bahkan bertentangan. Ada

merasa terdesak oleh modernisasi kelompok-kelompok

yang melanda negeri tersebut pada yang memanfaatkan aspek-aspek

tertentu

awal abad 20. Sebagai respon dari tertentu dari modernitas seperti ilmu

serbuan ini mereka melakukan pengetahuan dan teknologi secara

penafsiran ulang yang terhadap maksimal, ada yang membolehkan

teks-teks kitab suci. Mereka percaya tindakan-tindakan kekerasan dalam

bahwa Injil terbebas dari berbagai melakukan aksi-aksinya, ada pula

kesalahan, karena itu harus menjadi yang hidup terpisah dari peradaban

pedoman kehidupan sehari-hari. global dan membentuk enclave culture

Di kalangan kaum muslimin, (Sivan, 1997).

muncul agak Fundamentalisme pada dasarnya

fundamentalisme

ini karena adalah sikap frustrasi terhadap

belakangan.

Hal

modernisasi baru melanda negeri- modernisme dan globalisme. Kaum

negeri Islam pada dasawarsa 60-an muslimin adalah pihak yang paling

dan mengalami puncaknya pada 70- tidak siap ketika modernisme

80-an. Fundamentalisme Islam identik merambah rumah-rumah mereka.

dengan keyakinan bahwa hukum Bagi mereka modernisme lebih

Tuhan seperti yang tertera dalam menimbulkan persoalan ketimbang

Qur’an dan Sunnah adalah hukum memberikan

yang terbaik yang harus dijalankan kemudahan. Inilah potret umum

kemudahan-

oleh setiap pribadi Muslim. Jaman masyarakat muslim pada dekade

Nabi dan para Sahabat adalah jaman

sekedar kepentingan para Sahabat adalah masyarakat

hanya

kekuasaan, sudah waktunya terbaik yang pernah ada di muka

bangsa ini merevitalisasi Pancasila bumi ini. Kejayaan Islam hanya bisa

dalam kehidupan berbangsa dan dicapai bila para muslim mengikuti

bernegara. Jika tidak, ruang kosong dan melaksanakan hukum Tuhan. Bila

ideologi itu akan diperebutkan oleh mereka tidak mengindahkan hukum

berbagai elemen anak bangsa untuk tersebut, kehinaan dan kekalahan

memaksakan kehendaknya dengan akan menimpa mereka. Kerinduan

memberangus kebersamaan yang terhadap masa-masa keemasan Islam

sekian lama dibangun. (the golden ages of Isla m) membuat seorang fundamentalis melihat masa

Berikut langkah langkah yang kini dengan kaca mata masa lalu,

perlu dilakukan dalam upaya sementara itu seorang liberal melihat

revitalisasi Pancasila di tengah masa lalu untuk diproyeksikan ke

menguatnya radikalisme agama. dalam masa kini (Kurzman, 2001).