Metode ini telah banyak dipakai dalam perkiraan nilai suatu taman rekreasi dengan menggunakan bebrbagai variabel Suparmoko,2000. Pertama kali
dikumpulkan data mengenai jumlah pengunjung taman, biaya perjalanan yang dikeluarkan, serta faktor-faktor lain seperti tingkat pendapatan, tingkat
pendidikan, dan mungkin juga agama dan kebudayaan serta kelompok etnik dan sebagainya. Data atau informasi tersebut diperoleh dengan cara mewawancarai
para pengunjung taman rekreasi tersebut mengenai jarak tempuh mereka ke lokasi taman rekreasi tersebut, biaya perjalanan yang dikeluarkan, lamanya waktu yang
digunakan, tujuan perjalanan, tingkat pendapatan rata-rata, dan faktor sosial ekonomi lainnya.
2.1.8.3 Lama Perjalanan
Lama waktu tempuh antara daerah tempat tinggal ke tempat obyek wisata juga mempengaruhi permintaan akan kunjungan. Seseorang cenderung lebih
memilih tujuan wisata yang dekat dengan tempat tinggalnya untuk menekan biaya pengeluaran dalam berwisata. Oleh karena itu apabila semakin dekat jarak
obyek wisata terhadap tempat tinggal maka orang akan tertarik mengunjungi obyek wisata itu dan sebaliknya.
2.1.8.4 Fasilitas
Fasilitas merupakan suatu jasa pelayanan yang disediakan oleh suatu obyek wisata untuk menunjang atau mendukung aktivitas-aktivitas wisatawan
yang berkunjung di obyek wisata tersebut, misalnya saja seperti hotel, restaurant, alat transpotasi, toko sovenir dan lain-lain. Apabila suatu obyek wisata memiliki
fasilitas yang memadai serta memenuhui standar pelayanan dan dapat memuaskan
pengunjung maka dapat menarik wisatawan lebih banyak lagi melalui kesan- kesan baik dari pengunjung sebelumnya. Sebaliknya jika suatu obyek wisata
tidak memiliki fasilitas yang memuaskan maka permintaan berwisata akan menurun.
2.1.8.5 Harga Tiket Objek Wisata Lain
Harga tiket ke obyek wisata lain merupakan turunan harga barang lain dalam fungsi permintaan. Harga barang lain atau harga tiket tersebut
dijelaskan oleh biaya tiket masuk yang dikeluarkan oleh pengunjung untuk mengunjungi objek wisata lain yang pernah dikunjungi. Substitusi
mengganti dan komplementer melengkapi dapat didefinisikan dalam hal bagaimana perubahan harga suatu komoditas mempengaruhi permintaan akan
barang yang berkaitan. Jika Kolam Renang Boja dan obyek wisata lain merupakan barang substitusi maka ketika harga tiket obyek wisata lain turun
sedangkan harga tiket Kolam Renang Boja tetap, konsumen akan mengunjungi obyek wisata lain lebih banyak dan mengunjungi lebih sedikit obyek wisata
Kolam Renang Boja. Jika Kolam Renang Boja dan obyek wisata lain merupakan barang komplementer maka berlaku sebaliknya, dimana penurunan
harga tiket obyek wisata lain akan menaikkan permintaan Kolam Renang Boja dan kenaikan harga tiket obyek wisata lain akan menurunkan permintaan
Kolam Renang Boja.
2.1.9 Hal-hal yang dapat menarik tingkat kunjungan ke suatu tempat daerah tujuan wisata Yoeti, 2008 :
a. Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta seperti iklim matahari, kesejukan, kering, panas, dan hujan, bentuk tanah dan
pemandangan lembah, pegunungan, air terjun, dan gunung berapi, hutan belukar, flora dan fauna, pusat-pusat kesehatan sumber air
panas, sumber air minerat, dan belerang. b. Hasil ciptaan manusia, baik yang bersifat sejarah, kebudayaan,
maupun keagamaan, seperti monumen bersejarah, museum, kesenian rakyat, kerajinan rakyat, acara tradisional, festival kesenian, dan
tempat ibadah. c. Tata cara hidup masyarakat adalah salah satu sumber terpenting
untuk ditawarkan kepada para wisatawan. Misalnya adat istiadat Ngaben di Bali, Sekaten di Yogyakarta, Penggilingan Padi di
Karanganyar, dan upacara waisak di Borobudur.
2.1.10 Pilihan Strategik