Modal Kerja Jenis Modal Kerja

8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Setiap perusahaan membutuhkan modal untuk dapat menjalankan aktivitas usaha, oleh karena itu modal merupakan faktor produksi yang sangat penting. Setiap perusahaan memiliki kebutuhan modal yang berbeda-beda tergantung jenis usaha yang dijalankan. Dalam mengelola modal yang dimiliki oleh perusahaan, manajer harus dapat menentukan besarnya alokasi modal kerja sehubungan dengan bidang usaha dari perusahaan tersebut. Menurut bebarapa ahli pengertian modal, antara lain: a. menurut Suhati, et al 2009:13, “modal merupakan klaim residu terhadap aktiva perusahaan setelah total kewajiban dikurangkan .” b. menurut Winarni, et al 2001:08, “modal merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada.” Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa modal adalah selisih antara harta dengan kewajiban.

2.1.2 Modal Kerja

Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari, misalnya untuk membeli bahan baku, membayar upah buruh, gaji pegawai, dan lain-lain dimana uang yang telah dikeluarkan tersebut diharapkan akan dapat kembali lagi masuk ke dalam perusahaan dalam waktu Universitas Sumatera Utara 9 yang pendek melalui hasil penjualan. Menurut beberapa ahli pengertian modal kerja, antara lain: a. menurut Ridwan, et al 2002:155, “modal kerja yaitu aktiva lancar yang mewakili bagian dari satu bentuk ke bentuk lainnya dalam melaksanakan suatu usaha.” b. menurut Manahan 2005:55, “modal kerja secara kolektif mencakup aktiva dan passiva lancar dalam jangka pendek.” Berdasarkan berbagai pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam harta jangka pendek atau aktiva lancar. Modal kerja berfungsi untuk menjembatani antara pengeluaran dana untuk operasi sehari-hari dengan penerimaan perusahaan. Menurut Munawir 2004:100, terdapat beberapa cara untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Dalam hal ini modal kerja di ukur mengggunakan rasio : Gross profit margin GPM Pengukuran ini adalah ukuran persentase dari setiap hasil penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Semakin tinggi gross profit margin maka semakin baik. GPM = Laba Kotor Penjualan Bersih x 100 Universitas Sumatera Utara 10 Net Profit Margin NPM Pengukuran ini adalah ukuran untuk mengukur persentase keuntungan perusahaan setelah dikurangi semua biaya dari pengeluaran termasuk bunga dan pajak. NPM = Laba Bersih Setelah Pajak Penjualan Bersih x 100

2.1.3 Jenis Modal Kerja

Menurut Dermawan 2006:103, modal kerja dapat dibagi menurut konsep kuantitatif, kualitatif dan fungsional. a. Konsep Kuantitatif atau Modal Kerja Bruto : Menurut konsep ini modal kerja adalah seluruh jumlah aktiva lancar. Berarti jumlah kasbank + efek yang bisa diperjual belikan + piutang + persediaan. b. Konsep Kualitatif atau Modal Kerja Neto: Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisih lebih jumlah aktiva lancar terhadap jumlah utang lancar. c. Konsep Fungsional : Modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan selama periode akuntansi untuk menghasilkan penghasilan yang utama current income pada saat sekarang ini sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan. Menurut W.B Taylor dalam Dermawan 2006:104, modal kerja suatu perusahaan dapat digolongkan kedalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk permanen dan variabel. a. Modal kerja permanen Modal kerja permanen merupakan modal kerja yang harus tetap ada atau terus-menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Terdiri dari: 1 Modal kerja primer Modal kerja primer adalah jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usaha. 2 Modal kerja normal Modal kerja normal adalah jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal. b. Modal kerja variabel Universitas Sumatera Utara 11 Modal kerja variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja variabel dapat dibedakan menjadi tiga. 1 Modal kerja musiman Modal kerja musiman merupakan modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena pengaruh musim, 2 Modal kerja siklis Modal kerja siklis merupakan modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi konyungtur, 3 Modal kerja darurat Modal kerja darurat merupakan modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak dapat diduga sebelumnya. Pengendalian jumlah modal kerja yang tepat akan menjamin kontinuitas operasi dari perusahaan secara efisien dan ekonomis. Apabila modal kerja terlalu besar, maka dana yang tertanam dalam modal kerja melebihi kebutuhan, sehingga terjadi dana menganggur idle fund, padahal dana itu sendiri sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lain dalam rangka peningkatan laba, tetapi apabila jumlah modal kerja terlalu kecil atau kurang, maka perusahaan akan kurang mampu memenuhi permintaan langganan seperti membeli barang dagangan, membayar gaji pegawai dan upah buruh ataupun kewajiban-kewajiban lainnya yang segera harus dilunasi. Kebaikan dan keburukan modal kerja dalam perusahaan dapat dilihat sebagai berikut: a. kelebihan atas modal kerja mengakibatkan kemampuan menghasilkan laba menurun sebagai akibat lambatnya perputaran dana perusahan, b. menimbulkan kesan bahwa manajemen tidak mampu mengunakan modal kerja secara efisien, Universitas Sumatera Utara 12 c. apabila modal kerja tersebut dipinjam dari bank maka perusahaan mengalami kerugian dalam membayar bunga. Manfaat lain dari tersedianya modal kerja yang cukup seperti yang dikemukakan Djarwanto 2004:89, adalah: a. melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya nilai aktiva lancar, b. memungkinkan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya tepat pada waktunya, c. memungkinkan perusahaan untuk dapat membeli barang dengan tunai sehingga dapat memetik keuntungan berupa potongan harga, d. menjamin perusahaan memiliki credit standing dan dapat mengatasi peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya seperti adanya kebakaran, pencurian dan sebagainya.

2.1.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi modal kerja

Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal Kerja Dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Grosir Dan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

11 85 69

Pengaruh Modal Kerja dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 11 77

Pengaruh Modal Kerja Dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Grosir Dan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Modal Kerja Dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Grosir Dan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Modal Kerja Dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Grosir Dan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Modal Kerja Dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Grosir Dan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 1

Pengaruh Modal Kerja Dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Grosir Dan Eceran Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Pengaruh Modal Kerja dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Modal Kerja dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Modal Kerja dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 6