B. Fokus Penelitian
Menurut Bogdan dan Biklen dalam Nasution, 1992:31 dalam menentukan fokus penelitian kualitatif pada awalnya Masalah yang akan teliti
masih umum dan samar-samar akan bertambah jelas dan mendapat fokus setelah penulis berada dalam lapangan. Fokus itu masih mungkin mengalami perubahan
selama berlangsungnya penelitian. Dengan perumusan fokus penelitian yang baik maka penulis akan
terhindar dari pengumpulan data yang tidak relevan dan tidak terjebak pada bidang yang umum dan luas. Fokus penelitiannya adalah studi partisipasi
masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah di Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi.
C. Fenomena Pengamatan
Fenomena pengamatan dalam penelitian ini dikembangkan dari pengertian perencanaan partisipatif yaitu usaha yang dilakukan masyarakat untuk
memecahkan masalah yang dihadapi agar mencapai kondisi yang diharapkan berdasarkan kebutuhan dan kemampuan secara mandiri.
Adapun fenomena pengamatan dalam penelitian ini adalah: 1. Terfokus tidaknya perencanaan pada kepentingan masyarakat dilihat dari:
a. Apakah perencanaan program berdasarkan pada masalah dan
kebutuhan yang dihadapi masyarakat. b.
Apakah perencanaan disiapkan dengan memperhatikan aspirasi masyarakat yang memenuhi sikap saling percaya dan terbuka.
2. Partisipasi masyarakat dilihat dari:
a. Apakah masyarakat memperoleh peluang yang sama dalam
memberikan sumbangan pemikiran. b.
Apakah masyarakat mengalami hambatan terkendala waktu dan tempat dalam memberikan sumbangan pemikiran.
c. Apakah masyarakat ikut memutuskan prioritas kegiatan yang akan
diajukan dalam musrenbang yang lebih tinggi.
3. Sinergitas perencanaan dilihat dari: Apakah selalu menekankan kerja
sama antar wilayah administrasi dan geografi serta terdapat interaksi diantara stakeholders.
4. Legalitas perencanaan dilihat dari ; Apakah perencanaan pembangunan
dilaksanakan dengan mengacu pada semua peraturan yang berlaku serta menjunjung etika dan tata nilai masyarakat.
D. Pemilihan Informan
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian, ia harus mempunyai banyak
pengalaman tentang latar penelitian Moleong 2006:132. Oleh karena itu seorang informan harus benar-benar tahu atau pelaku yang terlibat langsung dengan
permasalahan penelitian Bogdewic dalam Budi Puspo. Memilih seorang informan harus dilihat kompetensinya bukan hanya sekedar untuk
menghadirkannya Bernard dalam Budi Puspo.