20 dalam rangka usaha pembaharuan hukum, karena pembaharuan
hukum bukan merupakan usaha yang bersifat menetapkan apa yang sudah berlaku, tetapi lebih merupakan suatu usaha penetapan apa
yang seharusnya atau sebaiknya berlaku.
B. Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas, maka ruang lingkup masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah kebijakan formulasi hukum pidana saat ini dalam upaya penanggulangan delik agama?
2. Bagaimanakah kebijakan formulasi hukum pidana dimasa yang akan datang terhadap penanggulangan delik agama dalam rangka
pembaharuan hukum pidana di Indonesia?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama yang ingin dicapai dari penelitian tentang kebijakan formulasi hukum pidana terhadap penanggulangan delik agama dalam rangka
pembaharuan hukum pidana indonesia ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui kebijakan formulasi hukum pidana saat ini dalam upaya penanggulangan delik agama.
2. Untuk mengetahui kebijakan formulasi hukum pidana dimasa yang
akan datang terhadap penanggulangan delik agama dalam rangka pembaharuan hukum pidana di Indonesia?
21
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi ilmu pengetahuan hukum dalam
pengembangan hukum pidana, khususnya pemahaman teoritis tentang kejahatan terhadap kepentingan umum yang berkaitan dengan tindak
pidana penodaan agama yang dilakukan di masyarakat dan pengkajian terhadap beberapa peraturan hukum pidana yang berlaku saat ini
berkaitan dengan upaya penanggulangan delik agama.. 2.
Secara praktis, hasil penelitian yang berfokus pada kebijakan
formulasi ini diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran, serta dapat memberikan kontribusi dan solusi
kongkrit bagi para legislator dalam upaya penanggulangan delik agama di Indonesia. Dengan pendekatan kebijakan hukum pidana yang tetap
memperhatikan pendekatan aspek lainnya dalam kesatuan pendekatan sistemikintegral, diharapkan dapat menghasilkan suatu kebijakan
formulasi yang dapat menjangkau perkembangan bentuk delik agama, khususnya dalam rangka pembaharuan hukum pidana Indonesia
dimasa yang akan datang.
E. Kerangka Pemikiran