Kajian Perdagangan Kakao Indonesia ke Malaysia.

It (SEf
)",00\

oG-\\

KA.nAN PERDAGANGANKAKAO INDONESIA KEMAlAYSIA

oleh:
AHMAD PETRI BIN MRABAIN
A08497902

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001

\

Sesungguhnya binatang (makluk) yang
seb.uruk-buruk nya pada sisi Allah ialah
orang-orang yang buta dan tuli yang

tidak mengerti apa-apa pun. (Anfal: 22)

...... skripsi ini kupersembahkan buat
ayah dan emak serta adik, abang dan
kakak

yang

sangat menyayangi dan

mendoakan diri ini.

RINGKASAN

AHMAD PETRI BIN KARABAIN. Kajian Perdagangan Kakao Indonesia ke
Malaysia. (Pembimbing YA YAH K. WAGIONO)

Kakao atau dalam bahasa Latinnya Theobroma cocoa 1. adalah salah sam komoditas
penting perkebunan. Dalam perekonomian suatu negara, komoditas kakao adalah komoditas
ekspor, sehingga dapat menambah devisa negara, selain itu dalam proses produksi dan

pengolahannya, kegiatan usaha komoditas kakao mampu menyerap tenaga keJja yang cukup
besar dan dapat memberikan swnber pendapatan yang kontinyu bagi petaninya
Di Indonesia, kakao adalah komoditas ekspor. Seperti ditulliukkan oleh data dari
Badan Pusat Statistik, volume ekspomya rata-rata meningkat sebesar 28,89 persen per tahun,
sedangkan nilainya meningkat rata-rata 28,41 persen per tahun OIeh karena itu, seperti
tercatat dalam Laporan Tahunan ICCO, untuk tahun 1998 pangsa pasar komoditas kakao
Indonesia di pasar intemasional mencapai 9,97 persen. Ekspor kakao ini bentuknya adalah biji
kakao kering.
Tujuan ekspor biji kakao kering Indonesia antara lain Amerika Serikat, Singapura,
Malaysia, Cina dan Brazillia Negara-negara tersebut selama sepuluh tahun terakhir merupakan
pasar bagi Indonesia Bagi Indonesia negara-negara tersebut adalah "sepuluh besar pembeli biji

kakao kering". Di samping itu, seperti Malaysia atau Brazillia, sebenamya rnerupakan negara
penghasil kakao. Bahkan sebagai penghasil kakao, Malaysia dan Brazillia tennasuk "sepuluh
besar produsen kakao dunia". Oleh karena itu, mempelajari hal tersebut khususnya
perdagangan komoditas kakao Indonesia ke Malaysia penelitian ini selaJ!iutnya akan
mengangkat masalah "Mengapa Indonesia mengekspor kakao ke Malaysia, sementara posisi
Malaysia masuk pada sepuluh besar produsen dunia dan bagi Indonesia ekspor kakao tidak
hanya ditujukan ke pasar Malaysia saja?" serta "Mengapa Malaysia mengimpor kakao dari
Indonesia, mengingat posisi Malaysia adalah produsen yang termasuk dalam sepuluh besar

produscn kakao dunia?"

Maka berdasarkan pennasalahan tersebut, penelitian ini mempelajari kemgaan
perdagangan kakao dari Indonesia ke Malaysia dan menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi perdagangan kakao Indonesia ke Malaysia.
Penelitian diIakukan dengaan lingkup kegiatan ekspor kakao Indonesia ke Malaysia
dan impor kakao Malaysia dari Indonesia. Data yang eligunakan adalah time series, dengan
menggunakan permodelan yang eliolah berdasarkan metode 2SLS (two stage least squares)
sehingga didapatkan koefisien persamaan secara simultan.
Dari hasil anaJisis, untuk tahun 1999, produksi biji kakao Indonesia setiap tahun
meningkat rata-rata sebesar 14,88 persen. TeIjadinya peningkatan produksi ini seiring
meningkatnya luas areal perkebunan kakao yang setiap tahun mencapai 5 persen atau 32.474
ha. Sedangkan Malaysia, peningkatan produksi kakaonya relatif sedikit, yajtu rata-rata setiap
tahunya hanya meningkat 1,13 persen. lni teIjadi akibat pengurnngan areal kakao. Oleh
karena itu kelanjutannya adalah perdagangan kakao antara Indonesia dan Malaysia.
Tercermin dari lemahnya produk kakao Indonesia eli pasar intemasional (London) tetapi
menjadi marnpu bersaing eli pasar Malaysia Hal ini tergambar dari harga kakao Indonesia eli
Malaysia dihargai lebih mahal elibandingkan harganya eli pasar London.
Sementara itu, dari model yang didapatkan, ekspor kakao Indonesia ke
Malaysia yang nyata dipengaruhi harganya, konsumsi kakao Indonesia dan tidak ada

pengaruh yang nyata terhadap peubah produksi Indonesia, sedangkan impor kakao
Malaysia dari Indonesia yang nyata dipengaruhi oleh produksi kakao Malaysia,
konsumsi kakao Malaysia dan pendapatan per kapita Malaysia. Maka dari penelitian ini
dapat ditarik kesimpulan; bahwa selain

diharapkan

untuk kebutuhan ekspor,

komoditas kakao Indonesia juga ditujukan untuk konsumsi di dalam negeri. Tentunya
peningkatan kualitas dan kuantitas produk kakao biji untuk ekspor atau dikonsumsi
sendiri menjadi sangat penting.

KAJIAN PERDAGANGAN KAKAO INDONESIA KE MALAYSIA

Oleh:
AHMAD PETRI BIN KARABAIN
A08497902

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk MemperoJeh Gelar
Sarjana Pertanian
Pada
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh:
Nama

: Ahmad Petri Bin Karabain

Nomor Pokok


: A08497902

Program Studi

: Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya

Judul

: Kajian Perdagangan Kakao Indonesia Ke Malaysia

dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar SaIjana Pertanian pada
Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
Menyetujui,

HセM

Dosen Pembimbing

Ir. YA YAH K. WAGIONO, MEc.

NIP. 131 350 044

Mengetahui,
Sosial Ekonomi Pertanian

NIP. 131 124021

PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul "KAJIAN PERDAGANGAN
KAKAO INDONESIA KE MALAYSIA" adalah benar hasil karya ilmiah saya sendiri
dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga
manapun.

Bogor, Februari 2001
Penulis

. AHMAD PETRI BIN KARABAIN
A08497902

Riwayat Hidup


Penulis di lahirkan tanggal 07 oktober 1975 di Kampung Rampayan DIu Kota
Belud Negeri Sabah, Malaysia Timur. Penulis adalah putra kepada pasangan
Karabain Gapar dan A1ag Mesu dan merupakan anak ke tiga daripada 7 bersaudara.
Penulis memulai pendidikan pertama di S.K Rampayan DIu pada tahun 1982 dalam
Tahun satu (SD kelas 1), kemudian lulus pada tahun 1987 dalam tahun enam. Penulis
melanjutkan pelajaran di S.M.K Taun Gusi Kota Belud pada tahun 1988 dalam
tingkatan satu, dua dan lulus tingkatan tiga dalam peperiksaan SRP (Sijil Rendah
Pelajaran) (SMP kelas 3) pada tahun 1990. Sewaktu ditingkatan tiga penulis pernah
menjawat sebagai pengawas sekolah. Di sekolah yang sama Penulis melanjutkan
sekolah dalam tingkatan empat dan lima (SMA kelas 1 dan 2) dan lulus Sijil
Pelajaran Malaysia (SPM) pada tahun 1992. Semasa di sekolah menengah penulis
aktif dalam olahraga sepak takraw dan pernah mewakili sekolah dalam peringkat
daerah serta pernah menjadi anggota dalam badan organisasi persatuan olahraga di
sekolah tersebut. Pada tahun 1993 Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di
Institut Pertanian Malaysia Sabah (IPMS) selama tiga tahun dan lulus pada tahun
1996.
Untuk mempraktikan i1mu yang di perolehi selama kuliah di IPMS, Penulis
telah berkerja di sebuah syarikat swasta dalam perkebunan kelapa sawit di Pamol
Estate Sdn. Bhd. dan menjawat sebagai supervisor kebun selama setahun setengah.

Pada tahun 1997 penulis telah melamar untuk kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB)
Indonesia dan di terima sebagai mahasiswa pada agustus tahun yang sama. Sewaktu
di Bogor Penulis juga terlibat dalam Persatuan Kebangsaan Pelajar-pelajar Malaysia
di Indonesia (PKPMI) cabang Bogor dan menjawat sebagai ketua olahraga dan
rekreasi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah ... , puji syukur senantiasa hanya kepada Allah swt. pemilik alam
semesta. Karunianya membuat tulisan ini dapat dikeIjakan.
Tulisan ini beIjudul "Kajian Perdagangan Kakao Indonesia Ke Malaysia".
I1hamnya lahir ketika penulis ingin membumikan semangat untuk memberikan
sumbangan dalam keilmuan pertanian. Beranjak dari keinginan ini, secara umum garis
besarnya adalah hubungan antara Indonesia dan Malaysia. Maka perdagangan kakao
antara Indonesia ke Malaysia merupakan benang merah untuk dikaji.
Perdagangan kakao antara Indonesia dan Malaysia menjadi menarik dikaji
ketika penulis mengetahui bahwa komoditas kakao cukup atau bahkan bisa dikatakan
banyak dihasilkan di Indonesia dan kemudian diekspor dalam .bentuk barang
intermediate. Banyak dihasilkan dalam arti yang sesungguhnya adalah untuk memenuhi


kebutuhan di dalam negeri Indonesia sendiri atau dijual (ekspor). Ternyata dari hasil
kakao tersebut adalah dituj ukan untuk kebutuhan ekspor. Pada saat yang sama penulis
menjadi seksama manakala Malaysia mengimpor kakao tersebut dari Indonesia dan
ketika itu posisi Malaysia berada ditingkat "sepuIuh besar penghasil kakao di dunia yang
membeli kakao dari Indonesia". Oleh karena itu, penulis secara khusus ingin
mempelajari perdagangan kakao Indonesia ke Malaysia dengan posisi Indonesia sebagai
eksportir dan Malaysia sebagai importir dengan menganalisis faktor-faktor yang
berpengaruh.
Akhir kata, semangat untuk terus mengalirkan keilmuan pertanian bisa jadi
tinggal semangat. Bisa jadi juga, tulisan ini akan membentur pada kelemahan dan.
kekurangan yang disengaja ataupun yang tidak disengaja. Sumbangsih saran dan pikiran
akan diterima penuIis dengan senang hati.

Bogor, Februari 2001
Penulis

Ucapan Terima Kasih

Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada semua yang terlibat dalam menyelesaikan skripsi dari mula
sampailah selesai,

1. Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu If. Hj. Yayah K.

Wagiono, MEc sebagai dosen Pembimbing Akademik dan Pembimbing
Skripsi karena telah meluangkan waktu yang banyak selama saya studi di
Institut Pertanian Bogor.
2. Juga Ibu Ir. Netty Tinaprilla, MMA atas kesudiari sebagai dosen moderator
(seminar).
3. Ibu Dr. Ir. Rina Oktaviani, MSc sebagai dosen penguji utama (sidang).
4. Bapak Ir. Bambang S. Utomo, MDS dosen penguji komdik (sidang).
5. Orang tua yang dikasihi dan disayangi Karabain Gapar dan Ibu Alag Mesu,
Kakak Abai (Wan Rujahati), Abang Lan (Dato Zanalan), Adik Noi (Wan
Saidati), Niam (Wan Supiahti), Apan (Dato Lapan), dan Toh' Dam (Mohd.
Azahrie) yang bersusah payah memberi bantuan dengan doa dan pengharapan
kepada saya,
6. Y.B. Datuk Pandikar Amin Hj. Mulia atas dukungan dan bantuan serta pilihan
yang diberikan dari mula saya masuk pengkuliahan dan sampailah saya
selesai,
7. Bahiwata Sayangan serta keluarga terima kasih atas tunjuk ajar dan motivasi
yang diberikan,
8. Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia atas pengurusan yang diperlukan,