22 | JURNAL AGASTYA VOL 6 NO 1 JANUARI 2016

22 | JURNAL AGASTYA VOL 6 NO 1 JANUARI 2016

penjumlahan dari sejarah lokal-sejarah 3. masyarakat dari belenggu mitos lokal yang berserakan di sana-sini. Proses

kelampauan sehingga memiliki kesadaran formasi nation Indonesia menjadi titik

terhadap penyelesaian persoalan kekinian

dan cita-cita di masa depan. Untuk itu, kajian konteks ini, semangat “historiografi

tekan utama sejarah nasional. 33 Dalam

pembebasan” lebih pembebasan” dapat diterapkan baik

“historiografi

menekankan kepada persoalan-persoalan dalam sejarah Indonesia maupun Sejarah

kontemporer yang sedang menghimpit Nasional.

masyarakat Indonesia saat ini seperti kemiskinan, ketidakadilan, ketergantungan,

Penutup

dan sebagainya yang sudah diterima sebagai sebuah keniscayaan. Dengan demikian, kajian

pembebasan” akan diambil beberapa garis penting:

Berdasarkan uraian di atas dapat

“historiografi

menggunakan point of departure kekinian

1. Terdapat banyak sinyalemen yang untuk mengkaji masa lampau sehingga kajian mengatakan historiografi Indonesia telah

sejarah tidak tercerabut dengan akar tidak mampu menunaikan fungsinya

kepentingan masa kini. Dalam hubungan itu, dalam ikut memecahkan persoalan-

“historiografi pembebasan” mengedepankan persoalan yang sedang dihadapi oleh

komitmen kepada nilai-nilai keindonesiaan masyarakat dan bangsa

dengan dasar kemanusiaan, yaitu kembali Padahal, pada saat ini masyarakat

Indonesia.

bangsa Indonesia Indonesia sedang menghadapi berbagai

kepada

cita-cita

termaktub dalam macam persoalan seperti kemiskinan,

sebagaimana

yang

pembukaan UUD 1945.

ketidakadilan,

kajian dalam eksploitasi, dan sebagainya menyusul

ketergantungan,

Penekanan

“historiografi pembebasan” tidak hanya terjadinya badai krisis ekonomi sejak

dikhususkan bagi sejarah orang kebanyakan, tahun 1998.

tetapi juga kepada kelompok sosial apa saja

sebab eksploitasi dan ketidakadilan serta Indonesia untuk ikut ambil bagian dalam

2. Ketidakmampuan

historiografi

berbagai persoalan serupa terjadi di segala memecahkan

lini masyarakat. Apa yang lebih penting samping

persoalan

bangsa di

adalah mendekonstruksi wacana historis keterbelengguan

disebabkan

oleh

yang ada yang tidak sesuai dengan semangat metodologi dan epistemologi, juga

pada

formalisme

untuk membebaskan masyarakat dari disebabkan

belenggu persoalan yang mereka hadapi. sejarawan untuk menggugat realitas

oleh

kekurangberanian

Dengan cara demikian, “historiografi kekinian. Dalam hal inilah, “historiografi

pembebasan” akan dapat membantu pembebasan” dapat dijadikan sebagai

masyarakat untuk menemukan jalan keluar sebuah alternatif historiografi yang akan

yang mendasar guna memecahkan persoalan mampu membebaskan pikiran masyarakat dan bangsa menuju kejayaannya

Universitas Indonesia (Jakarta: 15 Januari 2008). Relativisme budaya merupakan prinsip di mana kepercayaan dan tindakan seseorang harus diintepretasikan dalam kerangka kebudayaannya sendiri serta memiliki keterbatasan dalam dimensi waktu dan tempat. Prinsip relativisme budaya juga mencakup pendirian bahwa kepercayaan dan tingkah laku masyarakat hanya dapat dipahami dalam konteks sejarah dan kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan. Seringkali konsep ini juga mencakup pendirian tentang truth relativism atau relativisme kebenaran yang merupakan prinsip ketiadaan kebenaran yang mutlak, yaitu bahwa kebenaran itu selalu relatif dalam kerangka tertentu, misalnya suatu bahasa atau suatu kesatuan budaya tertentu. Lihat W. Lawrence Neuman, Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches, 2nd edition (Boston-London-Toronto-Sydney-Tokyo-Singapore: Allyn and Bacon, 1994), hlm. 71. Lihat juga Chris Barker, Cultural Studies: Theory and Practice (London-Thousand oaks-New Delhi: SAGE, 2000), hlm. 51, 65, 203.

33 Lihat Kartodirdjo, Sejak Indische, hlm. 106-112.

“ Historiografi Pembebasan”: Suatu Alternatif | 23

di masa depan.

1994) _________, Pemberontakan Petani Banten 1888:

Daftar Pustaka

Kondisi, Jalan Peristiwa, dan Kelanjutannya (Jakarta: Pustaka

Ankersmit, F.R. History and Tropology: The

Jaya, 1984).

Rise and Fall of Metaphor (Los Angeles: University of California

________, Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Press, 1994)

1500-1900: Dari Emporium sampai Imperium I (Jakarta: Gramedia,

Barraclaough, Geoffrey. Main Trends in

History (New

York-London:

Holmes & Meier, 1991) ________,Sejak Indische sampai Indonesia (Jakarta: Kompas, 2005)

Budiawan, Mematahkan

Pewarisan

Ingatan: Wacana Anti-Komunis dan Klooster, H.A.J. Bangsa Indonesia Menulis Politik Rekonsiliasi Pasca-Soeharto

Sendiri. Draf (Jakarta: ELSAM, 2004).

Sejarahnya

terjemahan oleh Suhardi (1992) Cribb, Robert, Historical Atlas of Indonesia

Kung, Hans. Etika Ekonomi dan Politik Global: (Honolulu: University of Hawaii

Visi Baru bagi Press, 2000)

Mencari

Kelangsungan Agama di Abad XXI Croce, B. “History and Cronicle”, dalam: (Yogyakarta: Qalam, 2002), hlm.

juga Subekti, Hans Meyerhoff, The Philosophy of

Lihat

Menyikapi History in Our Time: An Anthology

“Bagaimana

Overproduksi”

(New York: Anchor Original

Publisher, 1959).

Loomba,

Kolonialisme/ Pascakolonialisme

Ania.

(Yogyakarta: Drake, Christine. National Integration in

Bentang, 2003) Indonesia: Patterns and Policies

(Honolulu: University of Hawaii Morrow, R. Critical Theory and Methodology Press, 1989)

(Newbury Park, Calif: Sage, 1994). Lihat juga W.L. Neuman, Social

Garraghan, Gilbert J. A Guide to Historical Researh Methods: Qualitative and Method (New York: Fordham

Quantitative Approaches (Boston: University Press, 1957) Allyn & Bacon,1994).

http://en.wikipedia.org/wiki/Liberation Neuman, W. Lawrence. Social Research (Dikunjungi tanggal 20 November

Qualitative and 2009).

Methods:

Approaches, 2nd http://www.britanica.com

Quantitative

edition (Boston-London-Toronto- tanggal 15 November 2009).

(Dikunjungi

Sydney-Tokyo-Singapore: Allyn http://en.wikipedia.org/wiki/

and Bacon, 1994), hlm. 71. Lihat Jacques_Derrida# Deconstruction

juga Chris Barker, Cultural Studies: (Dikunjungi tanggal 10 Desember

Theory and Practice (London- 2009).

Thousand oaks-New Delhi: SAGE, 2000)

Kartodirdjo, Sartono. Pemikiran dan Perkembangan

Purwanto, Bambang. “Sejarawan Akademik Indonesia:

Historiografi

dan Disorientasi Historiografi: (Jakarta: Gramedia, 1982).

Otokritik”, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar

_________, Kebudayaan Pembangunan dalam

Fakultas Ilmu Budaya Perspektif Sejarah (Yogyakarta:

pada

Gadjah Mada Gadjah Mada University Press,

Dokumen yang terkait

Untuk itu dilakukan penelitian, untuk memproses limbah bulu ayam melalui fennentasi dengan EIVI4 Dimana sebelumnya EM+ juga

0 3 7

1.1 Pengantar Pada dasarnya line fishing mempunyai ciri khas yaitu berupa tali temali, mata pancing, dan umpan. Tali berfungsi untuk melekatkan mata pancing sedangkan mata pancing itu sendiri berfungsi untuk mengait ikan. Adapu umpan berfungsi sebagai pen

0 0 49

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL “Merah itu Cinta” karya: Nova Riyanti Yusuf Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Seminar Dosen Pembimbing: Drs. Heritanto,M.Pd Oleh: Deri Ayu Agustin H. (076033) BINA 2007C SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PE

0 1 8

MAHLUK yang tubuhnya dikobari api itu berlari ke

0 2 120

Paradigma Baru Misi Profetisme Keagaman di Indonesia dalam Pembebasan Kaum Miskin dan Tertindas (Pendekatan Lintas Agama Islam dan Katolik)

0 0 19

Dede Fitriana Anatassia Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau email: dede.fitrianauin-suska.ac.id Abstrak - Apakah kamu teman yang amanah? Psikologi Indijinus: Teman yang Amanah pada Masyarakat Melayu

0 0 7

2. Apakah YAIDS membentuk lembaga Humas?Mengapa? - AKTIFITAS KAMPANYE YAYASAN AIDS INDONESIA DALAM UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS MELALUI PROGRAM JAKARTA SADAR 2017 (Studi Kasus Pada Kampanye Yayasan AIDS Indonesia Melalui Program #JAKARTASADAR2017)

0 0 13

Membuat komik itu mudah

1 2 16

Rasulullah ص لی اص عیيص وص لی ص ص bersabda: ”Meminta izin itu tiga kali, apabila diizinkan,

0 0 6

056 Apakah Bias Kemurahan Hati Dapat Dikurangi Sebuah Pendekatan Eksperimen

0 0 39