Masalah Komposisi Penduduk

C. Masalah Komposisi Penduduk

Penduduk suatu negara atau daerah dapat dibagi menurut komposisinya atau susunannya. Komposisi penduduk adalah suatu jumlah penduduk tertentu menurut ciri-cirinya. Misalnya menurut umur, jenis kelamin, mata pencaharian, kebangsaan, suku bangsa, agama, pendidikan, tempat tinggal dan lain sebagainya.

Dari berbagai jenis komposisi yang paling penting adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.

1. Komposisi penduduk menurut umur

Komposisi penduduk menurut umur adalah pengelompokkan penduduk berdasarkan umur tertentu. Misalnya umur 0–4, tahun 5–

9 tahun, 10–14 tahun, 15–19 tahun dan seterusnya.

2. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin adalah pengelom- pokkan penduduk berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dari komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dilukiskan dalam bentuk piramida penduduk. Dari piramida penduduk tersebut dapat diketahui berbagai hal antara lain:

IPS SMP/MTs Jilid 2

- Rasio jenis kelamin (sex ratio); - angka ketergantungan (dependency ratio); - lapangan kerja yang dibutuhkan; - kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan; - perkiraan jumlah pertumbuhan yang akan datang.

a. Rasio jenis kelamin (sex ratio) Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya

penduduk laki-laki dengan perempuan pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Rasio jenis kelamin dinyatakan banyaknya penduduk laki-laki per seratus penduduk perempuan.

Apabila jumlah penduduk laki-laki dinyatakan dengan simbol M dan jumlah penduduk perempuan dinyatakan dengan simbol F maka rasio jenis kelamin (SR) dapat dihitung dengan rumus:

M SR =

F Keterangan: SR = rasio jenis kelamin (sex ratio)

M = jumlah penduduk laki-laki (male)

F = jumlah penduduk perempuan (female) k = konstanta (100)

Untuk lebih jelasnya, pelajari baik-baik contoh soal berikut.

Berdasarkan sensus penduduk tahun 2000 jumlah penduduk Kabupaten Wonogiri sebanyak 756.009. Penduduk perem- puan sebanyak 757.746 jiwa. Berapa sex ratio penduduk kabupaten Wonogiri tersebut?

Jawab: M

SR = 99,77 Berdasarkan contoh tersebut dapat diketahui bahwa jumlah

penduduk perempuan Kabupaten Wonogiri lebih banyak daripada penduduk laki-lakinya. Setiap seratus penduduk perempuan terdapat 99,77 penduduk laki-laki. Sex ratio negara kita pada tahun 1990 sebesar 99,4 dan berdasarkan statistik tahun 2002 sebesar 100,6.

62 IPS SMP/MTs Jilid 2

Mengenai rasio jenis kelamin penduduk Indonesia menurut provinsi tahun 1990–2000 dapat kita lihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Rasio jenis kelamin penduduk Indonesia

menurut provinsi tahun 1990–2002

Provinsi 1990 2002 Province

(1) (2) (3) Nanggroe Aceh Darussalam

101,1 101,1 Sumatra Utara

99,8 99,8 Sumatra Barat

95,9 96,1 Riau

105,2 104,4 Jambi

104,3 104,2 Sumatra Selatan

101,2 101,0 Bengkulu

105,6 103,2 Lampung

105,6 106,2 Kepulauan Bangka Belitung

- 104,0 DKI Jakarta

102,0 102,5 Jawa Barat

100,5 102,1 Jawa Tengah

97,5 99,2 DI Yogyakarta

96,7 98,3 Jawa Timur

96,0 97,9 Banten

- 101,5 Bali

99,5 101,0 Nusa Tenggara Barat

95,5 94,2 Nusa Tenggara Timur

98,3 98,6 Kalimantan Barat

103,8 104,7 Kalimantan Tengah

106,6 106,8 Kalimantan Selatan

99,6 100,8 Kalimantan Timur

110,9 109,7 Sulawesi Utara

102,7 104,9 Sulawesi Tengah

105,1 104,7 Sulawesi Selatan

95,5 95,1 Sulawesi Tenggara

IPS SMP/MTs Jilid 2

Gorontalo - 101,0 Maluku

103,8 102,8 Maluku Utara

Sumber: Statistik Indonesia 2002, Badan Pusat Statistik, Jakarta 2002

b. Angka ketergantungan (dependency ratio) Angka ketergantungan adalah angka yang menunjukkan

perbandingan antara banyaknya usia produktif dan usia tidak produktif setiap seratus usia produktif.

Rasio ketergantungan dapat dirumuskan sebagai berikut: P (0 14) − + P (65 ) +

DR =

P (15 64) − Keterangan: DR

= Rasio ketergantungan (depency

ratio)

P (0–14) = penduduk usia 0–14 tahun P(15–64) = penduduk 15–64 tahun P(65+) = penduduk usia 65 tahun ke atas. P(0–14) = penduduk belum produktif, umum-

nya masih menempuh pendidikan P(65+) = penduduk yang sudah tidak pro-

duktif

Contoh: 1

Komposisi penduduk provinsi A diketahui penduduk usia 0–

14 tahun = 2.534.890 orang. Penduduk usia 15–64 tahun berjumlah 2.900.800 orang, penduduk usia lanjut >65 tahun = 975.200 orang. Berapakah angka ketergantungan penduduk propinsi A terebut?

Jawab: P (0 14) − + P (65 ) +

64 IPS SMP/MTs Jilid 2

DR = 121 Berdasarkan angka tersebut dapat diketahui bahwa setiap 100

penduduk provinsi A tersebut menanggung beban 121 orang penduduk. Penduduk usia produktif 15–64 tahun yang yang tidak bekerja (menganggur), mereka akan menjadi tanggung penduduk yang bekerja, padahal sekarang mereka inilah yang menganggung beban penduduk usia, muda (0–14 tahun) dan usia lanjut 65 tahun ke atas.

Contoh: 2

Data penduduk di Desabatu, Bali tahun 1990 adalah: Kelompok umur muda (0-14 tahun) = 2113 jiwa Kelompok umur dewasa/produktif (15-64 tahun) = 6.250 jiwa Kelompok umur tua (65 tahun ke atas) = 353 jiwa Berapakah dependency rationya?

Diketahui DRnya sebesar 39, berarti tiap 100 orang kelompok penduduk produktif harus menanggung 39 kelompok yang tidak produktif.

Semakin besar rasio ketergantungan berarti makin besar beban tanggungan bagi kelompok usia produktif.

3. Kegunaan komposisi penduduk

Komposisi penduduk sangat berguna untuk berbagai tujuan di bidang kependudukan, antara lain sebagai berikut:

a. Mengetahui sumber daya manusia yang ada menurut umur dan jenis kelamin.

b. Mengambil kebijakan yang berhubungan dengan kependudukan.

c. Menentukan dasar perencanaan pembangunan.

4. Piramida penduduk

Dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin dan umur dapat dibuat piramida penduduk. Piramida penduduk adalah grafik dalam

IPS SMP/MTs Jilid 2 IPS SMP/MTs Jilid 2

Berbagai informasi yang dapat kita peroleh dari piramida penduduk sebagai berikut.

a. Informasi jumlah penduduk laki-laki dan perempuan pada kelompok umur tertentu.

b. Informasi tentang perubahan penduduk baik, pertumbuhan maupun penurunan jumlah penduduk.

c. Kecenderungan keadaan penduduk di masa mendatang. Piramida penduduk terdiri dari tiga macam, yaitu piramida

penduduk muda, piramida penduduk tetap, dan piramida penduduk tua.

a. Piramida penduduk muda Ciri-ciri piramida penduduk muda sebagian besar penduduk

berada pada usia 0–14 tahun, jumlah penduduk usia lanjut sedikit, pertumbuhan masih tergolong tinggi, sehingga dari tahun ke tahun terus bertambah meskipun ada penduduk yang meninggal dunia.

b. Piramida penduduk tetap Ciri-ciri piramida penduduk tetap adalah jumlah penduduk

tiap kelompok umur hampir sama. Angka kelahiran hampir sama dengan angka kematian. Jumlah penduduknya dari tahun ke tahun cenderung tetap.

c. Piramida penduduk tua Ciri-ciri piramida penduduk tua sebagian besar penduduk

tergolong usia dewasa, banyak usia lanjut. Angka kelahiran semakin kecil. Akibatnya dari tahun ke tahun jumlah penduduknya semakin berkurang. Perhatikan baik-baik gambar bentuk piramida berikut ini

A B C Gambar 4.1 Tiga macam bentuk piramida penduduk: A) muda, B) stasioner, dan C) tua Sumber: Demografi Studi Kependudukan - Ida Bagus Mantra

66 IPS SMP/MTs Jilid 2

Sekarang timbul suatu pertanyaan, bagimana bentuk piramida penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus tahun 1990 dan tahun 2002? Perhatikan baik-baik gambar berikut:

Gambar 4.2: Piramida penduduk Indonesia hasil sensus 1990 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2002

Hasil sensus penduduk tahun 1990 sebagai berikut:

a. Piramida penduduk masih berbentuk piramida penduduk muda, berarti pertumbuhan penduduk masih relatif tinggi.

b. Angka kelahiran tinggi dapat dilihat pada pasangan usia subur (15–44 tahun) sehingga jumlah penduduk masih terus meningkat.

c. Rasio jenis kelamin antara penduduk laki-laki dengan perempuan hampir sama.

Gambar 4.3: piramida penduduk Indonesia hasil sensus penduduk 2000 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2002

IPS SMP/MTs Jilid 2

Berdasarkan gambar piramida penduduk Indonesia hasil sensus tahun 2000 dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pertumbuhan penduduk mengalami penurunan bila dibandingkan dengan hasil sensus penduduk tahun 1990.

b. Rasio ketergantungan sedang, terlihat pada beban yang harus ditanggung masih relatif tinggi.

c. Angka pasangan usia subur (15–

Tugas Individu

44 tahun) tinggi sehingga jumlah

kelahiran masih terus meningkat.

d. Angka kelahiran penduduk mulai

1. Diketahui jumlah penduduk Indo- menurun.

nesia tahun 2000 adalah 179,3 juta Dampak komposisi penduduk ter-

jiwa, terdiri dari 89,4 juta pen- utama komposisi penduduk menu-

duduk laki-laki dan 89,9 juta rut umur dan jenis kelamin sebagai

penduduk perempuan. Hitunglah berikut:

berapa sex rationya?

1) Usia ketergantungan yang ku-

2. Pada tahun 2003 penduduk Indo- rang produktif dalam pemba-

nesia tercatat 230 juta jiwa. Ting- ngunan.

kat pertumbuhan penduduk per tahun 1,2%. Hitunglah proyeksi

2) Banyaknya usia produktif yang jumlah penduduk Indonesia pada tidak memperoleh pekerjaan tahun 2008! (menganggur) merupakan be-

ban pelaksanaan pembangunan.

3) Pembangunan berorientasi pada penyediaan lapangan kerja untuk mengatasi pengangguran.