Simulasi Model Hidrologi Kawasan Pesisir Angke Kapuk Jakarta Utara

SIMULASI MODEL HIDROLOGI
KAWASAN PESISIR ANGKE KAPUK
JAKARTA UTARA

OLEH:
H I F N I
PSL 99286

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002

ABSTRACT
Hifni, The Hydrological Model Simulation of Angke Kapuk Coastal Region North
Jakarta. (Advised by Cecep Kusmana as Chairman and Yuli Suharnoto as Member).
Drain Cengkareng river which covers approximately 6.022 m2 is coastal region of
Angke Kapuk of north Jakarta. The river flow passes Penjaringan, Kalideres, and
Cengkareng sub districts. The study is focusing on the river flow and swamp
characteristics.
A hydrology model for describing the current hydrology condition is introduced
and the result will be used for predicting the impacts of land use in relation to the city

expansion including in this study are the summary of climatology, hydrology, and
topography of river flow model and swamp tide.
The comparison between water level and resistency level of Drain Cengkareng
shows a specific trend for tide and ebb. The using this characteristics model can be used
for predicting the impact of increasing water on the river flow and swamps, the model is
also can be used for calculating of residential time of water on the river and swamps. This
enable possible identification of swamp role in studying flood problem and hydrology of
coastal area of Angke Kapuk.
This research is using mangrove vegetation distribution patterns data as a data
entri. Through the obtained simulation result, the mangrove vegetation density has an
implication toward Drain Cengkareng resistancy. However, the implication of mangrove
vegetation density is not too real to be predicted because the large of research location is
very big, compared with the large of mangrove vegetation distribution. There fore, it is
necessary to havean advanced research for implementation of the model with the larger
mangrove distribution so that it can optimize the resistancy function as a buffer on the
river and swamp areas.
Key words: Coastal hydrology, , swamps, simulations, land use, mangrove

RINGKASAN


Hifni. Simulasi model hidrologi kawasan pesisir Angke Kapuk Jakarta Utara (Dibawah
bimbingan Cecep Kusmana sebagai ketua dan Yuli Suharnoto sebagai anggota).
Rawa dan aliran sungai merupakan salah satu sumber daya dam fisik yang
mempunyai peranan penting untuk menampung hujan yang tidak terbawa ke saluran oleh
karena adannya hambatan, aliran sungai yang mengalirkan air hujan ke hilir melewati
sungai-sungai ke daerah pesisir (hilir).
Tujuan penelitian ini adalah: (1) merancang dan membuat model simulasi
hidrologi di kawasan Angke Kapuk Jakarta Utara, (2) Menganalisa resistansi (kekasaran
saluran) Cengkareng Drain terhadap level tinggi muka air pasang surut dikawasan Angke
Kapuk Jakarta Utara, (3) Mengkaji kaitan antara pola sebaran hutan mangrove terhadap
resistansi Cengkareng Drain.
Penelitian ini dilakukan di pesisir Angke Kapuk, Pengambilan data lapangan
dilakukan pada bulan Mei 2001 di Cengkareng Drain yang mempakan sistem aliran
dengan menggunakan beban limpahan air yang besar, yang berasal dari Sungai Sepak,
Sungai Pesanggrahan, Sungai Angke, Sungai Grogil dan Sungai Ciliwung. Pengukuran di
lapangan dilaksanakan oleh Pusat Litbang Teknologi Sumber Daya Air Bandung-Jawa
Barat, dengan pengambilan data debit dan pengamatan tinggi muka air pasang surut
selama 26 jam.
Data yang dikumpulkan berupa data sekunder yaitu data tinggi muka air, debit,
luasan dan penyebaran vegetasi mangrove. Analisis data untuk mengetahui pengaruh

resistansi (kekasaran saluran) dengan menggunakan model skematisasi JICA (1988),
yang dimodefikasi sesuai dengan tema penelitian ini, yakni mengamati tingkat resistansi
pada aliran sungai dan rawa, sedangkan untuk penerapan model dalam tahap
eksperimentasi menggunakan data penyebaran vegetasi mangrove dengan menggunakan
metoda spatial point pattent.
Hasil analisa simulasi menunjukkan bahwa pada daerah rawa resistansi (R) pada
fluktuasi tinggi muka air tidak ada korelasi dengan rasio titik tengah sampel pada jarak
terdekat (Rk), ha1 ini diduga karena konfigurasi penyebaran vegetasi mangrove pada
lokasi penelitian sudah berpola (kereguleran), serta kerapatan vegetasi dikategorikan
kerapatan jarang dibandingkan dengan luasan rawa pada daerah penelitian.
Dari segi kerapatan vegetasi (h) bila dianalisa dengan resistansi (R) pada lokasi
penelitian terlihat bahwa rawa B dan D mempunyai pengaruh nyata (berkorelasi),
sedangkan lokasi rawa A dilihat dari kerapatan Vegetasi (1) dan kekasaran saluran (R)
tidak berkorelasi begitu pula pada rawa C, ini diduga pada rawa A dan C kerapatan
vegetasi mangrovenya sangat jarang bila dibandingkan dengan luasan rawa pada lokasi
penelitian. Dari simulasi yang diperoleh perlunya penelitian lanjutan dengan penutupan
vegetasi mangrove yang lebih luas sehingga mengoptimalkan fungsi resistansi
(kekasaran saluran) sebagai penyangga dan menunjang fungsi rawa sebagai reservoir air.

SIMULASI MODEL HIDROLOGI

KAWASAN PESISIR ANGKE KAPUK
JAKARTA UTARA

H I F N I
PSL 99286

Tesis
Sebagai salab satu syarat untuk memperoleh gelar
MAGISTER SAINS
Pada
Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002

: Simulasi Model IIidrologi I