Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Tunggakan Pajak Penghasilan Pasal 21 Cara Menanggulangi Tunggakan Pajak Penghasilan Pasal 21

Penanaman Modal, dan lain-lain. Kolaborasi tersebut dilakukan dalam hal pertukaran data untuk mendukung basis data perpajakan yang lengkap dan akurat. Kolaborasi yang dijalankan DJP ini semakin kuat dengan diterbitkannya PeraturanMenteri Keuangan dengan Nomor 16PMK.032013 tentang Rincian Jenis Data dan Informasi serta Penyampaian Data dan Informasi yang Berkaitan dengan Perpajakan.

D. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Tunggakan PPh Pasal 21 dan Cara Menanggulanginya

Pajak Penghasilan Pasal 21 merupakan salah satu sumber pendapatan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. Dalam upaya meningkatkan sering dihadapkan pada masalah-masalah yang menyebabkan terjadinya tunggakan pajak. Padahal dengan membayar pajak akan dapat meningkatkan penerimaan Pajak Pusat melalui Kantor Pelayan Pajak Pratama Medan Barat.

1. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Tunggakan Pajak Penghasilan Pasal 21

Adapun faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya tunggakan pajak adalah, antara lain : 1.1 Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata Wajib Pajak masih memiliki pajak terutang yang kurang bayar sehingga diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB. Hal ini disebabkan karena Wajib Pajak tidak menyetujui perhitungan jumlah pajak terutang menurut fiskus yang lebih besar dibandingkan dengan perhitungan menurut Wajib Pajak iu sendiri. Sanggahan atau tanggapan Wajib Pajak tersebut dapat disampaikan pada Pembahasan Akhir Closing Conference Hasil Pemeriksaan. Closing Conference sangat penting bagi WP karena pada kesempatan tersebut WP dapat menanyakan dan membahas adu argumen tentang : a. Penjelasan dan dasar dilakukannya koreksi fiskal b. Sumber dokumen c. Menyampaikan sanggahan d. Menyampaikan bukti atau penjelasan tambahan 1.2 Rendahnnya kemampuan cash flow Wajib Pajak. Apabila terbukti benar bahwa masih terdapat utang pajak, wajib pajak tersebut tidak bisa melunasi sesegera mungkin utang pajaknya. Hal ini disebabkan karena pengelolaan arus kas Wajib Pajak yang buruk dimana pada waktu yang diharuskan untuk membayar pajak Wajib Pajak tidak mempunyai kas khusus untuk membayar pajak sehingga terjadi penunggakan pajak oleh Wajib Pajak

2. Cara Menanggulangi Tunggakan Pajak Penghasilan Pasal 21

1.2 Apabila WP belum bisa melunasi seluruh pajak terutangnya sekaligus maka pihak DJP memberikan kesempatan dengan metode cicilan kepada Wajib Pajak dalam melunasi pajak terutanngnya 1.3 Apabila Wajib Pajak tetap menolak tentang berapa pajak terutangnya menurut SKPKB maka Wajib Pajak bisa mengambil jalur hukum yaitu dengan mengajukan keberatan. E. Peran Seorang Account Representative AR dalam Peningkatan Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilan yang Diterima Pegawai Tetap Account Representative AR adalah petugas yang berada di Kantor Pelayanan Pajak KPP yang telah melaksanakan Sistem Administrasi Modern. Account Representative AR berkewajiban melaksanakan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan, melaksanakan bimbingan dan melaksanakan himbauan kepada Wajib Pajak. Setiap Account Representative AR mempunyai beberapa Wajib Pajak yang harus diawasi. Penugasan pelayanan oleh Account Representative AR dilakukan berdasarkan jenis usaha sehingga meningkatkan profesionalisme dan meningkatkan produktivitas kerja karena pelaksanaan pekerjaan lebih terfokus. Account Representative berkewajiban untuk memberikan bimbingan konsultasi dan melakukan pengawasan terhadap kepatuhan kewajiban perpajakan. Jika sebelum sistem administrasi perpajakan modern seorang Wajib Pajak harus menghubungi banyak bagian di kantor pajak untuk menyelesaikan urusan perpajakannya, maka saat ini cukup menghubungi Account Representative yang telah diberi tugas menangani Wajib Pajak tersebut. Keberadaan seoarang Account Representative sangatlah penting. Keberadaannya berdampak positif bagi wajib pajak untuk patuh dalam kewajibannya dalam perpajakan, dan pada akhirnya dapat membantu meningkatkan penerimaan pajak itu sendiri khususnya Pajak Penghasilan Pasal 21. Melihat fungsi dan tugasnya yakni melayani para Wajib Pajak untuk berkonsultasi langsung sehingga menjadikan Wajib Pajak patuh terhadap kewajibannya dalam hal perpajakan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan