1 Roadmap Program Pengembangan Rancabuaya Tahun 2016-2021
Tabel 7.1 Roadmap Program Pengembangan Rancabuaya Tahun 2016-2021
Program Pengembangan Rancabuaya
Instansi
Kebutuhan Sumber Dana
1. Penetapan dan penguatan destinasi-destinasi
Disparbud
APBD
pariwisata utama dan pendukung.
2. Pengembangan jalur-jalur wisata.
Kabupaten
3. Pengembangan infrastruktur antar destinasi
Disparbud,
APBD
pariwisata dan internal destinasi pariwisata yang
Dishub
Kabupaten
menghubungkan objek-objek dan daya tarik wisata di dalamnya.
4. Pengkajian bencana yang mungkin terjadi di
Bappeda,
APBD Provinsi
Kawasan Rancabuaya beserta bentuk mitigasi tiap
BPBD
bencana tersebut.
5. Penetapan batasan kawasan konservasi lingkungan
Bappeda,
APBD
yang jelas.
BPLHD
Kabupaten
6. Pengembangan infrastruktur pendukung pariwisata
Bappeda,
APBD Provinsi
yang terintegrasi dengan infrastruktur antar
Dishub
kabupaten
7. Pengembangan mekanisme insentif bersama antar
Bappeda,
APBD Provinsi
kabupaten untuk pengembangan wisata
Disparbud
8. Pengembangan mekanisme disinsentif bersama
Bappeda,
APBD Provinsi
antar kabupaten untuk pengendalian pariwisata
Disparbud
yang dilindungi kelestariannya
Disparbud
APBD Provinsi
9. Pengembangan fasilitas penunjang pariwisata
Swasta dan
sesuai standar internasional.
pendapatan legal lainnya
Tahap
Prioritas
Sumber Dana Program Pengembangan Rancabuaya
APBD Provinsi
10. Peningkatan kelengkapan fasilitas dan prasarana
Swasta dan
penunjang sesuai standar internasional.
pendapatan legal lainnya
11. Peningkatan penyediaan dan pelayanan akomodasi
Disparbud
APBD
untuk memenuhi kebutuhan wisatawan
Kabupaten
12. Peningkatan aksesibilitas menuju objek wisata
Dishub
APBD
dengan meningkatkan sarana dan prasarana
Kabupaten
transportasi, terutama jaringan jalan
Bappeda,
APBD Provinsi
13. Pengembangan Program Banana Belt sebagai
Disparbud, Diperta,
pengembangan keterkaitan wisata minat khusus
Disnak,
dengan kegiatan agroindustri dan agribisnis.
Diskanlaut, Disbun
14. Penyusunan dan pengemasan tema-tema kawasan
Disparbud
APBD
wisata untuk meningkatkan daya tarik wisata
Kabupaten
15. Penguatan objek dan daya tarik wisata baik yang
Disparbud
APBD Provinsi
bersifat tunggal maupun kluster.
16. Revitalisasi atau penataan kawasan pariwisata yang Disparbud
APBD
tidak tertata atau mengalami penurunan kualitas
Kabupaten
dan pengelolaan.
17. Pengembangan mekanisme insentif dalam
Bappeda,
APBD Provinsi
pengembangan desa-desa wisata.
Disparbud Disparbud
18. Penguatan desa wisata terutama wisata budaya APBD
19. Pengembangan agroindustri, agribisnis, perikanan Kabupaten
Diperta,
Disnak,
dan kelautan sebagai bagian industri pariwisata.
Diskanlaut, Disbun
Program Pengembangan Rancabuaya
Instansi
Kebutuhan Sumber Dana
20. Pengintegrasian kegiatan-kegiatan usaha
Disparbud
APBD
kepariwisataan meliputi: biro perjalanan,
Kabupaten
pengangkutan, perhotelan, restoran, pemandu
Swasta dan pendanaan
wisata, kerajinan rakyat, kesenian daerah,
legal lainnya
pemeliharan dan pengembangan obyek wisata
Bappeda, Biro
APBD
21. Peningkatan investasi di kawasan-kawasan wisata
Investasi &
Kabupaten
sesuai dengan potensi atau komoditas (ekonomi)
BUMD
Swasta dan
unggulan setempat
pendanaan legal lainnya
22. Peningkatan permintaan hasil usaha di sektor
Bappeda,
APBD
pertanian dan perikanan untuk mendukung
Disparbud
Kabupaten
kegiatan pariwisata;
23. Peningkatan permintaan terhadap hasil usaha APBD
industri kerajinan cindera mata
Disperindag Disparbud,
APBD
24. Pengembangan kerjasama pengelolaan dan promosi
Biro Investasi
Kabupaten
pariwisata antara pemerintah dan pelaku pariwisata
& BUMD
Swasta dan
(sektor swasta dan masyarakat).
pendanaan legal lainnya
25. Pembentukan sistem pengelolaan kepariwisataan
Disparbud
APBD Provinsi
yang terpadu.
Disparbud,
APBD Provinsi
26. Pengembangan teknologi informasi untuk
Diskominfo
Swasta dan
pemasaran dan jaringan kerjasama promosi
pendanaan legal lainnya
Kabupaten Swasta dan
27. Penyediaan layanan informasi wisata melalui
pendanaan
pemandu wisata terpadu yang andal
legal lainnya
Tahap
Prioritas
Kebutuhan Sumber Dana Program Pengembangan Rancabuaya
28. Pengembangan acara-acara pariwisata (budaya,
Kabupaten
festival, dll) secara rutin untuk memperkuat daya
Swasta dan
tarik yang sudah ada.
pendanaan legal lainnya
29. Pemanfaatan segmen pasar wisata eksisting dan
Disparbud
APBD
pengembangan segmen pasar wisatawan baru
Kabupaten
dalam rangka melakukan pemasaran yang efektif dan tepat sasaran
30. Penetapan Branding Promotion pariwisata
Bappeda,
APBD Provinsi
Rancabuaya yang spesifik dan terintegrasi sehingga
Disparbud,
bisa menjadi ciri khas wilayah
Diskominfo Disparbud
APBD Kabupaten, Swasta dan
31. Penyusunan tema-tema kawasan wisata untuk
pendanaan
meningkatkan daya tarik wisata
legal lainnya
32. Penetapan koordinasi kegiatan pemasaran
Bappeda,
APBD Provinsi
pariwisata dengan sektor ekonomi dan sektor non-
Disparbud
ekonomi lainnya, salah satu contohnya dengan menggunakan kerangka konsep halal tourism, trade and investment (HTTI)
33. Pengembangan strategi promosi pariwisata yang
Disparbud
APBD Provinsi
mencakup penyediaan bahan promosi, metoda, dan teknik promosi, sesuai dengan konsep dan strategi pemasaran yang dianut.
34. Pengkajian analisa pasar/market research agar
Disparbud
APBD
pemasaran tepat sasaran, efisien efektif.
Kabupaten
35. Pembentukan badan khusus di tingkat provinsi
Disparbud
APBD Provinsi
untuk keterpaduan pariwisata Rancabuaya
Program Pengembangan Rancabuaya
Instansi
Kebutuhan Sumber Dana
36. Pengembangan kelompok sadar pariwisata, serta
Disparbud
APBD Provinsi
lembaga sejenis lainnya agar memungkinkan proses pemberdayaan dan peningkatan SDM serta promosi dapat dilakukan.
37. Peningkatan dukungan lembaga eksekutif dan
Bappeda
APBD Provinsi
legislatif dalam mendukung pengembangan kepariwisataan secara utuh (kebijakan/aturan/penyederhanaan birokrasi).
38. Pembentukan forum-forum komunikasi pariwisata
Disparbud,
APBD Provinsi
dan budaya
Diskominfo
39. Peningkatan koordinasi dan konsolidasi antar
Bappeda,
APBD Provinsi
lembaga pemerintah tingkat provinsi maupun
Disparbud
kabupaten, antar lembaga pemerintah dengan swasta dan masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Rancabuaya
40. Peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam
Bappeda,
APBD
pengembangan pariwisata minat khusus.
Disparbud
Kabupaten
41. Pelaksanaan forum bersama pengembangan
Disparbud
APBD Provinsi
pariwisata Rancabuaya yang melibatkan pemerintah daerah dan sektor wisata atau pelaku usaha pariwisata.
42. Peningkatan kelengkapan kelembagaan terkait
Bappeda,
APBD
pengelolaan dan promosi pariwisata.
Disparbud
Kabupaten
43. Pengembangan kelembagaan kepariwisataan yang
Disparbud
APBD
berazaskan kerja sama yang saling menguntungkan
Kabupaten
antara sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat.
44. Pelaksanaan forum bersama pengembangan
Disparbud
APBD Provinsi
pariwisata Rancabuaya yang melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat
Program Pengembangan Rancabuaya
Instansi
Kebutuhan Sumber Dana
45. Pembentukan kerjasama dengan investor,
Disparbud,
APBD Provinsi
developer dan operator swasta dalam proses
Biro Investasi
pengembangan pariwisata Rancabuaya
& BUMD Biro
APBD
46. Peningkatan kecerdasan dan pendidikan kepada
Pengembanga
Kabupaten
masyarakat terkait isu mitigasi bencana dan
Sosial, Dinas
konservasi lingkungan.
Pendidikan, BPBD BPBD
47. Peningkatan kapasitas penanggulangan bencana APBD
Kabupaten
Disparbud
APBD Kabupaten Swasta
dan sumber
48. Peningkatan sistem keamanan dan keselamatan
pendanaan
pengunjung di kawasan (objek) wisata
legal lainnya
49. Penataan kegiatan-kegiatan di kawasan wisata agar
Bappeda,
APBD
tidak mengganggu kelestarian ekosistem sekitarnya
Disparbud,
Kabupaten
(misal dengan melakukan perlindungan terhadap
Dishut
kawasan hutan lindung, hutan mangrove, eksistem pantai, dsb)
50. Peningkatan partisipasi dan keterlibatan
Disparbud
APBD
masyarakat luas dan masyarakat lokal dalam
Kabupaten
pengembangan dan kegiatan pariwisata (mulai dari tahap perencanaan hingga pengawasan implementasi pembangunan)
51. Peningkatan modal sosial dengan penanggulangan
Disparbud
APBD
kesenjangan dan kemiskinan dan perhatian pada
Kabupaten
adat setempat
Biro
APBD
52. Pengokohan kehidupan sosial kemasyarakatan
Pengembanga
Kabupaten
melalui peningkatan peran pemuda, olahraga, seni,
Sosial, Dinas
Program Pengembangan Rancabuaya
Instansi
Kebutuhan Sumber Dana
budaya dalam upaya pengembangan pariwisata
Olahraga dan
lokal
Pemuda
53. Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat
Disparbud
APBD
(community based development)
54. Peningkatan tenaga kerja terampil dan profesional
Sosial,
di bidang kepariwisatan;
Disnakertrans
55. Peningkatan partisipasi dan keterlibatan
Disparbud
APBD
masyarakat luas dan masyarakat lokal dalam
Kabupaten
pengembangan dan kegiatan pariwisata (mulai dari tahap perencanaan hingga pengawasan implementasi pembangunan)
56. Peningkatan wawasan, pemahaman dan kesadaran
Bappeda
APBD Provinsi
birokrat akan peran pembangunan daerah dalam pengembangan wilayah, khususnya pada sektor pariwisata.
57. Peningkatan kapasitas dan pelayanan birokrasi
Disparbud
APBD
bidang pariwisata
Kabupaten
58. Peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan
Disparbud
APBD Provinsi
kesadaran seluruh pengelola daya tarik wisata dan
Swasta dan
fasilitas penunjang wisata, termasuk masyarakat, sumber terhadap pariwisata berkelanjutan dan berwawasan pendanaan
legal lainnya
59. Pengembangan kompetensi sumber daya manusia
Swasta dan
pariwisata yang sesuai untuk jenis wisata yang
Sosial,
sumber
ditawarkan di masing-masing kawasan wisata
Disnakertrans
pendanaan lainnya
Program Pengembangan Rancabuaya
Instansi
Kebutuhan Sumber Dana
60. Penetapan payung hukum terkait keterpaduan
Bappeda
APBD Provinsi
pariwisata antar kabupaten
61. Pengarsipan dokumen-dokumen perencanaan
Disparbud,
APBD Provinsi
wilayah dengan dokumen sektoral yang berkaitan
Bapusipda
dengan bidang kepariwisataan
62. Pengembangan dan sinkornisasi rencana sektor
Bappeda,
APBD Provinsi
pariwisata dalam rencana tata ruang baik di tingkat
Disparbud
nasional, provinsi dan kabupaten
63. Penetapan prioritas pengembangan dan
Bappeda,
APBD Provinsi
pembangunan kawasan wisata di Rancabuaya
Disparbud
64. Penyusunan dokumen rencana pengembangan
Bappeda, Biro
APBD Provinsi
investasi pariwisata secara rinci (misal dalam
Investasi &
APBD
bentuk actionplan atau pun arahan pembangunan Kabupaten rinci terkait pembangunan fisik dan infrastruktur
BUMD
kawasan) kemudian disosialisasikan kepada masyarakat (meningkatkan partisipasi) dan pihak swasta (meningkatkan minat investor)
65. Penyediakan informasi, database, hasil kajian
Diskominfo
APBD
(litbang) serta statistik kepariwisataan
Kabupaten
66. Pengembangan metode pengukuran hasil kinerja
Disparbud
APBD Provinsi
kegiatan pariwisata sebagai bentuk feedback dan evaluasi dalam bentuk dokumen (laporan) tahunan
Disparbud
APBD Provinsi APBD
67. Penataan objek dan daya tarik wisata Rancabuaya.
Kabupaten
68. Perumusanan Kebijakan pengawasan,
Bappeda
APBD Provinsi
pengendalian, dan pemanfaatan kawasan konservasi ekosistem
Program Pengembangan Rancabuaya
Instansi
Kebutuhan Sumber Dana
69. Pengkajian kebijakan peningkatan teknologi
Diskominfo,
APBD Provinsi
pemantauan bencana dan kemampuan
BPBD
penanggulangan bencana