Model Evaluasi Program Koperasi

C. Model Evaluasi Program Koperasi

Evaluasi Program koperasi dapat menggunakan evaluasi model CIPP untuk mengevaluasi pelaksanaan dan keterlaksanaan program koperasi. Model CIPP dikembangkan oleh Daniel L

Stufflebeam. Kerangka evaluasi model CIPP, tinjauan dari kategori yang lebih komprehensif dalam satu sistem seperti unsur-unsur komponen yang terdapat dalam organisasi koperasi, karena evaluasi yang dilakukan mencakup context evaluation, input evaluation, process evaluation, dan product evaluation.

Context evaluation adalah evaluasi yang mengevaluasi program seperti program koperasi, kebutuhan, problem, aset dan kesempatan untuk membantu pengambil keputusan merumuskan visi, misi, tujuan yang menjadi komitmen organisasi seperti halnya organisasi koperasi, dan prioritas yang relevan dengan kebutuhan pelanggan/anggota dimana koperasi mengutamakan pelayanan berdasarkan kebutuhan anggota.

Input evaluation , mengevaluasi alternatif pendekatan, rencana aksi, perencanaan stafing, rencana anggaran, kapasitas sumber daya, sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan aspek-aspek input ini diprogramkan pada usaha koperasi yang menjadi dasar dalam pengelolaan organisasi dan usaha koperasi.

Process evaluation , mengevaluasi implementasi rencana dan strategi penyelenggaraan program secara efektif dan efisien. Strategi yang efisien dan efektif dalam penyelenggaraan program dalam usaha yaitu pelaksanaan usaha simpan pinjam sebagai usaha yang otonom dan usaha pemasaran alat-alat rumah tangga/kantin sebagai usaha penunjang organisasi koperasi. Dalam proses penyelenggaraan seperti pada pelaksanaan program koperasi diarahkan pada pencapaian tujuan yaitu pelayanan kepada anggota dan pemeliharaan hubungan kerja internal dan eksternal.

Product evaluation , mengevaluasi dan mengidentifikasi hasil capaian hasil dan dampak baik yang diharapkan maupun tidak diharapkan sebagai bentuk keterlaksanaan usaha koperasi. Dalam program jangka pendekatan jangka panjang sebagaimana diprogramkan oleh organisasi dalam usaha koperasi, hasil capai suatu program koperasi seperti pelayanan kepada anggota sebagaimana organisasi koperasi adalah organisasi yang berbasiskan anggota dan terpenuhinya kebutuhan dan kesejahteraan anggota berupa kebutuhan ekonomi, sosial yang meningkatkan taraf hidup.

Kesejahteraan anggota diimbangi dengan balas jasa yang diberikan organisasi sebagai bentuk usaha sesuai jasa para anggota Kesejahteraan anggota diimbangi dengan balas jasa yang diberikan organisasi sebagai bentuk usaha sesuai jasa para anggota

Prinsip dasar model CIPP penting untuk tujuan evaluasi program “not to prove, but to improve”. 26 Filosofi dan kode etik yang utama dalam penerapan model CIPP adalah “to service”. Dalam hubungan ini, Daniel L Stufflebeam menulis sebagai berikut the CIPP model has a strong orientation to service and the principles of a free society (the democratic principles of equity and fairness) . Dalam hubungan ini, maka penerapan model CIPP menekankan pada involving and serving

stakeholders. 27 Filosofi dan prinsip utama penerapan model CIPP ini menjadi sangat penting dalam setiap usaha melakukan evaluasi program khususnya program koperasi yang melayani kebutuhan para anggota. Hal ini akan menjamin komprehensitas penilaian dan signifikansi hasil penilaian karena dilakukan secara demokratis dengan melibatkan stakeholders dalam proses evaluasi yaitu evaluasi secara internal dan eksternal, anggota, pengurus, pengawas, pembinaan unsur lain yang terkait turut terlibat dalam evaluasi.

Evaluasi model CIPP secara garis besar melayani 4 (empat) macam keputusan yaitu perencanaan keputusan mempengaruhi pemilihan tujuan umum dan tujuan khusus dari sebuah program salah satunya program koperasi; keputusan pembentukan yang kegiatannya mencakup pemastian strategi optimal dan desain proses untuk mencapai tujuan yang telah diturunkan dari keputusan perencanaan program termasuk program koperasi; keputusan implementasi dimana pada keputusan ini para evaluator mengusahakan sarana dan prasarana untuk menghasilkan dan meningkatkan pengambilan keputusan yang hendak dipilih untuk pelaksanaan program koperasi berkelanjutan; keputusan pemutaran yang menentukan jika suatu program itu diteruskan maka diteruskan dengan modifikasi dan/atau diberhentikan secara total atas dasar kriteria yang ada seperti pada program koperasi. Dan untuk melaksanakan keempat macam keputusan tersebut maka fokus evaluasi diarahkan pada:

26 Daniel L Stufflebeam, Harold dan Beulah Mc Kee, The CIPP Model For Evaluation, (Origon Program Evaluators Network, Potrland, 2003), hl. 331.

27 Ibid, hl. 330.

 Evaluasi konteks, menghasilkan informasi tentang macam-macam kebutuhan yang telah diatur prioritasnya agar komitmen visi organisasi koperasi dapat dilaksanakan dan tujuan dapat diformulasikan pada sasaran yang tepat.

 Evaluasi input, menyediakan informasi tentang masukan yang terpilih, butir-butir kekuatan dan kelemahan, sebagai kapasitas sumber daya, strategi dan desain, merealisasikan tujuan dari organisasi koperasi.

 Evaluasi proses menyediakan informasi untuk para evaluator melakukan prosedur monitoring terpilih yang mungkin baru diimplementasikan,

sudah dan sedang terimplementsi sehingga bukti yang kuat dapat dimanfaatkan dan yang lemah dapat dihilangkan melalui proses pelaksanaan program sesuai prosedur yang tepat dari organisasi koperasi.

 Evaluasi produk, mengakomodasi untuk meyakinkan dalam kondisi apa tujuan dapat dicapai dan juga untuk menentukan hasil capaian, strategi yang berkaitan dengan prosedur dan metode yang diterapkan guna mencapai tujuan sebaiknya diberhentikan, dimodifikasikan atau

dilanjutkan dengan bentuk yang seperti sekarang. 28