Kebijakan Arah Pengembangan Kota Semarang dan Kawasan

BAB III GAMBARAN UMUM

KAWASAN BUNDARAN SIMPANG LIMA SEMARANG Wilayah studi dalam penelitian ini adalah Kawasan Bundaran Simpang Lima Semarang meliputi Lapangan Pancasila yang dibatasi oleh Gambar 1.3: • Sebelah Utara : Citraland Mall, Hotel Ciputra, dan Jl. Gajahmada • Sebelah Timur : Hotel Horison, Plasa Simpang Lima, Kompleks Pertokoan Simpang Lima, dan Jl. Achmad Yani • Sebelah Selatan : Ramayana SC, Kantor Telkom, SMKN 7, dan Jl. Pahlawan • Sebelah Barat : Gajahmada Plaza, Masjid Baiturrahman, dan Jl. Pandanaran

3.1 Kebijakan Arah Pengembangan Kota Semarang dan Kawasan

Bundaran Simpang Lima Semarang 3.1.1 Kebijakan Arah Pengembangan Kota Semarang Kebijakan tata ruang Kota Semarang ditentukan berdasarkan kesamaan fungsi-fungsi kawasan, batasan fisik wilayah serta kemudahan aksesibilitas dan sistem pelayanan. Untuk mempermudah koordinasi pembangunan, Kota Semarang dibagi menjadi lima Wilayah Pengembangan WP dan sepuluh Bagian Wilayah Kota BWK lihat Tabel III.1. TABEL III.1 ARAHAN FUNGSI BAGIAN WILAYAH KOTA WILAYAH PENGEMBANGAN WP BAGIAN WILAYAH KOTA BWK KECAMATAN FUNGSI SKALA BWK I Semarang Tengah Semarang Timur Semarang Selatan • Perdagangan-jasa formal dan informal • Perkantoran • Sosial : public space • Budaya : sejarah • Penanganan sistem drainase dan transportasi Kota Regional BWK II Gajahmungkur Candisari • Pendidikan, Olah raga • Lingkungan • Budaya : sejarah BWK WP I BWK III Semarang Barat Semarang Utara • Transportasi • Rekreasi • Penanganan sistem drainase dan transportasi BWK BWK IV Genuk • Industri • Perikanan • Penanganan sistem drainase dan transportasi BWK Regional WP II BWK V Gayamsari Pedurungan • Permukiman kepadatan tinggi • Perdagangan dan jasa • Penanganan sistem drainase dan transportasi BWK Regional BWK VI Tembalang • Permukiman kepadatan rendah sd sedang • Penanganan lingkungan daerah lindung BWK WP III BWK VII Banyumanik • Transportasi • Pendidikan • Permukiman kepadatan rendah sd sedang • Penanganan lingkungan daerah lindung BWK Kota BWK VIII Gunungpati • Agrobisnis dan wisata • Penanganan lingkungan daerah lindung • Permukiman perdesaan dan pertanian • pendidikan BWK Kota WP IV BWK IX Mijen • Permukiman kepadatan rendah • Industri sumber daya lokal, agrobisnis, dan agrowisata • Penanganan lingkungan daerah lindung BWK Kota WP V BWK X Tugu Ngaliyan • Industri • Permukiman kepadatan rendah sd sedang BWK Kota WILAYAH PENGEMBANGAN WP BAGIAN WILAYAH KOTA BWK KECAMATAN FUNGSI SKALA • Penanganan lingkungan daerah lindung • perikanan Sumber : RTRW Kota Semarang, 2000-2010 Berikut adalah arah pengembangan BWK I berdasarkan RDTRK Kota Semarang: 1. Arahan Pengembangan Pemanfaatan Ruang Berdasarkan potensi kondisi fisik dasar dan kemampuan daya dukung lahan, BWK I dikembangkan sebagai pusat pelayanan kota yang memungkinkan untuk dikembangkan menjadi kawasan terbangun dengan kepadatan bangunan tinggi. 2. Arahan Pengembangan Ruang Terbuka dan Jalur Hijau Arahan pengembangan ruang terbuka dan jalur hijau diarahkan untuk mempertahankan jalur hijau di sepanjang sempadan sungai, lingkungan permukiman dan sepanjang jalur jalan utama kota. Keberadaan ruang terbuka dikembangkan agar dapat berfungsi sebagai peneduh, paru-paru kota, fasilitas olah raga, rekreasi dan taman bermain. 3. Arahan Pengembangan Pengaturan Bangunan Kebijakan pengaturan bangunan mencakup pengaturan penggunaan lahan, penentuan KDB, KLB dan GSB lihat Tabel III.2. TABEL III.2 PENGATURAN KDB DAN KLB BWK I NO FUNGSI BANGGUNAN KDB KLB KETINGGIAN lantai 1. Perkantoran 50 3.0 5-12 Perdagangan dan jasa: 2. Hotel 60 3.0 3-7 Pertokoan 80 3.0 5-7 3. Fasilitas umum 60 1.8 1-3 Sumber : RDTRK Kota Semarang, 2000-2010 GAMBAR 3.1 Peta kdb n klb kawasan

3.1.2 Kebijakan Arah Pengembangan Kawasan