Keahlian Website Profesionalisme Tahap Tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan Gambar 2.1

28

2.1.4 Keahlian Website Profesionalisme

Profesionalisme adalah suatu kemampuan yang dianggap berbeda dalam menjalankan suatu pekerjaan . Profesionalisme dapat diartikan juga dengan suatu keahlian dalam penanganan suatu masalah atau pekerjaan dengan hasil yang maksimal dikarenakan telah menguasai bidang yang dijalankan tersebut. Keahlian atau profesionalisme juga dapat diartikan sebagai expertise oleh Erdem et al 2002 yang didefinisikan sebagai suatu merek yang mempunyai kemampuan dan kapabilitas dalam memenuhi janji janjinya kepada konsumen. Kemampuan dan kapabilitas ini dapat dijelaskan melalui keahlian, pengetahuan dan pengalaman mengenai suatu karakteristik produknya sehingga akhirnya dapat memenuhi janjinya kepada konsumen. Pada penelitian Erdem dan Swait 2004 hanya diperkenalkan dua item indikator untuk mengukur dimensi expertise ini yaitu brand reminds of someone who’s competent dan brand has the ability to delivered what it promises, sehingga peneliti mengembangkan 4 item indikator faktor keahlian expertise dalam kaitannya dengan kredibilitas website yaitu keahlian pengelola dalam mengelola website, pengalaman, pengetahuan dan kepuasan pelanggan terhadap website e-commerce tersebut. Ciri‐ciri profesionalisme: 1. Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi. 29 2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan. 3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya. 4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya. Profesionalisme seorang pengelola website sangat menentukan bagaimana suatu website di mata masyarakat khususnya masyarakat yang sering mengakses internet dan melakukan pembelanjaan online. Profesionalisme dalam pengelolaan website berkaitan dengan bagaimana cara pengelola website memberikan pelayanan dan kenyamanan terhadap pengunjung website, yang berkenaan dengan desain dan tampilan website yang menarik, media komunikasi antara pengunjung website dan pengelola website kontak email, telepon, dan lain lain yang jelas, pelayanan cepat dalam menanggapi komentar dan keluhan para konsumen dan sebagainya. 30 Dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh R.A Marlien, Probo, 2010 menunjukkan bahwa website yang mempunyai profesionalime yang baik dapat memperoleh reputasi yang baik pula di mata konsumen, website dapat dilihat dalam menyediakan kemantapan atas kemampuan, integritas dan nilai nilai yang dapat digunakan untuk menarik perhatian konsumen sehingga ia percaya, khususnya ketika pertama kali melakukan transaksi pembelian. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa profesionalisme situs e-commerce akan berdampak kepada sikap yang ditimbulkan oleh konsumen terhadap website e-commerce tersebut. Dengan demikian penelitian ini mengambil hipotesi : H4 : Profesionalisme berpengaruh positif terhadap sikap terhadap penggunaan website Dan menurut hasil penelitian terdahulu Zaki Baridwan 2009 Website yang memiliki keahlian dalam mengelola dan mengontrol situs website e-commerce dengan baik yang meliputi keahlian pengelola dalam hal memberikan pelayanan kepada konsumen maupun keahlian dalam penyajian dan pengelolaan website, dikatakan akan berpengaruh terhadap ketertarikan konsumen akan produk yang ditawarkan sehingga akan melakukan keputusan pembelian. Dengan demikian maka penelitian ini mengambil hipotesa: H5 : Profesionalisme berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian 31 Model Penelitian Gambar 2.2 Model Penelitian H3 H2 H1 H4 H5 Keterangan : H1 : Sikap penggunaan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. H2 : Kepercayaan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. H3 : Kepercayaan berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan. H4 : Profesionalisme berpengaruh positif terhadap sikap penggunaan. H5 : Profesionalisme berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. X1: Kepercayaan X2: Profesionalisme Y1: sikap penggunaan Y2: Keputusan Pembelian 32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.1 Variabel Penelitian

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen yang sering disebut sebagai variabel konsekuensi Indrianto dan Supomo, 2011. Sedangkan menurut Marzuki ,variabel dependen variabel terpengaruh adalah variabel yang nilainya bergantung pada nilai variabel lain yang merupakan konsekuensi dari perubahan yang terjadi pada variabel bebas. Pada script analysis, nuansa sebuah masalah tercermin dalam variabel dependen. Hakekat sebuah masalah the nature of a problem mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel dependen dalam sebuah model. Variabilitas dari atau atas faktor inilah yang berusaha untuk dijelaskan oleh peneliti Ferdinand, 2006. Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah keputusan pembelian Y. Variabel Independen independent variable atau variabel bebas, yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya terpengaruhnya variabel dependen variabel tidak bebas. Variabel independen sering disebut predikator yang dilambangkan dengan X.